1 / 6

PEMERIKSAAN KAS dan SETARA KAS

PEMERIKSAAN KAS dan SETARA KAS. Sifat dan Contoh Kas/Setara Kas Sifat Kas Harta lancar perusahaan yang sangat menarik dan mudah untuk diselewengkan Banyak transaksi perusahaan yang menyangkut penerimaan dan pengeluaran kas Definisi Kas (SAK 1994)

Download Presentation

PEMERIKSAAN KAS dan SETARA KAS

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PEMERIKSAAN KAS dan SETARA KAS Sifat dan Contoh Kas/Setara Kas • Sifat Kas • Harta lancar perusahaan yang sangat menarik dan mudah untuk diselewengkan • Banyak transaksi perusahaan yang menyangkut penerimaan dan pengeluaran kas • Definisi Kas (SAK 1994)  Alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan • Menurut PSAK No.2 hal. 2.2 dan 2.3 (IAI:2002) • Kas terdiri dari  Saldo Kas (Cash On Hand) dan Rekening Giro • Setara Kas (Cash Equivalent) adalah  investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan • Definisi Bank (SAK 1994)  Sisa rekening giro perusahaan yang dapat dipergunakan secara bebas untuk membiayai kegiatan umum perusahaan

  2. PEMERIKSAAN KAS dan SETARA KAS Sifat dan Contoh Kas & Setara Kas • Contoh Kas • Kas kecil (Petty Cash) • Saldo Rekening Giro di Bank • Bon sementara (IOU) • Bon Kas Kecil yang belum diReimbursed • Check Tunai yang akan didepositokan • Yang tidak dapat digolongkan Kas/Bank • Deposito Berjangka (Time Deposit) yang jatuh tempo lebih dari 3 bulan • Check mundur dan check kosong • Dana yang disisihkan untuk tujuan tertentu (sinking fund) • Rekening giro yang tidak dapat segera digunakan baik didalam maupun diluar negeri • Untuk memenuhi persyaratan Setara Kas • Investasi harus segera dapat diubah menjadi kas dalam jumlah yang telah diketahui (jatuh tempo dalam waktu ≤ 3 bulan dari tanggal perolehan) tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan • Cerukan (Bank Overdraft) • Tidak termasuk Setara Kas • Investasi dalam bentuk saham (saham preferen yang dibeli dan akan segera jatuh tempo serta tanggal penebusan/redemption date telah ditentukan

  3. PEMERIKSAAN KAS dan SETARA KAS Tujuan Pemeriksaan (Audit Objectives) Kas/Setara Kas • Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas kas dan setara kas dan transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dan Bank, dengan ciri-ciri sebagai berikut : • Pemisahan tugas dan tanggung jawab • Rekonsiliasi bank dibuat rutin dan harus ditelaah (direview) • Digunakan imprest fund system untuk mengelola kas kecil • Penerimaan kas, check dan giro, disetor ke Bank • Uang kas harus disimpan ditempat yang aman dan dikelola dengan baik • Blangko check dan giro disimpan ditempat yang aman • Check dan Giro ditulis atas nama dan ditandatangani oleh 2 orang • Kasir diasuransikan atau diminta uang jaminan • Gunakan kwitansi yang bernomor urut cetak (prenumbered) • Pengeluaran kas yang sudah dibayar harus distempel lunas • Luas pemeriksaan dalam melakukan substantive test dapat dipersempit, apabila :  Yakinkan bahwa internal control atas kas/setara kas serta transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dan bank berjalan efektif

  4. PEMERIKSAAN KAS dan SETARA KAS Tujuan Pemeriksaan (Audit Objectives) Kas/Setara Kas • Memeriksa apakah saldo kas dan setara kas yang ada di neraca per tanggal neraca benar-benar ada dan dimiliki perusahaan (Existence)  Yakinkan bahwa kas/setara kas dimiliki perusahaan (cash on hand dan cash in bank), betul-betul ada dan milik perusahaan, bukan milik direksi atau pemegang saham • Untuk memeriksa apakah ada pembatasan untuk penggunaan saldo kas dan setara kas • Adanya pembatasan penggunaan saldo kas/setara kas  Jika dana yang dimiliki perusahan disisihkan untuk keperluan pelunasan obligasi berikut bunganya (sinking fund), atau jika perusahaan tersangkut hukum sehingga saldo rekening giro dibekukan, dana tersebut tidak dapat dilaporkan sebagai kas di harta lancar

  5. PEMERIKSAAN KAS dan SETARA KAS Tujuan Pemeriksaan (Audit Objectives) Kas/Setara Kas • Untuk memeriksa, seandainya ada saldo kas dan setara kas dalam valuta asing, apakah saldo tersebut dikonversikan kedalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca dan apakah selisih kurs yang terjadi sudah dibebankan atau dikreditkan ke Laba Rugi tahun berjalan • Saldo kas/setara kas dalam valuta asing  konversikan dalam rupiah dengan kurs tengah BI pada tanggal neraca dan selisih kurs yang ada dibebankan atau dikreditkan ke laba rugi tahun berjalan (contoh lihat hal. 156) • Untuk memeriksa apakah penyajian di Neraca sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia (Presentation dan Disclosure)  Menurut SAK : 1. Kas dan setara kas disajikan di neraca sebagai harta lancar (current asset) 2. Kas dan setara yang penggunaannya dibatasi dapat dimasukkan dalam aktiva lancar hanya jika pembatasan tersebut dilakukan untuk menyisihkan dana untuk melunasi kewajiban jangka pendek atau jika pembatasan tersebut hanya berlaku selama satu tahun 3. Saldo kredit pada perkiraan bank disajikan pada kelompok kewajiban sebagai kewajiban jangka pendek dan saldo kredit dan debit rekening giro pada bank yang sama dapat digabung dan disajikan pada neraca sebagai satu kesatuan

  6. PEMERIKSAAN KAS dan SETARA KAS Prosedur Pemeriksaan Kas dan Setara Kas • Pahami dan evaluasi IC atas kas/setara kas serta transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dan bank (lihat contoh ICQ di Exhibit 8-1A, Exhibit 8-1B atau Exhibit 8-2) • Buat Top Schedule kas/setara kas per tanggal neraca (lihat Exhibit 8-4) • Lakukan cash count per tanggal neraca, jika tidak melakukan kas opname dapatkan pernyataan saldo dari kasir (lihat Exhibit 8-6) • Kirim konfirmasi (lihat Exhibit 8-9) untuk seluruh rekening bank yang dimiliki perusahaan dan minta rekonsiliasi bank (lihat Exhibit 8-5) • Review jawaban konfirmasi dari bank, notulen rapat dan perjanjian kredit • Periksa inter bank transfer • Periksa transaksi kas sesudah tanggal neraca (subsequent payment dan subsequent collection) sampai mendekati tanggal selesainya pemeriksaan lapangan • Periksa apakah saldo kas/setara kas dalam mata uang asing per tanggal neraca sudah dikonversikan ke dalam rupiah dengan kurs tengah BI pada tanggal neraca, dan selisih kurs dibebankan atau dikreditkan pada laba rugi tahun berjalan • Periksa apakah penyajian kas/setara kas di neraca sesuai dengan PABU di Indonesia (PSAK). • Setelah menjalankan seluruh prosedur audit diatas, buat kesimpulan di Top Schedule Kas/Setara Kas, atau di memo tersendiri

More Related