1 / 48

Pengantar Pemrosesan Transaksi

BAB 5. Pengantar Pemrosesan Transaksi. Overview. Istilah pemrosesan transaksi mewakili berbagai aktivitas yang umumnya dilakukan oleh organisasi untuk mendukung operasional sehari-harinya. Tujuan Belajar 1. Memberikan gambaran tentang alur data transaksi pada perusahaan manufaktur.

gisela
Download Presentation

Pengantar Pemrosesan Transaksi

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BAB 5 Pengantar Pemrosesan Transaksi

  2. Overview • Istilah pemrosesan transaksi mewakili berbagai aktivitas yang umumnya dilakukan oleh organisasi untuk mendukung operasional sehari-harinya.

  3. Tujuan Belajar 1 Memberikan gambaran tentang alur data transaksi pada perusahaan manufaktur

  4. Alur transaksi pada perusahaan manufaktur 1 7 Sales Order Warehouse 2 8 3 Customer Billing Production 4 9 5 Accounts Receivable Production Schedule 6

  5. Alur transaksi pada perusahaan manufaktur Shipping Warehouse 14 11 Customer 12 13 10 Production Billing 15 16 Production Schedule

  6. Alur transaksi pada perusahaan manufaktur 20 Purchasing Receiving 19 17 Production Vendor 22 21 24 23 18 Payroll Accounts Payable 25

  7. Alur transaksi pada perusahaan manufaktur Payroll Accounts Payable 27 Customer Employee 29 28 26 Accounts Receivable Accounting 30

  8. Alur transaksi pada perusahaan manufaktur Receiving 31 Warehouse

  9. Siklus Transaksi dan Sistem Aplikasi • Walaupun tidak ada 2 organisasi yang memproses data transaksi secara persis sama, hampir semua organisasi memproses alur transaksi yang sama.

  10. Siklus Transaksi dan Sistem Aplikasi • Alur transaksi operasional dapat dikelompokkan menurut proses bisnis pada umumnya • Sebagian besar organisasi memiliki proses pesanan penjualan, proses tagihan, proses piutang, dan proses bisnis lainnya.

  11. Siklus Transaksi dan Sistem Aplikasi Pengelompokan Alur Transaksi berdasarkan Proses Bisnis Utama Process Sales Procurement Operations Firm Infrastructure 1-7 17 8-9 25 10-11 19-24 12-13 29-30 14 26-28 15-16 31 18

  12. Tujuan Belajar 2 Membahas komponen dasar sistem pemrosesan bisnis

  13. Komponen Sistem Pemrosesan Transaksi • Komponen penting apakah yang terdapat pada sistem pemrosesan transaksi? • Masukan • Pemrosesan • Penyimpanan • Keluaran

  14. Komponen Sistem Pemrosesan Transaksi • Apa sajakah contoh inputs? • Pesanan konsumen • Slip penjualan • Faktur • Pesanan pembelian • Kartu absen karyawan

  15. Komponen Sistem Pemrosesan Transaksi • Pemrosesan melibatkan penggunaan jurnal dan register untuk memberikan catatan masukan yang permanen dan kronologis. • Jurnal digunakan untuk mencatat transaksi akuntansi keuangan. • Register digunakan untuk mencatat jenis lain data yang tidak terkait secara langsung dengan akuntansi.

  16. Komponen Sistem Pemrosesan Transaksi • Jurnal Khusus digunakan untuk mencatat transaksi yang sejenis dan berulang. • Apa saja contoh jurnal khusus? • Jurnal penjualan • Jurnal pembelian • Jurnal penerimaan kas • Jurnal pengeluaran kas

  17. Komponen Sistem Pemrosesan Transaksi Dokumen sumber Jurnal penerimaan kas Jurnal pengeluaran kas Jurnal umum Jurnal pembelian Jurnal Penjualan

  18. Komponen Sistem Pemrosesan Transaksi • Ledger dan berkas menyediakan penyimpanan data baik secara manual maupun terkomputerisasi • Ledger menyediakan ringkasan dari transaksi akuntansi keuangan perusahaan • berkas adalah kumpulan terorganisir atas data terdiri atas : File transaksi, File Master, dan File referensi atau tabel

  19. Komponen Sistem Pemrosesan Transaksi • Apakah yang disebut dengan Keluaran? • Yaitu dokumen apapaun yang dihasilkan oleh sistem. • Apa saja contoh Keluaran? • Neraca saldo • Laporan keuangan • Laporan operasional • Cek pembayaran

  20. Tujuan belajar 3 Menjelaskan proses dimana sistem akuntansi berpasangan akan dirancang dan diimplementasikan.

  21. Merancang Sistem Double-Entry • Suatu sistem akuntansi harus “sesuai” untuk organisasi tertentu. • Apa yang harus dicatat dalam merancang sistem akuntansi? • Sifat dan tujuan organisasi • Karakteristik struktural dan fungsional • Tata letak fisik, produk dan jasa • Orang yang mengoperasikan sistem

  22. Merancang Sistem Double-Entry Hierarchical Model of an Accounting System Financial Statements Chart of Accounts Cycles Revenue Expenditure Production Sales Purchasing Inventory Application Systems Payroll Property Accounts Receivable Standard Journal Entries Identify accounts affected by each application system

  23. Merancang Sistem Double-Entry Hierarchical Model of an Accounting System Financial Statements Chart of Accounts Cycles Finance Financial Reporting Cash General Ledger Application Systems Consolidation Standard Journal Entries Identify accounts affected by each application system

  24. Merancang Sistem Double-Entry • Apa saja 4 langkah dalam merancang sistem akuntansi? • Merancang pengelompokan kasar atas rekening, daftar rekening dan laporan keuangan terkait. • Mereview karyawan operasional dan manajemen.

  25. Merancang Sistem Double-Entry • Finalisasi laporan, daftar rekening, dan laporan lainnya • Menyiapkan rancangan penjurnalan dan perancangan kertas kerja yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan dan mengoperasikan sistem

  26. Merancang Sistem Double-Entry • Daftar rekening/chart of accounts adalah daftar semua rekening aset, utang, pendapatan, pengeluaran dan modal yang digunakan pada sistem akuntansi • Hal ini digunakan untuk mencapai tujuan organisasi untuk pelaporan keuangan dan pengendalian.

  27. Merancang Sistem Double-Entry • Rencana untuk penjurnalan dan posting transaksi melalui beberapa tahapan. • Tahap 1: Menganalisa sifat aktivitas di dalam 4 siklus transaksi dasar • Siklus Penerimaan • Siklus Pengeluaran • Siklus Keuangan • Siklus Produksi

  28. Merancang Sistem Double-Entry • Biasanya dilakukan identifikasi siklus transaksi utama yang kelima untuk mengelompokkan rekening yang tidak dipengaruhi secara langsung oleh aktivitas transaksional. • Siklus Pelaporan Keuangan / financial reporting cycle tidak memproses transaksi yang meilbatkan pihak luar

  29. Merancang Sistem Double-Entry • Tahap 2: Mengelompokkan aktivitas di dalam setiap siklus transaksi utama ke dalam sistem aplikasi • Suatu sistem aplikasi memproses kumpulan transaksi yang secara logis terkait • Tahap 3:Membangun satu set jurnal standar atau berulang

  30. Merancang Sistem Double-Entry • Apakah standard journal entries? • Merupakan entry pro forma atau hipotetis yang diharapkan muncul dalam operasi normal perusahaan • Harus mencakup 3 elemen: • Rekening yang dipengaruhi oleh entry • Sumber atas entry • Tanggal atau periode entry

  31. Merancang Sistem Double-Entry Journal and Journal-Entry Relationship Sales Journal Page 1 Debits Credits Accounts Receivable Sales Date Reference Customers Other Class 1 Class 2 Services Tax Number 120 121 511 512 520 550 Standard Journal Entry No. 15 Monthly DR. 120 Accounts Receivable–Customers DR. 121 Accounts Receivable–Others CR. 511 Sales–Class 1 CR. 512 Sales–Class 2 CR. 520 Sales–Services CR. 550 Sales–Tax

  32. Merancang Sistem Double-Entry • Alur pemrosesan dalam sitem akuntansi manual adalah dari dokumen sumber sampai jurnal, jurnal sampai buku besar, dan dari bukubesar ke laporan keuangan • Multiple transaction techniques menjadi penting karena semakin meningkatnya volume transaksi

  33. Merancang Sistem Double-Entry • Apakah one-write system? • Merupakan alat yang sekaligus memposting transaksi sambil menjurnal pada satu operasi yang sama • writing board dirancang untuk memungkinkan pencatatan secara simultan pada beberapa dokumen yang disimpan pada daftar khusus

  34. Merancang Sistem Double-Entry • Apakah ledgerless bookkeeping? • Merupakan bentuk pemrosesan dimana dokumen sumber diurutkan dan diisi dan tidak diposting ke buku besar. • File atas dokumen sumber dipisah dalam buku besar yang terpisah.

  35. Merancang Sistem Double-Entry • Sistem piutang dan utang umumnya cocok diterapkan pada aplikasi ledgerless bookkeeping. • Sistem Ledgerless bookkeeping lebih sedikit kerangkapan datanya, sehingga tidak begiut membutuhkan pengendalian yang melekat

  36. Merancang Sistem Double-Entry • Ketika komputer digunakan untuk memproses transaksi, 2 model yang berbeda untuk pemrosesan transaksi akuntansi dimungkinkan • Pemrosesan Batch • Pemrosesan Langsung /Direct processing

  37. Merancang Sistem Double-Entry • Pemrosesan Batch adalah bentuk pemrosesan dimana kelompok transaksi diakumulasikan dan diproses dalam satu kelompok • Pemrosesan Langsung adalah bentuk pemrosesan dimana transaksi individual diproses secara terpisah

  38. Merancang Sistem Double-Entry • Apakah data validation? • Proses menguji rincian transaksi untuk keperluan akurasi dan kelengkapan masukan / input.

  39. Merancang Sistem Double-Entry • Model dasar akuntansi berpasangan hanya berisi 3 rekening : aktiva, utang dan modal • Block coding adalah cara untuk mengorganisasikan daftar rekening • Ini disimpan di dalam satu blok atau kelompok nomor rekening sekuensial untuk setiap kelompok rekening utama

  40. Tujuan belajar 4 Menggambarkan sistem pengkodean umum yang digunakan dalam pemrosesan transaksi, dengan penekanan pada pengkodean daftar rekening organisasi.

  41. Sistem Pengkodean untuk Pemrosesan Transaksi • Suatu sistem pengkodean berisi character set; yaitu satu set simbol yang telah ditentukan sebelumnya yang digunakan untuk mengidentifikasi obyek. • Apa 2 tujuan kode? • Memberikan identifikasi singkat. • Memberikan arti pada data dalam pemrosesan yang berurutan.

  42. Sistem Pengkodean untuk Pemrosesan Transaksi • Apa saja contoh kode • Kode numerik • Kode alfanumerik • Kode yang dapat dibaca mesin • universal product code adalah contoh atas bar code.

  43. Sistem Pengkodean untuk Pemrosesan Transaksi • Apakah block code? • Mengelompokkan obyek ke dalam beberapa kelompok • group of hierarchical code adalah kode blok dimana subklasifikasi diimplementasikan didalam setiap blok dari kode.

  44. Contoh Pengkodean dalam Sistem Akuntansi • Kode digunakan secara luas pada sistem akuntansi • Apa contohnya? • Customer coding • Chart of accounts

  45. Contoh Pengkodean dalam Sistem Akuntansi Typical Account Coding Structure XX XXX XX Subunit Classification Natural Account Classification Activity Suffix

  46. Contoh Pengkodean dalam Sistem Akuntansi Typical Account Coding Structure X X X Detailed account classification Financial statement classification Major account classification

  47. Contoh Pengkodean dalam Sistem Akuntansi Typical Account Coding Structure 111 Checking account – bank Cash Asset

  48. SELESAI

More Related