1 / 84

Perencanaan Pembangunan Daerah

Perencanaan Pembangunan Daerah. Prof. Dr. H. Masjaya, M.Si. Literatur. Handoyo Makete, Pengembangan Wilayah Pedesaan dan Kawasan Tertentu, BPPT, 2000, Jakarta Harry W. Richardson, Dasar – Dasar Ilmu Ekonomi Regional, FE-IU, 1999, Jakarta

elaine
Download Presentation

Perencanaan Pembangunan Daerah

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Perencanaan Pembangunan Daerah Prof. Dr. H. Masjaya, M.Si.

  2. Literatur • Handoyo Makete, Pengembangan Wilayah Pedesaan dan Kawasan Tertentu, BPPT, 2000, Jakarta • Harry W. Richardson, Dasar – Dasar Ilmu Ekonomi Regional, FE-IU, 1999, Jakarta • Moeljarto , Pembangunan DilemadanTantangan, PustakaPelajar, 2001, Yogyakarta • I NyomanSumaryadi, Perencanaan Pembangunan Otonomi Daerah & PemberdayaanMasyarakat, Citra Utama, 2005, Jakarta • Raharjo Adisasmita, Pembangunan Ekonomi Perkotaan, Graha Ilmu, 2006, Yogjakarta • Robinso Siregar, Perencanaan Pembangunan Wilayah, Bumi Aksara, 2005, Jakarta • Riyadi DKK, Perencanaan Pembangunan Daerah, gramedia, 2005, Jakarta • WahyuMulyana, Pembangunan Kota Indonesia Abad 21, URDI, 2005, Jakarta

  3. 1. Pembangunan Secarasederhanadiartikansebagaisuatuperubahanstruktursecarasengajadanterukurmisaltingkatkesejahteraan. Agar perubahanstrukturdapatdilakukansecaraterukur, makadiperlukanperencanaan. Namunsudahkahperencanaan yang telahkitalakukanmembawaperubahanstruktur?

  4. 2. Perubahan Struktur

  5. > > > PerubahanStruktur harusdipastikandapatterjadipadadirikita, keluarga/rumahtangga, masyarakat, daerah, negara

  6. Tujuan Pembangunan • Mengurangidisparitasatauketimpanganpembangunanantardaerahdanantar sub daerahsertaantarwargamasyarakat(pemerataandankeadilan) • MemberdayakanMasyarakatdanmengentaskankemiskinan. • Menciptakanataumenambahlapangankerja. • Meningkatkanpendapatandankesejahteraanmasyarakatdaerah. • Mempertahankanataumenjagakelestariansumberdayaalam agar bermanfaatbagigenerasisekarangdangenerasimasadatang(berkelanjutan)

  7. Dasar Filosofis Perencanaan PERENCANAAN Memastikan perubahan struktur terjadi Bagaimanamemastikannya? memperkecilpeluangmunculnyaketidakpastian

  8. > > > Tigaelemenutamaketidakpastian: Pertama, elemenwaktu. Semakinkitadapatmenjaminsesuatuakanadasesuaidenganwaktunya, makasemakinkecilpeluangketidakpastian Kedua, elemenruang. Semakinkitadapatmenjaminsesuatusesuaiukuran yang kitainginkan, makasemakinkecilpeluangketidakpastian Ketiga, elemenmateri. Semakinkitadapatmenjaminsesuatuadasecaraindrawi, makasemakinkecilpeluangketidakpastian

  9. > > >

  10. Perencanaan Dalam Arti Luas > > > merupakanupayamanusiameminimalkanketidakpastianitu, memfungsikankemampuanforesightyaitukemampuan ”melihatjauhkedepan”. Langkah paling purba yang dilakukanmanusiadalamperencanaan. Kemajuanperadabanmanusiaditentukanolehkemampuanperencanaanini. Tugasperencana ”melihatjauhkedepan”!!! Manusiabisamakansesuaijumlahgizidengantepatwaktudanpastiada, makannasidanlauknya, tapibukanmakanangin

  11. > > > Perencanaan, dalamartisempitderivatdari foresight, yaitukemampuan”mengukur” (measuring). Persoalannyaadalahbahwatidaksemua ”sesuatu” itubersifatmateri, sehinggasifatnya ”tersembunyi”, sehinggasulitdiukur. Tugasperencana ”mendefinisikan” sesuatu yang ”tersembunyi” menjaditerukur, sehinggamenjadi ”nyata”. Contoh paling sederhanatentanghaliniadalahapabilakitaditanyapersoalanmendefinisikan ”bahagia”. Bahagia –barangkali—lebihsulitdiukurdibandingkanmendefinisikan ”sejahtera”. Inilahtugasperencanaitu. Bagaimanaperencanamenuntaskantugasnyaitu, makaterdapatlahbeberapajenisperencanaan, yang dapatkitasebutsebagaibeberapacara agar kitadapatmemilihperencanaan yang ”ideal” (dalamtandakutipkeras).

  12. 1 2 3 Perumusandanpenentuantujuan. Pengujianatauanalisisopsiataupilihan yang tersedia. Pemilihanrangkaiantindakanataukegiatanuntukmencapaitujuan yang telahditentukandandisepakatibersama Tiga Tahapan Perencanaan

  13. Definisi Praktis Perencanaan Pembangunan Daerah “Suatuusaha yang sistematikdariberbagaipelaku(aktor),baikumum(publik) ataupemerintah, swasta, maupunkelompokmasyarakatlainnyapadatingkatan yang berbedauntukmenghadapisalingketergantungandanketerkaitanaspekfisik, sosialekonomidanaspeklingkunganlainnya. dengancara:

  14. > > > • Merumuskantujuandankebijakanpembangunandaerah • Secaraterusmenerusmenganalisiskondisidanpelaksanaanpembangunandaerah • menyusunkonsepstrategibagipemecahanmasalah (solusi), dan • melaksanakannyadenganmenggunakansumberdaya yang tersedia. Sehinggapeluangbaruuntukmeningkatkankesejahteraanmasyarakatdaerahdapatditangkapsecaraberkelanjutan”

  15. > > > Perencanaanpembangunandaerah (PPD) adalahsuatu proses pembangunan yang di maksudkanuntukmelakukanperubahanmenujuarahperkembangan yang lebihbaikbagisuatukomunitasmasyarakat, pemerintah, danlingkungannyadalamsuatuwilayah/ daerahtertentu, denganmemanfaatkanberbagaisumberdaya yang ada, danharusmemilikiorientasi yang bersifatmenyeluruh, lengkap, tapitetapberpegangpadaazasprioritas.

  16. Ciri – Ciri PPD Menghasilkan program-program yang bersifatumum Analisisperencanaanbersifatmakro/ luas Lebihefektif & efisiendigunakanuntukperencanaanjangkamenengahdanpanjang Memerlukanpengetahuansecarainterdisipliner, general danuninersal, namuntetapmemilikisfesifikasimasing-masing yang jelas Fleksibeldanmudahuntukdijadikansebagaiacuanperencanaanpembangunanjangkapendek (1 tahun)

  17. Aspek – Aspek PPD Aspeklingkungan Aspekpotensidanmasalah Aspekintuisiperencana Aspekruangdanwaktu Aspeklegalisasikebijakan

  18. Strategis Untuk Mensukseskan Bidang – Bidang Strategis • PengembanganRenstrapemerintahandaerah. • Pengembangankelembagaanpemerintahandaerah yang meliputikebijakan, organisasi, manajemen, budayaorganisasidanakuntabilitas. • Pengembangan SDM pemerintahan. • Pengembanganjaringankerja (networking) lembagapemerintahandenganpihak lain. • Pengembangandanpemanfaatanlingkungan yang kondusif.

  19. Good Governance Sektorswastaatauduniausaha(private sector); Negara ataupemerintahan (state); GG Masyarakat (society).

  20. > > > • Kesetaraan: memberipeluang yang samabagisetiapanggotamasyarakatuntukMeningkatkanKesejatraannya, • DayaTangkap: Meningkatnyakepekaanparapenyelanggarapemerintahanterhadapaspirasimasyarakat, tanpakecuali, • WawasanKeDepan : membangundaerahberdasarkanvisidanStrategi yang jelasdanmengikutsertakanwargadalamseluruh proses pembangunan.

  21. 10 Prinsip Good Governance • Partisipasi: Mendorongsetiapwargauntukmenggunakanhakdalammenyampaikanpendapatdalam proses pengambilankeputusan yang menyangkutkepentinganmasyarakat, baiksecaralangsungmaupuntidaklangsung. • Penegakanhukum: MewujudkanpenegakanHukumadilbagisemuapihak, menjunjung HAM danmemperhatikannilai-nilai yang hidup di masyarakat. • Transparansi: Menciptakankepercayaanantaramasyarakatdanpemerintahmelaluipenyediaaninformasidanmenjaminkemudahanmendapatkaninformasi yang akuratdanmemadai.

  22. > > > • Akuntabilitas : meningkatkanakuntabilitasparapengambilkeputusandalamsegalabidang yang menyangkutkepentinganmasyarakatluas. • Pengawasan : meningkatkanuapayapengawasanterhadapjalannyapemerintahan & pembangunandengan ,engusahakanketerlibatanswasta & masyarakat. • Efisiensi & Efektivitas : menjaminterselenggaranyapelayanankepadamasyarakatdenganmenggunakansumberdaya yang tersediasecara optimal & bertanggungjawab. • Profesionalisme : meningkatkankemampuandan moral penyelenggarapemerintahan agar mampumemberipelayanan yang mudah, cepat, tepat, denganbiaya yang terjangkau.

  23. > > >

  24. Tujuan Praktis Perencanaan Menghasilkandokumenperencanaan yang akanberfungsi sebagaialatkoordinasibagisemuapihak/pelaku (stakeholders) Membuatpedoman/arahandanstrategibagipelaksanaan pembangunanuntukmencapaiharapandantujuanpembangunan. Mengawasidanmengendalikanpelaksanaanpembangunan melaluimonitoring danevaluasi. Memberikanumpanbalikdanrekomendasibagi perencanaanselanjutnya.

  25. Analisis Daerah • Analisisdaerahadalahsuatu proses pemahamandaerah yang bertujuanuntukmemperoleh data daninformasisecarasistematistentangkondisiutamalingkungan, fisik, sosial, ekonomi, budaya, politik, administratifdankelembagaandarisuatudaerah yang sedangdikajidandirencanakanpembangunannya. • Tujuan yang menyeluruhdarianalisisdaerahadalahuntukmeningkatkanpemahamanparaperencanadaerahdanmasyarakattentangsituasikini yang mendasardanrelevanuntukperumusankebijakandanpembuatankeputusanbagipembangunandaerah. • Analisisdaerahdimulaidengananalisiskondisikualitatifpembangunandaerahpadasaatini, analisikuantitatif, hinggapengidentifikasianpersoalan (problems) daerahbesertasebabdanakibatnya, sertapenggalianpotensidaerah yang ada. Hal inidiperlukanuntukmerumuskandanmendefinisikantujuan, untukmengevaluasistrategiataupilihandandampaknya, sertauntukpengambilankeputusanstrategipembangunan yang akanditerpkan

  26. Profil Daerah • Profildaerahbiasanyaberisiataumenggambarkanberbagaisituasidankondisidasartentangdaerah yang akandirencanakan, meliputiantara lain keadaanfisikgeografis, keadaanaktivitasekonomi, sosialbudayadankelembagaansertakondisilingkunganhidupsebagaihasildaripengumpulandananalisis data daninformasidaerah (hasilanalisisdaerah). • Gambarankeadaaninipadaakhirnyadipergunakanuntukmengidentifikasidanmenguraikanisuataupermasalahanutamadaerah (development issues), persoalandaerah (problems), potensiataukekuatandaerahsertapeluangdaerahuntuktumbuhdanberkembang.

  27. Kebijakan Daerah • Kebijakandaerahmerupakanprinsipdasardanarahan yang akanditerapkandan di tempuhserta di sepakatipelaku yang terlibat (stakeholders), sehinggamenjadipedomanbagisemuapelaku. • Kebijakandaerah di perlukansebagaikriteriaataurambu-rambudidalammenyeleksidanmenyaringberbagaiopsidanalternatifatauusulan program pembangunan yang tersedia. • Biasanyaberupapenyataancita-citaatauharapan di masamendatangsertaarah (kemana) pembangunandaerahtersebutakanmenuju. • Kebijakandaerahbiasanya di sajikandalambentukvisi, misi, tujuan, sasaran, arah, prioritas, danstrategiumumpembangunan.

  28. Visiadalahsuatupotretkeadaanmasadepan yang istimewadandiharapkanmewakilitujuan yang global danberjalanterus, berjangkapanjangsertamenyediakansuatudasar/fondasiatauarahbagisuatusistemperencanaanpembangunan. Visiharusmenggambarkansuatumasadepan yang ideal bagimasyarakatsertamerupakansuatupernyataanumum yang menjadidasar/basis dagisemuaelemenatausemuapelaku(stakeholders) dalam proses perencanaan. VISI

  29. Syarat Visi Yang Baik • Dapat di bayangkanolehsemuapelaku (imaginable) • Memilikinilai yang memangdiinginkandan di cita-citakan (desirable) • Memungkinkan, wajardanlayakuntuk di capaidengansituasi, kondisidankapasitas yang ada (feasible) • Memusatkanperhatiankepadaisudanpermasalahutamadaerah, sehinggapemerintahandanpembangunandaerahdapatberoprasidanterselenggarasecaraefektif, efisiendanberkelanjutansertadapatterjamineksistensidaerah di masadepan (focused) • Dapatmengantisipasidandisesuaikandenganperubahanzaman (flexible) • Dapatdikomunikasikandanmudahdimengertiolehsemuapelaku (communicable) • Dapatdirumuskandanditulisdengansuatupernyataan yang singkat, jelasdanpadat

  30. MISI • MISI adalahsuatualasanbagisuatudaerahataupemerintahandaerahdibentukataudidirikan, sehinggamerupakanalasankeberadaanataueksistensisuatudaerahataupemerintahandaerah. • MISI harusmengidentifikasidanmenguraikankewenanganpangkalatautugaspokok yang diselenggarakanolehdaerahataupemerintahandaerahsertauntuksiapakewenanganatautugasitudikerjakan. • MISI harusdapatmengingatkansetiap orang atausetiappelakusepertiKepalaDaerah,DPRD, Organisasi Non Pemerintah (Ornop), SektorSwasta, PerangkatPemerintah Daerah, Unsurmasyarakatlainnyasertapihak lain yang berkepentingandengandaerah yang bersangkutantentangtugaspokok, maksudataukegunaan (purpose) yang spesifikdanunikdaridaerah yang akandikembangkan, dipromosikandandiselenggarakanolehdaerahataupemerintahandaerah. • MISI merupakanhal yang pentinguntukmengarahkanpenyelenggaraanatauoperasionalisasisuatupemerintahanataupembangunandaerah, sehinggasemuapelaku (stakeholders) danpihak yang berkepentingandapatmengenaldaerah yang bersangkutansertamengetahuiperan, program, danhasil yang akan di perolehdimasadepan.

  31. Perumusan MISI Melibatkansemuapelaku, sepertiKepala Daerah, DPRD, Organisasi Non Pemerintah (Ornop), SektorSwasta, PerangkatPemerintah Daerah, UnsurMasyarakatlainnya yang berkepentingandengandaerah yang bersangkutan. Mengkajidanmenilailingkungan yang sangatbergunauntukmenentukanapakahmisidaerahtidakbertentanganataumemilikikonfliksecara internal daneksternal, misalnyadengankebijakanatauperaturan yang lebihtinggi.

  32. Rencana Atau Program • Rencanabiasanya di rumuskandalambentuk program atauproyekpembangunan. • DokumenRencana/Program biasanyaberisiserangkaianlangkahataustretegi yang lebihrinciuntukmencapaivisi, misi, atautujuanpembangunandaerah. • Sebagaipedomanpelaksanaanpembangunan, program atauproyekharusmemilikitujuandansasaransertaindikatornya, cara/metode, lokasi, prakiraanbiayadantahapanwaktupelaksanaannya yang jelas, sertamemilikikejelasanketerkaitandengandankontribusinyaterhadapvisi, misi, dantujuanpembangunandaerah.

  33. Monitoring Dan Evaluasi Monitoring danevaluasi (M&E) adalahsuatukegiatanuntukmengawasidanmengendalikanpelaksanaanpembangunan agar sesuaidenganRencanaberdasarkanindikatorpencapaian (kinerja) yang telahditetapkandalamperencanaan. LaporannyadapatberupaDokumenHasil M&E. Tujuan Monitoring danEvaluasiadalahuntukmemberikanumpanbalikberupakoreksiataupelurusanapabilaterjadipenyimpangandalampelaksanaan; dapatberuparekomendasibagiperbaikandanpenyempurnaan proses perencanaanselanjutnya.

  34. Penyusunan Rencana Strategis • PenyusunanRencanaStrategi ( Renstra) atauperencanaanstrategi, dapatdipahamisebagisuatu proses sistematis yang berkelanjutandaripembuatan yang berkelanjutandaripembuatankeputusan yang beresiko, denganmemanfaatkansebanyak-banyaknyapengetahuanantisipatif, mengorganisasikansecarasistematisusaha-usahapelaksanaankeputusantersebutdanmengukurhasilnyadenganumpanbalik yang terorganisasidansistematis. • Renstra Daerah dibutuhkansebagaisuatudokumenrencana yang berisitentangvisidanmisi Daerah, bidang-bidangstrategis yang harusdiintervensidalamrangkamengembanmisidanmewujudkanvisitersebut, sertastrategi-strategiterpilihdanrencanadalammansukseskanbidang-bidangstrategitersebut.

  35. Arti Penting Penyusunan Rencana Strategis • Memungkinkanmasyarakatdanpemerintahdaerahmelakukankontrolakanmasadepanmelaluitidakanmasakini. • MemungkinkanmasyarakatdanpemerintahdaerahmenciptakansuatuOutcome yang mungkintidakbisaterjadidengansendirinya. • Memungkinkanmasyarakatdanpemerintahdaerahmelakukaninvestasisekaranguntukmasadepan • Memampukanmasyarakatdanpemerintahdaerahmeminimumkanketidakpastiandanmengendalikanguncangan yang terdapat di luar. • Memungkinkanmasyarakatdanpemerintahdaerahseiramadenganarus/gerakperubahandisekitanya. • Menjadisasaranuntukmeminimumkanresikodanmemaksimumkanhasil yang dikehendaki. • Menjadi media koordinasidenganberbagistakeholders di tengahkompleksitaspenyelenggaraanpemerintahdaerah. • Memudahkanpencapaiankonsensustentangsasarandanstrategisertapenggunaansumberdaya. • Dapatmenjadialatuntukmengukurkemajuanpelaksanaantugas-tugaspenyelenggraanpemerintahandaerah. • Dapatmenjadi media peningkatandayasaung Daerah;

  36. Tujuan Penyusunan Rencana Strategis • Merencanakanperubahandalamlingkungan yang semakinkomplekssecaraefektifdanproaktif; • Mengelolakeberhasilansecarasistematik; • Menjadikanrenstrasebagaisesuatuperangkatmanajerialdalampengelolaankepemerintahansecaraefektif, efesiendanakuntabel; • Mengembangkanpemikiran, sikapdantindakan yang berorientasipadamasadepan; • Memudahkanmasyarakatdanpemerintahdaerahmelakukanlangkah-langkahadaptasiterhadaplingkungan yang berubahsecaracepat; • Meningkatkanpelayanankepadamasyarakatsecara prima; • Mengembangkandanmeningkatkankomunikasi di antaraberbagai stakeholders Daerah.

  37. Langkah – Langkah Penyusunan Rencana Strategis • MerumuskanNilai-nilaistrategisDaerah; • PerumusanVisidanMisiDaerah; • Analisislingkunganstrategis Daerah; • Penentuanisu-isustrategis Daerah; • Penentuanbidang-bidangstrategis Daerah; • Perumusanstrategiuntukmasing-masingbidangstrategis; • Perumusanrencanaaksipelaksanaanstrategi;

  38. Perumusan Nilai – Nilai Strategis • Penetapankesepakatanawal. Penetapankesepakatanawalmerupakantahap di manasemua stakeholders Daerah secarabersama-samamembangunpemahamandankomitmenataspentingnyarenstra Daerah. Denganmelibatkansegenapunsurataukomponenmasyarakatdanpemerintahdalam Daerah, padatahapinidiharapkantelahdapatdihasilkankesepakatanawaltentangberbagaihal yang berkaitandenganbentuk-bentukpartisipasidarimasing-masingunsur/komponentersebut, mulaidaritahappenyusunanrenstra, implementasirenstrasampaidenganevaluasinyakelak.

  39. > > > • Perumusanmandatdaerah. Setelahkesepakatanawalditetapkan, langkahselanjutnyaadalahperumusanmandatdaerah. Perumusanmandatinisangatpentingdalamrangkamengembangkanlegitimasidanformalisasidarirenstra yang hendakdisusun. Mandatdaerahpadadasarnyadimaksudkansebagaipernyataan yang menjabarkanidentitasataukarakteristiksuatudaerah, tujuanpembentukandaerahsertatugasdantanggungjawabpemerintahandaerah, khususnyadalamrangkapenyelenggaraanotonomidaerah. Perumusanmandatdilakukandenganmengacuhpadaberbagaiperangkatperundang-undangan yang mengaturdaerahsepertiundang-undangpembentukandaerah, undang-undangpemerintahandaerahdan lain-lain sepertiInpresnomor 7 tahun 1999

  40. Tujuan Penetapan MISI • Mencerminkanapa yang ingindicapai Daerah; • Memberikanarahdanfokusstrategi yang jelas; • Menjadiperekatdanmenyatukanberbagaigagasanstrategis; • Memilikinorientasiterhadapmasadepan; • MenumbuhkankomitmenseluruhjajarandalamlingkunganKabupaten/kota; • Menjaminkesinambungankepemimpinandaerah.

  41. Pernyataan VISI Dan MISI Yang Baik • Ringkas; lazimnyakurangdariSepuluh kata • Menarikperhatiandanmudahdiingat • Memberiinspirasidantantanganbagiprestasi di masamendatang • Dapatdipercayadankonsistendengannilaistrategis Daerah • Berfungsisebagaititiktemudangansemuastakeholders • Menyatakandenganjelasesensitentangkeberadaab Daerah • Memungkinkanfleksibilitasdankreativitasdalampelaksanaannya

  42. Pernyataan MISI Yang Baik • Menyatakantujuandasarkeberadaandaerah • Mengkomunikasikanvisi Daerah • Menyatakansecarajelasmaknamisibagisemuastakeholders • Memberikanpetunjukbagipembuatankebijakan • Mengandungnilai-nilaistrategis • Membuatunsur-unsurpembentuksuatupernyataanmisi, sepertitujuandaerah, produkataujasaunggulan, perananpemerintahdaerahdanketerlibatanMasyarakjatdaerah.

  43. PerumusanVisiDilakukanDenganTerlebihDahuluMengidentifikasi • Aspekkunci yang menentukanmasadepandaerah. • Kontribusi yang spesifikdaridaerahbagimasadepanmasyarakat. • Hal-hal yang membangkitkangairahmasyarakatdanjajaranpemerintahdaerahsebagaibagiandaridaerah di masadepan. • Nilaitambah yang perluditekankanmelaluipernyataanvisi. • Posisistrategisdaerahdalamhubungandenganlingkunganeksternal. • Potensidaerahuntukbertumbuhdanberkembang.

  44. Dalam Merumuskan Pernyataan Misi • Pernyataanhendaknyatidakterlampauumumatauterlalusamar yang berakibatketidakefektifanpernyataantersebutmemberiarahanbagipengembanganstrategis. • Pernyataanhendaknyatidakterlalukhusussehinggatidakperluberubahterlalucepat. • Pernyatantidaksekedarsebuahdaftarkeinginan. • Pernyataantidakseharunyatenggelamdalamteknologi. • Pernyataanharusdapatdikembangkan. • Pernyataanharusdapatditerimadandidukungolehseluruhkomponenmasyarakatdanjajaranpemerintahdaerah. • Pernyataanbukanmerupakansebuahdaftarpenilainkerja. • Misiharusdapatdicapai.

  45. 6 Komponen VISI, MISI & HASIL

  46. AnalisisLingkungan Internal (kekuatandankelemahan) Dukungansemua input pokok yang dibutuhkandaerah; Proses ataustrategipengolahanataupunpemanfaataninput tersebut; Hasilyang di perolehselamaini; Perbaikandantindakankoreksi yang telah di ambil.

  47. Analisis Lingkungan External (Peluang Dan Ancaman) Peranan yang di mainkanolehpihak-pihak yang dapatdiajakbekerjasama (collarators) danpihak-pihak yang menjadipengganggu (competitors). Kondisipolitik, ekonomi, sosial, budaya, teknologi, fisikdanpendidikan. Dukungandaripihak-pihak yang memberikanatausumberdaya yang di butuhkan (suppliers).

  48. Penentuan Isu – Isu Strategis Daerah • Interaksiantarafaktor-faktorkekuatan (strengths) denganfaktor-faktorpeluang (opportunities) atauinteraksi S-O denganprinsip “Gunakankekuatanuntukmemanfaatkanpeluang”. • Interaksiantarafaktor-faktorkekuatan (strengths) denganfaktor-faktorancaman (threats) atauInteraksi S-T denganprinsip “gunakankekuatanuntukmengatasiataumenghindariancaman”.

  49. > > > 3. Interaksiantarafakto-faktorkelemahan (weaknesses) denganfaktor-faktorpeluang (opportunities) atauInteraksi W-O denganprinsip “atasikelemahandenganmemanfatkanpeluang” atau “memanfaatkanpeluangdenganmeminimalkankelemahan” 4. Interaksiantarafaktor-faktorkelemahan (weaknesses) denganfaktor-faktorancaman (threaths) atauinteraksi W-T denganprinsip “Minimalkankelemahandanhindariancaman”.

  50. Pengelompokan Isu – Isu Strategis • Interaki S-O yang lazimjugadisebutsebagaistrategiagresif yang menghasilkanisu-isustrategisdalamkelompokkeunggulankomparatif (comparative advantage), yang padahakikatnyamerupakankeunggulandaerahbersangkutan di bandingkandengandaerah lain. • Interaksi S-T yang lazimnyajugadisebutsebagistrategidiversifikasitindakanakanmenghasilkanisu-isustrategidalamkelompokmobilisasi (mobilization), yang padahakikatnyamerupakanupaya-upayamobilisasiataskekuatan yang dimilikidaerah.

More Related