1 / 14

PERGURUAN TINGGI ISLAM DI INDONESIA

PERGURUAN TINGGI ISLAM DI INDONESIA. KOMPETENSI. Kompetensi Dasar : Memahami Perkembangan Pendidikan Tinggi Islam di Indonesia . Indikator :  Dapat menjelaskan perkembangan perguruan tinggi Islam  Mampu menjelaskan perubahan pendidikan tinggi islam menjadi Universitas.

Download Presentation

PERGURUAN TINGGI ISLAM DI INDONESIA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PERGURUAN TINGGI ISLAM DI INDONESIA

  2. KOMPETENSI Kompetensi Dasar :Memahami Perkembangan Pendidikan Tinggi Islam di Indonesia. Indikator : Dapat menjelaskan perkembangan perguruan tinggi Islam  Mampu menjelaskan perubahan pendidikan tinggi islam menjadi Universitas.  Mampu menjelaskan pengaruh perubahan PTI menjadi Universitas terhadap perkembangan masyarakat.

  3. Sejarah dan Pertumbuhan PT Islam • 1930, Para elite negeri sudah mewacana mendirikan PT Islam • 1936, wacana tersebut dibawa ke Muktamar Muhammadiyah • 1938, Satiman Wirjosudjoyo melontarkan gagasan tersebut kepada kolonial Belanda • 8 Juli 1945 (1 Bulan sebelum Proklamasi), didirikan Sekolah TInggi Islam (STI) Jakarta • Desember 1945 STI ditutup sekutu • 10 April 1946, STI dibuka dan dipindahkan ke Yogyakarta • 10 Maret 1948, STI berubah menjadi Universitas Islam Indonesia (UII)

  4. Sejarah dan Pertumbuhan PT Islam II • 26 September 1951, UII menjadi Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri • 14 Agustus 1957, berdiri Akademi DInas Agama Islam (ADIA) • Dari ADIA ini lahirlah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) 1960.

  5. Mengenai IAIN Latar Belakang: • Psiko-sosiologis, Hasrat sejak pemerintahan Belanda, dan sarana mengangkat harga diri kaum muslim • Politis, Pemerintah berusaha meredam kekecewaan dan mengatasi instabilitas nasional.

  6. Mengenai IAIN II • September 1959, Menteri PP&K dan Menteri Agama sepakat mendirikan Fakultas Agama Islam • Agustus 1960 berdiri IAIN, hasil peleburan PTAIN Yogyakarta dan ADIA Jakarta • Karena fakultas cabang yang berkembang pesat, tahun1963, IAIN cabang memungkinkan terpisah dan mandiri dari pusatnya • IAIN tersebut berkembang menjadi 14 IAIN mandiri se Indonesia

  7. Mengenai STAIN • Dari 14 IAIN induk tersebut, masih menyisakan fakultas-fakultas cabang • Dengan keputusan Preside no 11 Tahun 1997, 33 fakultas cabang melapaskan diri dan menjadi Sekolah Tinggi Islam Negeri (STAIN)

  8. Dampak Dampak pemisahan STAIN dari IAIN Induk: • Positif: Beberapa STAIN bisa bertahan dan mengimbangi IAIN induk bahkan melampaui laju perkembangan bekas IAIN induk • Negatif: > Bayak yang tidak bisa mandiri > SDM Kurang > Kurikulum IAIN menjadi rancu karena disamakan dengan STAIN

  9. Pembaharuan IAIN Analisa: • Penghapusan Nuansa Dikotomis • Membuka fakultas umum didalam atap yang sama dengan fakultas agama • Globalisasi • Perkembangan Teknologi Informasi • Otonomi Perguruan Tinggi

  10. Pembaharuan IAIN II Agenda Strategis: • Meningkatkan kualitas SDM (Dosen dan karyawan) • Membuka Jaringan kerjasama (Network) • Memperluas wacana keilmuan

  11. Transformasi IAIN dan UIN menjadi UIN Latar Belakang • Adanya kesenjangan dengan Iptek • Keterasingan pengajaran Ilmu-ilmu agama dari realitas kemodernan • Menjauhnya kemajuan ilmu pengetahuan dari nilai-nilai agama • Dengan demikian perlu adanya usaha memadukan Ilmu agama dan Ilmu Modern maka lahirlah UIN

  12. Transformasi IAIN: Kasus UIN Jakarta Latar Belakang: • IAIN Belum berperan optimal dalam dunia akademik • Kurikulum belum mampu merespon perkembangan Iptek (dikotomis) Cara yang ditempuh: > Mendirikan Jurusan/fakultas eksakta dan menyiapkan SDM yang akan dikembangkan > Setalah mapan baru benar benar berubah menjadi UIN

  13. Transformasi IAIN: Kasus UIN Jakarta Latar Belakang: • Argumen Ideologis-Keagamaan • Argumen Pilosofis Pendidikan Islam • Argumen Sosio-Psikologis Cara yang ditempuh: • Materi agama Islam masuk kedalam Seluruh Fakultas • Ilmu agama dipersempit, disederhanakan dan diperpadat waktu maupun kurikulumnya • Ilmu eksak diperluas dan diperdalam

  14. IAIN dan UIN Masa Depan • Tidakhanya menjadi lembaga dakwah, tetapi harus mampu menjadi lembaga akademisyang berwibawa. • IAIN tidak harus berganti baju menjadi UIN, yang paling mendasar adalah restrukturisasi dan reorganisasi pada bidang keilmuan maupun tata-laksana keorganisasian • Jangan terjebak pada budaya Latahisme.

More Related