1 / 41

PELAKSANAAN PPIA DI PROVINSI BALI

PELAKSANAAN PPIA DI PROVINSI BALI. D INKES PROVINSI BALI. Peta Epidemi HIV di Indonesia Estimasi jumlah ODHA Dewasa 2012 : 591.823. Sampai dengan Des 2013 jumlah kasus HIV-AIDS yang ditemukan sebanyak 8.563 kasus (AIDS 4.043, HIV 4.520) April 2014 – 9.191 kasus (35,3%)

Download Presentation

PELAKSANAAN PPIA DI PROVINSI BALI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PELAKSANAAN PPIA DI PROVINSI BALI DINKES PROVINSI BALI

  2. PetaEpidemi HIV di IndonesiaEstimasijumlah ODHA Dewasa 2012 : 591.823

  3. Sampaidengan Des 2013 jumlahkasus HIV-AIDS yang ditemukansebanyak 8.563 kasus (AIDS 4.043, HIV 4.520) April 2014 – 9.191 kasus (35,3%) (AIDS 4.360, HIV 4.831) ESTIMASI ODHA DI BALI 2007  3.928-4.154 orang 2009  7.295 orang 2012  26.139 orang IBU RT, BAYI DAN ANAK-ANAK JUGA TELAH DIJUMPAI TERTULAR HIV

  4. Estimasi ODHA Bali

  5. SituasiKasus HIV-AIDS Di Provinsi Bali (s/d April 2014)

  6. SituasiKasus HIV/AIDS menurutKelompokUmur

  7. SituasiKasus HIV/AIDS menurutJenisKelaminsd April 2014

  8. Estimasi Jumlah Infeksi Baru HIV per sub Populasi Waria Pelanggan waria LSL WPS Pelanggan WPS Penasun Laki-laki pop umum Perempuan pop umum Sumber: Pemodelan HIV 2012, Ditjen PP&PL

  9. GelombangEpidemi HIV Di Indonesia Gelombang 3 Gelombang 2 Gelombang 1

  10. PERMENKES 21 TAHUN 2013 PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS Pasal 3 Penanggulangan HIV dan AIDS bertujuan untuk : a. menurunkan hingga meniadakan infeksi HIV baru b. menurunkan hingga meniadakan kematian yang disebabkan oleh keadaan yang berkaitan dengan AIDS c. meniadakan diskriminasi terhadap ODHA d. meningkatkan kualitas hidup ODHA e. mengurangi dampak sosial ekonomi dari penyakit HIV dan AIDS pada individu, keluarga dan masyarakat.

  11. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB Pasal 6 Tugas dan tanggung jawab Pemerintah : • membuat kebijakan dan pedoman • bekerjasama dengan Pemda  monev • menjamin ketersediaan obat dan alkes secara nasional • mengembangkan sistem informasi • melakukan kerjasama regional dan global

  12. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PROVINSI • melakukan koordinasi • menetapkan situasi epidemik HIV tingkat provinsi • menyelenggarakan sistem pencatatan, pelaporan dan evaluasi • menjamin ketersediaan fasyankes dalam Penanggulangan HIV dan AIDS sesuai dengan kemampuan.

  13. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KABUPATEN/KOTA • melakukan penyelenggaraaan berbagai upaya pengendalian dan penanggulangan HIV dan AIDS • menyelenggarakan penetapan situasi epidemik HIV tingkat kabupaten/kota • menjamin ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat primer dan rujukan dalam melakukan penanggulangan HIV dan AIDS sesuai dengan kemampuan • menyelenggarakan sistem pencatatan, pelaporan dan evaluasi dengan memanfaatkan sistem informasi

  14. Pencegahan Penularan HIV • pencegahan penularan HIV melalui hubungan seksual • pencegahan penularan HIV melalui hubungan non seksual • pencegahan penularan HIV dari ibu ke anaknya

  15. PencegahanPenularan HIVdari Orang TuakeAnak

  16. Latarbelakang RISIKO PENULARAN CAKUPAN PELAYANAN PPIA • 90% HIV padaanak penularanvertikal, dariibupadasaathamil, bersalindanmenyusui Sumber: WHO, 2011 Sumber: WHO, 2013

  17. Pentingnya PPIA • Sebagian ODHA perempuan : usia subur, • 90% penularan terjadi pada waktu perinatal, • Anak akan menjadi yatim piatu, • Anak dengan HIV (+) : gangguan tumbuh kembang, • Stigma sosial bagi anak dengan HIV.

  18. Perkiraan Jumlah Ibu Hamil terinfeksi HIV

  19. Permenkes (no21/2013 tentangpenganggulangan HIV/AIDS) tanggal 30 APRIL 2013 yang menyebutkan : Tes HIV pada PPIA wajibditawarkanpadasemuaibuhamildantermasukdalampelayananrutindi KIA padadaerahepidemimeluasdanterkonsentrasi. Bilaadainfeksi TB dan IMS padadaerahepidemirendah Tesdilakukanataspersetujuanpasien, namunbilapasienmenolakharusdenganpernyataantertulis Syaratdanketentuantes HIV berlaku…

  20. PRONG 3 3 4 5 • Pemberian ARV profilaksis • Pemberianprofilaksiskotrimoksasol • Early infant diagnosis (umur 6 minggu) • Ataupemeriksaanantibodi HIV (umur 18 bulan) • Pemberianterapi ARV • Pemeriksaan CD4 rutin • Pemeriksaan VL rutin • Pemberianobat IO 1 2 Rutinditawarkantes HIV Pemberian ARV Ibuhamil HIV + Ibuhamil Bayi Bayi HIV +

  21. IndikatorKinerja • JmlKab/Kota yang melaksanakanpelatihanpelatih PKPR • % BumilditawarkantesHIV • % Bumildites HIV • % Bayilahirhidupdariibu HIV di tes HIV • % Bumil HIV mendapat ARV • % BayiBaruLahirdariibu HIV ygdapat ARV profilaksis • % BayiBaruLahirdariibu HIV ygdapatKotrimoksasol • profilaksis • % Bumil HIV melahirkan di Fasyankes • % Fasyankesygmemilikikonselormenyusui • % Puskygdilatih PPIA • Jumlah RS ygdilatih PDP

  22. Cakupanpelayanan PPIA 3,7% 54,71 % 35,44% Juni 2013 Sumber: Dirjen P2PL

  23. CAKUPAN PELAYANANPPIAJANUARI 2010 - JUNI 2014 Sumber : Laporan Triwulanan, Kemkes * sd Juni 2014

  24. HASIL PROGRAM PPIA: PENCEGAHAN BAYI LAHIR HIV+ JANUARI 2011 – JUNI 2014 *s/d Juni 2014

  25. Pelayanan ANC terpadu dengan HIV PadaibuHamil, penerapandilaksanakanberdasarkantingkatepidemimengunakan pendekatan TIPK: • Daerah epidemimeluasdanterkonsentrasi, tenagakesehatanwajibmenawarkantes HIV kepadasemuaibuhamilsecarainklusifpadapemeriksaanlaboratoriumrutinlainnyasaatpemeriksaanantenatal ataumenjelangpersalinan. • Daerah epidemirendah, penawarantes HIV dipioritaskanpadaibuhamildenganIMS dan TB. Pemeriksaandilakukansecarainklusifpadapemeriksaanlaboratoriumrutinlainnyasaatpemeriksaanantenatal ataumenjelangpersalinan.

  26. StrategiPelayanan PPIA PPIA dilaksanakandiseluruh Indonesia denganekspansibertahap Di Bali dimulaipada 3 kab/kotasebagai pilot project yaituDenpasar, BadungdanBuleleng Semuafasilitaspelayanankesehatankedepanharusdapatmemberikanpelayanan PPIA Perluadanyajejaringpelayanan PPIA sebagaibagiandari LKB Melibatkanperanswastadan LSM Ketersediaanlogistik (obatdanpemeriksaantes HIV)

  27. Tes HIV Reaktif Non Reaktif

  28. HIV Tes dan KonselingPermenkes no 21 tahun 2013 tentang Penanggulangan HIV

  29. Langkah-langkah TIPK TIPK dilakukandenganlangkah-langkah meliputi: • Pemberianinformasitentang HIV dan AIDS sebelumtes; • Pengambilandarahuntuktes • Penyampaianhasiltes • Konseling.

  30. Penyampaian hasil tes Hasiltesharusdiberikankepadaibuhamilsecarapribadiolehpetugas kesehatan. • Periksaulangkesesuaiannamapasienuntukmenghindarikesalahanpembukaanhasiltes • Petugaskesehatanharusmengetahuihasiltesterlebihdahulusebelumdisampaikankepadaibuhamil • Lakukanpemeriksaan Antenatal sepertibiasa • SampaikanhasiltesdarahkeseluruhansepertiHb, proteinuriadan lain-lain, termasuktes HIV. • Beriibuwaktuuntukmemahamihasiltes, perhatikankondisiemosionalibuhamil. Bilamendukung, lanjutkandengankonselingdanberiarahantindaklanjut/informasimedis yang dibutuhkan. Bilakondisiemosionaltidakmendukung, konselingdapatdilanjutkanpadakunjungan antenatal berikutnya.

  31. Konselinguntuk HIV non reaktif • Penjelasan mengenai masa jendela/window period dan kemungkinan akan di tes ulang • Cegah infeksi di kemudian hari • Bahas risiko PIA (penularan dari ibu ke anak) • Konseling untuk mengatur kehamilan dan KB • Edukasi pasangan dan anjurkan tes pasangan

  32. Konselinguntuk HIV reaktif • Jelaskanmengenaiaspekkonfidensialitas • Berikanpengertiandandukungan • ANC teratur • InformasiRencanapengobatankotrimoksazol dan ARV padaibu • InformasiRencanapengobatanprofilaskiskotrimoksazol dan ARV padabayi • InformasiRencanapemeriksaandiagnostik HIV padabayi • KonselingTatalaksanapemberianmakananbayi • Konselingpersalinanaman. • Konselingmengaturkehamilandan KB • Edukasipasangandananjurkantespasangan. • RujukkeRumahsakit PDP • Informasikansumberdukungan yang tersediadimasyarakat, seperti KDS, LSM, dukungansosial.

  33. Target KemkesIbuHamildiTes HIV padaPemeriksaan Antenatal(RAN PPIA Tahun 2013-2017)

  34. HASIL PELAKSANAAN PPIA DI 3 KAB/KOTA DI BALI JANUARI SD JUNI 2014

  35. 3 JUMLAH KEMATIAN IBU PER KABUPATEN/KOTA SD 23 SEPTEMBER 2014 Buleleng 13 Bangli 0 Jembrana 2 Karangasem 12 Tabanan Gianyar 1 2 1 Klungkung Denpasar Jumlah total : 36 2 Badung OBSTETRI : - Perdarahan : 8 - Eklamsia: 9 - Infeksi:1 NON OBST :18 (jcardiac, HIV, tumor, SLE, dll)

  36. 46 41 36

  37. TANTANGAN • Program PPIA belum mendapat perhatian cukup dari para pemangku kepentingan (penganggaran dana) • Masih terbatasnya Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang menyediakan pelayanan PPIA HIV terintegrasi dengan pelayanan ANC termasuk ketersediaan bahan pendukung • Pengetahuan, keterampilan dan motivasi tenaga kesehatan masih belum memadai • MasihadaStigma dan diskriminasi olehPetugaskesehatan • Sistem pencatatan-pelaporan, belumdilaksanakan maksimal dan capaian hasilnya belum optimal

  38. HARAPAN Dinas Kabupaten/Kota : • Memperkuat jejaring dan koordinasi dengan sektor terkait, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) serta donor dalam penyusunan perencanaan IMS termasukPPIA • Mengalokasikan anggaran untuk pelatihan serta melengkapi berbagai sarana, prasarana dan peralatan • Monitoring dan Evaluasi program PPIA terintegrasi layanan KIA-KB dankonselingremajadi tingkat Kabupaten/Kota

  39. HARAPAN Puskesmas: • MemberikanpelayananPencegahanpenularanHIV dansifilisdariibukeanak , tanpa stigma dandiskriminasi • Melakukan pemeriksaan dan atau merujuk/ menerima rujukan • Memastikanpasiendatangkelayananrujukan • Melakukanrujukanbalikkefasyankessatelitjikadiperlukan • Membangun jejaringdenganLSMuntukmendukung program PPIA

  40. Ibu Selamat Anak Sehat Perlindunganmenyeluruhdandinamisterhadap ibu dan bayi daripenularan HIV

More Related