1 / 38

Uji Asumsi Klasik Pada Regresi Dengan Metode Kuadrat Terkecil (OLS)

Uji Asumsi Klasik Pada Regresi Dengan Metode Kuadrat Terkecil (OLS). Oleh : Ari Tjahjawandita. eMateri. Presentasi : http://bit.ly/ 1ky5eLW Data : http:// bit.ly / 1fKojdZ. Peringatan. Panduan ini hanya panduan singkat Sangat tidak disarankan untuk dijadikan panduan utama

avery
Download Presentation

Uji Asumsi Klasik Pada Regresi Dengan Metode Kuadrat Terkecil (OLS)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. UjiAsumsiKlasikPadaRegresiDenganMetodeKuadratTerkecil (OLS) Oleh: Ari Tjahjawandita

  2. eMateri Presentasi: http://bit.ly/1ky5eLW Data: http://bit.ly/1fKojdZ

  3. Peringatan Panduaninihanyapanduansingkat Sangattidakdisarankanuntukdijadikanpanduanutama Sangatdisarankandigunakan/diaplikasikanlebihjauhmelaluimatakuliahekonometrikaataumelaluibukuekonometrika, bukanbukupanduansebuahperangkatlunak.

  4. Multikolinearitas

  5. Apaitumultikolinearitas? Sebuahmasalah yang munculdalamregresi linear klasiksebagaiakibatadanyahubunganantaravariabel-variabelpenjelasdalam model terlaluerat (bahkansempurna). 1x1 + 2x2+ 3x3+…+ ixi = 0 Misal: x1 – x2= 0 sehinggax1 = x2

  6. Pernyataanstatistikformalnya:

  7. Apaakibatmultikolinearitas? Memenuhikriteria Gauss- Markov (BLUE), namunvariansdancovarians-nyabesar standard error koefisienregresicenderungbesar, menujutakhingga koefisienregresicenderungtidaksignifikan(ingatt‑hitung= i/Se(i)), NilaiR2bisasangattinggi (too good to be true), Koefisienregresidan standard error-nyasensitifterhadapperubahan data, Koefisienregresitidakbisaditentukan.

  8. Varians & covarianskoefisenregresibesar

  9. Koefisienregresitidakbisadiestimasi

  10. Deteksimasalahmultikolinearitas R2tinggitetapikoefisienregresi yang signifikanhanyasedikit, Koefisienkorelasi pair-wise antara 2 variabelindependenmencapai 0,8, Auxiliary regression: regress salahsatuxterhadapxlainnyadanhitungnilaiFberdasarkannilaiR2.Uji H0: tidakadakorelasi yang tinggiantaravariabel-variabelindependen.

  11. Remedial masalahmultikolinearitas Informasiapriori,Setelah2diestimasi, 3bisadihitung.

  12. Gunakanregresi data panel, Keluarkansalahsatuvariabel, tetapi….. TIDAK MENIMBULKAN MASALAH KESALAHAN SPESIFIKASI, Transformasivariabel (rasioterhadapvariabel lain, log, diferens, pertumbuhan), Menambah data, Kurangikolinearitasdalamregresipolinomial:xn xn-1, Pilihvariabelpenjelasberdasarkananalsisfaktordanprincipal component analysis, tetapi….. TIDAK MENIMBULKAN MASALAH KESALAHAN SPESIFIKASI.

  13. Heteroskedastisitas

  14. Apaituheteroskedastisitas? Sebuahmasalah yang munculdalamregresi linear klasiksebagaiakibatvariansdari error term model yang diestimasitidakkonstanantaraperiode/cross section. Umumpada data cross-section dan data runtunwaktudenganfrekwensi yang tinggi.

  15. Pernyataanstatistikformalnya:

  16. Homoskedastis yi f(yi) expenditure . . . Var(ui) = E(ui2)= 2 x11=80 x12=90 x13=100 x1i income Secaragrafis

  17. yi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xi 0 Pola error term yang homoskedastis Error term tersebarmerata

  18. yi f(yi) expenditure . . . Var(ui) = E(ui2)= i2 x1 x11 x12 x13 income Heteroskedastis

  19. yt . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xt 0 Pola error term yang heteroskedastis Error term menyebarsecaraunik

  20. yes yes no heteroscedasticity yes yes yes Deteksisecaragrafis

  21. Apaakibatheteroskedastisitas? • tidak minimum, bukan yang terbaik (best), tidakefisien, tidak BLUE (hanya LUE), • t-hitungdan F-hitungtidakbisadipercaya, karena:olehkarenanya error term tidakakan minimum. Estimasi OLS tetap linier dantidak bias, namun…

  22. Bukti

  23. Deteksimasalahheteroskedastisitas:UjiHeteroskedastisitas White (LM test) UjiHeteroskedastisitas White (tanpa cross-term):

  24. UjiHeteroskedastisitas White (dengan cross-term):

  25. Remedial masalahheteroskedastisitas: MetodeWeighted Least Square (WLS) BilaYi= 1 + 2X2+ 3X3+ ui E(ui) = 0, E(ui,uj) = 0 i j Var (ui2) = i2 =  2 Z(X2) = 2Zi2 = 2E(Yi)2 Transformasisemuavariabeldalam model menjadi:

  26. u2 ^ ^ ui + 0 X3 - X3 LalubagaimanamenentukanZ ? Plot residual dankuadrat residual terhadapsalahsatuvariabelindependen. Masalahnya 2 danZtidakdiketahui.

  27. ^ ui u2 ^ + 0 X3 - X3 Bilapolanyasepertiberikut:

  28. Otokorelasi/Korelasi Serial

  29. Apaituotokorelasi? Bila error term di satuperiodememilikikorelasidengan error term di periodelainnya.

  30. Macam & sifatotokorelasi Hanyaterdapatpada data runtunwaktu (time series). First order autocorrelation: bilaberkorelasidengan error term satuperiodesebelumnya/sesudahnya. Second order autocorrelation: bilaberkorelasidengan error term duaperiodesebelumnya/sesudahnya, dst. Otokorelasinegatif: bilaberkorelasinegatifdengan error term di periodelainnya. Otokorelasipositif: bilaberkorelasipositifdenganerror term di periodelainnya.

  31. Pernyataanstatistikformalnya:

  32. Apaakibatotokorelasi? • samasepertiheteroskedastisitas, tidakminimum, bukan yang terbaik (best), tidakefisien, tidak BLUE (hanya LUE), • , standard error koefisienregresicenderungbesar, sehingga t-hitungnyakecil, sehinggakoefisiennyamenjaditidaksignifikan. Estimasi OLS tetap linier dantidak bias, namun…

  33. Bukti

  34. Deteksimasalahotokorelasi:UjiBreusch-Godfrey (LM test) Estimasi model OLS danhitungut. Regress utterhadapsemuavariabelindependen,ditambahut-1, ut-2, ut-3,…, ut-iut = 1 + 2xt + ut-1 + ut-2 + ut-3 + … + ut-p + vt Hitungnilai BG-statistik = (n-p)R2~2p is jumlah of ordekelambanan Bila BG > 2p, tolak Ho (adaotokorelasi)Bila BG < 2p, jangantolak Ho(tidakadaotokorelasi)

  35. Remedial masalahotokorelasi Transformasisemuavariabelkebentuk first difference, Tambahkan data Trend sebagaivariabelpenjelas, Cochrane-Orcutt Two-Step procedure (CORC), Prais-Winstentransformation, Durbin’s Two-Step method, Gunakan AR(1), yaituvariabeldependendalambentukkelambanan (lag) sebagaivariabelpenjelas.

  36. (1) Regress Yt = 1 + 2Xt + ut (2) Regress ut =  ut-1 + vt (3) Gunakanuntukmentranformasivariabel: Yt* = Yt -  Yt-1 Yt= 1 + 2Xt + ut Xt* = Xt -  Xt-1 Yt-1 = 1  + 2  Xt-1 + ut-1 (Yt - Yt-1) = 1(1-) +2(Xt- Xt-1) + (ut-ut-1) (4) Regress Yt* = 1* + 2*Xt* + ut* (5) Kalauberdasarkan BG test masihadaotokorelasif, ulangilagilangkahnyadenganmenggunakanut* ^ ^ ^ ^ ^ ^ ^ ^ ^ ^ ^ ^ ^ Cochrane-Orcutt Two-step procedure (CORC) Generalized Least Squares (GLS) method

  37. (6) Regress  (1 - ) DW2 ^ ^ ut* = ut-1* + vt’ ^ ^ 2 ^ ^ Diperolehdaritahapkeduamengestimasi (8) Regress Yt** = 1** + 2**Xt** + ut** Dimana (Yt -  Yt-1) = 1 (1 - ) + 2 (Xt -  Xt-1) + (ut -  ut-1) (9) Ulangilangkahnyasampai ( -  < 0.01) ^ ^ ^ ^ ^ ^ ^ ^ ^ ^ ^ ^ ^ ^ ^ ^ ^ ^ ^ ^ ^ ^ ^ ^ ^ (7) Gunakanuntukmentransformasivariabel ^ ^ Yt** = Yt -  Yt-1 Yt = 1 + 2Xt + ut Xt** = Xt -  Xt-1 Yt-1 = 1 + 2Xt-1 + ut-1

  38. Terimakasih

More Related