1 / 1

64 1. Hampir Selalu (HS) diberi skor 4 untuk aitem favourabel, dan 1 untuk

64 1. Hampir Selalu (HS) diberi skor 4 untuk aitem favourabel, dan 1 untuk aitem unfavourabel 2. Sering (SR) diberi skor 3 untuk aitem favourabel dan 2 untuk aitem unfavourabel 3. Kadang-kadang (KD) diberi skor 2 untuk aitem favourabel dan 3 untuk aitem unfavourabel

chinue
Download Presentation

64 1. Hampir Selalu (HS) diberi skor 4 untuk aitem favourabel, dan 1 untuk

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. 64 1. Hampir Selalu (HS) diberi skor 4 untuk aitem favourabel, dan 1 untuk aitem unfavourabel 2. Sering (SR) diberi skor 3 untuk aitem favourabel dan 2 untuk aitem unfavourabel 3. Kadang-kadang (KD) diberi skor 2 untuk aitem favourabel dan 3 untuk aitem unfavourabel 4. Tidak Pernah (TP) diberi skor 1 untuk aitem favourabel dan 4 untuk aitem unfavourabel. Skor akhir masing-masing subjek diperoleh dengan menjumlahkan seluruh skor pada masing-masing aitem. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek berarti semakin tinggi tingkat asertivitas yang dimiliki. Uji coba dilakukan pada siswa SMUM VII Yogyakarta. b. Tes Inteligensi SPM (Standard Progressive Matrices) dari Raven. Metode ini digunakan untuk mengungkap inteligensi subjek penelitian. SPM disusun berdasarkan konsep inteligensi dari Spearman tentang konsep eduksi relasi dan eduksi korelasi (Azwar, 1996). Eduksi relasi merup kemampuan untuk menemukan suatu hubungan dasar yang berlaku diantara dua hal, sedangkan eduksi korelasi merupakan kemampuan untuk menerapkan hubungan dasar yang telah ditemukan dalam proses eduksi relasi sebelumnya ke dalam situasi baru. Tes ini digunakan sebagai alat ukur karena tes ini dapat digunakan untuk mengukur inteligensi orang normal usia 6-65 tahun. Tujuan dari tes ini adalah

More Related