1 / 19

PASAR MODAL DI INDONESIA

PASAR MODAL DI INDONESIA. Pertemuan 2. Contoh Saham. Contoh Obligasi. SEJARAH PASAR MODAL. Periode Pertama (1912-1942): Periode Jaman Belanda.

olympe
Download Presentation

PASAR MODAL DI INDONESIA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PASAR MODAL DI INDONESIA Pertemuan 2 Getereida Pinangkaan

  2. Contoh Saham Getereida Pinangkaan

  3. Contoh Obligasi Getereida Pinangkaan

  4. SEJARAH PASAR MODAL Getereida Pinangkaan

  5. PeriodePertama (1912-1942):PeriodeJamanBelanda • Padatanggal 14 Desember 1912, suatuasosiasi 13 broker dibentukdi Jakarta yang diberinama“VerenigingvoorEffectenhandel” yang merupakancikalbakalpasar modal pertamadi Indonesia. • Setelahperangdunia I, pasar modal di Surabaya mendapatgilirandibukapadatanggal 1 Januari 1925 dandisusul Semarang padatanggal 1 Agustus 1925. • Saham-saham yang diperdagangkanjugamerupakansaham-sahamperusahaanBelandadanafiliasinya yang tergabungdalam Dutch East Indies Trading Agencies. • Pasar-pasar modal iniberoperasisampaikedatanganJepangdi Indonesia ditahun 1942.

  6. PeriodeKedua(1952-1960):PeriodeOrde Lama • SetelahJepangmeninggalkan Indonesia, padatanggal 1 November 1951 melaluiKeputusanMenteriKeuangan No.289737/U.U< Bursa Efek Jakarta akhirnyadibukakembalipadatanggal 3 Juni 1952. • Tujuandibukakembali bursa ini: • Untukmenampungobligasipemerintah yang dikeluarkanpadatahun-tahunsebelumnya. • Untukmencegahsaham-sahamperusahaanBelanda yang dulunyadiperdagangkandipasar modal Jakarta larikeluarnegeri. • Kepengurusan bursa efekinidiserahkankepadaPerserikatanPerdaganganUangdanEfek-Efek (P.P.U.E) yang terdiridari 3 bank dengan Bank Indonesia sebagaianggotakehormatan. • Karenaadanyasengketaantarapemerintah RI denganBelandamengenaiIrian Barat, semuabisnisBelandadinasionalkanmelalui UU Nasionalisasi No.86 tahun 1958.sengketa inimengakibatkanlarinya modal Belandadaritanah Indonesia.

  7. PeriodeKetiga (1977-1988):PeriodeOrdeBaru • BEJ dikatakanlahirkembalipadatahun 1977 dalamperiodeordebarusebagaihasildariKeputusanPresiden No.52 tahun 1976. Keputusaninimenetapkanpendirianpasar modal, pembentukanBadan Pembina Pasar Modal, pembentukanBadanPelaksanaPasar Modal (BAPEPAM) dan PT Danareksa. • PT Semen Cibinong merupakanperusahaanpertama yang tercatatdi BEJ. • Periodeinidisebutjugadenganperiodetidurpanjang, karenasampaitahun 1988 hanyasedikitsekaliperusahaan yang tercatatdi BEJ, yaituhanya 24 perusahaansaja (selama 4 tahun, 1985-1988 tidakadaperusahaan yang go public). • Kurangmenariknyapasar modal padaperiodeinidarisegi investor mungkindisebabkanolehtidakdikenakannyapajakatasbungadeposito, sedangpenerimaandividendikenakanpajakpenghasilansebesar 15%.

  8. PerideKeempat (1988-Mei1995):PeriodeBangundariTidur yang Panjang • Setelahtahun 1988, selama 3 tahunsaja, yaitusampaitahun 1990, jumlahperusahaan yang terdapatdi BEJ meningkatsampaidengan 128. • Sampaidenganakhirtahun 1994, jumlahperusahaan yang sudah IPO menjadi 225. padaperiodeini, IPO menjadiperistiwanasionaldanbanyakdikenalsebagaiperiodelonjakan IPO (IPO boom). • Padatahun 1991, BEJ diswastakandansebagaikonsekuensinya, BAPEPAM bukanlagipelaksanapasar modal, tetapilebihkepengawaspelaksanaanpasar modal.

  9. PerideKeempat (1988-Mei1995):PeriodeBangundariTidur yang Panjang Peningkatandipasar modal inidisebabkanoleh: 1. Permintaandari investor asing Investor asingdibatasikepemilikannyasampaidengan 49% darisekuritas yang terdaftardi bursa. Tetapikarenakrisismoneterditahun 1997 untukmenarikdanadari investor asingperaturaninidihapuskan. Iniberarti investor asingdapatmemilikisampaidengan 100% sahamsuatuperusahaan. 2. Pakto 88 Pakto 88 merupakanreformasitanggal 27 Oktober 1988 yang dikeluarkanuntukmerangsangekspor non-migas, meningkatkanefisiensidari bank komersial, membuatkebijaksanaanlebihefektif, meningkatkansimpanandomestik, danmeningkatkanpasar modal. 3. PerubahanGenerasi Perubahankulturbisnisterjadidiperiodeini, yaitudarikulturbisniskeluargatertutupkekulturbisnisprofesional yang terbuka yang memungkinkanprofesionaldariluarkeluargauntukdudukdikursikepemimpinanperusahaan.

  10. PerideKeempat (1988-Mei1995):PeriodeBangundariTidur yang Panjang • Periodeinijugadicatatsebagaiperiodekebangkitandari Bursa Efek Surabaya (Surabaya Stock Exchange) yang dilahirkankembalipadatanggal 16 Juni 1989. • Semuasekuritas yang tercatatdi BEJ jugasecaraotmatisdiperdagangkandi BES.

  11. PeriodeKelima (Mulai Mei 1995):PeriodeOtomatisasi • Karenapeningkatankegiatantransaksi yang dirasakansudahmelebihikapasitas manual, maka BEJ memutuskanuntukmengotomatisasikankegiatantransaksidi bursa. • Sistemotomatisasi yang diterapkandi BEJ diberinamaJakarta Automated Trading System (JATS) yang mulaidioperasikanpadatanggal 22 mei 1995. • Sistemotomatisasi yang diterapkandi BEJ diberinamaSurabaya Market information & Automated Remote Trading (S-MART) yang mulaidioperasikanpadatanggal 19 September 1996.

  12. PeriodeKeenam (MulaiAgustus 1997-September 1998:KrisisMoneter • PadabulanAgustus 1997, krisismonetermelandanegara-negara Asia, termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, Korea Selatan, danSingapura. • Krisismoneter yang terjadiinidimulaidaripenurunannilai-nilaimatauangnegara-negara Asia tersebutrelatifterhadapDolarAmerika. Penurunaninidisebabkanoleh • Spekulasidaripedagang-pedagangvalas • Kurangpercayamasyarakatterhadapnilaimatauangnegaranyasendiri • Kurangkuatnyapondasiperekonomian.

  13. PeriodeKeenam (MulaiAgustus 1997-September 1998:KrisisMoneter • Untuk mencegah permintaan dolar Amerika yang berlebihan yang mengakibatkan nilainya meningkat dan menurunkan nilai Rupiah, Bank Indonesia menaikkan suku bunga SBI, diharapkan dengan suku bunga deposito yang tinggi, pemilik modal akan menanamkan modalnya di deposito untuk mengurangi permintaan terhadap dolar. • Tingginya suku bunga deposito berakibat negatif terhadap pasar modal. Mengapa?

  14. PeriodeKetujuh (MulaiJuli 2000):TanpaWarkat(ScriplessTradings) Alasan-alasannya: • Perdagangandenganwarkatsudahdianggaptidakefisienlagi. • Warkat yang hilangsewaktudisimpan. • Warkat yang dipalsukan. • Secaraadministratif, penerbitanwarkatjugaakanmenghambatprosespenyelesaiantransaksi.

  15. PeriodeKedelapan (MulaiOkt 1998-Des 2002):Penyembuhan • PeriodeKesembilan (Mulai Jan 2003-Jan 2008):KebangkitanKembali • PeriodeKesepuluh (MulaiOkt 2007):Bursa EfekIndonesia • PeriodeKesebelas (Mulaiakhir Jan 2008):Krisi Global

  16. Tujuan, Peranan, Tugas, dan Wewenang Berbagai Organisasi Pasar Modal Di Indonesia • BAPEPAM • Bursa Efek • LembagaKliringdanPenjamin (LKP) • LembagaPenyimpanandanPenyelesaian (LPP) • Perusahaan Efek • LembagaPenunjang • ProfesiPenunjang • PemodaldanEmiten

  17. Go Public (Penawaran Umum) • Go Public • IPO ( initial Public Offering) adalah kegiatan penawaran efek pertama kali yang dilakukan oleh emiten untuk menjual efek pada masyarakat. Getereida Pinangkaan

  18. Manfaat Go Public • Memperbaiki struktur modal • Meningkatkan kapasitas produksi • Memperluas pemasaran • Memperluas hubungan bisnis • Meningkatkan kualitas manajemen Getereida Pinangkaan

  19. Proses Go Public di Pasar Modal Indonesia Hal-hal yang harus dipersiapkan calon emiten dalam rangka penawaran umum: • Persetujuan pemegang saham pendiri dalam RUPS. • Menunjuk penjamin emisi untuk menyiapkan dokumen yang diperlukan, seperti : • Laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik. • Anggaran dasar berikut amandemennya. • Legal audit dari konsultan hukum. • Laporan penilai independen (jika ada). • Prospektus penawaran umum. • Beberapa dokumen lain yang diatur sesuai ketentuan. Getereida Pinangkaan

More Related