1 / 31

Ukuran Frekuensi Epidemiologi

Ukuran Frekuensi Epidemiologi. KELOMPOK 2 : Muhammad rizal Inda riqkiani Dimas setyo aji Ida puspitasari Ade lies oktorita Dwi annisa fajria. Pengukuran Frekuensi Epidemiologi. Tujuan.

Download Presentation

Ukuran Frekuensi Epidemiologi

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. UkuranFrekuensiEpidemiologi KELOMPOK 2 : Muhammad rizal Indariqkiani Dimas setyoaji Ida puspitasari Ade lies oktorita Dwiannisafajria

  2. PengukuranFrekuensiEpidemiologi Tujuan Untukmenilaikeadaansuatupenyakitdipopulasitertentusehinggaakandidapatpengetahuan yang bisamemberikansolusi, baikuntukpencegahanataupunpenanggulanggannya

  3. UkuranFrekuensiEpidemiologi UntukmengukurMasalahPenyakitatauAngkaKesakitan (Morbiditas) UntukmengukurMasalahKematianatauAngkaKematian (Mortalitas)

  4. UkuranUtamaMorbiditasdalamEpidemiologi AngkaInsidensi AngkaPrevalensi Prevalenadalahgambarantentangfrekuensipenderitalama & barusuatupenyakitpadajangkawaktutertentudisuatukelompokmasyarakat. Insidensiadalahgambarantentangfrekuensipenderitabarusuatupenyakitpadawaktutertentudisuatukelompokmasyarakat.

  5. AngkaInsidensi Insidensi Rate Attack Rate Secondary Attack Rate

  6. Insidensi Rate • Jumlahpenderitabarusuatupenyakit yang ditemukanpadasuatujangkawaktutertentu (umumnya 1 tahun) dibandingkandenganjumlahpenduduk yang mungkinterkenapenyakitbarutersebutpadapertengahanjangkawaktu yang bersangkutandalampersenataupermil. Rumus yang digunakan: JumlahPenderitaBaru Insidensi Rate = x K JumlahPendudukygmungkinterkena penyakittersebutpadapertengahantahun • Keterangan : • K = Konstanta (100%, 1000‰ )

  7. ContohSoalInsidensi Rate Padasuatudaerahdenganjumlahpendudukpadatanggal 1 juli 1986 sebanyak 100.000 orangrentanterhadappenyakitdanditemukanlaporanpenderitabarupadabulanJanuari 50 orang, bulanMaret 100 orang, bulanJuni 150 orang, bulan September 10 orang, danbulanDesember 90 orang. Berapakahnilaiinsidensi rate didaerahtersebut? • 50 + 100 + 150 + 10 + 90 • Insidensi Rate = x 100% • 100.000 • = 0,4 % • Manfaat : • Untukmengetahuimasalahkesehatan yang dihadapi, resikountukterkenamasalah yang dihadapi, sertauntukmengetahuibebantugas yang harusdiselenggarakanolehsuatufasilitaspelayanankesehatanbaikuntukpencegahannyaataupunpenanggulangannya.

  8. Attack Rate jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat dibagi dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang sama dalam persen atau permil. Rumus yang digunakan : Jumlahpenderitabarupadasatusaat Attack Rate = x K Jumlahpendudukygmungkinterkena penyakittersebutpadasaatitu • Keterangan : • K = Konstanta (100%, 1000‰ )

  9. ContohSoal Attack Rate Lima ratus orang murid yang tercatat pada SD X ternyata 100 orang diantaranya tiba-tiba menderita muntah berak setelah makan gado-gado dari kantin sekolah. BerapakahnilaiAttack rate padakasusdiatas ? 100 Attack Rate = x 100% 500 = 20 % • Manfaat : • Untuk memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu penyakitsebabsemakin tinggi nilai AR, maka semakin tinggi pula kemampuan Penularan Penyakit tersebut.

  10. Secondary Attack Rate Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua dibagi dengan jumlah penduduk dikurangi pendudukyang terkena serangan pertama dalam persen atau permil. Manfaatnyauntukmenghitungsuatupenyakitmenularsertauntuksuatupopulasi yang kecilsepertikeluarga Rumus digunakanyaitu : Jumlahpenderitabarupadaserangankedua Secondary Attack Rate = x K Jumlahpenduduk – Pendudukygterkenaseranganpertama • Keterangan : • K = Konstanta (100%, 1000‰)

  11. ContohSoal Secondary Attack Rate Keluarga A 6 orang Keluarga C 3orang Keluarga B 5orang Keterangan: Kasuspertamadalamkeluarga BerapakahnilaiSecondary attack ratedariilustrasidiatas ? Kasuskeduadalamkeluarga Orang yang kebal 2 + 2 + 2 SAR = x 100% (6-1) + (5-2) + (3-1) = 60 % Orang yang sehat

  12. AngkaPrevalensi Period Prevalence Rate Point Prevalence Rate Jumlahpenderita lama & barusuatupenyakit yang ditemukanpadajangkawaktutertentudibagidenganjumlahpendudukpadapertengahanjangkawaktu yang bersangkutandalampersenataupermil. Jumlahpenderita lama & barusuatupenyakit yang ditemukanpadasuatusaatdibagidenganjumlahpendudukpadasaatitudalampersenataupermil. • Manfaat : • Untuksuatupenyakit yang sulitdiketahuisaatmunculnya, misalnyapadapenyakitkanker. • Manfaat : • Untukmengatahuimutupelayanankesehatan yang diselenggarakan.

  13. Period Prevalence Rate Rumus yang digunakan : Jumlahpenderita lama & baru Period PR = x K Jumlahpendudukpertengahan • Keterangan : • K = Konstanta (100%, 1000‰) Contoh : Suatu kantor dengan jumlah karyawan sebanyak 100 orang, 20 orang diantaranya sejak 2 bulan yang lalu tidak masuk kantor karena menderita penyakit A, dan selanjutnya pada hari ini 30 orang lainnya terpaksa pulang karena juga menderita penyakit A.BerapakahPeriod Prevalence Ratenya? 20 + 30 Period PR = x 100% 100 = 50%

  14. Point Prevalence Rate Rumus yang digunakan : Jumlahpenderita lama & barupadasaattertentu Point PR = x K Jumlahpenduduksaatitu • Keterangan : • K = Konstanta (100%, 1000‰) Contoh : Satusekolahdenganmuridsebanyak 100 orang, kemarin 5 orangmenderitapenyakitcampakdanhariini 5 oranglainnyamenderitapenyakitcampak. BerapakahPoint Prevalen Ratenya? 10 Point PR = x 100% 100 = 10%

  15. HubunganIntervensidanPrevalensi Besarnyanilaiprevalenditentukanolehbanyaknyaorang yang sakitsebelumnya (insiden), sertalamanyaorangtersebutmenderitapenyakit (duration). Meskipun jumlah orang yang sakit sebelumnya tidak begitu banyak, tetapi jika penyakit berlangsung cukup lama, maka lama kelamaan jumlah penderita akan meningkat karena terjadi penumpukan jumlah orang yang jatuh sakit. Sehingga angka prevalenuntuk penyakit akan menjadi tinggi. • Jika diketahui angka insiden dan prevalen suatu penyakit, maka dapat dihitung lama berlangsungnya penyakit tersebut ( duration) , yaitu : • P = I x D • Keterangan : • - P = Prevalensi • - I = Insidensi • - D = Lamanya Sakit

  16. Contoh Padasuatuwilayah X ditemukanpolaperjalananpenyakit Y untukbulanJanuarisampaiJunisepertidiatas. Berapakahangkainsiden & prevalenpenyakit Y tersebutuntukperiodeFebruarisampaidengan Mei ?

  17. Jawaban Insiden kasusbaru yang ditemukanpadaperiodeFebruari – Mei ialah : A + D + E + F + G = 5 2. Prevalen kasus lama danbaruuntukperiodeFebruari – Mei ialah : A + B + D + E + F + G + H= 7

  18. UkuranUtamaMortalitasdalamEpidemiologi 1. Angka Kematian Kasar ( Crude Death Rate ) 2. Angka Kematian Perinatal ( Perinatal Mortality Rate ) 3. Angka Kematian Bayi Baru Lahir ( Neonatal Mortality Rate ) 4. Angka Kematian Bayi ( Infant Mortalaity Rate ) 5. Angka Kematian Balita ( Under Five Mortalaty Rate ) 6. Angka Kematian Pasca-Neonatal (Postneonatal Mortality Rate) 7. Angka Lahir Mati atau Angka Kematian Janin(Fetal Death Rate ) 8. Angka Kematian Ibu ( Maternal Mortality Rate ) 9. Angka Kematian Spesifik Menurut Umur (Age Specific Death Rate) 10. Cause Spesific Mortality Rate ( CSMR ) 11. Case Fatality rate ( CFR )

  19. Angka Kematian Kasar ( Crude Death Rate ) Jumlah semua kematian yang ditemukan pada satu jangka waktu (lazimnya satu tahun) dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan waktu yang bersangkutan dalam persen atau permil. Rumus yang digunakan : Jumlahseluruhkematian CDR = x K Jumlahpendudukpertengahan • Keterangan : • K = Konstanta 1000

  20. Angka Kematian Perinatal ( Perinatal Mortality Rate ) Jumlah kematian janin yang dilahirkan pada usia kehamilan 28 minggu atau lebih ditambah dengan jumlah kematian bayi yang berumur kurang dari 7 hari yang dicatat selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.Manfaat Perinatal Mortality Rateadalah untuk menggambarkan keadaan kesehatan masyarakat terutama kesehatan ibu hamil dan bayi. Rumus yang digunakan : Jumlahkematianjanin yang dilahirkanpadausiakehamilan 28 mingguataulebih+ Jumlahkematianbayi yang berumurkurangdari 7 hariyang dicatatselama 1 tahun PMR = x K Jumlah Bayi lahir hidup pada tahun yg sama • Keterangan : • K = Konstantaumumnya 1000

  21. Angka Kematian Bayi Baru Lahir ( Neonatal Mortality Rate ) Jumlah kematian bayi berumur kurang dari 28 hari yang dicatat selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Manfaat Neonatal Mortality Rate adalah untuk mengetahui tinggi rendahnya usaha perawatan postnatal, program imunisasi, pertolongan persalinan dan penyakit infeksi, terutama Saluran Napas Bagian Atas. Rumus yang digunakan : Jumlahkematianbayiumurkurangdari 28 hari NMR = x K Jumlahkelahiranhiduppadatahun yang sama • Keterangan : • K = Konstanta 1000

  22. Angka Kematian Bayi ( Infant Mortalaity Rate ) Jumlah seluruh kematian bayi (berumur dibawak 1 tahun) pada suatu jangka waktu (lazimnya satu tahun) dibagi dengan jumlah seluruh kelahiran hidup dalam persen atau permil. Manfaatnya Infant Mortality Rateadalah sebagai indikator yang sensitif terhadap derajat kesehatan masyarakat Rumus yang digunakan : JumlahSeluruhkematianbayidalam 1 tahun NMR = x K Jumlahkelahiranhiduppadatahun yang sama • Keterangan : • K = Konstanta 1000

  23. Angka Kematian Balita ( Under Five Mortalaty Rate ) Jumlah kematian balita yang dicatat selama 1 tahun per 100 penduduk balita pada tahun yang sama. Manfaat Under five mortality rate atau angka kematian balita adalah untuk mengukur status kesehatan bayi Rumus yang digunakan : Jumlahkematianbalita yang dicatatdalam 1 tahun UFMR = x K Jumlahpendudukbalitapadatahun yang sama • Keterangan : • K = Konstanta 100

  24. Angka Kematian Pasca-Neonatal (Postneonatal Mortality Rate) Postneonatal Mortality Rateadalah kematian yang terjadi pada bayi usia 28 hari sampai 1 tahun per 1000 kelahiran hidup dalam satu tahun. Angka kematian pascaneonatal bermanfaat untuk menelusuri kematian di negara belum berkembang, terutama pada wilayah tempat bayi meninggal pada tahun pertama kehidupannya akibat malnutrisi, defisiensi nutrisi, dan penyakit infeksi. Rumus yang digunakan : Jumlahkematianbayiumur 28 harisampaidgn 1 tahun Postneonatal MR = x K Jumlahkelahiranhiduppadatahun yang sama • Keterangan : • K = Konstanta 1000

  25. Angka Kematian Janin(Fetal Death Rate ) Proporsi jumlah kematian janin yang dikaitkan dengan jumlah kelahiran pada periode waktu tertentu, biasanya 1 tahun. Rumus yang digunakan : Jumlahkematianjanindlmperiodetertentu (1 thn) AngkakematianJanin = x K Total kematianjanin + Jumlahkelahiranhiduppadatahun yang sama • Keterangan : • K = Konstantaumumnya 1000

  26. Angka Kematian Ibu ( Maternal Mortality Rate ) Jumlah kematian ibu sebagai akibat dari komplikasi kehamilan, persalinan dan masa nifas dalam 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Rumus yang digunakan : Jumlahkematianibuhamil, persalinan, nifasdalam1 tahun MMR = x K Jumlahkelahiranhiduppadatahun yang sama • Keterangan : • K = Konstantaumumnya 1000

  27. Angka Kematian Spesifik Menurut Umur (Age Specific Death Rate) Jumlah seluruh kematian karena penyebab dalam satu jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut dalam persen atau permil Rumus yang digunakan : ASMR = dx x K px • Keterangan : • K = Konstantaumumnya 1000 • dx = jumlah kematian yang dicatat dalam 1 tahun pada penduduk golongan umur tertentu (x) • px= jumlah penduduk pertengahan tahun pada golongan umur tersebut (x)

  28. Cause Spesific Mortality Rate ( CSMR ) Jumlah seluruh kematian karena penyebab dalam satu jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut daam persen atau permil Rumus yang digunakan : Jumlahseluruhkematiankarenapenyakittertentu. CSMR = x K Jumlahseluruhpenderitaygmungkinterkenapenyakittertentu • Keterangan : • K = Konstantaumunnya 1000

  29. Case Fatality rate ( CFR ) Jumlah seluruh kematian karena satu penyebab dalam jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah seluruh penderita pada waktu yang sama dalam persen atau permil. CFR digunakan untuk mengetahui penyakit – penyakit dengan tingkat kematian yang tinggi. Rumus yang digunakan : Jumlahseluruhkematiankarenapenyakittertentu CFR = x K Jumlahseluruhpenderitapenyakit pd tahun yang sama • Keterangan : • K = Konstanta 1000

  30. SumberKesalahanPadaPengukuran • 1. Kesalahanakibatpenggunaan data yang tidaksesuai. Contoh • Mempergunakansumber data yang tidakrepresentatif, misalnyahanya data darifasilitaspelayanankesehatansaja, padahaltelahdiketahuicakupanfasilitaspelayananamatterbatasdantidaksemuamasyarakatdatangberobatkefasilitastersebut. • Memanfaatkan data darihasilsurveikhusus yang pengambilanrespondennyatidaksecaraacak (tidakmemenuhisyaratrandomisasi). • Memanfaatkan data darihasilsurvaikhusus yang sebagianbesarrespondennyatidakmemberikanjawaban. • 2. Kesalahanakibatadanyafaktor ‘bias’. Bias ialahterdapatnyaperbedaanantarahasilpengukurandengannilai yang sebenarnya. Contoh: • Mempergunakanalatukur yang berbeda – bedaatau yang tidakdistandarisasi • Mempergunakanteknikpengukuran yang berbeda – beda • Mempergunakancarapencatatanhasil yang berbeda – beda • Terdapatnyaperbedaanpersepsimasyarakatakanpenyakit yang ditanyakan. • Terdapatnyaperbedaanresponsterhadapalatataupun test yang digunakan.

  31. SekianSemogabisadipahami… Any Qoestion?

More Related