1 / 34

PENGUKURAN KINERJA SEKTOR PUBLIK

PENGUKURAN KINERJA SEKTOR PUBLIK. Outline. Pengertian Pengukuran Kinerja Informasi yang Digunakan Untuk Pengukuran Kinerja Pengukuran Value for Money Analisis Rasio Keuangan Balanced Scorecard.

nishan
Download Presentation

PENGUKURAN KINERJA SEKTOR PUBLIK

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENGUKURAN KINERJA SEKTOR PUBLIK

  2. Outline • PengertianPengukuran Kinerja • Informasiyang DigunakanUntuk Pengukuran Kinerja • Pengukuran Value for Money • AnalisisRasioKeuangan • Balanced Scorecard

  3. Menurut Campbell (1990) faktor-faktor yang mempengaruhikinerjadapatdinyatakankedalamsuatubentukhubunganfungsionalantarakinerjadenganatributkinerjasebagaiberikut: Kinerja = f (knowledge, skill, motivation, role perception,.......)

  4. Pendahuluan • Kinerja(performance)adalahgambaranmengenaitingkatpencapaianpelaksanaansuatukegiatan/program/kebijakandalammewujudkansasaran, tujuan, misidanvisiorganisasi yang tertuangdalam strategic planning suatuorganisasi. • Pengukuran kinerjamerupakanalatmanajemenuntukmeningkatkankualitaspengambilankeputusandanakuntabilitas. Dengandilakukannyapengukurankinerjamakakitabisamemastikanapakahpengambilankeputusandilakukansecaratepatdanobyektif • Pengukuran kinerjamerupakan proses mencatatdanmengukurpencapaianpelaksanaankegiatandalamarahpencapaiantujuanmelaluihasil-hasil yang ditampilkanberupaproduk, jasaatausuatuproses • Secaratekniskinerja yang baikbagisuatuorganisasidicapaiketikaadministrasidanpenyediaanjasaolehorganisasi yang bersangkutandilakukanpadatingkat yang ekonomis, efisiendanefektif

  5. Pengertian Pengukuran Kinerja • pengukurankinerja(performance measurement)adalahsuatu proses penilaiankemajuanpekerjaanterhadaptujuandansasaran yang telahditentukansebelumnya, termasukinformasiatas: efisiensipenggunaansumberdayadalammenghasilkanbarangdanjasa; kualitasbarangdanjasa (seberapabaikbarangdanjasadiserahkankepadapelanggandansampaiseberapajauhpelangganterpuaskan); hasilkegiatandibandingkandenganmaksud yang diinginkan; danefektivitastindakandalammencapaitujuan (Robertson, 2002). • SementaramenurutLohman (2003) pengukurankinerjamerupakansuatuaktivitaspenilaianpencapaian target-target tertentu  yang diderivasidaritujuanstrategisorganisasi. • Whittaker (dalam BPKP, 2000) menjelaskanbahwapengukurankinerjamerupakansuatualatmanajemen yang digunakanuntukmeningkatkankualitaspengambilankeputusandanakuntabilitas.

  6. Pengertian Pengukuran Kinerja • Simons (dalam BPKP, 2000) menyebutkanbahwapengukurankinerjamembantumanajerdalammemonitorimplementasistrategibisnisdengancaramembandingkanantarahasilaktualdengansasarandantujuanstrategis. • Jadipengukurankinerjaadalahsuatumetodeataualat yang digunakanuntukmencatatdanmenilaipencapaianpelaksanaankegiatanberdasarkantujuan, sasaran, danstrategisehinggadapatdiketahuikemajuanorganisasisertameningkatkankualitaspengambilankeputusandanakuntabilitas.

  7. Tujuan Pengukuran Kinerja • Untuk mengetahui tingkat ketercapain tujuan organisasi. • Menyediakan sarana pembelajaran pegawai. • Memperbaiki kinerja pada periode berikutnya. • Memberikanpertimbangan yang sistematikdalampembuatankeputusanreward danpunishment. • Memotivasipegawai. • 6. Menciptakanakuntabilitaspublik.

  8. Manfaat Pengukuran Kinerja • Memastikan pemahaman para pelaksana akan ukuran yang digunakan untukpenilaiankinerja. • Memastikantercapainyarencanakinerja yang telahdisepakati. • Memantaudanmengevaluasipelaksanaankinerjadanmembandingkannyadenganrencanakerjasertamelakukantindakanuntukmemperbaikikinerja. • Memberikan penghargaan dan hukuman yang obyektif atas prestasi pelaksanayang telahdiukursesuaidengansistempengukurankinerjayang telahdisepakati. • Menjadialatkomunikasiantarbawahandanpimpinandalamupayamemperbaikikinerjaorganisasi. • Mengindentifikasiapakahkepuasanpelanggansudahterpenuhi. • Membantumemahami proses kegiataninstansipemerintah. • Memastikanbahwapengambilankeputusandilakukansecaraobjektif. • Menunjukkanpeningkatan yang perludilakukan. • Mengungkapkan permasalahan yang terjadi.

  9. ELEMEN POKOK SUATU PENGUKURAN KINERJA • Menetapkantujuan, sasaran, danstrategiorganisasi. • Merumuskanindikatordanukurankinerja. • Mengukurtingkatketercapaiantujuandansasaran-sasaranorganisasi. • Evaluasikinerja (feedback, penilaiankemajuanorganisasi, meningkatkankualitaspengambilankeputusandanakuntabilitas).

  10. Lingkup Pengukuran Kinerja • kebijakan (policy), • perencanaandanpenganggaran (planning and budgeting), • kualitas (quality), • kehematan (economy), • keadilan (equity), • pertanggungjawaban (accountability).

  11. UKURAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH • Finansialmaupun non finansial. • Kelompokmasukan (input); • Kelompok proses (process); • Kelompokkeluaran (output); • Kelompokhasil (outcome); • Kelompokmanfaat (benefit); • Kelompokdampak (impact).

  12. KONSEP PENGUKURAN KINERJAORGANISASI SEKTOR PUBLIK DAN ORGANISASI NON PROFIT • Financial accountability • Program products or output • Adherence to standards quality in service delivery • Participant related measures • Key performance indicators • Client satisfaction

  13. INFORMASI YANG TERMASUK DALAM PENGUKURAN KINERJA • Efisiensipenggunaansumberdayadalammenghasilkanbarangdanjasa; • Kualitasbarangdanjasa (seberapabaikbarangdanjasadiserahkankepadapelanggandansampaiseberapajauhpelangganterpuaskan); • Hasilkegiatandibandingkandenganmaksud yang diinginkan; serta • Efektivitastindakandalammencapaitujuan.

  14. INFORMASI YANG DIGUNAKAN UNTUK PENGUKURAN KINERJA • 1. INFORMASI FINANSIALPenilaiankinerjafinansialdiukurberdasarkanpadaanggaran yang telahdibuat. Penilaiantersebutdilakukandenganmenganalisisvarians (selisihatauperbedaan) antaraaktuaqldengan yang dianggarkan.Analisisvarianssecaragarisbesarberfokuspada:a. Varianspendapatan (revenue variance)b. Varianspengeluaran (expenditure variance)- Variansbelanjarutin (recurrent expenditure variance)- Variansbelanjainvestasi/modal (capital expenditure variance)Setelahdilakukananalisisvarians, makadilakukanidentifikaisumberpenyebabterjadinyavariansdenganmenelusurvarianstersebuthingga level manajemen paling bawah.

  15. INFORMASI YANG DIGUNAKAN UNTUK PENGUKURAN KINERJA • 2. InformasiNonfinansialInformasinonfinansialdapatdijadikansebagaitolokukurlainnya. Informasinonfinansialdapatmenambahkeyakinanterhadapkualitas proses pengendalianmanajemen. Teknikpengukurankinerja yang komprehensif yang banyakdikembangkanolehberbagaiorganisasidewasainiadalah balance scorecard. Dengan balance scorecard kinerjaorganisasidiukurtidakhanyaberdasarkanaspek financial saja, akantetapijugaaspeknonfinansial. Pengukuran denganmetode balance scorecard melibatkanempataspek, yaitu:1. Perspektif financial (financial perspective),2. Perspektifkepuasanpelanggan (costumer perspective),3. Perspektifefisiensi proses internal (internal process efficiency), dan4. Perspektifpembelajarandanpertumbuhan (learning and growth perspective).

  16. Value For Money • VfMmerupakankonseppengelolaanorganisasisektorpublik yang mendasarkanpadatigaelemenutama, yaituekonomi, efisiensi, danefektivitas (Mardiasmo, 2002). • Value for money dapattercapaiapabilaorganisasitelahmenggunakanbiayamasukan paling keciluntukmencapaikeluaran yang optimum dalamrangkamencapaitujuanorganisasi.

  17. ManfaatImplementasiKonsep Value for Money • Meningkatanefektivitaspelayananpublik, dalamartipelayanan yang diberikantepatsasaran • Meningkatkanmutupelayananpublik • Menurunkanbiayapelayananpublikkarenahilangnyainefisiensidanterjadinyapenghematandalampenggunaninput • Alokasibelanja yang lebihberorientasipadakepentinganpublik • Meningkatkankesadaranakanuangpublik (public costs awareness) sebagaiakarpelaksanaanakuntanbilitas public 

  18. Tujuan yang dikehendakiterkaitpelaksanaan value for money: • Ekonomi: hematcermatdalampengadaandanalokasisumberdaya • Efisiensi: Berdayagunadalampenggunaansumberdaya • Efektivitas: berhasilgunadalamartimencapaitujuandansasaran. • Equity: Keadilandalammendapatkanpelayananpublik.  • Equality: Kesetarandalampenggunaansumberdaya. 

  19. VALUE FOR MONEY

  20. Pengukuran Ekonomi • Apakahbiayaorganisasilebihbesardari yang telahdianggarkanolehorganisasi?. • Apakahbiayaorganisasilebihbesardaripadabiayaorganisasi lain yang sejenis yang dapatdiperbandingkan? • Apakahorganisasitelahmenggunakansumberdayafinansialnyasecara optimal?

  21. Pengukuran Efisiensi • Meningkatkanoutput padatingkat input yang sama. • Meningkatkanoutput dalamproporsi yang lebihbesardaripadaproporsipeningkatan input. • Menurunkaninput padatingkatan output yang sama. • Menurunkaninput dalamproporsi yang lebihbesardaripadaproporsipenurunan output.

  22. PengukuruanEfektivitas • Efektivitasadalahukuranberhasiltidaknyasuatuorganisasimencapaitujuannya. Apabilasuatuorganisasiberhasilmencapaitujuan, makaorganisasitersebutdikatakantelahberjalandenganefektif. • Hal terpenting yang perludicatatadalahbahwaefektivitastidakmenyatakantentangberapabesarbiaya yang telahdikeluarkanuntukmencapaitujuantersebut. • Biayabolehjadimelebihiapa yang telahdianggarkan, bolehjadidua kali lebihbesarataubahkantiga kali lebihbesardaripada yang telahdianggarkan. • Efektivitashanyamelihatapakahsuatu program ataukegiatantelahmencapaitujuan yang telahditetapkan

  23. Pengukuran Outcome • Outcome adalahdampaksuatu program ataukegiatanterhadapmasyarakat. • Outcome lebihtingginilainyadaripada output, karena output hanyamengukurhasiltanpamengukurdampaknyaterhadapmasyarakat, sedangkan outcome mengukurkualitas output dandampak yang dihasilkan (Smith, 1996). • Pengukuran outcome memilikiduaperan, yaituperanretrospektifdanprospektif. Peranretrospektifterkaitdenganpenilaiankinerjamasalalu, sedangkanperanprospektifterkaitdenganperencanaankinerja di masa yang akandatang.

  24. Audit EkonomidanEfisiensi: Apakahentitas? • Mengikutiketentuanpelaksanaanpengadaan yang sehat • Melakukanpengadaansumberdayasesuaidengankebutuhanpadabiayaterendah • Melindungidanmemeliharasemuasumberdaya yang adasecaramemadai • Menghindariduplikasipekerjaanataukegiatan yang tanpatujuanataukurangjelastujuannya. • Menghindariadanyapengangguransumberdayaataujumlahpegawai yang berlebihan • Menggunakanprosedurkerja yang efisien • Menggunakansumberdaya yang minimum dalammenghasilkanataumenyerahkanbarang /jasadengankuantitasdankualitas yang tepat • Mematuhiperaturanperundang-undangan yang berkaitandenganperolehan, pemeliharaandanpenggunaansumberdayanegara • Melaporkanukuran yang sahdandapatdipertanggungjawabkanmengenaikehematandanefisiensi

  25. Tujuan Audit EfektivitasutkMenentukan • tingkatpencapaianhasilataumanfaat yang diinginkan, • kesesuaianhasildengantujuan yang ditetapkansebelumnya, • apakahentitas yang daudittelahmempertimbangkanalternatif lain yang memberikanhasilsamadenganbiaya yang paling rendah

  26. PertimbanganEvaluasikegiatan • Apakahprogram tersebutrelevanataurealistik, • Apakahadapengaruhdari program tersebut, • Apakahprogram telahmencapaitujuan yang telahditetapkan, dan • Apakahadacara-cara yang lebihbaikdalammencapaihasil.

  27. AnalisisRasioKeuangan • Analisisanggaranadalahpengukurankinerja yang dilakukandengancaramembandingkananggaranpengeluarandenganrealisasinya. Hasil yang diperolehberupaselisihlebih (favourable variance) atauselisihkurang (unfavourable variance). Teknikiniberfokuspadakinerja input yang bersifatfinansialdan data yang digunakanadalah data anggarandanrealisasianggaran.  • RasioLikuiditasdanRasioSolvabilitas.

  28. Balanced Scorecard • Balanced Scorecard (BSC)merupakanpendekatanbaruterhadapmanajemen, yang dikembangkanpadatahun 1990-an oleh Robert Kaplan (Harvard Business School) danDavid Norton (Renaissance Solution, Inc.). • Kelemahandanketidakjelasandaripendekatanpengukurankinerjakeuangansebelumnyamampudiatasidenganpendekatan BSC. Kaplan dan Norton merangkumrasional model pengukurankinerja yang tetapmempertahankanpengukurankeuangannamunjugamelengkapidengankinerja non keuangandalam model BSC. • Maknabalanceddalam BSC adalahbahwadalammenilaisebuahkinerjaharusseimbang, karenakinerjasebuahentitastidakbisadilihatdarikinerja yang telahlalu(financial)akantetapihal-hal yang menentukankinerjamasadepan(customer, internal business process dan learning & growth)jugaharusdiperhatikan

  29. Balanced Scorecard • Padadasarnya BSC merupakansistempengukurankinerja yang mencobauntukmengubahmisidanstrategiorganisasimenjaditujuandanukuran-ukuran yang lebihberwujud. • Ukuranfinansialdan non finansial yang dirumuskandalamperspektif BSC sebenarnyaadalahderivasi (penurunan) darivisidanstrategiorganisasi. • Dengandemikian, hasilpengukurandengan BSC inimampumenjawabpertanyaantentangseberapabesartingkatpencapaianorganisasiatasvisidanstrategi yang telahditetapkan.

  30. PerspektifKinerja BSC • The Learning and Growth Perspective: mengukurfaktor-faktor yang berhubungandenganteknologi, pengembanganpegawai, sistemdanprosedur, danfaktor lain yang perludiperbaharui. • The Business Process Perspective: mengidentifikasifaktorkritisdalam proses internal organisasidenganberfokuspadapengembangan proses baru yang menjadikebutuhanpelanggan. • The Customer Perspective: merupakanfaktor-faktorseperticustomer satisfaction, customer retention, customer profitability, danmarket share  • The Financial Perspective: melihatkinerjadarisudutpandangprofitabilitasketercapaian target keuangan, sehinggadidasarkanatassales growth, return on investment, operating income, dancash flow.

  31. PerbandinganBalanced Scorecard SektorPublikdanSektorSwasta

  32. KerangkaInstrumenPenilaianBalanced ScorecardPadaSektorPublik

  33. Syarat Audit Kinerja • Auditor (orang/lembaga yang melakukan audit), auditee (pihak yang diaudit), recipent (pihak yang menerimahasil audit), • Hubunganakuntabilitasantaraauditeedenganaudit recipent, • Independensiantaraauditordanauditee,dan • Pengujiandanevaluasitertentuatasaktivitas yang menjaditanggungjawabauditeeoleh auditor untukaudit recipent.

  34. KENDALA PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK • Tujuan organisasi bukan memaksimalkan laba • Sifat output adalahkualitatif, intangibledanindirect • Antara input dan output tidakmempunyaihubungansecaralangsung(discretionary cost center) • Tidakberoperasiberdasarmarket forcessehinggamemerlukaninstrumenpenggantimekanismepasar. • Berhubungandengankepuasanpelanggan (masyarakat)

More Related