1 / 27

Mudharabah dan musyarakah

Mudharabah dan musyarakah. Disusun untuk Memenuhi Tugas Sistem Operasional Bank Syariah A Dosen Pengampu : H. Gita Danupranata, SE., MSI. Oleh : M. Rudy. A 20120730015 Sumiyem 20120730051 M. Abrar 20120730071 Meita Masfufah 20120730148 Sarah Aprilia Masdi 20120730213

hop
Download Presentation

Mudharabah dan musyarakah

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Mudharabah dan musyarakah DisusununtukMemenuhiTugasSistemOperasional Bank Syariah A Dosen Pengampu : H. Gita Danupranata, SE., MSI. Oleh : • M. Rudy. A 20120730015 • Sumiyem 20120730051 • M. Abrar 20120730071 • MeitaMasfufah 20120730148 • Sarah ApriliaMasdi 20120730213 • Linda Papuangan 20130730019 • Annisafitrianizulfah 20120730219

  2. Pengertian mudharabah Mudharabahberasaldarikatadharb, berartimemukulatauberjalan. Pengertianmemukulatauberjalaninilebihtepatnyaadalahprosesseseorangmemukulkankakinyadalammenjalankanusaha. secaratehnis, mudharabahadalahakadkerjasamausahaantaraduapihakdimanapihakpertama (shohibulmaal) menyediakanseluruh (100%) modal, sedangkanpihakkeduamenjadipengelola.

  3. Keuntunganusahadibagimenurutkesepakatan yang dituangkandalamkontrak, sedangkanapabilarugiditanggungolehpemilik modal selamakerugianitubukanakibatdarikelalaiansipengelola. Jikakerugianakibatdarikelalaianpengelola, sipengelolaharusbertanggungjawabataskerugiantersebut.

  4. Dasar Hukum Mudharabah Dalam Al-Qur’an QS. al-Nisa’ ayat 29: “Hai orang yang beriman! Janganlah kalian saling memakan (mengambil) harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan sukarela di antaramu…”. QS. al-Ma’idah ayat 1:“Hai orang yang beriman! Penuhilah akad-akad itu….” QS. al-Baqarah ayat 283:“…Maka, jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya…”.

  5. Dalam Hadis Nabi Hadis Nabi riwayat Thabrani:“Abbas bin Abdul Muthallib jika menyerahkan harta sebagai mudharabah, ia mensyaratkan kepada mudharib-nya agar tidak mengarungi lautan dan tidak menuruni lembah, serta tidak membeli hewan ternak. Jika persyaratan itu dilanggar, ia (mudharib) harus menanggung resikonya. Ketika persyaratan yang ditetapkan Abbas itu didengar Rasulullah, beliau membenarkannya.” (HR. Thabrani dari Ibnu Abbas).

  6. Rukun dan syarat • Rukundansyaratpembiayaan • Shahibulmaaldanmudharibharuscakaphukum • Pernyataanijabdan Kabul => denganmemperhatikan : • Penawarandanpenerimaanharussecaraeksplisitmenunjukkantujuankontrak (akad) • Penerimaandaripenawarandilakukanpadasaatkontrak • Akaddituangkansecaratertulis, melaluikorespondensi, ataudenganmenggunakancara-carakomunikasi modern • Modal ialahsejumlahuangdan/atau asset yang diberikanolehshahibulmaalkepadamudharibuntuktujuanusahadengansyarat: • Harusdiketahuijunlahdanjenisnya • Dapatberbentukuangataubarang yang dinilai. Jikadalambentuk asset, harusdinilaipadawaktuakad • Tidakberbentukpiutangdanharusdibayarkankepadamudharib, baiksecarabertahapmaupuntidak, sesuaidengankesepakatandalamakad

  7. Rukundansyaratpembiayaan (lanjutan) • Keuntunganmudharabahadalahjumlah yang didapatsebagaikelebihandari modal, dengansyarat yang harusdipenuhi : • Harusdiperuntukanbagikeduapihakdantidakbolehdiisyaratkanuntuksatupihak • Bagiankeuntunganproporsionalbagisetiappihakharusdiketahuidandinyatakanpadawaktukontrakdisepakatidanharusdalambentukprosentasi (nisbah) darikeuntungansesuaikesepakatan. Perubahannisbahharusberdasarkankesepakatan • Penyediadanamenanggungsemuakerugianakibatdarimudharabah, danpengelolatidakbolehmenanggungkerugianapapunkecualidiakibatkandarikesalahandisengaja, kelalaian, ataupelanggarankesepakatan

  8. Rukundansyaratpembiayaan (lanjutan) • Kegiatanusahaolehpengelola (mudharib), sebagaiperimbangan modal yang disediakanolehpenyediadana, harusmemperhatikan : • Kegiatanusahaadalahhakekslusifmudharib, tanpacampurtanganpenyediadana, tetapiiamempunyaihakuntukmelakukanpengawasan. • Penyediadanatidakbolehmempersempittindakanpengelolasedemikianrupa yang dapatmenghalangitercapainyatujuanmudharabah, yaitukeuntungan. • Pengelolatidakbolehmenyalahihukumsyariah Islam dalamtindakannya yang berhubungandenganmudharabah, danharusmematuhikebiasaan yang berlakudalamaktifitasitu

  9. Jenis-jenis mudharabah Secaraumummudharabahterdiridariduajenis, yaitu: 1.Mudharabahmuthlaqah adalahmudharabahdimanapemilikdanamemberikankebebasankepadapengeloladanadalampengelolaaninvestasinya. 2.Mudharabahmuqayyadah adalahmudharabahdimanapemilikdanamemberikanbatasankepadapengeloladana, antara lain mengenaitempat, caradanatauobyekinvestasi. Seiringdenganperkembangannya, adasatujenismudharabahlagiyaitu “MudharabahMusytarakah”. Mudharabahmusytarakahadalahbentukmudharabahdimanapengeloladanamenyertakan modal ataudananyadalamkerjasamainvestasi.

  10. Skema mudharabah

  11. Penjelasan skema • Nasabah mengajukan pembiyaan kepada bank untuk memperoleh modal usaha .Bank memberikan modal sebesar 100% untuk di kelola oleh nasabah yang memiliki keahlian tertentu.ketika akad berlangsung telah ditentukan proporsi bagi hasilnya.jika terjadi kerugian ketika menjalankan usaha yang bukan merupakan kelalaian nasabah maka kerugian di tanggung oleh bank.setelah proses usaha berjalan lalu keuntungan dibagi sesuai ketentuan nisbah.selain itu nasabah juga mengembalikan modal pokok kepada bank.

  12. Pengertian musyarakah Musyarakahadalahakadkerjasamaantaraduapihakataulebihuntuksuatuusahatertentu, dimanamasing-masingpihakmemberikankontribusidanadenganketentuanbahwakeuntungandibagiberdasarkankesepakatansedangkanrisikoberdasarkanporsikontribusidana. Musyarakahyaitupembiayaanberdasarkanakadkerjasamaantaraduapihakataulebihuntuksuatuusahatertentu, dimanamasing-masingpihakmemberikankontribusidanadenganketentuanbahwakeuntungandanresikoakanditanggungbersamasesuaidengankesepakatan.

  13. Dasar hukum musyarakah dalam Al-Qur'an • QS. Shad ayat 24: "…Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang bersyarikat itu sebagian dari mereka berbuat zalim kepada sebagian lain, kecuali orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh; dan amat sedikitlah mereka ini…." • QS. al-Ma’idah [5]: 1: “Hai orang yang beriman! Penuhilah akad-akad itu….” 

  14. Dalam al-hadist • Hadis riwayat Abu Daud dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW berkata: “Allah swt. berfirman: ‘Aku adalah pihak ketiga dari dua orang yang bersyarikat selama salah satu pihak tidak mengkhianati pihak yang lain. Jika salah satu pihak telah berkhianat, Aku keluar dari mereka.” (HR. Abu Daud, yang dishahihkan oleh al-Hakim, dari Abu Hurairah). •  Hadis Nabi riwayat Tirmidzi dari ‘Amr bin ‘Auf:  “Perdamaian dapat dilakukan di antara kaum muslimin kecuali perdamaian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram; dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat mereka kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram.”

  15. Rukun dan syarat musyarakah • Rukun Musyarakah antara lain : a. Ijab-kabul (sighah) adalah adanya kesepakatan antara kedua belah pihak yang bertransakasi. b. Dua pihak yang berakad (‘aqidani) dan memiliki kecakapan melakukan pengelolaan harta c. Objek aqad (mahal) yang disebut juga ma’qud alaihi, yang mencakup modal atau pekerjaan d. Nisbah bagi hasil

  16. Lanjutan ... • Syarat – syarat syirkah secara umum sebagai berikut: 1) Perserikatan merupakan transaksi yang bisa diwakilkan, menurut Iman Hanafi, semua jenis syirkah mengandung arti perwakilan. Berarti salah satu pihak diperbolehkan untuk menerima atau mengirimkan wakilnya untuk bertindak hukum terhadap objek perserikatan sesuai dengan izin pihak – pihak lainnya. 2) Presentase pembagian keuntunagn untuk masing-masing pihak yang berserikat hendaknya diketahui ketika berlangsungnya akad. 3) Keuntungan untuk masing – masing pihak ditentukan secara global berdasarkan presentase tertentu sesuai kesepakatan, tidak boleh ditentukan dalam jumlah tertentu/pasti.

  17. Jenis-jenis musyarakah • Syirkah mufawadah Yaitu kerja sama atau percampuran dana antara dua pihak atau lebih dengan porsi dana yang sama. 2. Syirkah Al-‘Inan Yaitu kerja sama atau percampuran dana anatara dua pihak atau lebih dengan porsi dana yang tidak mesti sama. 3. Syirkah wujuh Yaitu kerja sama atau percampuran antara pihak pemilik dana dengan pihak lain yang memiliki kredibilitas ataupun kepercayaan. Syirkah wujuh dinamakan demikian karena syirkah ini hanya mengandalkan wujuh (wibawah dan nama baik) para anggota, pembagian untung rugi dilakukan secara negosiasi diantara para anggota.

  18. Lanjutan... 4. Syirkah ‘abdan Yaitu kerja sama atau percampuran tenaga atau profesionalisme antara dua pihak atau lebih (kerja sama profesi). Contoh perkongsian ini antara lain: - beberapa penjahit yang membuka toko jahit mengerjakan pesanan secara bersama - perkongsian antara insinyur listrik, tukang kayu, toko bangunan dalam suatu kontrak pembangunan rumah. 5. Syirkah Al-Mudharabah Yaitu kerja sama atu percampuran dana antara pihak pemilik dana dengan pihak lain yang memiliki profesionalisme atau tenaga. Dasar Al-Qur’an tentang Mudahrabah: Al Muzammil: 20.

  19. BEBERAPA KETENTUAN PEMBIAYAAN MUSYARAKAH Fatwa DSN No. 08/DSN-MUI/IV/2000 • Ijabdanqabulharusdinyatakandalamakaddenganmemperhatikanhal-halsbb.: • Penawarandanpermintaanharussecaraeksplisitmenunjukkantujuanakad • Penerimaandanpenawarandilakukanpadasaatkontrak • Akaddituangkansecaratertulis

  20. Lanjutan... • Pihak-pihak yang berakadharuscakaphukum: • Kompeten • Menyediakandanadanpekerjaan • Memilikihakmengaturasetmusyarakahdalamprosesbisnis normal • Memberiwewenangkepadamitra yang lain untukmengelolaasetdenganmemperhatikankepentinganmitranya • Tidakdiijinkanmencairkanataumenginvestasikandanauntukkepentingannyasendiri.

  21. Lanjutan... 3. Obyekakad • Modal. • Modal dapatberupauangtunaiatauasetbisnis. Jika modal berbentukaset, terlebihduluharusdinilaidengantunaidandisepakatiolehsemuapihak. • Modal tidakbolehdipinjamkanataudihadiahkankepadapihak lain. • Padaprinsipnyatidakadajaminan. Namununtukmenghindaripenyimpangan, LKS dapatmemintajaminan.

  22. Lanjutan... b. Kerja. • Partisipasidalampekerjaanmerupakandasarpelaksanaanmusyarakah; akantetapikesamaanporsikerjabukanmerupakansyarat. Seorangmitrabolehmelakukanpekerjaanlebihdarimitra yang lain, dandalamhaliniiabolehmenuntutbagiankeuntungantambahanbagidirinya. • Setiapmitramelaksanakanpekerjaanatasnamapribadidanwakildarimitranya. Kedudukanmasing-masingdalamorganisasiharusdijelaskandalamkontrak.

  23. Lanjutan... c. Keuntungan • Keuntunganharusdikuantifikasikan. • Dibagikansecarapropossionalatasdasarkeuntungan, dantidakadajumlah yang ditetapkandiawal. • Seorangmitrabolehmengusulkan, bahwajikakeuntunganmelebihijumlahtertentu, kelebihanatasprosentaseitudiberikankepadanya. • Sistempembagiankeuntunganharusjelastertuangdalamakad. d. Kerugian • Kerugianharusdibagidiantaraparamitrasecaraproporsionalmenurutsahammasing-masingdalam modal.

  24. Skema musyarakah 70% 30% Laba ISLAMIC BANK PARTNER 70 % 30 % syirkah Shahibul maal 1 Shahibul mal 2 Kemitraanusaha Rugi 70% 30% Gradual sale of its share Gradual purchase of bank share

  25. Penjelasan skema • Nasabah mengajukan pembiyaan kepada bank dengan akad musyarakah untuk mendapatkan tambahan modal. Antara nasabah dan bank saling berkontribusi dalam usaha ini dalam hal ini antara kedua belah pihak saling bekerja sama dalam mengelola usaha yang mana keuntunganya dibagi sesuai kesepakatan ,jika terjadi kerugian maka di tanggung bersama sama dan tidak ada pihak yang dirugikan

  26. TERIMA KASIH 

More Related