1 / 48

MANAJEMEN KENDALI MUTU AKADEMIK

MANAJEMEN KENDALI MUTU AKADEMIK. Drs. Husain Jusuf, M. Pd. BADAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI. QUALITY ASSURANCE BOARD FOR HIGHER EDUCATION. UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO-2005. PENGERTIAN KENDALI MUTU.

felix
Download Presentation

MANAJEMEN KENDALI MUTU AKADEMIK

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MANAJEMEN KENDALI MUTU AKADEMIK Drs. Husain Jusuf, M. Pd BADAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI QUALITY ASSURANCE BOARD FOR HIGHER EDUCATION UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO-2005

  2. PENGERTIAN KENDALI MUTU KENDALI MUTU PADA MULANYA BERARTI PENGENDALIAN MUTU YANG DITERAPKAN PADA PROSES PRODUKSI, TERUTAMA PEMERIKSAAN UNTUK MENOLAK BAHAN BAKU ATAU BARANG-BARANG JADI YANG TIDAK MEENUHI SYARAT PADA AKHIR LINI PRODUKSI

  3. TETAPI SEGERA DISADARI BAHWAPEMERIKSAAN SAJA TIDAK CUKUP UNTUK MENYEMPURNAKAN MUTU PRODUKSI, DAN HAL ITU HARUS DIMULAI PADA TAHAP PRODUKSI. “MASUKKAN MUTU DALAM PROSES” ADALAH UNGKAPAN POPULER DALAM PENGENDALIAN MUTU DI JEPANG.

  4. PENGENDALIAN MUTU TERPADU (PMT) KENDALI MUTU (KM) KEMUDIAN BERKEMBANG MENJADI PENGENDALIAN MUTU TERPADU (PMT) YANG MELIBATKAN SELURUH UNSUR DALAM ORGANISASI ATAU LEMBAGA MULAI DARI UNSUR PIMPINAN TERTINGGI SAMPAI UNSUR KARYAWAN TERENDAH UNTUK MENYEMPURNAKAN KEGIATAN MANAJER PADA SEMUA TINGKAT

  5. TUJUAN PENGENDALIAN MUTU TERPADU TUJUAN PMT ADALAH UNTUK MEMUASKAN PELANGGAN ATAU STAKEHOLDER. MELALUI PENERAPAN PMT, PERU-SAHAAN JEPANG TELAH MEMBEN-TUK SISTEM UNTUK MENDESAIN, MENGEMBANGKAN, MEMPRODUK-SI DAN MEMBERI LAYANAN PRO-DUK DENGAN SASARAN UTAMA MEMUASKAN PELANGGAN.

  6. MENGAPA PERLU KENDALI MUTU? ERA GLOBALISASI ADALAH ERA PER-SAINGAN MUTU. MAHASISWA YANG BELAJAR DI PERGURUAN TINGGI MENGHARAPKAN AKAN MEMPEROLEH ILMU PENGETAHUAN, GELAR, KETE-RAMPILAN, DAN PENGALAMAN YANG BERMUTU, SERTA KEYAKINAN, DAN PERILAKU LUHUR YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK SUKSES HIDUP DALAM PERSAINGAN GLOBAL.

  7. PERGURUAN TINGGI YANG TI-DAK MAU MENGIKUTI ARUS-NYA PERKEMBANGAN PERU-BAHAN SEKARANG DAN DI MASA DATANG AKAN DITING-GALKAN OLEH MASYARAKAT DAN LAMBAT ATAU CEPAT AKAN MENGALAMI KEMUN-DURAN , YANG AKHIRNYA AKAN MENGALAMI KERUNTUHAN.

  8. MENGAPA PERLU LATIHAN MANAJEMEN KENDALI MUTU? PENINGKATAN KEMAMPUAN UNTUK MENGELOLA DAN MENGEMBANGKAN PERGURUAN TINGGI SUDAH SANGAT DIRASAKAN PERLU TERUTAMA KEMAMPUAN MENGGUNAKAN PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN MODERN YANG BERORIENTASI PADA MUTU/KUALITAS.

  9. BAGI PARA PENGELOLA PERGURU-AN TINGGI, SISTEM MANAJEMEN MUTU PADA HAKEKATNYA BERINTI PADA PERBAIKAN TERUS MENE-RUS UNTUK MEMPERKUAT DAN MENGEMB. MUTU TERSEBUT. MASALAH PENTING YANG PERLU DIPERHATIKAN ADALAH BAGAIMA-NA MANAJEMEN PT DIATUR DA-LAM SUATU ADMININSTRASI YANG RAPI, EFISIEN DAN TRANSPARAN

  10. Manajemen Kendali Mutu Kaizen/continuous Improvement PDCA SDCA PDCA SDCA PDCA SDCA PDCA SDCA Model PDCA

  11. Manajemen Kendali Mutu Prinsip yang melandasi pola pikir dan pola tindak pelaku manajemen kendali bebasis PDCA : • Quality first • Stakeholder-in • The next process is our stakeholders • Speak with data • Upstream management

  12. PLAN-DO-CHECK-ACT BY DR. DEMING COMMONLY USED WHEN DESCRIBING CONTINUAL QUALITY IMPROVEMENT. ESSENTIALLY, THE SYCLE SAYS: P – PLAN ACTIVITIES D – IMPLEMENT THE PLAN C – CHECK THE RESULT A – IMPROVE THE PROCESS. THE CYCLE WAS FIRST DEVELOPED BY WALTER A. SHEWHART & LATER INTRODUCE BY EDWARD DEMING IN JAPAN

  13. TITIK TOLAK PENYEMPURNAAN TITIK TOLAK SETIAP PE-NYEMPURNAAN IALAH MENGIDENTIFIKASI MASALAH PERIBAHASA: MASALAH ADALAH KUNCI HARTA TERSEMBUNYI.

  14. Manajemen Kendali Mutu Mulai Penentuan Standar Mutu Continuous Improvement (KAIZEN) Mutu Berkelanjutan Sustainable Quality Audit Standar Mutu Ya Identifikasi action untuk memenuhi Standar Mutu Ada gap antara Standar Mutu dan Hasil ? Laksanakan Action Tidak Evaluasi untuk peningkatan Standar Mutu Integrasikan pada proses SDCA lanjutnya

  15. SIKLUS PEMECAHAN MASALAH MODEL PDCA APA DEFINISI MASALAH ANALISIS MASALAH PLAN/ RENCANAKAN MENGAPA ANALISIS PENYEBAB BAGAIMANA MERENCANAKAN TINDAKAN DO/LAKSANAKAN IMPLEMENTASI CHECK/PERIKSA PEMASTIAN HASIL ACT/TINDAKAN STANDARDISASI

  16. SIKAP MANAJER JEPANG SETIAP KALI KITA MELAKSANAKAN SUATU TINDAKAN, KITA LIHAT BAGAIMANA KERJANYA, PERIKSA HASILNYA, CARI DAN AKUI KESALAHAN KITA DARI SUDUT MANAJEMEN, KEMUDIAN MENCOBA UNTUK BERBUAT YANG LEBIH BAIK.

  17. KONSEP KAIZEN MENUNTUT SETIAP ORANG, TIDAK PEDULI GELAR-NYA ATAU KEDUDUKANNYA, MAU MENGAKUI SECARA TERUS MENERUS SETIAP KESALAHAN YANG DIPERBUAT-NYA ATAU SETIAP KEGAGALAN YANG TERDAPAT DALAM TUGASNYA, DAN MENCOBA UNTUK BERBUAT LEBIH BAIK DI KEMUDIAN HARI. KEMAJUAN TIDAK MUNGKIN TERCAPAI TANPA KESEDIAAN UNTUK MENGAKUI KESALAHAN.

  18. APA ITU KAIZEN? KAIZEN ADALAH ISTILAH JEPANG YANG BERARTI PENYEMPURNAAN BERKESINAMBUNGAN (CONTINUOUS IMPROVEMENT) YANG MELIBATKAN SEMUA ORANG, BAIK MANAJEMEN PUNCAK, MANAJER, MAUPUN KARYAWAN. STRATEGI KAIZEN MERUPAKAN KUNCI KEBERHASILAN JEPANG DALAM PERSAINGAN.

  19. KAIZEN ACTIVITIES • CHANGE WORKER’S OPERATIONS TO MAKE HIS JOB MORE PRODUCTIVE, LESS TIRING, MORE EFFICIENT AND SAVER. • IMPROVE EQUIPMENT, LIKE INSTALLING FOOLPROOF DEVICES AND/OR CHANGING THE MACHINE LAYOUT. • IMPROVE PROCEDURES

  20. GOOD HOUSEKEEPING: 5 S • SORT: SORT OUT WHAT IS NEEDED AND WHAT IS NOT NEEDED. WHEN IN DOUBT THROW IT OUT. • STRAIGHTEN: KEEP EVERYTHING THAT IS NEEDED IN AN ORDINARY FASHION, SO THAT THINGS CAN BE ACCESSED EASILY.

  21. GOOD HOUSEKEEPING: 5 S (CONT.) 3.SWEEP: KEEP THE WORKPLACE CLEAN 4.STANDARDIZE: MAKE STANDARDS SO THAT ANY ABNORMALITY BECOMES OBVIOUS 5.SELF DISCIPLINE: ADHERE PROCEDURE AT WORK.

  22. ELIMINATE WASTES • OVERPRODUCTION AND INVENTORY NOT IMMEDIATELY NEEDED • DEFECTIVE PRODUCTS REQUESTING REPAIR OR SCRAPING • PROCESS IMPOSING INEFFICIENT AND/OR UNNECESSARY TASK, FAIL TO SYNCHRONIZE SYSTEMS • MOTION : UNNECESSARY MOVEMENT AND ENERGY USED TO PERFORM TASKS

  23. ELIMINATE WASTES (CONT.) 5. TRANPORT: TOO FREQUENT OR INFREQUENT MOVEMENT OF GOODS. 6. POOR TIMING OR WAITING 7. IDLING: BY EXCESSIVE SET-UP EQUIPMENT BREAKDOWNS

  24. 10 COMMANDMENTS OF IMPROVEMENT • ABANDON FIXED IDEAS • THINK OF WAYS TO MAKE IT POSSIBLE • NO EXCUSE NEEDED • GO FOR THE SIMPLE SOLUTION, NOT THE PERFECT ONE • CORRECT MISTAKES RIGHT AWAY

  25. 10 COMMANDMENTS OF IMPROVEMENT (CONT.) • USE YOUR WIST, NOT YOUR WALLET • PROBLEMS ARE OPPORTUNITIES • REPEAT “WHY?” FIVE TIMES • SEEK IDEAS FROM MANY PEOPLE • THERE IS NO END TO IMPROVE-MENT

  26. THE 3 EVILS OF MEETINGS Meet But Don’t discuss. Discuss But Don’t Decide. Decide But Don’t Do

  27. PENGERTIAN MANAJEMEN MANAJEMEN ADALAH PROSES MENGGERAKKAN ORGANISASI DENGAN MENGGGUNAKAN SUMBER-SUMBER YANG TERSEDIA DALAM ORGANISASI DENGAN SEBAIK MUNGKIN SEHINGGA MENCAPAI HASIL KERJA YANG MAKSIMAL DENGAN USAHA YANG MINIMAL

  28. John F. Mee (1962 MANAGEMENT IS THE ART OF SECURING MAXIMUM RESULT WITH MINIMUM OF EFFORT AS TO SECURE MAXIMUM PROSPERITY AND HAPPINESS FOR BOTH EMPLOYER AND EMPLOYEE AND GIVE THE PULIC THE BEST POSSIBLE SERVICE

  29. Skinner & Ivancevich (1992) MANAGEMENT IS DEFINED AS THE APPLICATION OF PLANNING, ORGANIZING, STAFFING, DIRECTING, AND CONTROLLING FUNCTIONS IN THE MOST EFFICIENT MANNER POSSIBLE TO ACCOMPLSH OBJECTIVES

  30. HUBUNGAN MANAJEMEN KENDALI MUTU DENGAN PENJAMINAN MUTU (QA) PENJAMINAN MUTU (QUALITY ASSURANCE) PENDIDIKAN TINGGI DAPAT DISELENGGARAKAN MELALUI PELBAGAI MODEL MANAJEMEN KENDALI MUTU. SALAH SATU MODEL YANG DAPAT DIGUNAKAN ADALAH MODEL PDCA

  31. Definisi Penjaminan Mutu Proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga stakeholder memperoleh kepuasan

  32. Konsep Penjaminan Mutu • Perguruan tinggi tersebut mampu menetapkan dan mewujudkan visinya melalui pelaksanaan misinya (aspek deduktif) • Perguruan tinggi tersebut mampu memenuhi kebutuhan stakeholder (aspek induktif), berupa: - Kebutuhan kemasyarakatan (societal needs) - Kebutuhan dunia kerja (industrial needs) - Kebutuhan profesional (professional needs)

  33. Tujuan Penjaminan Mutu Secara internal penjaminan mutu dilakukan untuk mewujudkan visi dan misi perguruan tinggi serta memenuhi kebutuhan stakeholder, yang dikontrol dan di audit oleh BAN-PT atau lembaga lain secara eksternal

  34. Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Secara Internal dan Eksternal MUTU PENJAMINAN MUTU (Internal) PT Ybs Penjaminan Mutu (Eksternal) BAN/ Lembaga lain

  35. Strategi Penjaminan Mutu • Direktorat Jendral Pendidikan, Depdiknas menetapkan Pedoman Penjaminan Mutu pendidikan tinggi di perguruan tinggi • Perguruan tinggi menggalang komitmen untuk menjalankan penjaminan mutu pendidikan tinggi yang diselenggarakannya; • Perguruan tinggi memilih dan menetapkan sendiri standar mutu pendidikan tinggi yang diselenggarakan untuk tiap program studi

  36. Lanjutan.... Strategi Penjaminan Mutu • Perguruan tinggi menetapkan dan menjalankan organisasi beserta mekanisme kerja penjaminan mutu pendidikan tinggi • Perguruan tinggi melakukan benchmarking mutu pendidikan tinggi secara berkelanjutanm baik ke dalam maupun ke luar negeri

  37. Butir-Butir Mutu • Kurikulum program studi • Sumber daya manusia • Mahasiswa • Proses pembelajaran • Sarana dan Prasarana • Suasana akademik • Keuangan

  38. Butir-butir Mutu (Lanjutan) Lanjutan.... • Penelitian dan publikasi • Pengabdian kepada masyarakat • Tata pamong (governance) • Manajemen lembaga (institutional management) • Sistem informasi • Kerjasama dalam dan luar negeri

  39. ARTI PENTING PENJAMINAN MUTU New Approach in QA (Internally Driven) New Approch in Objectives (Focus on Nation’s Competitveness) New Approach With FEE (Facilitating Empowering Enabling) HEALTS (2003-2010) Higher Education Longterm Strategy Higher Education Institution HEI Workable QA COMMUNITY Prosperity Security Social Welfare Workable QA paves The way for better future High Quality of HEI’s Product

  40. Proses Penjaminan Mutu • Perguruan tinggi menetapkan visi dan misinya • Setiap program studi menetapkan visi dan misinya berdasarkan perguruan tinggi • Penjabaran visi, misi program studi menjadi serangkaian standar mutu • Rumusan standar mutu harus spesifik dan terukur yaitu mengandung ABCD (Audience, Behavior, Competence, Degree)

  41. Proses Penjaminan Mutu(Lanjutan) • Perguruan tinggi menetapkan organisasi dan mekanisme kerja penjaminan mutu • Perguruan tinggi melaksanakan penjaminan mutu dengan menerapkan manajemen kendali mutu • Perguruan tinggi mengevaluasi dan merevisi standar mutu melalui benchmarking secara berkelanjutan

  42. PELAKSANAAN PENJAMINAN MUTU • Komitmen • Perubahan Paradigma • Sikap Mental • Pengorganisasian • Kiat

  43. Komitmen Komitmen yang tinggi senantiasa menjamin dan meningkatkan mutu pendidikan tinggi yang diselenggarakan

  44. Perubahan Paradigma Paradigma Lama: Mutu pendidikan tinggi terpelihara dan dapat ditingkatkan apabila dilakukan pengawasan oleh pemerintah Paradigma Baru: PT harus menjaga dan meningkatkan mutu pendidikan tinggi

  45. Sikap Mental “Plan your work And Work your Plan”

  46. Pengorganisasian Pengorganisasian harus mampu menumbuhkan kesepahaman tentang penjaminan mutu pendidikan tinggi sehingga menumbuhkan sikap suportif dari seluruh komponen

  47. Kiat • Adakan lokakarya • Susun rencana penjaminan mutu yang jelas • Hubungi pihak-pihak yang berkompeten dalam penjaminan mutu sebagai fasilitator • Informasi:qa_dikti@yahoogroups.com

  48. Terima Kasih

More Related