1 / 62

KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA

KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA. Oleh : Drs.Marmayadi Drs.Didik Paranto SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA. KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA. A,KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PRA-AKSARA DI INDONESIA Bila ditinjau dari sistem mata pencahariannya,

eben
Download Presentation

KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA Oleh : Drs.Marmayadi Drs.DidikParanto SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA

  2. KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA A,KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PRA-AKSARA DI INDONESIA Bila ditinjau dari sistem mata pencahariannya, perkembangan kehidupan sosial ekonomi masyarakat pra-aksara melelui beberapa tahap,yaitu : 1,Masyarakat berburu dan meramu 2.Masyarakat berburu dan meramu tingkat lanjut 3.Masyarakat bercocok tanam dan beternak 4.Masyarakat perundagian

  3. 1.MASYARAKAT BERBURU DAN MERAMU • Perkembangan masyarakat pada masa ini berjalan sangat lamban. • Manusia hidup tergantung dengan alam,makanan diperoleh dengan cara berburu,mengumpulkan umbi-umbian dan menangkap ikan. • Mereka hidup dalam kelompok-kelompok kecil,hal ini untuk memudahkan langkah dan gerak mereka dalam mengikuti binatang buruannya,atau mengumpulkan makanan, • Hidup berpindah-pindah tempat (nomaden) • Pemilihan pemimpin dengan menggunakan sistem Primus Inter Pares. • Menggunakan berbagai alat dari batu dan tulang

  4. 2.MASYARAKAT BERBURU DAN MERAMU TINGKAT LANJUT • Mereka hidup masih tergantung dengan alam • Mulai lama tinggal disuatu tempat ,di dalam gua-gua (semi sedentair ). • Karena tidak lagi berpindah-pindah tempat,mereka memiliki waktu luang untuk melakukan hal lain seperti membuat lukisan di dinding gua yang mereka tinggali. • Lukisan yang mereka buat masih berkaitan dengan kepercayaan awal : penghormatan kepada arwah nenek moyang,menggambarkan binatang buruan,atau binatang yang dianggap suci dan gambar telapak tangan yang berwarna merah (sebagai penolak roh jahat dan upacara kesuburan ).

  5. 3.MASYARAKAT BERCOCOK TANAM DAN BERTERNAK • Mereka sudah hidup menetap,sudah ada perkampungan yang dekat dengan mata air,seperti sungai. • Adanya pembagian kerja secara sederhana antara laki-laki dan perempuan,laki-laki tugasnya ada hubungannya dengan mengerjakan lahan ,sedangkan perempuan berkaitan dengan tugas-tugas penyelenggaraan rumah tangga. • Dalam corak bercocok tanam mereka mulai menggarap tanahnya dan berusaha menyimpan makanannya dengan cara mengawetkan.Bentuk kerja mereka adalah dengan cara berhuma,dan ladang berpindah.

  6. 4.MASYARAKAT PERUNDAGIAN • Pengertian Perundagian adalah pertukangan,artinya orang yang memiliki ketrampilan atau kemampuan dalam melakukan pekerjaan tertentu. • Telah memiliki kehidupan yang menetap (sedenter). • Hasil kebudayaan berkembang dengan pesat,seperti benda-benda yang terbuat dari : perunggu,besi, dan gerabah yang sangat halus,serta perhiasan / manik-manik yang terbuat dari batu-batuan,dan dari kulit kerang. • Mata pencaharian adalah pertanian dengan cara berladang dan bersawah,masyarakatnya sudah mengenal perdagangan dengan sistem barter . • Sistem kepercayaan yang berkembang adalah pemujaan taerhadap roh nenek moyang, yang didahului persembahan terhadap roh nenek moyang ( ditemukannya bangunan pemujaan ).

  7. g

  8. B.KEBUDAYAAN MASYARAKAT AWALDI INDONESIA • Pengertian Kebudayaan Kebudayaan merupakan hasil cipta ,rasa dan karsa manusia,dapat berwujud benda maupun abstrak. Kebudayaan sangat dipengaruhi oleh perkembangan masyarakat maupun secara keseluruhan. • Menurut Arnold J.Toynbe : kebudayaan timbul dan berkembang sebagai upaya manusia untuk menjawab tantangan yang ada pada alam sekitar.

  9. Menurut Koentjaraningrat terdapat 7 unsur kebudayaan yang bersifat universal,yaitu : 1.sistem religi 2.sistem sosial/organisasi 3.sistem pengetahuan 4.bahasa 5.kesenian 6.sistem mata pencaharian 7.sistem peralatan hidup/ tekhnologi

  10. Bila dilihat dari benda-benda hasil budaya manusia purba, Maka tahap-tahap perkembangan kebudayaan masyarakat Awal di Indonesia dikelompokkan dalam pembabakan zaman Sebagai berikut : 1.ZAMAN PALEOLITHIKUM Pada zaman ini terdapat 2 kebudayaan yaitu : kebudayaan Pacitan dan Ngandong,di kebudayaan Pacitan ditemukan alat-alat dari batu,yang disebutkapak genggam (chopper). Sedangkan di kebudayaan Ngandong banyak ditemukan artefak dari tulang dan kapak genggam yang mempunyai ciri yang khas.Manusia pendukungnya adalah ; homo soloensis,Meganthropus dan Pitecantropus erectus.

  11. 2.ZAMAN MESOLITHIKUM Zaman ini berkembang pada zaman holocen.Perkembang - an kebudayaan zaman ini berlangsung lebih cepat dari masa sebelumnya,hal ini disebabkan antara lain oleh : a).keadaan alam yang sudah stabil ,memungkinkan manusia dapat hidup tenang dan mengembangkan kebudayaannya. b).manusia pendukungnya adalah Homo sapiens. Hasil kebudayaannya adalah : kapak sumatera /kapak genggam (pebble culture),alat-alat dari tulang ( bone- culture),dan tradisi serpih belah (flakes culture).

  12. PETA PENYEBARAN BENDA-BENDA HASILKEBUDAYAAN MESOLITHIKUM DI INDONESIA

  13. GAMBAR KAPAK GENGGAM

  14. GAMBAR TRADISI SERPIH BELAH (FLAKES CULTURE)

  15. GAMBAR ALAT-ALAT DARI TULANG

  16. 3.ZAMAN NEOLITHIKUM • Para ahli sejarah sepakat untuk menyebut bahwa masa ini adalah masa revolusi besar-besaran yang dilakukan oleh manusia purba. • Mereka mulai menetap dan mengembangkan bercocok tanam. • Untuk masalah tempat tinggal mereka sudah menetap sementara di pantai atau di gua-gua,dan kemudian membangun rumah panggung. • Peralatan yang dihasilkan sudah lebih diperhalus,jika dibandingkan dengan masa Mesolithikum.

  17. Hasil kebudayaan NEOLITHIKUM: • Kebudayaan Neolithikum di Indonesia dibagi menjadi 2 ; 1.Kebudayaan Kapak Persegi Kapak persegi merupakan nama yang diberikan Von Heine Geldren untuk kapak yang berbentuk memanjang dengan penampang lintang trapesium maupun persegi panjang.Bahan yang digunakan adalah batu api dan chalcedon,kapak ini banyak ditemukan di daerah jawa, Sumatera,Kalimantan dan Nusa tenggara. Pendukung kebudayaan ini adalah Ras Proto Melayu, yang bertempat tinggal di Indonesia bagian Timur. I

  18. 2.Kebudayaan Kapak Lonjong Adalah kapak yang penampangnya berbentuk lonjong atau bulat telur,dengan ujungnya yang lancip sebagai tempat tangkai yang diikat menyiku.Persebarannya disekitar Indo - nesia bagian Timur : Sangihe Talaud,Sulawesi,Flores dan Maluku,Kapak lonjong memiliki 2 ukuran : ukuran kecil (kleinbeil) dan ukuran besar (walzenbeil). Selain Itu ada pula ditemukan gerabah untuk keperluan rumah tangga dan upacara yang ditemukan dibukit kerang Sumatera dan bukit pasir pantai selatan.Pendukung kebuda- yaan ini adalah Ras Melayu Melanesoid.

  19. HASIL KEBUDAYAAN

  20. GAMBAR KAPAK PERSEGI

  21. GAMBAR KAPAK LONJONG

  22. GAMBAR KAPAK PERSEGI

  23. 4.ZAMAN MEGALITHIKUM • Megalithikum merupakan kebudayaan yang menghasilkan bangunan dari batu besar (mega=besar,lithos = batu). • Kebudayaan ini muncul pada masa Neolithikum.Yang membedakan keduanya adalah adanya alat peninggalan berbentuk batu besar dan berhubungan dengan sistem kepercayaan yang mereka anut,seperti Animisme,Dinamisme dan Totemisme . • Persebaran kebudayaan ini terdapat di Nias,Flores,Sumba dan Toraja

  24. HASIL KEBUDAYAAN MEGALITHIKUM • Hasil-hasil kebudayaan Megalithikum adalah : 1.MENHIR Adalah tiang atau tugu batu tunggal yang didirikan untuk menghormati roh nenek moyang.Menhir banyak ditemu- kan di Kalimantan,Sulawesi Tengah dan Jawa Tengah ( Gunung Kidul,Playen,Sukoliman,dan Rembang). Menhir ada 2 jenis : ada yang memiliki illustrasi ditugu batu dan ada yang tidak memiliki illustrasi ditugu batu tersebut.

  25. GAMBAR MENHIR

  26. HASIL KEBUDAYAAN MEGALITHIKUM • 2.DOLMEN Adalah meja yang berkakikan menhir,dolmen digunakan sebagai tempat sesaji untuk pemujaan pada roh nenek moyang .Dolmen ada juga yang berbentuk peti mati dan didalamnya berisi tulang belulang manusia serta bebera- pa benda yang disertai,seperti periuk,gigi binatang dan porselen. Dolmen banyak sekali ditemukan di Nusatenggara,Lam- pung dan Sumatera.

  27. GAMBAR DOLMEN

  28. HASIL KEBUDAYAAN MEGALITHIKUM

  29. HASIL KEBUDAYAAN MEGALITHIKUM • 3.SARKOFAGUS Adalah lesung yang mempunyai tutup dan berfungsi sebagai peti mati atau keranda.Bentuknya bermacam- macam : ada yang seperti binatang (Pejeng) atau ada yang bulat utuh.Peti mayat ini ditemukan di situs Pejeng Bali dan beberapa daerah di Jawa Barat (kuningan)

  30. GAMBAR SARKOFAGUS

  31. HASIL KEBUDAYAAN MEGALITHIKUM • 4.PUNDEN BERUNDAK-UNDAK Merupakan bangunan batu yang disusun secara berting- kat. Biasanya pada punden berundak terdapat menhir. Fungsi Punden berundak adalah sebagai sebagai tempat pemujaan,sekilas bangunan ini berupa anak tangga yang tersusun rapi hingga keatas . Bangunan ini dapat ditemukan di Lebak Sibedug,Banten Selatan,Kuningan,Pasirangin.

  32. GAMBAR PUNDEN BERUNDAK

  33. HASIL KEBUDAYAAN MEGALITHIKUM • 5.WARUGA/PETI KUBUR Adalah kubur batu yang terbuat dari batu utuh,namun berbentuk bulat,ada pula yang kubus. Waruga dapat ditemukan di daerah Sulawesi Utara dan Tengah,Minahasa.

  34. GAMBAR WARUGA/PETI KUBUR

  35. HASIL KEBUDAYAAN MEGALITHIKUM • 6.ARCA BATU Arca-arca Megalith biasanya menggambarkan binatang, manusia .Binatang yang terdapat di arca antara lain : Gajah,Kerbau,Harimau dan Monyet. Arca-arca tersebut dapat ditemukan di daerah Jawa Tengah,Jawa Timur,Lampung dan Sumatera Selatan. Arca ini terus berkembang hingga kebudayaan Logam, yang tadinya dibuat dari batu diganti dengan logam.

  36. GAMBAR ARCA BATU ARCA BATU (GAJAH) DARI PASEMAH (SUM-SEL)

  37. BAGAN HASIL KEBUDAYAAN MEGALITHIKUM

  38. TEORI VAN HEINE GELDREN • Von Heine Geldren membagi kebudayaan Megalithikum menjadi 2 : 1).Megalithik Tua, Kebudayaan ini dibawa oleh pendukung kebudayaan kapak persegi,menghasilkan : Menhir,punden berundak dan arca batu,menyebar pada zaman Neolithikum. 2).Megalithik Muda Didukung oleh kebudayaan Dongson,menghasilkan kubur peti batu,dolmen,waruga,sarkofagus dan arca batu.

  39. Thx 4 U’re Attention

  40. ZAMAN LOGAM • Disebut zaman logam karena alat-alat penunjang kehidupa manusia sebagian besar terbuat dari logam. • Zaman ini dapat dinamakan sebagai revolusi tahap kedua oleh masyarakat awal Indonesia (telah mampu mengolah dan melebur logam). • Pembuatan benda-benda dari logam menggunakan tekhnik A Cire Perdue (caranya benda yang dikehendaki di buat dulu dari lilin,lengkap dengan bagian-bagiannya-kemudian lilin dibungkus dengan tanah liat dan selanjutnya dipanaska sehingga lilin menjadi cair-selanjutnya logam cair dituangkan dalam cetakan dan setelah dingin dipecahkan hingga terbentuklah peralatan yang dikehendaki)

  41. Zaman logam sangat kuat dipengaruhi oleh kebudayaan dari Indo China,lebih tepatnya adalah kebudayaan Dongson ,karena alat-alat yang ditemukan pada masa ini sama dengan yang ditemukan di daerah Dongson,Vietnam (penyebarannya ke Indonesia pada sekitar tahun 500 SM). Zaman logam terbagi menjadi 3 zaman : 1).Zaman Tembaga 2).Zaman Perunggu 3).Zaman Besi Zaman Tembaga tidak pernah berpengaruh terhadap kebudayaan Indonesia,dan berkembang diluar Indonesia.

  42. HASIL KEBUDAYAAN ZAMAN LOGAM 1.NEKARA Atau lebih dikenal dengan nama DongsonDrum,ber- bentuk berumbu yang mempunyai pinggang dibagian tengahnya serta tutup di atasnya.Nekara terbuat dari perunggu dengan garis tengah 160 cm dan tinggi 198 cm,nekara ada yang diberi hiasan ada yang tidak. Fungsi nekara sebagai alat upacara dan dianggap sakral,di Bali nekara sering disebut sebagai The Moon of Pejeng.(nekara terbesar)

  43. Di daerah lain,seperti Alor,banyak ditemukan nekara berbentuk kecil memanjang yang disebut Moko dengan bentuk hiasan zaman Majapahit sampai zaman abad ke-19. Nekara juga menjadi bukti adanya hubungan antar wilayah Indonesia dan dunia luar,seperti terlihat pada hiasan nekara yang ditemukan di kepulauan Selayar dan Kei dengan hiasan Gajah,Merak dan Harimau,pada hal binatang tersebut tidak terdapat di daerah tersebut.

  44. GAMBAR NEKARA

More Related