1 / 19

LAPORAN PENELITIAN TAHUN PERTAMA HIBAH STRATEGIS NASIONAL Tahun Anggaran 2009/2010

guy
Download Presentation

LAPORAN PENELITIAN TAHUN PERTAMA HIBAH STRATEGIS NASIONAL Tahun Anggaran 2009/2010

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Identifikasi Karakter Intrinsik Keluarga (KIK) sebagai Faktor Inherent Protektif (FIP) Pencegahan Penyalahgunaan Narkobadan Perangsang Prestasi pada Adolesen Sumatera BaratAdnil Edwin Nurdin, Hafni Bachtiar, Nadjmir, YaslindaPenelitian terintegasi Psikiatri,IKM FK-UnandTopik Integrasi Bangsa dan Harmoni Sosial LAPORAN PENELITIAN TAHUN PERTAMA HIBAH STRATEGIS NASIONAL TahunAnggaran 2009/2010 Dibiayai oleh Direktorat Jenderal PendidikanTinggi, Departemen Pendidikan Nasional,melalui DIPA Universitas Andalas Nomor: 0191.0/023-04.2/III/2009.Sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian No.Kontrak: NOMOR 120/H.16/PL/HB.PSN/IV/2009 Tanggal16 April 2009

  2. LATAR BELAKANG • Prestasi BNN dan POLRI membongkar jaringan narkoba meningkat • Tahun 2004 Indonesia menjadi salah satu pusat transit, produksi, distribusi, dan konsumsi narkoba di dunia. • Klinik penanggulangan narkoba meningkat dari 34 pada tahun 1990 menjadi 142 pada tahun 2007  jumlah penyalahguna meningkat dari 2 juta tahun 1990 menjadi 3,2 juta tahun 2004 • Usia rata- rata penyalahguna turun dari 17,9 tahun(1990) menjadi 15 tahun (2004). • Menurut Asia Pacific Drug Issues Committee (APDIC) penyalahguna di Indonesia 1-3% jumlah penduduk (1,3 - 6 juta). • Survei di 33 propinsi  32% penyalahguna (1.037.682) pelajar dan mahasiswa • Mortalitas 50 orang per hari • 80% infeksi baru HIV berasal dari penyalahguna narkoba. • Pelatihan Granat,media massa  seluruh orang tahu BAHAYA NARKOBA !!!!!

  3. LANJUTAN LATARBELAKANG • Kecenderungan khas kepala keluarga penyalahguna narkoba ialah menyalahkan peer group anaknya sebagai biang keladi perilaku anaknya. • dasar teori lama bahwa lingkungan dalam bentuk peer pressure menyebabkan perilaku menyimpang (Hawari, 2003). • penelitian NIDA ( 2005) didaerah slum Chicago , pusat transaksi gelap narkoba: hanya 6% penyalahguna narkoba yang bertransaksi didaerah itu merupakan penduduk lokal. Lebih dari 90% berdomisili dilokasi lain, dan 42% berasal dari kawasan elit yang terletak jauh dari lokasi transaksi tersebut (NIDA, 2007). MANUSIA BUKAN OBJEK PASIF LINGKUNGAN • Seseorang akan memilih sendiri peer groupnya sesuai kecenderungannya berperilaku. Satu-satunya pengaruh lingkungan yang menentukan perilaku anak ialah pola asuh dari orang tua.

  4. SEJARAH KELAM PERILAKU NENEK MOYANG KITA • Marsden 1742: penduduk SumTeng, kebiasaan mengisap ganja (bong) sambil menanti tibanya sholat Magrib  sisa kebiasaan  azan Magrib disebut bang • 1743 Tuanku Raja Gandam dari Painan mulai mengirim candu ke Cina  orang Cina banyak jadi pecandu • Sampai 1811, judi,menyabung ayam,minum tuak, makan sirih (dengan gambir) menjadi adat kebiasaan orang Minang  dihantam oleh kaum Paderi  sisa kebiasaan judi  Main Kim • Abad ke XIX, 1 dari 6 orang Jawa pemadat • Penduduk Indonesia Timur, kecanduan pala dan gambir DIPAKAI VOC sejak abad ke XVI DIBERANTASoleh ratu Wilhemina permulaan abad ke-XX, “rakyat Hindia yang baik dan setia diperas, dirodi, diberi lagi candu”  mulai politik Etis van Deventer

  5. GEN ADVENTURISME • NIDA mengaitkan allel A1 gen DRD2 dengan penyalahgunaan narkoba maupun kecenderungan berprestasi melalui kecenderungan adventurisme. Kecenderungan ini disebabkan defisit pemuasan dorongan pada sistem reward mesolimbik (SRM) yang disebut sindroma defisiensi reward (SDR) (NIDA Notes, 2005). • disertasi Adnil di Universitas Airlangga tahun 2004 • Pembuktian ini menunjang konsep potensi genetik dua arah (Adnil, 2007). • Faktor dominan penentu arah: kualitas pola asuh keluarga (family values)

  6. KUALITAS POLA ASUH KELUARGA • ditentukan nilai keluarga (family values) • membentuk karakter intrinsik keluarga (KIK). • KIK menentukan pola ekspresi adventurisme dalam berinteraksi dengan dunia luar. • KIK yang berperan mencegah perilaku menyimpang dan merangsang prestasi disebut Faktor Inherent Protektif (FIP) • terdiri dari komponen keterikatan, keterbukaan, intelektualisme dan prestasi, serta relasi keluarga-peer group anak. FIP tidak berkaitan tingkat sosial-ekonomi dan kultural-reliji., serta berperan menyaring pengaruh luar yang mencetuskan perilaku menyimpang (deviant behavior) seperti prosmikuitas, judi, dan penyalahgunaan narkoba (NIDA Notes, 2005).

  7. KITA GAGAL • Kerusakan generasi penerus • Berpotensi mengancam integrasi bangsa • Disharmoni sosial

  8. MENGAPA KITA GAGAL? • Katanya kita punya nilai-nilai luhur kepribadian • Katanya kita bangsa yang religius

  9. IDENTIFIKASI MASALAH • perangkat hukum makin berhasil menangkap pengedar, distributor, dan peracik narkoba, dan cakupan klinik penanggulangan narkoba makin luas (Granat, 2009). • masyarakat yang telah mengetahui bahaya narkoba • perilaku penyalahgunaan narkoba meluas di Indonesia • kegagalan ini disebabkan kegagalan preventif karena kelemahan family values pada keluarga penyalahguna narkoba yang membentuk KIK yang tidak berperan sebagai FIP. • Terdapat kesan bahwa cara paling efisien dan efektif untuk menanggulangi masalah penyalahgunaan narkoba ialah dengan memperkuat family values keluarga Indonesia untuk membentuk KIK yang berperan sebagai FIP.

  10. RUMUSAN MASALAH • 1.Apakah terdapat perbedaan KIK yang berperan sebagai FIP antara keluarga individu penyalahguna narkoba dengan keluarga individu tidak berprestasi yang tidak pernah menyalahgunakan narkoba, serta dengan keluarga individu berprestasi ? • 2.Apakah pada individu dengan allel A1 gen DRD2, terdapat perbedaan KIK yang berperan sebagai FIP antara keluarga penyalahguna narkoba dengan keluarga individu berprestasi ? Penelitian selama 2 tahun terhadap penyalahguna narkoba dengan keluarganya , individu tidak berprestasi yang tidak pernah menyalahgunakan narkoba dengan keluarganya, dan individu berprestasi dengan keluarganya.

  11. VARIABEL DITELITI • Tahun pertama:Pemaparan FIP dalam KIK keluarga penyalahguna narkoba, keluarga individu tidak pernah menyalahgunakan narkoba, keluarga individu berprestasi pada tahun pertama penelitian. • Tahun kedua: Pemaparan allel A1 gen DRD2 pada individu penyalahguna narkoba dan individu berprestasi pada tahun kedua penelitian.

  12. TUJUAN PENELITIAN • Tahun pertama: Membuktikan terdapat perbedaan KIK dalam pola pemaparan FIP antara keluarga penyalahguna narkoba dengan keluarga individu yang tidak pernah menyalahgunakan narkoba, baik berprestasi maupun tidak berprestasi. • Tahun kedua: Membuktikan terdapat perbedaan KIK dalam pola pemaparan FIP antara keluarga penyalahguna narkoba yang terpapar allel A1 gen DRD2 dengan keluarga individu berprestasi yang terpapar allel A1 gen DRD2.

  13. METODE PENELITIAN • Penelitian retrospektif komparatif dengan rancangan pre-post fakto karena membandingkan profil KIK dari kelompok individu penyalahguna narkoba, kelompok individu yang tidak pernah menyalahgunakan narkoba, dan kelompok individu berprestasi. Profil KIK itu juga dibandingkan dalam kelompok individu yang terpapar allel A1 gen DRD2 antara kelompok individu yang menyalahgunakan narkoba dengan kelompok individu berprestasi akademik. • Faktor yang diasumsikan merupakan determinan perilaku dibandingkan pada sampel kerluarga tiga kelompok populasi berperilaku berbeda (WHO, 1992), yaitu: • Kelompok 1 : kelompok individu penyalahguna narkoba • Kelompok 2 : kelompok individu tidak pernah menyalahgunakan narkoba • Kelompok 3 : kelompok individu berprestasi akademik

  14. PELAKSANAAN TAHUN PERTAMA • Tahun pertama • Semua keluarga penyalahguna narkoba diperiksa FIP pada KIK nya dengan pengisian Instrumen KIK oleh kepala keluarga dengan memperhatikan Rahasia Medis (Perlakuan 1)  IN DEPTH INTERVIEW • Semua keluarga individu tidak pernah menyalahgunakan narkoba diperiksa FIP pada KIK nya dengan pengisian Instrumen KIK oleh kepala keluarga dengan memperhatikan Rahasia Medis (Perlakuan 2)  IN DEPTH INTERVIEW • Semua keluarga mahasiswa berprestasi diperiksa FIP pada KIK nya dengan pengisian Instrumen KIK oleh kepala keluarga dengan memperhatikan Rahasia Medis (Perlakuan 3)IN DEPTH INTERVIEW

  15. HASIL TAHUN PERTAMA Perbedaan profil pemaparan FIP pada KIK antara Kelompok 1 (keluarga mahasiswa berprestasi) (n 30) dengan kelompok 2 (keluarga penyalahguna narkoba) (n 30) Kesimpulan: • Profil pemaparan kelima komponen FIP lebih tinggi secara sangat bermakna pada keluarga mahasiswa berprestasi dengan keluarga penyalahguna narkoba (p.000, taraf kepercayaan 95%). • Pemaparan komponen relasi keluarga-peer group merupakan komponen FIP yang terbesar perbedaannya antara keluarga mahasiswa berprestasi dengan keluarga penyalahguna narkoba (t 21.307, p 0.000, taraf kepercayaan 95%) • Pemaparan komponen keterikatan keluarga merupakan komponen FIP yang kedua paling berbeda antara keluarga mahasiswa berprestasi dengan keluarga penyalahguna narkoba (t 14.867, p 0.000, taraf kepercayaan 95%).

  16. Lanjutan hasil Perbedaan profil pemaparan FIP pada KIK antara Kelompok 1 (keluarga mahasiswa berprestasi) (n 30)dengan kelompok 3 (keluarga anak tidak berprestasi danidakmenyalahgunakan narkoba) (n 30) Kesimpulan: • Tidak semua profil pemaparan kelima komponen FIP berbeda bermakna pada keluarga mahasiswa berprestasi dengan keluarga anak tidak berprestasi dan tidak menyalahgunakan. narkoba • Pemaparan komponen pengutamaan prestasi merupakan komponen FIP yang terbesar perbedaannya antara keluarga mahasiswa berprestasi dengan keluarga anak tidak berprestasi dan tidak menyalahgunakan narkoba (t 10.457, p 0.000, taraf kepercayaan 95%) • Pemaparan komponen pengutamaan intelektualisme merupakan komponen FIP yang kedua paling berbeda antara keluarga mahasiswa berprestasi dengan keluarga anak tidak berprestasi dan tidak menyalahgunakan narkoba (t 7.456, p 0.000, taraf kepercayaan 95%).

  17. Lanjutan hasil Perbedaan profil pemaparan FIP pada KIK antara Kelompok 2 (keluarga penyalahguna narkoba) dengan kelompok 3 (keluarga anak tidak berprestasi danidakmenyalahgunakan narkoba) Kesimpulan: • Tidak semua profil pemaparan kelima komponen FIP berbeda bermakna pada keluarga penyalahguna narkoba dengan keluarga anak tidak berprestasi dan tidak menyalahgunakan. narkoba • Pemaparan komponen relasi keluarga-peer group merupakan komponen FIP yang terbesar perbedaannya antara keluarga penyalahguna narkoba dengan keluarga anak tidak berprestasi dan tidak menyalahgunakan narkoba (t -17.374, p 0.000, taraf kepercayaan 95%) • Pemaparan komponen keterikatan keluarga merupakan komponen FIP yang kedua berbeda antara keluarga penyalahguna narkoba dengan keluarga anak tidak berprestasi dan tidak menyalahgunakan narkoba (t -10.910, p 0.000, taraf kepercayaan 95%). • Pemaparan komponen keterbukaan keluarga keluarga merupakan komponen FIP yang ketiga berbeda antara keluarga penyalahguna narkoba dengan keluarga anak tidak berprestasi dan tidak menyalahgunakan narkoba (t -6.790, p 0.000, taraf kepercayaan 95%).

  18. KESIMPULAN TAHUN PERTAMA • Pemaparan FIP dalam KIK keluarga penyalahguna narkoba lebih kecil bermakna dibandingkan keluarga individu yang tidak pernah menyalahgunakan narkoba • Sebagian besar keluarga mahasiswa berprestasi berasal dari keluarga harmonis dimana keterikatan dan keterbukaan dalam keluarga merupakan komponen sangat penting . • Sebagian besar keluarga mahasiswa penyalahguna narkoba berasal dari keluarga patologis dimana keterikatan dan keterbukaan dalam keluarga merupakan komponen sangat kurang.

  19. RENCANA PENELITIAN TAHUN KEDUA • Semua penyalahguna dan mahasiswa beprestasi yang terlibat dalam penelitian tahun pertama diperiksa pemaparan allel A1 gen DRD2 dengan metode PCR dan restriction enzyme • Sampel lab diambil melalui buccal swap • Bila terpapar allel A1 gen DRD2 berartisalah satu atau kedua orang tuanya terpapar allel A1 gen DRD2 • Secara statisitIk dianalisis kaitan antara pemaparan allel A1 gen DRD2 dengan pola asuh orangtua

More Related