1 / 19

Mata Kuliah Sosiologi Hukum

Mata Kuliah Sosiologi Hukum. Disusun oleh : Tedi Sudrajat, S.H. M.H. Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman Tahun 201 1. Keberadaan Sosiologi Hukum Dalam Konteks Ilmu Hukum.

didier
Download Presentation

Mata Kuliah Sosiologi Hukum

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Mata KuliahSosiologi Hukum Disusun oleh : Tedi Sudrajat, S.H. M.H. Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman Tahun 2011

  2. KeberadaanSosiologiHukumDalamKonteksIlmuHukum • KecenderunganIlmuhukumdititikberatkanpadasifatpreskriptif, namunhaltersebuttidakdapatmenjawabpermasalahanhukum. • Munculperkembanganpositifmaupunnegatifterhadapsuatuperistiwahukum • Terdapatsumbanganpemikiranbidangdiluarilmuhukum yang membantuprosesanalisis yang disebutilmu bantu dalamilmuhukum

  3. TerbentuknyaHukum • Abad 18 & 19 : adaduapandangan : • Legisme : hukumdibentukolehperundang-undangansaja. Kebiasaandapatberlakusebagaihukumsetelahadapengakuan UU. • Freierechtslehre : hukumterbentukolehperadilan. UU, kebiasaandllhanyamerupakansaranapembantubagi hakim untukmenemukanhukumpadakasuskonkrit. Titikberatpandanganinipadakegunaansosial (socialedoelmatigheid)

  4. BagaimanaPandangansekarang ? • Hukumterbentukdenganberbagaicara; • 1. TerbentukolehPembentuk UU. • Penerapan UU tidakmekanis, tetapi via penafsiran • Per-UUantidaksempurna, tidakjelas, terkadangkosongsehinggapenafsiran & pengisiankekosonganhukummenjaditugas hakim; • 2. TerbentukkarenaPergaulanSosial • 3.PeradilanKasasiberfungsiterutamauntukmemeliharakesatuanhukumdalampembentukannya. • Jadi, saatinihukumterbentukkarenakebiasaan, perundang-undangan & prosesperadilan.

  5. HubunganSinergisantarahukumdansosiologi Ilmuhukumpreskriptif Sosiologianalisiskritis FilsafatHukum SosiologiHukum (ilmutentangkenyataanhukum) Dimulaiabad ke-19 perubahancarapandangdarihukumsecara legal formal keyuridisempiris/sosiologis Memperkembangkanstudihukumdalamkaitannyadenganperkembangan non hukum (Anzilotti 1882 Italia) Hasilpemikirantidaksajabersifatindividutetapimasukdalammahzab (aliran)

  6. Subyek hukum Ilmu Tentang kaidah yang menelaah hukum Hak dan Kewajiban Sistematika Ilmu Hukum Peristiwa hukum Ilmu Hukum Ilmu pengertian Hubungan hukum Obyek Hukum Sosiologi Hukum Antropologi hukum Ilmu Tentang Kenyataan yang menyoroti hukum Psikologi hukum Perbandingan hukum Sejarah hukum

  7. Penjelasan sistematika : Ilmu Hukum terbagi menjadi Ilmu tentang kaidah yang menelaah hukum, ilmu pengertian dan ilmu tentang kenyataan hukum. Ilmu tentang kaidah yang menelaah hukum dan ilmu pengertian merupakan bagian dari paradigma normwetenschap, sedangkanilmu tentang kenyataan hukummerupakan bagian dari paradigma seinwetenschap. Ilmutentangkenyataanadalahilmu yang menggelutidunianyata, empiris, langsungkeobyek, kemasyarakat. Ilmuinimempelajaritentangrealistisbukanidealistis.

  8. ARTI SOSIOLOGI HUKUM Ilmupengetahuantentanginteraksimanusiaygberkaitan dg hukumdalamkehidupanbermasyarakat. SosiologiHukum (Rechtsociologie/rechtssoziologie) merupakancabangilmupengetahuan yang memahami, mempelajari, menjelaskansecaraanalisisempiristentangpersoalanhukumdihadapkandengan fenomena2 lain dimasyarakat. Hubungantimbalbalikantarahukumdengangejalasosiallainnyamerupakanbagian yang tidakterpisahkandalammempelajarisosiologihukum.

  9. PEMAHAMANNYA : DalamSosiologiHukumTerkandung InteraksiManusiamelingkupitigaunsur, yaitu : Tindakan (act), sesuatu (thing), danmakna (meaning). Hukum yang dimaksudbukansajahukumdlmartitertulistetapijugaygtidaktertulis, baikmenyangkutfalsafah, intelektualitas, maupunjiwaygmelatarbelakangipenerapanhukum.

  10. DISIPLIN HUKUM SEBAGAI PASANGAN NILAI-NILAI ANTINOMIS 1 • ASAS KENIKMATAN • ASAS REALITAS • ASAS KETEGUHAN 6 3 4 5 2 1 : SPIRITUALISME 2: MATERIALISME 3 : INDIVIDUALISME 4 : KOLEKTIVISME 5 : INOVATISME 6 : KONSERVATISME

  11. OBYEK DALAM SOSIOLOGI HUKUM Persoalanhukumbukanlahrealitaspasal-pasaldalamperaturanperundang-undanganmelainkanhubungan yang sinergispersoalanpasaldalambekerjanyasehari-haridimasyarakat. Sosiologihukummempelajaridanmenjelaskansecarautuhpolaperilakumasyarakatdenganapaadanya Mempelajarisosiologihukumsebagaiilmu, dapatmelihatnyadalamberbagaikonteksseperti : perilaku (sikap), institusi (birokrasi), sistemsosial, nilai-nilaibudaya, sistempolitikdankekuasaan, aspekperkembanganekonomi, tuntutankepastiandankeadilanhukumdan lain sebagainya; cirinyaditandaiolehsuatuobyekpersoalan yang didalamnyaterdapatimplementasihukum

  12. OBYEK ILMU TENTANG KENYATAAN HUKUM NILAI ASAS • KAIDAH • SURUHAN (GEBOD) • KEBOLEHAN (DISPENSATIE) • LARANGAN (VERBOD) SIKAP TINDAK

  13. METODE DALAM SOSIOLOGI HUKUM • Sosiologihukummemotretrealitashukumdalammasyarakat yang ditelaahdengansudutpandangsecarainteraksionis, simbolik, deskriptifkualitatif, sociological model bukanpositivistikatau analytical jurispridence • Pandangansosiologihukummemberikankebebasanpenilaian, namunmasihdalamnaungannilaietikakeilmiahansertanilaiyuridisnormatif. • Sosiologihukummenciptakankeseimbanganpenceritaanantarapolapikirandanperasaan yang cenderungbanyakberpihakpadasubyektivitas. Artinyamenjadinetral, tidakjumbuh (selaras) dantidaktumpangtindih.

  14. Permasalahan yang dipelajari dalam sosiologi hukum • Hukum dan sistem sosial masyarakat; • Persamaan dan pembedaan sistem-sistem hukum; • Sifat sistem hukum yang dualistis; • Hukum dan kekuasaan; • Hukum dan nilai-nilai sosial budaya; • Kepastian hukum dan kesebandingan; • Peranan hukum sebagai alat untuk mengubah masyarakat ( a tool of social engineering)

  15. 1. Pendekatan Instrumental • Sosiologi hukum mempelajari keteraturan dan berfungsinya hukum agar dapat berfungsi secara efisien. • Pendekatan hukum alam dan kritik pendekatan positivistik • Penelaahan arti legalitas agar dapat menentukan wibawa moralnya dan menjelaskan peranan ilmu sosial dalam menciptakan masyarakat yang didasarkan pada keadilan. • 3. Pendekatan Paradigmatik • Sosiologi hukum bertugas untuk mempelajari dan mengkritik paradigma yang ada (kalangan profesi hukum dan norma hukum). Mempelajari kenyataan hukum, mengidentifikasi perbedaan antara kenyataan dengan paradigma yang berlaku dan mengajukan rekomendasi untuk mengadakan perubahan pada perilaku atau norma dan mengajukan paradigma-paradigma baru Ruang lingkup Sosiologi Hukum

  16. MANFAAT MEMPELAJARI SOSIOLOGI HUKUM • Mengetahui dan memahami perkembangan hukum positif (tertulis/tdk tertulis) di dlm negara/masyarakat. • Mengetahui efektifitas berlakunya hukum positif di dalam masyarakat. • Mampu menganalisis penerapan hukum di dalam masyarakat. • Mampu mengkonstruksikan fenomena hukum yg terjadi di masyarakat. • Mampu mempetakan masalah-masalah sosial dalam kaitan dengan penerapan hukum di masyarakat.

  17. PENDEKATAN SOSIOLOGI HUKUM (Malinowski) KOMPONEN QUID JURIS QUID FACTI FokusPeraturan-PeraturanStrukturSosial ProsesLogikaAkal budi OrientasiKepentingan Moral PerspektifSeragamBervariasi KegunaanPraktisAlamiah TujuanPengendalianKeseimbangan PENGEMBANGAN HK TDK TERLEPAS DR ASPEK NORMATIF DAN SOSIOLOGIS. DALAM KENYATAAN KEDUA MODEL TSB SALING TERKAIT, SALING MELENGKAPI, DAN SALING KONTRADIKSI DLM APLIKASI

  18. MAKNA TABEL : Hukummemilikijangkuanluasdlmkehidupan. Pakar/ praktisihukumcenderungberorientasike “quit juris” (kebenarannormatif). Masyarakat – potensiharmoni – konflik. Pakarsosiologicenderungberorientasike “quid facti” (kebenaranempiris). Kebenaran : ditentukanolehkekuasaanataudisahkanolehsistempolitik. Kebenaransosiologihukum: kesesuaianantarafaktaempiris dg teoriygdijadikanukuranuntukmelihatkebenaran.

  19. PenerapanSosiologiHukum TerkaitDengan NORMA UKURAN TTG SEJUMLAH PERI- LAKU YG DITERIMA & DISEPAKATI SECARA UMUM OLEH MASYARAKAT (VOLKWAYS, MORES, CUSTOMS, LAWS). NILAI MENTALITA (AKTIVITAS JIWA, CARA BERFIKIR, BERPERASAAN) YG TERBENTUK DR PERILAKU MANUSIA MENJADI SEJUMLAH ANGGAPAN BENTUK-BENTUK INTERELASI INDIVIDU DLM MASYARAKATAT:KERJASAMA (COOPERATION), PENYESUAIAN (ACCOMODATION), PERSAINGAN (COMPETATION), PERTENTANGAN (CONFLICT), PENGUASAAN (DOMINATION).

More Related