1 / 22

Elisabet Heidi 0910710065

PENGARUH EKSTRAK METANOL DAUN KELOR ( Moringa oleifera ) TERHADAP KADAR CASPASE-9 JARINGAN HEPAR PADA TIKUS WISTAR YANG DIINDUKSI 7,12-DIMETHYLBENZ[a]ANTHRACENE ( DMBA). Elisabet Heidi 0910710065. Pembimbing I : Prof. Dr. dr. M. Rasjad Indra, MS

maylin
Download Presentation

Elisabet Heidi 0910710065

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENGARUH EKSTRAK METANOL DAUN KELOR (Moringaoleifera) TERHADAP KADAR CASPASE-9 JARINGAN HEPAR PADA TIKUS WISTAR YANG DIINDUKSI 7,12-DIMETHYLBENZ[a]ANTHRACENE (DMBA) Elisabet Heidi 0910710065 Pembimbing I : Prof. Dr. dr. M. Rasjad Indra, MS Pembimbing II : Prof. Dr. dr. Edi Widjajanto, MS, SpPK(K)

  2. LatarBelakang Kankeradalahpenyebabutamakematiandidunia, yaitu 7.6 jutakematian (sekitar 13% dariseluruhkematian) padatahun 2008 (GLOBOCAN, 2008). Hepatocellular carcinoma (HCC) merupakanpenyebabketigautamakematianakibatkankerdidunia (Roberts et al., 2005). Faktorrisikoutama HCC adalahsirosisnonspesifik (21%), penyakithatiakibatalkohol (16%), infeksi HCV (10%), daninfeksi HBV (5%) (Davila et al., 2004). • DMBA adalah karsinogen poten yang telahbanyakdigunakansebagaikarsinogenprototipe dalam model hewancoba (Paliwal, 2011).

  3. Perubahan-perubahanfisiologisel yang menyebabkanpertumbuhanganasadalahaktivasionkogen, inaktivasi anti-onkogenatau gen supresor tumor, kesanggupanreplikasi yang tidakterbatas, neoangiogensis, invasijaringan, metastasis, melarikandiridari apoptosis (Hanahan & Weinberg, 2000). Apoptosis adalah program kematianselsecaraintrinsik (Cairar˜o & Domingos, 2010). Caspase, sebuahkelompokunikdari protease sistein, dapatberfungsimelaksanakan apoptosis (Thornberry & Lazebnik, 1998). Makonnenet al. (1997) menemukandaunMoringaoleiferasebagaisumberpotensialuntukaktivitas antitumor. Konsentrasiquercetin yang tinggidapatmeningkatkancaspase-9secarasignifikan (Serrano et al., 2006).

  4. RumusanMasalah • Apakah pemberian ekstrak metanol daunkelor(Moringa oleifera) dapat meningkatkan kadar caspase-9 jaringanheparpadatikus wistar yang diinduksi7,12-dimethylbenz[a]anthracene(DMBA)?

  5. TujuanPenelitian

  6. Manfaat Penelitian

  7. KerangkaKonsep • DaunKelor DMBA • ROS • Quercetin • Kerusakan DNA • Mutasi gen p53 • PeningkatanFungsi Bcl-2 • (anti-apoptosis) PelepasanSitokrom c dariMitokondria PembentukanApoptosome • Aktivasi Caspase-9 • Aktivasi Caspase-3 Apoptosis • Hepoatokarsinogenesis

  8. HipotesisPenelitian PemberianekstrakmetanolMoringaoleiferadapatmeningkatkankadar caspase-9 jaringanheparpadatikuswistar yang diinduksi7,12-dimethylbenz[a]anthracene(DMBA).

  9. DesainPenelitian

  10. DefinisiOperasional • Pemberian per oral ekstrak metanol daun kelor (Moringa oleifera) • Jaringanhepar • Tikuswistar yang dinduksi7,12-dimethylbenz[a]anthracene (DMBA) • Kadar caspase-9 dalam jaringan hepar

  11. AlurPenelitian Adaptasi (7 hari) Diet normal + DMBA 10 mg/hari (44 hari) KontrolNegatif (Diet normal 104 hari) • P2 • (Diet normal) • Kelor 40 mg • P3 • (Diet normal) • Kelor 80 mg P1 (Diet normal) Kelor 20 mg • KontrolPositif • (Diet normal) • 60 hari TIkus dibunuh (ketamin) Pemeriksaan kadar caspase-9 dengan ELISA Analisa data

  12. Pengukuran Kadar Caspase-9 dengandouble-antibody enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) • Masukkansampelpadawells pre-coateddenganone RAT CASPASE-9, CASP-9 antibody untukmenangkapanalit yang adapadasolusi, danlakukaninkubasidanprosedurpencucianuntukmembuangsubstansi yang tidakterikat. • Tambahkansecond HRP-conjugated RAT CASPASE-9, CASP-9 antibodyuntukmengikatanalit yang telahtertangkap, diikutidenganinkubasidanprosedurpencucianuntukmembuangsubstansi yang tidakterikatantibodi HRP. • Tambahkansubstrat HRP, inkubasikanuntukdeteksi, kemudianakantimbulwarnabiru. Stop reaksidanwarnaakanberubahmenjadikuningketikastopping solutionditambahkan. Intensitaswarnakuningsecaraproporsionalberkaitandengankonsentrasi RAT CASPASE-9, CASP-9 padasampel (NovaTeinBio, Inc., USA).

  13. Analisis Data

  14. GrafikHubunganantaraKelompokPerlakuandan Rata-rata Kadar Caspase-9 (ng/ml) Keterangan: K-  104 hari diet normal K+ 44 hari diet normal + DMBA, 60 hari diet normal P1  44 hari diet normal + DMBA, 60 hari diet normal + kelor 20 mg/ml per hari P2  44 hari diet normal + DMBA, 60 hari diet normal + kelor 40 mg/ml per hari P3  44 hari diet normal + DMBA, 60 hari diet normal + kelor 80 mg/ml per hari

  15. Rata-rata Kadar Caspase-9 (ng/ml)

  16. Pembahasan • Kadar caspase-9 padatikus normal adalah 257,25 ng/ml • Pemberian DMBA 10 mg/ml per hariselama 44 harimenyebabkanpenurunankadar caspase-9 menjadi 187,50 ng/ml. Disregulasipadajalur-jalursinyal yang normalnyamengontrolproliferasiseldan apoptosis merupakankarakteristiktahappromosipadahepatokarsinogenesis (Guicciardi & Gores, 2005).

  17. Heparmerupakan organ metabolismesentraldanberperansebagai organ penyimpan. Sel-selheparmelakukanmetabolismebanyaksubtansi yang berpotensitoksik (Al-Athar, 2004). Hepardapatmengeliminasipolisiklikaromatikhidrokarbon (benzo[a]pyrenedan7,12-dimethylbenz[a]anthracene), tetapidapat pula menyampaikanmetabolittoksinkejaringanperifer. (Uno et al., 2004). • Hepatocytegrowth factor (HGF) memilikiperanpentingpadaperbaikandanregenerasiheparpadasaatterjadikerusakan (Gomez-Quiroz et al., 2008; Nakamura & Mizuno, 2010). SecaraIn vivo, HGF adalahsebuahinduktor angiogenesis, invasi, dan metastasis darisel tumor (Saijoet al., 2002).

  18. Namun, setelahpemberian DMBA dihentikandandigantidenganpemberiankelordengandosisberbedaselama 60 hariterjadipeningkatankembalikadar caspase-9 menjadi 196,00 ng/ml padapemberian 20 mg/ml kelor per hari, 269,25 ng/ml padapemberian 40 mg/ml kelor per hari, dan 257,50 ng/ml padapemberian 80 mg/ml kelor per hari. • Peningkatankadar caspase-9 disebabkanolehpemberianekstrakmetanoldaunkelor yang mengandungflavonoid yang dapatmemediasifungsifisiologi yang berhubungandengansupresikanker (Mahmoudet al., 2000).

  19. Quercetin (merupakankelompokflavonoid yang terkandungdalamMoringaoleifera) menghambatpertumbuhanseldanpembentukankoloni (Kim et al., 1993; Gill et al., 1994) denganmensupresiberbagaiprosesterkait tumor, yaitustresoksidatif, proliferasi, dan metastasis (Kim dan Jang, 2009). • Quercetinjugamenyebabkandownregulateprotein anti-apoptotikdarikeluarga Bcl2 (Bcl-xLdan Bcl-2) danupregulateanggota pro-apoptotik (Baxdan Bad) (Chang et al., 2005; Vijayababuet al., 2005) yang menyebabkandisfungsimitokondriasehinggaterjadikebocoransitokrom-c darimitokondria, yang selanjutnyamengaktivasi caspase-9 (Antonssonet al., 2001).

  20. Kesimpulan • Pemberianekstrak metanol daun kelor (Moringa oleifera) dapatmeningkatkankadar caspase-9 jaringanheparpadatikuswistar yang diinduksi7,12-dimethylbenz[a]anthracene(DMBA). • Dosis optimal ekstrak metanol daun kelor (Moringa oleifera) yang bermanfaat meningkatkan kadar caspase-9 jaringanheparpadatikuswistar yang diinduksi DMBA yang didapatdaripercobaanadalah 40 mg/ml per hari.

  21. TerimaKasih

More Related