1 / 14

ADENOVIRIDAE

ADENOVIRIDAE. kuliah virologi. PENEMU. Rowe dan Kawan-kawan (1953), diisolasi pada saat mencari dan mengisolasi virus penyebab salesma. Tumbuh baik pada biakan jaringan adenoid dengan membentuk efek sitopatik (ESP). Ada 2 genus : 1. Mastadenovirus. 2. Aviadenovirus.

Download Presentation

ADENOVIRIDAE

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ADENOVIRIDAE kuliahvirologi

  2. PENEMU • Rowe dan Kawan-kawan (1953), diisolasi pada saat mencari dan mengisolasi virus penyebab salesma. • Tumbuh baik pada biakan jaringan adenoid dengan membentuk efek sitopatik (ESP). • Ada 2 genus : 1. Mastadenovirus. 2. Aviadenovirus. • Dari 80 spesies Adenovirus 33 spesies adalah Adenovirus manusia.

  3. SIFAT ADENOVIRUS • Struktur kapsid ikosahedral. • Besar 70 – 80 nm. • Terdiri dari 252 kapsomer dan 12 serat inti protein. • Genom virus terdiri dari DNA double strain, berat molekul 20 – 25 juta. • Ada 3 Golongan berdasarkan perbandingan basa (basa ratio) : • Kadar Guanin – Sitosin (G-C) rendah (48-49%). • Bersifat kuat onkogenik (tipe 12, 18 dan 31). • Kadar G – C pertengahan ( 50 – 55%). • Bersifat lemah onkogenik (tipe 3,7,14,16, dan 21). • Kadar G – C tinggi (56 – 60%).

  4. SIFAT ADENOVIRUS • Adenovirus bersifat tahan eter, tetapi tidak tahan pemanasan. • Tipe 5  infeksi fatal pada bayi hamster. • Tipe 3,7,12,14,16,18,21, dan 31  bersifat tumorigenik.

  5. GAMBARAN KLINIS • Sindrompenyakitakut (Acute respiratory disease = ARD). Penyebabnya ; tipe 4 dantipe 7, jugaolehtipe 3, 4, 21. • Penyakitakutakhibatinfeksi Adenovirus ditandaiolehadanyademam, faringitis, batuk, dankadang-kadangkonjungtivitis, rhinitis, otitis, laringitis, trakheobronkhitisataupneumonitis. • Disampingpenyakitpernafasanakut, sindrom lain akhibatinfeksi Adenovirus ialahdemamfaringokonjungtival, faringitiseksudativanonstreptokokal, pneumonia atipik primer. • Konjungtifitisfolikularakutdisebabkantipe 3 dan 7. Sedangkankeratokonjungtivitisepidemik yang beratdisebabkanoleh Adenovirus tipe 8 dan 9.

  6. Pathogenesis of adenovirus diseases

  7. PATOGENESIS DAN KEKEBALAN • Berkembang biak mula-mula dalam faring, konjungtiva atau intestin, dan jarang menyebar melampaui kelenjar limfe servikal, preaurikular atau mesenterik. • Proses penyakit bersifat setempat dengan masa inkubasi 5 – 7 hari. Jaringan tonsil dan adenoid yang diangkat dari anak normal sering mengandung adenovirus tipe 1, 2 atau 5. Efek sitopatik dari virus tersebut dalam sel epitel terjadi sangat lambat ( 2 – 4 minggu atau lebih).

  8. Early events in the interaction of the adenovirion with a host cell

  9. Structural model of the adenovirus virion

  10. TIPE ANTIGEN ADENOVIRUS • Antigen Hexon, terdiri dari subunit utama kapsomer virus (Group reactive antigen). • Antigen Penton, terdiri dari kompleks subunit kapsomer dari ke-12 vertex ikosahedral virion. • Antigen Serat (Fiber), Terdiri dari serat kapsomer setelah diolah dengan tripsin (kapsomer dari virion yang spesifik tipe).

  11. DIAGNOSA LABORATORIUM • Adenovirus dapatdiisolasidaribahanusapantenggorok, feses, atauusapan / kerokankonjungtiva. • Pembiakandilakukanpadabiakanjaringan. • Efeksitopatikterjadisangatlambat (2 – 4 minggu) denganterlihatnyaprosespembulatan(rounding), penggembungan (swelling) danpengelompokansel-selmenjadi grape-like clusters. Badaninklusi intra nukleus, basofilik. • Identifikasi virus secaraserologidilakukandenganreaksipengikatankomplemen, reaksiHambatanhemaglutinasidanreaksinetralisasi.

  12. PENCEGAHAN Pembuatan vaksin adenovirus hidup terus dikembangkan dengan hasil yang dicoba pada tentara di Amerika yang memberikan hasil yang memuaskan. Untuk pembiakan virus vaksin tersebut dipakai biakan fibroblas embrionik manusia dan bukan biakan ginjal kera.

More Related