1 / 11

MENGUJI VALIDITAS ALAT BUKTI DALAM PROSES PERADILAN DI INDONESIA ?

MENGUJI VALIDITAS ALAT BUKTI DALAM PROSES PERADILAN DI INDONESIA ? . [ Sebuah Usulan Program oleh SUGENG TEGUH SANTOSO, Wakil Ketua Umum PERHIMPUNAN ADVOKAT INDONESIA (PERADI), disampaikan dalam Konas I AIFI 18 Oktober 2010, di Makassar]. Proses peradilan ( penegakan hukum ) .

avani
Download Presentation

MENGUJI VALIDITAS ALAT BUKTI DALAM PROSES PERADILAN DI INDONESIA ?

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MENGUJI VALIDITAS ALAT BUKTI DALAM PROSES PERADILAN DI INDONESIA ? [SebuahUsulan Program oleh SUGENG TEGUH SANTOSO, WakilKetuaUmum PERHIMPUNAN ADVOKAT INDONESIA (PERADI), disampaikandalamKonas I AIFI 18 Oktober 2010, di Makassar]

  2. Prosesperadilan (penegakanhukum) bertujuan: • Pengungkapankebenaranmateriil/formil. (b) Distribusikeadilanbagikorbanataupencarikeadilan.

  3. Dalamrangkamewujudkantujuanpenegakanhukum (a) Pembuktianharusdilakukansecaraprofesional. Secaraprofesionalidentikdenganpembuktiansecarailmiah (berdasarkanilmupengetahuandanmenurutUndang-Undang). (b) Pembuktianharusdilakukanberdasarkanalatbukti yang sah (valid). Alatbukti yang sahadalahalatbukti yang ditemukan/diperolehdanterujisehinggadapatdipercaya (dapatberbicaradengansendirinya).

  4. Pembuktiansecaraprofesionaldanberdasarkanalatbukti yang sahdalamprosesperadilandi Indonesia Bukti yang sahyaitu:

  5. Lanjutan Sistempembuktian yang dianutyaitu : ( negatiefwettelijkestelsel) system pembuktianmenurutundang-undangsecaranegatifdimanaPembuktianharusdilakukanmenurutcaradandenganalat-alatbukti yang sahmenurutundang-undangdanjugaKeyakinan hakim yang jugaharusdidasarkanatascaradandenganalat-alatbukti yang sahmenurutundang-undang (Pasal 183 KUHAP, Pasal 175 RUU KUHAP, Pasal 26 UU Tipikor yang mengaturbahwaacarapemeriksaandiaturdalam KUHAP)

  6. Lanjutan Di Indonesia pembuktiansecaraprofesionaldanberdasarkanalatbukti yang sahbelumditerapkansebagaimanamestinya, sehinggakecenderungan yang terjadiadalahpenegakanhukumberdasarkanpembuktianminimalis, rekayasa, opini/tekananpihaktertentu, intervensikekuasaan yang tentutidakdidukungdenganalat-alatbukti yang terujivaliditasnya (keabsahannya). ContohKasus: PerkaraPidanaPeledakanBomdi Bursa Efek Jakarta padaTahun 2001. Dimanabarangbuktiberupaserbuk TNT danPeluruSenjataApibaruditemukandirumahsalahseorangtersangkasetelahpolisimelakukantindakanpenggedahanuntukkesekiankalinyaditempat yang sama.HasilpemeriksaanterhadapbarangbuktitersebutkemudiandituangkansecaratertulisdanditerangkanolehseorangahlidariLaboratoriumForensikMabesPolri yang kemudianmenjadisalahsatupertimbanganutamabagi hakim ataskesalahanterdakwadalamVonisPengadilan Jakarta Negeri Selatan. PerkaraPidanaPembunuhanBerencanapadatahun 2009 terhadap A. A. BagusNarendraPrabangsa (Jurnalis Radar Bali) yang disidangkandiPengadilanNegeriDenpasar. Dimanabarangbukti yang dihadirkandidalampersidanganoleh JPU darihasiltindakanpenggeledahan/penyitaanolehpenyidik, diantaranyapotongankayu yang didugasebagaialatterdakwauntukmembunuhdansampeldarahkorban, diperolehpadatempatterbuka (halaman/kebun) yang dianggapsebagaitempatkejadianperkara (crime scene) setelahberselangwaktucukup lama terhitungsejakwaktudidugaterjadinyapembunuhandengankondisicuaca yang telahberubah-ubah (hujan-panasselihbergantisehingga paling tidakpatutdidugatelahtercemar). Barang-barangbuktitersebutlah, darihasilpemeriksannyadituangkansecaratertulis, diperkuatdenganBeritaAcaraRekonstruksiKejadian (yang dibuatberdasarkanpengakuanparaterdakwa yang diperolehdengancarapenyiksaan) danditerangkanolehahli/saksiverbalisan, menjadipertimbanganutamabagi hakim menjatuhkanvonisbagiparaterdakwa. Alat-alatbuktidanbarangbuktitersebutlah yang menimbulkankeyakinanutamabagi hakim bahwasanyabenartelahterjadipembunuhanditempat (rumah) salahseorangterdakwasehingga yang bersangkutanbersamarekan-rekannya yang didugaturutserta/membantudapatdimintakanpertanggungjawabanpidana. Dalamrangkapenyelidikan/penyidikanperkara yang didugaterkaitdenganterorisme (peledakanbom, penyeranganobjektertentu, dll), secaraterbukadiperlontonkanmelaluipemberitaan media massatentangpengelolaantempatkejadianperkara (crime scene) yang ternyatajugadapatdimasukiolehpihak-pihak yang tidakberkepentingan, misaljurnalis, pimpinanatauaparatkepolisian yang samasekalitidakberperandalamrangkamencaribarang-barangbukt, danpihak-pihak lain yang tidakberkompetenuntukitu, padahaltindakanpenemuan/pengumpulan/perolehanbarangbuktisedang/masihberlangsung. Perlakuansepertiinitentuakanmerusakataumencemaribarang-barangbukti/tempatkejadianperkarasehinggavaliditasnyapatutdiragukan.

  7. Kendala/Kebutuhan • Sehubungandenganupayauntukmengujivaliditasalatbuktisehinggatujuanpenegakanhukumdapatlebihdipastikan, kendalaterbesar yang dihadapiadalah: • Belumada/belummemadainyahukum yang secarakhusus (kodifikasi) mengaturtentangmekanismepenemuan/perolehan/pengujianbarang/alatbuktisecaraprofesional (sesuaistandarlmiah) yang dapatdijadikanrujukanutamamengujivaliditasnyadalamprosesperadilan.

  8. Inisiatif AIFI ? • Dalamrangkamengatasikendaladanmemenuhikebutuhangunamengujivaliditasalatbuktigunaprosesperadilandi Indonesia, AIFI dapatmengambilinisiatifuntukmendorongparapihak yang berkepentingandalamprosesperadilanuntuksegeramelahirkanketentuan-ketentuan (standar) hukumberkaitandenganhaltersebut. • KegiatanUtama • Kampanye (Sosialisasi) • Studiperbandingandi Indonesia danLuarNegeri • Perumusannaskahakademis/rancanganperaturanhukum (legal drafting).

  9. Sasaran • Diadakannyaatau paling tidakterbentukopinitentangpentingnyahukum yang memuatstandarilmiahgunamengujivaliditasalatbukti. • Lebihjauh, mendoronggagasantentangperluadanyasebuahlembaganegaraindependen yang menjalankankerjaataufungsipengumpulan, penemuan, perolehandanpengujiansecarailmiahalatbukti (melibatkan multi disiplinilmuforensik) gunaprosesperadilandi Indonesia, khususnyanamuntidakterbatasuntukperkara-perkara yang pembuktiannyatergolongserius/rumit.

  10. PotensiKerjasama Berpotensiuntukdikerjasamakan AIFI denganmengundangketerlibatanpihak/institusiterkaitatau yang berkepentingandalamprosesperadilandi Indonesia, antara lain namuntidakterbatas: • DepartemenHukumdan HAM RI, • DPR RI, • otoritaspenegakhukum (MabesPolri, KejaksaanAgung, MahkamahAgung, PERADI), • komunitasforensik, • kalanganakademisi, • kelompokswadayamasyarakat • dll.

  11. Terimakasih

More Related