1 / 17

#3.BETON SCC ( Self Compacting Concrete)

#3.BETON SCC ( Self Compacting Concrete). Nast@in. BETON SCC.

clea
Download Presentation

#3.BETON SCC ( Self Compacting Concrete)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. #3.BETON SCC (Self Compacting Concrete) Nast@in

  2. BETON SCC • SCC adalah beton yang memiliki sifat kecairan (fluidity) yang tinggi sehingga mampu mengalir dan mengisi ruang-ruang di dalam cetakan tanpa proses pemadatan atau hanya sedikit sekali memerlukan bantuan pemadatan (Wihardi, dkk, 2006; Sugiharto, dkk, 2006) Beton SCC (slump flow) Beton Normal (tinggi slump) • SCC pertama kali digunakan di Jepang pada pertengahan tahun 1980-an dan mulai digunakan dalam konstruksi beton pada awal tahun 1990-an

  3. KEUNGGULAN BETON SCC • Mampu memadat sendiridantidakmemerlukanpemadatan manual. • Sangatencer, bahkandenganbahanaditiftertentubisamenahan slump tinggidalamjangkawaktu lama (slump keeping admixture). • Lebihhomogendanstabil. • Kuattekanbetonbisadibuatuntukmututinggiatausangattinggi (umumnyamenggunakan fas beton rendah yaitu ±0,3) • Lebihkedap, porositaslebihkecil. danSusutlebihrendah. • Dalamjangkapanjangstrukturlebihawet(durable). • Tampilanpermukaanbetonlebihbaikdanhaluskarenaagregatnyabiasanyaberukurankecilsehingganilaiestetisbangunanmenjadilebihtinggi. • Karenatidakmenggunakanpenggetaran manual, lebihrendahpolusisuarasaatpelaksanaanpengecoran. • Tenagakerja yang dibutuhkanjugalebihsedikitkarenabetondapatmengalirdengansendirinyasehinggadapatmenghematbiayasekitar 50 % dariupahburuh. • Karena dapat sehingga beton memiliki kuat tekan tinggi, tetapitetapitetaplecakdalampelaksanaannya.

  4. KELEMAHAN BETON SCC

  5. PENGGUNAAN BETON SCC SCC cocokuntukstruktur-struktur yang sangatsulituntukdilakukanpemadatan manual misalnyakarenatulangan yang sangatrapatataupunkarenabentukbekistingtidakmemungkinkan, sehinggadikhawatirkanakanterjadikeroposapabiladipadatkansecara manual. Selainitubisajugadiaplikasikanuntuklantai, dinding, tunel, beton precast dan lain-lain.

  6. PEMBUATAN BETON SCC (1) • Beton SCC diibuat dengan menambahan bahan aditif Superplasticizer (High Range Water Reduser) ke dalam campuran beton • Berat superplasticizer (WS) yang ditambahkan dihitung terhadap berat semen yang digunakan Dengan, WS adalah berat superpastizer, Vs adalah persen berat superplasticizer, dan WP adalah berat semen yang digunakan Contoh : Superplasticizer (Visco-10 product PT. SIKA)

  7. PEMBUATAN BETON SCC (2) • Penambahan kadar viscocrete menyebabkan adukan beton menjadi lebih encer, akan tetapi nilai kuat tekan beton tetap tinggi. Hal ini karena superplasticizer berfungsi untuk meningkatkan workability (flowing concrete) dengan sifat kohesif yang baik dan mampu mempertahankan nilai slump (Mulyono, 2003). • Kelecakan adukan beton yang semakin tinggi karena penambahan superplasticizer akan memudahkan beton memadat. Beton SCC akan mengalir mengisi rongga yang terbentuk antara agregat kasar sehingga menjadikan beton lebih padat dan homogen.

  8. SCC YANG BAIK Workabilitasataukelecakancampuranbetonsegardapatdikatakansebagaibeton SCC apabilamemenuhikriteriasebagaiberikutyaitu: • Filling ability,adalahkemampuanbeton SCC untukmengalirdanmengisikeseluruhbagiancetakanmelaluiberatsendirinya. • Passing ability,adalahkemampuanbeton SCC untukmengalirmelaluicelah-celahantarbesitulanganataubagiancelah yang sempitdaricetakantanpaterjadiadanyasegregasiatau blocking. • Segregation resistance,adalahkemampuanbeton SCC untukmenjagatetapdalamkeadaankomposisi yang homogenselamawaktutransportasisampaipadasaatpengecoran.

  9. METODE TES SCC 1. Slump Flow Slump-flow test dapatdipakaiuntukmenentukan ‘filling ability’baikdilaboratoriummaupundilapangan • Untukkonstruksivertikal, disarankanmenggunakan slump-flow antara 65 cm sampai 70 cm. • Untukkonstruksihorisontaldisarankanmenggunakan slump-flow antara 60 cm sampai 65 cm.

  10. METODE TES SCC 2. L-SHAPE-BOX • L-Shape Box test digunakanuntukmengetahuikriteria‘passing ability’daribeton SCC. • Denganmenggunakan L-Shape Box, dapatdiketahuikemungkinanadanya blocking betonsegarsaatmengalir, danjugadapatdilihatviskositasbetonsegar yang bersangkutan. • Selanjutnyadengan L-Shape-Box test akandidapatnilaiblocking ratioyaitunilai yang  didapatdariperbandinganantara H2 / H1. Semakinbesarnilai blocking ratio, semakinbaikbetonsegarmengalirdenganviskositastertentu. • Untuk test inikriteria yang umumdipakaibaikuntuktipekonstruksivertikalmaupununtukkonstruksihorisontaldisarankanmencapainilai blocking ratio antara  0.8 sampai 1.0

  11. METODE TES SCC 3. V - FUNNEL Dipakaiuntukmengukurviskositasbeton SCC dansekaligusmengetahui ‘segregation resistance’ . Kemampuanbetonsegaruntuksegeramengalir (keseluruhan) melaluimulutdiujungbawahalatukur V-funnel diukurdenganbesaranwaktuantara 6 detiksampaimaksimal 12 detik.

  12. SUPERPLASTICIZER • Superplasticizer adalah zat aditif yang berfungsi untuk meningkatkan kelecakan (workability) beton. • Permukaan partikel-partikel semen memiliki fungsi yang menjadikanya menggumpal ketika bercampur dengan air. Penggumpalan ini mengakibatkan sejumlah air terperangkap dan menyebabkan volume air tidak cukup untuk melakukan hidrasi dengan semen sehingga mengurangi konsistensi pasta semen. Penambahan jumlah air dapat meningkatkan konsistensi namun akan menurunkan kekuatan karena jumlah pori-pori bertambah banyak. • Superplasticizer akan berperan sebagai agen pengaktif permukaan (surface active agent), yaitu setelah terserap oleh partikel-partikel semen maka superplasticizer akan memodifikasi permukaan partikel-partikel semen yang membuat partikel-partikel semen menjadi lebih tersebar dan tidak menggumpal sehingga mampu membebaskan air yang terperangkap. (Contoh). Karakteristik superplasticizer viscocrate-10 (Sika, 2007)

  13. MEKANISME KERJA SUPERPLASTICIZER 1. Proses gaya tolak menolak elektro statik (electrostatic repulsion) yaitu memperbesar gaya tolak-menolak dari partikel-partikel yang bermuatan negatif. 2. Proses pencegahan bentuk (steric hindrance). yaitu memperlemah gaya tarik-menarik antara partikel-partikel padat (Bjornstrom et.al, 2003). Mekanisme penyebaran partikel-partikel semen oleh superplasticizer berbasis polycarboxilate adalah proses pencegahan bentuk.

  14. HASIL Penelitian Slump Flow Beton SCC Fiber chip a. Ban biasa Filling ability yang baik : 0,75 - 1%

  15. HASIL Penelitian Kuat Tarik Beton SCC Fiber chip a. Ban biasa Pada visco 1% = 36,49% Pada visco 1% = 37,5%

  16. HASIL Penelitian Kuat Lentur (MOR) Beton SCC chip a. Ban biasa Fiber Pada visco 1% = 41,37% Pada visco 1% = 39,53%

More Related