1 / 14

SENI BUDAYA DALAM PANDANGAN ISLAM

SENI BUDAYA DALAM PANDANGAN ISLAM. FATW TARJIH 2004. KEBUDAYAAN.

elsie
Download Presentation

SENI BUDAYA DALAM PANDANGAN ISLAM

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SENI BUDAYA DALAM PANDANGAN ISLAM FATW TARJIH 2004

  2. KEBUDAYAAN • kebudayaanituadalahhasilciptabudidandayaummatmanusiasendiri. Masyarakattumbuholehkebudayaan, takmungkinadakebudayaantanpamasyarakatdantiapmasyarakatmelahirkankebudayaannyasendiri. Sedangkankesenianitu, baikmusik, tari, lukis, dansebagainyaialahpenjelmaan rasa keindahaumumnya, rasa keharuankhususnya, untukkesejahteraanhidup. Rasa itudisusundandinyatakanolehpikiran, sehinggaiamenjadibentukbentukyang dapat disalurkan dan dimiliki. • Keindahandalamsegalahal, danbagikehidupanummatmanusiadituntutoleh agama Islam untukmencintaikeindahanitu, danitutelahmenjadifithrahmanusia.

  3. Lanjutan… • Rasulullah saw, bersabda أَرْبَعٌ مِنَ السَّعَادَ ةِ: اْلمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ وَ اْلمَسْكَنُ اْلوَاسِعُ وَ اْلجَارُ الصَّالِحُ وَ اْلمَرْكَبُ اْلهَنِيءُ ( رواه ابن حبان في صحيحه ) Artinya: “Empat perkara termasuk dalam kategori kebahagiaan: wanita yang shalihah, rumah yang luas/lapang, tetangga yang baik, dankendaraan yang menyenangkan.” (HR. IbnuHibbandalamkitabShahihnya).

  4. lanjutan • Di dalam satu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shahihnya, Rasulullah SAW bersabda: • إِنَّ اللهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ ( رواه مسلم ) Artinya: “Sesungguhnya Allah ituMaha Indah, iamenyukaikeindahan.” (HR. Muslim).

  5. Lanjutan… • Di dalamhadits yang lain lagiyang diriwayatkanoleh Imam AlBukharidanIman Abu Dawud, Nabi SAW bersabda: زَيِّنُوا اْلقُرْآنَ بِأَصْوَاتِكُمْ لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يَتَغَنَّ بِالْقُرْآنِ (رواه البخاري وأبو داود ) Artinya: “HiasilahAlQur’anitu dengan suaramu. Bukanlah ia golongan kami, siapasiapayangtidakmelagukan (bacaan) AlQur’an.” (HR. AlBukharidanAbu Dawud).

  6. Lanjutan… • Di dalamkitabFathul Bari, SyarahShahihAlBukhari, disebutkan: عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ دَخَلَ عَلَيَّ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعِنْدِي جَارِيَتَانِ تُغَنِّيَانِ بِغِنَاءِ بُعَاثَ فَاضْطَجَعَ عَلَى الْفِرَاشِ وَحَوَّلَ وَجْهَهُ وَدَخَلَ أَبُو بَكْرٍ فَانْتَهَرَنِي وَقَالَ مِزْمَارَةُ الشَّيْطَانِ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَقْبَلَ عَلَيْهِ رَسُولُ اللهِ عَلَيْهِ السَّلاَم فَقَالَ دَعْهُمَا فَلَمَّا غَفَلَ • غَمَزْتُهُمَا فَخَرَجَتَا (رواه البخاري ) • Artinya: “Dari Aisyahr.a., beliaumenjelaskan, telahmasukkepadakuRasulullah SAW sementarabersamasayaterdapatduaoranggadissedangbernyanyidenganBu’ats, laluRasulullah SAW berbaringdiatastikarsambilmemalingkanmukanya. Dan masuklahAbu Bakar, laluiamembentakakusambilberkata: “SerunaisyaithandisisiNabiSAW?” LaluRasulullahmenghadapkanmukanyakepada Abu Bakar, sambilberkata: “ Biarkanlahmerekabernyanyi (hai Abu Bakar)”. Dan manakalaRasulullah SAW tidakadaperhatiannyalagi, keduanyasayasinggung (sentuh), lalumerekakeluar.” (HR. Bukhari).

  7. Lanjutan… • Di dalam riwayat yang lain disebutkan dengan redaksi: تُغَنِّيَانِ بِدُفَّيْنِ Artinya: “Keduagadisitubernyanyidenganmemukulrebana.” • Denganmemperhatikandalildaliltersebutdiatas, makasenibudaya(yang baik), baik berupa musik atau taritarian yang sopan yang tidakmengundangataumembangkitkannafsusyahwat, dibolehkandalam Islam.ApalagimusabaqahtilawahAlQur’an, lebihlebihlagidiperbolehkan, apalagikalauhalitudipakaisebagaisaranauntukmendakwahkan agama Islam.

  8. SuaraWanita ? عَنِ عَائِشَةَ قَالَتْ لَقَدْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا عَلَى بَابِ حُجْرَتِي وَالْحَبَشَةُ يَلْعَبُونَ فِي الْمَسْجِدِ وَرَسُولُ اللهِ صَلى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْتُرُنِي بِرِدَائِهِ أَنْظُرُ إِلَى لَعِبِهِمْ (رواه البخاري ) وَ فِي رِوَايَةٍ وَكَانَ يَوْمَ عِيدٍ يَلْعَبُ السُّودَانُ بِالدَّرَقِ وَالْحِرَابِ فَإِمَّا سَأَلْتُالنَّبِيَّصَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَإِمَّا قَالَ تَشْتَهِينَ تَنْظُرِينَ فَقُلْتُ نَعَمْ فَأَقَامَنِي وَرَاءَهُ خَدِّي عَلَى خَدِّهِ وَهُوَ يَقُولُ دُونَكُمْ يَا بَنِي أَرْفِدَةَ حَتَّى إِذَا مَلِلْتُ قَالَ حَسْبُكِ قُلْتُ نَعَمْ قَالَ فَاذْهَبِي

  9. Artinya: “Dari Aisyah, beliauberkata: Sebenarnyasayapernahmelihat Rasulullah SAW padasuatuhari (berdiri) dipintukamarku, sementaraorangorangHabsyisedangmelakukanpertunjukandimasjid. Rasulullahmenutupisayadenganselendangnyasambilmemperhatikan (menonton) permainanmereka.” HaditsinidiriwayatkanolehAlBukhari. Dalamsuaturiwayat lain: “AdalahhariituHariRaya,dimanaorangorang hitam (Habsyi) itusedangbermainmaindenganperisaidantombak. Adakalasayabertanya (sesuatu) kepadaRasulullah SAW danadakalabeliaubertanya: “Andasukamelihatnya”. “Ya,” jawabaku. Lalubeliaumenegakkansayadibelakangnya, pipisayabersentuhdenganpipibeliausambilbeliaubersabda: “TeruskanhaianakArfadah, sehinggabilasayatelahbosan.” Rasulullahbersabda: “Cukup?” “Ya,” jawabaku. “Pergilah,” sabdabeliau.”

  10. Dalam hadits lain lagi disebutkan: عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا زَفَّتِ امْرَأَةً إِلَى رَجُلٍ مِنَ اْلأَنْصَارِ فَقَالَ نَبِيُّ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا عَائِشَةُ مَا كَانَ مَعَكُمْ لَهْوٌ فَإِنَّ اْلأَنْصَارَ يُعْجِبُهُمُ اللَّهْوُ ( رواه البخاري و أحمد) Artinya: “Dari AisyahbahwabeliaumempertandingkanseorangwanitadenganseoranglakilakidarikaumAnshar, laluberkataNabi SAW: “HaiAisyah, apakahadapadamupermainan, karenakaumAnsharamatsukakepadapermainan.”

  11. Dalamkaitanhaditstersebutdiatas, diriwayatkanolehAsSarrajdariHasyal bahwaNabi SAW pernahbersabda لِتَعْلَمَ اْليَهُوْدُ أَنَّ فِي دِيْنِنَا فُسْحَةً إِنِّي بُعِثْتُ بِحَنَفِيَّةٍ Artinya: “SupayaorangorangYahudimengetahuibahwa agama kita (Islam) adalahlapang, sungguhakudiutusuntukmembawa agama yang lapang (mudah) bagimanusia.”

  12. kesimpulan Dari kedua hadits tersebut di atas, maka jelas kepada kita bahwa suara perempuan itubukanaurat, dankitabolehmendengarnyanyian yang dinyanyikanolehorangperempuan(biduwanita), asalpenampilannyasopan, menutupaurat, tidakmempertontonkanbodinyadenganpakaian yang seronok, sertanyanyianyang dinyanyikannyatidakbersifat porno danmengumbarhamwanafsubirahi. Dalamkaitanitu, makatidakdapatdisalahkankalauadaulamayang mengharamkannyanyian, tarian, musik, dansemisalnya, karenadisebabkanolehfaktafaktadariluar (‘aridly) yang bertentangandenganjiwa agama, bukanlahharamzatnya, yaitumusik, lagu, dantariitusendiri. Bahkanakhirakhirinitayangantayanganlewatmediaelektronikbanyak yang bersifatmerusak, destruktif. Misalnyapenayanganfilmfilmkartun(walaupunituboneka), karenaditayangkantepatpadawaktumaghrib, sehinggamelalaikananakanakdarimelakukanshalat.

  13. penutup Sebagaipenutupuraianuntuksaudara, barangkaliadabaiknyakamisebutkandi siniapa yang ditulis Imam AlGhazalidalam kitab Ihya Ulumiddin Juz 2 halaman 284yang maksudnyakuranglebihsebagaiberikut: “Bahwapermainanitugunanyauntukmenyenangkanhati, meringankanbebanbebanberatyang terpendamdalampikiranmanusia. Hati (akal) ituapabilaterusmenerusdipaksakanuntukberpikir, iaakanmenjadibuta. Membuatkesenangankepadahati/pikiransertajiwasebenarnyasatupertolonganbaginyauntukdapatbergiatkembali”. Tidaklahberlebihan, hiburanhiburanituadalahobathatiterhadappenyakitletih, lesu, bosan, danjemu, makaseharusnyalahhiburanberupanyanyian, musik, tarian, itumenjadimubahhukumnya.

  14. WALLAHU ‘ALAMU BISH-SHOWAB

More Related