1 / 64

yes

bahan materi untu pembelajaran

hazriyando
Download Presentation

yes

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SISTEM REPRODUKSI PRIA DAN WANITA SUATU TINJAUAN HISTOLOGIS All images in this document is removed due to copyright restriction

  2. ” Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur (nutfatin Amshaj) yang kami hendak menguji (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan ia mendengar dan melihat.” (Surat Al-Insan (76) ayat 2)

  3. SISTEM REPRODUKSI WANITA

  4. Pendahuluan • Sistem reproduksi wanita • Genitalia Eksterna • Ovarium • Tuba Uterina Fallopii • Uterus • vagina • Genitalia Interna • Labium mayus • Labium minus • Klitoris • himen • Organ lain • Kelenjar Mammae • Kelenjar endokrin • Hipofisis • Hipotalamus

  5. Siklus Menstruasi

  6. Pendahuluan • Sistem reproduksi wanita • Mengalami perubahan pada masa pubertas • Diinisiasi oleh menarche • Mengalami siklus bulanan (siklus menstruasi) hingga akhir masa reproduksi dikenal sebagai menopause • terjadi setiap 28-35 hari • perubahan struktur dan kegiatan setiap organ terutama ovarium dan uterus • dikendalikan oleh hormon hipofisis • FSH (‘Folikel Stimulating Hormone’) dan LH (‘Luteinizing Hormone’). • mempengaruhi ovarium • mengatur pertumbuhan dan perkembangan folikel • Mengatur produksi hormon estrogen dan progesteron yang mengendalikan siklus haid • mempengaruhi produksi gonadotrophin (hormon hipofisis yang memicu pertumbuhan dan kegiatan gonad, yaitu FSH dan LH) • melalui mekanisme umpan balik negatif

  7. Siklus Hidup Wanita

  8. Ovarium • Ditutupi oleh epitel germinativum • Epitel selapis kuboid • Struktur dibawah epitel germinativum • Tunika albuginea • Jaringan ikat kolagen padat • Dibagi menjadi korteks dan medula • Batas tak jelas

  9. Ovarium • Korteks • Folikel ovarium • Folikel Primordial • Berkembang menjadi Folikel Primer • Dibungkus oleh epitel selapis gepeng • Folikel berkembang • Folikel primer • Folikel sekunder • Folikel tertier • Folikel de Graaf

  10. Korteks Ovarium

  11. Folikel Ovarium

  12. Ovarium • Korteks • Corpus hemorrhagicus • Corpus rubrum Modul Reproduksi/AAJ/Histologi-FKUI/2007

  13. Ovarium • Korteks • Corpus Luteum • Dibentuk dari corpus rubrum • Dipengaruhi hormon Luteinizing hormone (LH)

  14. Ovarium • Korteks • Corpus Luteum • Disusun oleh • sel-sel lutein granulosa (modifikasi sel-sel granulosa) • Besar ( 30μm), pucat • banyak mengandung SER (smooth endoplasmic reticulum), RER (rough ER) mitochondria, Golgi complex dan tetes lipid • Turunan sel-sel granulosa • Menghasilkan hormon progesteron dan relaxin

  15. Ovarium • Korteks • Corpus Luteum • Disusun oleh • Sel-sel lutein theca (modifikasi sel-sel theca interna) • Berukuran kecil ( 15μm) dan terletak didaerah pinggiran corpus luteum • Berasal dari sel-sel teka interna • Menghasilkan sedikit estrogen

  16. Ovarium • Korteks • Corpus albicans • Sisa corpus lutein yang berdegenerasi • Berupa jaringan parut kecil dipermukaan ovarium

  17. Ovarium • Korteks • Folikel atretis • Folikel yang berdegenerasi pada stadium apapun • Degenerasi ovum • Degenerasi sel-sel granulosa

  18. Ovarium • Medula • Mengandung pembiuluh darah, pembuluh limf, serat saraf dan jaringan ikat longgar

  19. Oviduct / Tuba Fallopii • Oviduct dibagi menjadi 4 daerah • Infundibulum dengan fimbriae • Ampulla • Tempat fertilisasi • Istmus • Bagian intramural uterus

  20. Oviduct / Tuba Fallopii • Dinding tuba fallopii • Mukosa • Banyak mengandung lipatan • makin ke proksimal makin berkurang • Epitel disusun oleh epitel selapis kolumnar dengan 2 macam sel • Sel peg • Mensekresikan medium yang mengandung nutrisi untuk sperma dan embrio • Sel siliar • Mengandung banyak silia yang bergerak ke arah lumen uterus • Fungsi : memfasilitasi transportasi embrio yang sedang berkembang ke arah uterus Modul Reproduksi/AAJ/Histologi-FKUI/2007

  21. Oviduct / Tuba Fallopii • Dinding tuba fallopii • Lamina Propria • Terdiri atas jaringan ikat yang mengandung serat retikular, fibroblas, sel mast dan limfosit

  22. Oviduct / Tuba Fallopii • Dinding tuba fallopii • Tunika muskularis • lapis sirkular disebelah dalam • longitudinal disebelah luar • Fungsi • Menggerakkan embrio ke arah uterus • Tunika serosa • Disusun oleh epitel selapsi gepeng dengan jaringan ikat dibawahnya

  23. Uterus • Uterus dibagi menjadi 3 bagian • Corpus • Fundus • Servix • Dinding dibagi menjadi 3 bagian • Endometrium • Berubah selama siklus menstruasi dibawah pengaruh hormon • Disusun oleh epitel selapis torakyang mengandung sel sekretoris dan sel siliar • Mempunyai kelenjar tubular simpleks • Stroma terdiri atas jaringan ikat mesenkim dengan sel-sel stelata dan serat-serat retikular, makrofag dan lekosit

  24. Uterus • Dinding dibagi menjadi 3 bagian • Endometrium • Berubah selama siklus menstruasi dibawah pengaruh hormon • 2 lapisan • Lapis fungsional • Superfisial • Tebal • Berubah dan rontok setiap bulan • Dipengaruhi oleh hormon • Lapis basal • Terletak di basal • Dipertahankan selama siklus mentruasi • Sumber reepitelisasi lapis fungsional • basal layer (basalis) deeper layer

  25. Uterus • Dinding dibagi menjadi 3 bagian • Endometrium • Mendapat perdarahan dari 2 tipe arteri yang berasal dari miometrium • Arteri berkelok (Coiled artery) • lapis fungsional • Arteri tak berkelok (straight artery) • Lapis basal

  26. Fase-fase Endometrium

  27. Uterus • Dinding dibagi menjadi 3 bagian • Miometrium • Otot polos yang tebal • Lapisan longitudinal luar dan dalam dengan lapis sirkular di antaranya • Selama masa kehamilan • Menebal karena hipertrofi dan hiperplasia • Gap junction >> untuk koordinasi kontraksi otot polos selama proses persalinan • Selama persalinan • Dirangsang oleh oksitosin dan prostaglandin • Pasca persalinan • Mengalami apoptosis

  28. Uterus • Dinding dibagi menjadi 3 bagian • Pembungkus • Lapis serosa • Membungkus uterus yang menonjol ke dalam rongga peritoneum • Lapis adventisia • Melapisi permukaan retroperitoneum uterus

  29. Uterus • Fase Menstruasi • Hari ke1-4 • Ditandai oleh perdarahan lapis fungsional • Dicetuskan oleh adanya spasme arteri berkelok • kadar hormon progesteron dan esterogen yang rendah • Terjadi iskemik dan nekrosis • Terjadi vasodilatasi mengikuti vasoconstriksi • Ruptur dinding arteri berkelok • Terjadi banjir darah di stroma • Lapis fungsional mengalami nekrotik dan terkelupas • Lapis basal tak mengalami perubahan

  30. Uterus • Fase Proliferasi • Hari ke 5-14 • Ditandai oleh perdarahan lapis fungsional • Terjadi setelah fase menstruasi • Perbaikan lapis fungsional • Dicetuskan oleh adanya spasme arteri berkelok • Sel-sel kelenjar di lapis basal aktif bermitosis • Kelenjar lurus-lurus dilapisi epitel selapis kolumnar • Sel-sel stroma berproliferasi dan membesar • Arteri berkelok memanjang 2/3 ke arah endometrium

  31. Uterus • Fase Sekretorik (luteal) • Hari ke15-28 • Setelah ovulasi • Ditandai oleh endometrium yang tebal karena kelenjar yang penuh terisi sekret • Kelenjar berkelok-kelok dengan lumen terisi sekret yang mengandung glikoprotein • Arteri berkelok menjadi memanjang dan lebih berkelok mencapai permukaan lapis fungsional

  32. Cervix • Tidak berpartisipasi dalam siklus menstruasi • tetapi sekretnya berubah sesuai siklus menstruasi • Dinding disusun oleh lapisan kolagen padat diselilingi oleh serat elastin dan beberapa serat otot polos • Dilapisi epitel selapis kolumnar • kecuali dibagian inferior • dilapisi epitel berlapis gepeng tanpa lapisan keratin • Berlanjut ke vagina • Kelenjar serviks mengeluarkan sekret serosa menjelang ovulasi untuk fasilitasi sperma masuk ke dalam lumen uterus • Sesat sebelum persalinan serviks mengalami dilatasi karena lisis jaringan kolagen oleh hormon relaxin

  33. Vagina • Saluran fibromuskular tersusun oleh lapis mukosa, muskularis dan adventisia • Pada bagian luar orifisium dikelilingi oleh sfingter otot lurik pada • Diminyaki oleh kelenjar yang berasal dari serviks • Lapis mukosa • Epitel gepeng berlapis tanpa lapisan keratin • Mengandung glikogen • dipakai oleh bakteri komensal menghasilakn asam laktat • menurunkan pH selama masa folikular untuk mencegah invasi bakteri patogen • Lamina propria tersusun oleh jaringan ikat fibroelastik dan banyak mengandung kapiler darah • Lapis muskularis • Lapisan otot polos yang tersusun tidak beraturan antara otot longitudinal dan sirkular dengan diselilingi oleh serat elastin • Tunika adventisia • Disusun oleh jaringan ikat fibroelastik • Merekatkan vagina ke struktur disekitarnya

  34. Vagina • Lapis mukosa • Epitel gepeng berlapis tanpa lapisan keratin • Mengandung glikogen • dipakai oleh bakteri komensal menghasilakn asam laktat • menurunkan pH selama masa folikular untuk mencegah invasi bakteri patogen • Lamina propria tersusun oleh jaringan ikat fibroelastik dan banyak mengandung kapiler darah • Lapis muskularis • Lapisan otot polos yang tersusun tidak beraturan antara otot longitudinal dan sirkular dengan diselilingi oleh serat elastin • Tunika adventisia • Disusun oleh jaringan ikat fibroelastik • Merekatkan vagina ke struktur disekitarnya

  35. Genitalia Eksterna • Labia mayora • Lipatan kulit yang mengandung banyak lemak mengandung folikel rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar keringat pada sisi permukaan luar • Labia minora • Lipatan kulit yang mengandung banyak serat elastin dan kapiler darah • Tak mengandung folikel rambut • Dermis mengandung kelenjar sebasea yang bermuara langsung kepermukaan epitel Modul Reproduksi/AAJ/Histologi-FKUI/2007

  36. Genitalia Eksterna • Vestibulum • Ruang di antara 2 labium minora • Muara dari kelenjar Bartholin (kelenjar mukosa) dan kelenjar-kelenjar kecil lain sekitar klitoris dan uretra • Clitoris • Disusun oleh 2 badan erektil berbentuk silindris • berakhir sebagai gland klitoris yang ditutp oleh prepusium • Mengandung banyak serat saraf sensorik dan banadn Meissner serta Paccini • Disusun oleh jaringan ikat fibroelastik

  37. Kelenjar Mammae • Disusun oleh kelenjar tubuloalveolar yang masing-masing kelenjar mengandung sinus laktiferus dan duktus yang bermuara pada puncak puting susu (nipple) • 2 bentuk • Mammae Rehat (Resting/nonlactating mammary glands) • Disusun oleh sinus dan duktus laktiferus • dibatasi oleh epitel berlapis kuboid • pada bagian basal terdapat sel-sel mioepitel yang letaknya tersebar • Lamina basal • Mammae laktan (active lactating mammary gland) • Membesar selama masa hamil • Sel-sel alveolus berkembang dikelilingi oleh sel-sel mioepitel • Kaya akan RER dan kompleks Golgi, mitokondria, tetes lipid dan vesikel yang mengandung kasein dan laktosa • Lipid dilepaskan ke dalam lumen dengan cara apokrin • Protein dan gula dilepaskan ke dalam lumen dengan caa merokrin

  38. Kelenjar Mammae • Nipple (putting susu) • Disusun oleh jaringan ikat kolagen yang tak beraturan diselilingi oleh serat otot polos yang berfungsi sebagai sfingter • Mempunyai muara duktus laktiferus • Dikelilingi oleh kulit yang mengalami pigmentasi (areola Mammae) • Selama kehamilan mengandung kelenjar areolar Montgomery

  39. Air Susu Ibu (ASI) • Colostrum • Cairan bewarna kekuningan • Kaya akan protein • Diproduksi pada beberapa hari pertama setelah lahir • Kaya akan sel-sel kekebalan tubuh (limfosit dan monosit), laktalbumin, vitamin yang larut dalam lemak, mineral dan Immunoglobulin A • Susu • Mulai disekresi pada hari ke 3 atau 4 • Mengandung protein (Kasein, IgA, Laktalbumin), lemak dan laktosa • Disekresikan lewat reflex isap (milk ejection reflex) • Oksitosin akan merangsang kontraksi sel-sel mioepitel yang akan memeras susu keluar melalui ductus laktiferus dan keluar dari payudara

  40. Plasenta

  41. SISTEM REPRODUKSI PRIA

  42. Pendahuluan • Sistem reproduksi pria • Struktur • testis • Saluran genitalia • Kelenjar assesoris • Vesikula seminalis • Prostat • bulbouretralis • Penis • Fungsi • Menghasilkan spermatozoa • Menghasilkan hormon testosteron • Menghasilkan cairan semen • Saluran keluar sperma dan urin

  43. Testis • Berkembang di rongga abdomen • Menjelang lahir turun ke scrotum (descensus testiculorum) • Tergantung pada tali sperma • Tempat spermatogenesis dan menghasilkan hormon sex laki-laki terutama testosteron

  44. Testis • Lapisan Pembunglkus testis • Kulit • Tunika Dartos • Fascia scrotalis superfisialis • Muskulus cremaster • Tunika vaginalis testis • lapisan serosa berasal dari peritoneum • Menutupi permukaan anterior dan lateral testis • Tunika albugenia • Jaringan kolagen tebal • Menjadi lebih tebal disisi posterior • Mediastinum testis • Membentuk septa • Membagi testis menjadi 250 lobus

  45. Testis • Tersusun dari kumpulan struktur berbentuk piramid • Lobulus testis • 1-4 tubulus seminiferus • Terbenam dalam struktur jaringan ikat longgar yang mengandung pembuluh darah, limfe dan serat saraf serta sel-sel interstisial Leydig • Dipisahkan oleh septum testis yang berasal dari mediastinum

  46. Tubulus Seminiferus • Karakteristik • Panjang 30-70 cm dan diameter 150-250 mikrometer • Dibungkus oleh jaringan ikat fibrosa yeang mengandung kapiler darah • Mengeluarkan sperma melalui tubulus rektus yang bermuara pada rete testis Halleri • Mengandung sel-sel benih (spermatogenik) dan sel penyokong (sel sertoli) • Sel Sertoli • Struktur • Inti bulat dan pucat dengan anak inti besar • Kaya akan SER, RER, Mitokondriakompleks Golgi dan lisosom • Mengandung reseptor FSH pada membran plasmanya • Antar sel sertoli terdapat zonula occludentes (tight junction) • Sawar darah testis • Membagi lumen tubulus seminiferus • Bagian basal • Bagian adluminal

  47. Tubulus Seminiferus • Sel Sertoli • Menghasilkan inhibin • Hormon yang menghambat sintesa dan pelepasan FSH oleh kelenjar hipofisis anterior • Berperan dalam membentuk sawar darah testis • Mensintesa dan melepaskan hormon anti Mullerian (AMH) • Determinasi sifat pria • Spermatogenesis • Proses pembentukan sperma • 3 tahapan • Spermatositogenesis • Perubahan spermatogoniamenjadi spermatosit • Meiosis • Proses pembelahan kromosom dari bentuk diploid pada spermatosit menjadi bentuk haploid pada spermatid • Spermiogenesis • Proses perubahan spermatid menjadi spermatozoa • Terjadi secara bergelombang pada tubulus seminiferus

  48. Tubulus Seminiferus • Spermatogonia • Sel benih diploid • Terletak pada lamina basal tubulus seminiferus • Masuk ke dalam siklus sel pada saat pubertas • Dipengaruhi homon testosteron • 2 macam spermatogonia • Spermatogonia tipe A yang gelap • spermatogonia tipe A yang terang • Spermatogonia tipe A yang gelap • Spermatogonia tipe A yang terang (pucat) • Spermatogonia tipe A yang terang • Spermatogonia tipe B • spermatosit

  49. Tubulus Seminiferus • Spermatosit • Spermatosit primer • Sel diploid besar • Jumlah Kromosom diploid • Jumlah gen tetraploid • Mengalami pembelahan meiosis I • Spermatosit sekunder • Sel haploid besar • Jumlah kromosom separuh dari spermatosit primer • Jumlah kromosom haploid • Jumlah gen diploid • Mengalami pembelahan meiosis II

  50. Tubulus Seminiferus • Spermatid • Sel benih haploid kecil • Mengandung jumlah gen haploid • Terletak dekat lumen tubulus seminiferus • Inti mempunyai kromatin yang memadat • Spermiogenesis • Proses perubahan spermatid menjadi spermatozoa • Pengurangan sitoplasma • 4 fase • Fase Golgi • Terbentuk granula-granula akrosom yang dibungkus dalam bentuk vesikelakrosom • Vesikel menempel pada sisi anterior inti spermatid • Migrasi sentriol • Pembentukan flagela

More Related