1 / 23

POLITIK PERTANIAN DALAM SISTEM EKONOMI ISLAM

POLITIK PERTANIAN DALAM SISTEM EKONOMI ISLAM. WIWIT RAHAYU, SP MP. PENGERTIAN. Politik pertanian adalah pengaturan / penerapan berbagai kebijakan di bidang pertanian yang ditujukan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat di bidang pertanian.

michel
Download Presentation

POLITIK PERTANIAN DALAM SISTEM EKONOMI ISLAM

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. POLITIK PERTANIAN DALAM SISTEM EKONOMI ISLAM WIWIT RAHAYU, SP MP

  2. PENGERTIAN Politikpertanianadalahpengaturan/penerapanberbagaikebijakandibidangpertanian yang ditujukanuntukmewujudkankesejahteraanmasyarakatdibidangpertanian • Bidangpertanianterkaitdenganbidang/sumberekonomi yang lain: industri, perdagangan, danjasa • Mencakuppengaturandibidangproduksi, pengolahanhasil, perdaganganpertanian

  3. Kebijakandibidangproduksi • Peningkatanproduksiuntukmenjaminketersediaanpangan Program • Intensifikasi:penggunaansaranaproduksi yang baiksepertibibitunggul, obat-obatan, teknologi, bantuan modal • Ekstensifikasi:peningkatanproduksipertaniandenganperluasanlahan

  4. Strategipeningkatanproduksipertaniandiarahkanpada : • Meningkatkanproduksibahanmakanan, karenabahanmakananmerupakankebutuhanpokokmasyarakat. • Meningkatkanproduksibahan-bahan yang diperlukanuntukmembuatpakaiansepertikapas, wool, pohonramidan sutra. • Meningkatkankomoditi-komoditi yang memilikipotensipasarluarnegeri yang menguntungkan. 

  5. Program ekstensifikasi Program ekstensifikasidilaksanakanmelaluihukum-hukum yang terkaitdenganpertanahan. • Negara mendorongrakyatuntukmenghidupkantanahmati • Negara memberikantanahsecaracuma-cumakepadaorang yang mampudanmaubertanitetapitidakmemilikilahan • Negara memaksaorang yang memilikilahanuntukmengolahnyakalauselama 3 tahunditelantarkanmakaakandiberikankepadaorang yang maumengolahnya • Laranganmenyewakanlahanpertanian

  6. KebijakanPertanahanMenurut Islam • Sistemekonomi Islam mengakuitanahtermasukdalamkategorikepemilikanindividuapabilatidakadaunsur-unsur yang menghalanginyasepertiterdapatkandunganbahantambangataudikuasaiolehnegara. Ketikakepemilikaninidianggapsahsecarasyariah, makapemiliktanahmemilikihakuntukmengelolanyamaupunmemindahtangankansecarawaris, jualbelidanpembelian. • Sistemekonomi Islam jugatelahmenetapkanmekanismelainnyadalampenguasaantanahsecarakhususyaitumenghidupkantanahmatidanpemberianolehnegara.

  7. Menghidupkan Tanah Mati • Menghidupkantanahmati (ihya’ulmawat) artinyamengelolaataumenjadikantanahmati agar siapditanami. Yang dimaksudtanahmatiadalahtanah yang tidaktampakdimilikiolehseseorang, dantidakterdapattanda-tandaapa pun, sepertipagar, tanaman, pengelolaan, ataupun yang lain. HakkepemilikaniniditetapkanberdasarkanbeberapahaditsRasulullah saw. • “Siapasaja yang telahmengelolasebidangtanah, yang bukanmenjadihakorang lain, makadialah yang lebihberhak.” (HR. Imam BukharidariAisyah) • “Siapasaja yang telahmemagarisebidangtanahdenganpagar, makatanahituadalahmiliknya.” (HR. Abu Daud) • “Siapasaja yang telahmenghidupkansebidangtanahmati, makatanahituadalahhakmiliknya.” (HR. Imam Bukhari)

  8. Pemberian Negara • Pemberiannegara (iqtha’) adalahmemberikantanah yang sudahdikeloladansiapuntuklangsungditanami, atautanah yang nampaksebelumnyatelahdimilikiolehseseorang. Dengankata lain, mekanismeinihanyaberlakupadatanah yang tidakmati. Pemberiantanaholehnegarajugadisertaidenganpenganugerahanhakkepemilikansecarautuh. • BaidhurimelaporkanbahwapemberianRasulullahkepadaBilalibn al-HaritsolehRasulullahtelahdijualolehahliwarisnyakepadaUmar.

  9. PengelolaanLahanPertanian • Keharusanmengelolalahan, tidakbolehmenelantarkan Rasulullah saw. bersabda: “Siapa yang mempunyaisebidangtanah, hendaknyadiamenanaminya, atauhendaknyadiberikankepadasaudaranya. Apabiladiamengabaikannya, makahendaknyatanahnyadiambil” (HR. Imam Bukhari) “Umarmengatakan: ‘Siapasaja yang mengabaikantanahselamatigatahun, yang tidakdiakelola, laluadaorang lain mengelolanya, makatanahtersebutadalahmiliknya.”

  10. Syariahtelahmenjadikanpemilikantanahpertaniandengancaradikelola. Semuanyainiadalah agar tanahtersebutselaluditanamidandikelolasecara optimal. • seorangpemiliktanahbolehmenanamitanahnyadenganalatnya, benih, hewandanpekerja-pekerjanya. Diajugabolehmempekerjakanparapekerjauntukmenanaminya. Apabiladiatidakmampuuntukmengusahakannya, makadiaakandibantuolehnegara. • apabilatanahtidakditanamiolehpemiliknya, makatanahtersebutakandiberikankepadaorang lain sebagaipemberiancuma-cuma, tanpakompensasiapa pun, laludiamenggarapnya. Apabilapemiliknyatidakmenggarapnyadantetapmenguasainya, makadibiarkanselamatigatahun. Apabilatanahtersebutdibiarkan – tanpadikelola - selamatigatahun, makanegaraakanmengambiltanahtersebutdaripemiliknyadandiberikankepada yang lain.

  11. 2. Laranganmenyewakantanah • Di dalamShahih Muslim disebutkan: “Rasulullah saw. melarangpengambilansewaataubagianatastanah” • Diriwayatkan, “Rasulullah saw. melarangmenyewakantanah. Kamibertanya: WahaiRasulullah, kalaubegitukamiakanmenyewakannyadenganbibit. Beliaumenjawab: ‘Jangan. ‘Bertanya (sahabat): ‘Kamiakanmenyewakannyadenganjerami. Beliaumenjawab: “Jangan.” Bertanya (sahabat): ‘Kamiakanmenyewakannyadengansesuatu yang adadiatasrabi. Beliaumenjawab: “Jangan. Kamutanamiataukamuberikantanahitukepadasaudaramu.” (HR. Imam Nasa’i)

  12. Dalamhaditsshahihdinyatakan : “Bahwabeliau (Nabi) melarangpengambilansewadanbagianatassuatutanah, sertamenyewakandengansepertigaataupunseperempat.” Imam Abu DaudmeriwayatkandariRafi’ bin Khudaij, bahwaRasulullah saw. bersabda: “Siapasaja yang mempunyaitanah, hendaknyamenanamitanahnya, atauhendaknya (diberikan agar) ditanamiolehsaudaranya. Dan janganlahmenyewakannyadengansepertiga, seperempat, maupundenganmakanan yang sepadan.” • Laranganpenyewaanlahanpertaniansecaraekonomidapatdipahamisebagaiupaya agar lahanpertaniandapatberfungsisecara optimal.

  13. KebijakandiSektorIndustriPertanian • Negara hanyaakanmendorongberkembangnyasektorriilsaja • Mengaturjeniskomoditidansektorindustriapasaja yang bolehatautidakbolehdibuat • Menyediakansaranadanprasarana yang mendukungtumbuhnyaindustripertaniansecaramemadai (bahanbaku, transportasi, teknologi, pasar) • Menyediakanlembaga-lembagapendukunglainnya (lembagapenyuluhanpertanian, lembagakeuangan)

  14. KebijakandiSektorPerdaganganHasilPertanian • negaramelakukanberbagaikebijakan yang dapatmenjaminterciptanyamekanismepasarsecaratransparan, tidakadamanipulasi, tidakadaintervensi yang dapatmenyebabkandistorsiekonomisertatidakadapenimbunan yang dapatmenyebabkankesusahanbagimasyarakat

  15. Kebijakan yang ditempuh: • Pertama : Negara menyediakanberbagaiprasaranajalan, pasardansaranatransportasi yang dapatmengangkuthasilpertaniandanhasilindustripertaniansecaracepatdandenganhargamurah.  • Kedua : Negara harusmenjamin agar mekanismehargakomoditipertaniandanhargakomoditihasilindustripertaniandapatberjalansecaratransparandantanpaadamanipulasi.

  16. TelahdiriwayatkandariIbnuMas’udbahwa : • “Rasulullah saw telahmelarangmelakukanpenghadanganterhadapparapedagang” (HR. Bukhari-Muslim) JugadiriwayatkanbahwaRasulullah saw bersabda : • “Janganlah kalian hadangkafilah-kafilah (orang-orang yang berkendaraan) danjanganlahorang yang hadir (orangdikota) menjualkanbarangmilikorangdesa.” (HR Bukhari-Muslim) LaranganRasulullah saw terhadapaktivitasini, agar harga yang berlakubenar-benartransparandantidakada yang memanfaatkanketidaktahuansatupihak –baikpenjualmaupunpembeli—. Dengandemikianharga yang berlakuadalahhargapasar yang sebenarnya.

  17. Ketiga :Pemerintahharusmembuatkebijakan yang dapatmenjaminterciptanyaharga yang wajarberdasarkanmekanismepasar yang berlaku.Mekanismepasar yang berjalan normal, perekonomianakanberjalandengansebaik-baiknya. • secarapreventifnegaramenjaga agar mekanismepasardapatberjalan. Negara jugaakanmengawasimekanismepenawarandanpermintaanuntukmencapaitingkatharga yang didasari rasa keridlaan. • Islam melarangnegaramempergunakanotoritasnyauntukmenetapkanhargabaikhargamaksimummaupunhargadasar. Terdapatriwayattentanghalini.

  18. “Suatuketikaorang-orangberserukepadaRasulullah saw. menyangkutpenetapanharga, “WahaiRasulullah saw. harga-harganaik, tentukanlahhargauntukkami.” Rasulullahlalumenjawab : “Allahlah yang sesungguhnyaPenentuharga, Penahan, PembentangdanPemberirizki. Akuberharap agar bertemukepada Allah tidakadaseorangpun yang memintakepadakutentangadanyakezalimandalamurusandarahdanharta.” (HR. AshabusSunan). • Negara bolehmelakukanoperasipasar agar pasarberjalan normal

  19. Keempat : Pemerintahharusdapatmencegahterjadinyaberbagaipenipuan yang seringterjadidalamperdaganganbaikpenipuan yang dilakukanolehpenjualmaupun yang dilakukanolehpembeli. Penipuandilakukanolehpenjualdenganjalanmerekamenyembunyikancacatbarangdagangandaripembeli. DalamhaliniRasulullah saw bersabda : • “Tidakhalalbagiseseorang yang menjualsesuatu, melainkanhendaklahdiamenerangkan (cacat) yang adapadabarangtersebut.” (HR. Ahmad) • Sedangkanpenipuan yang dilakukanolehpembeliadalahdenganjalanmemanipulasialatpembayarannya (baikberupauangmaupunbarang).

  20. Kelima : Pemerintahharusmencegahberbagaitindakanpenimbunanproduk-produkpertaniandankebutuhanpokoklainnya. Penimbunadalahorang yang mengumpulkanbarang-barangdenganmenungguwaktunaiknyahargabarang-barangtersebut, sehinggadiabisamenjualnyadenganharga yang tinggi, sementaramasyarakatmengalamikesulitanuntukmenjangkauharganya. Dalamhalinirasulullah saw bersabda : • “Tidakakanmenimbun (barang) kecualiorang yang berdosa” (HR. Muslim) • “Sejelek-jelekmanusiaadalahorang yang sukamenimbun, jikamendengarhargamurahdiamerasakecewa, danjikamendengarharganaikdiamerasagembira.” (HR. IbnuMajahdan Hakim)

  21. Keenam: Pemerintahharusdapatmencegahperselisihan yang terjadiakibattindakan-tindakanspekulasidalamperdagangan. Banyaksekalijenis-jenisspekulasi yang mengandungkesamaran yang dilarangoleh Islam, sebagaimanadinyatakandalamberbagaihadits. • Anasmeriwayatkanbahwa, “Rasulullah saw. telahmelarangmuhaqalah, mukhadarah, mulamasah, munabazahdanmuzabanah. (HR. Bukhari)

  22. Sistemmuhaqalahmerupakanpanjualankomoditaspertanian yang belumdipanenuntukmemperolehhasilpanen yang kering. • Penjualansecaramunabazahberartiseseorangmenawarkanbarang yang diamilikikepadaorang lain danpenjualantersebutdianggapsahmeskipunorangtersebuttidakmemegangataumelihatbarangtersebut. Hal iniberartipenjuallangsungmelemparkanbarangkepadapembelitanpamemberikesempatankepadapembeliuntukmemeriksabarangdanharganya.

  23. Penjualansecaramulamasahartinyaseseorangmenjualsebuahbarangdenganbolehmemegangtapitanpaperlumembukaataumemeriksanya. keduabentukperdagangansepertiinidilarangolehRasulullah saw. karenakeduanyatidakmemberikesempatanpembelimemeriksaataumelihatbarang yang dibelinyadandapatdenganmudahditipuataudikelabui. • Dalambentukpenjualanmuzabanah, buah-buahanketikamasihdiataspohonsudahditaksirdandijualsebagaialatpenukaruntukmemperolehkurmadananggurkering. Secarasederhanadapatdikatakansebagaimenjualbuah-buahansegaruntukmemperolehbuah-buahankering.

More Related