1 / 21

Airway manajemen

By : Romalina. Airway manajemen. Pokok bahasan. Menjelaskan konsep pernapasan Menjelaskan obstruksi pernapasan Menjelaskan manajemen airway / sumbatan jalan napas. PENDAHULUAN. JALAN NAPAS BAGIAN ATAS : Rongga hidung Rongga mulut Nasoparing Oroparing Laringoparing.

paley
Download Presentation

Airway manajemen

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. By : Romalina Airway manajemen

  2. Pokok bahasan • Menjelaskan konsep pernapasan • Menjelaskan obstruksi pernapasan • Menjelaskan manajemen airway / sumbatan jalan napas

  3. PENDAHULUAN JALAN NAPAS BAGIAN ATAS : • Rongga hidung • Rongga mulut • Nasoparing • Oroparing • Laringoparing

  4. JALAN NAPAS BAGIAN BAWAH : • Trakea • Bronkial • Paru – paru

  5. OTOT – OTOT PERNAPASAN • Otot inspirasi : diapragma, interkostal eksterna, sternokleidomastoideus • Otot ekspirasi : otot abdomen dan interkostal internal

  6. Pendahuluan • Merupakan keadaan terdapatnya benda asing di jalan napas yg menyebabkan terganggunya ventilasi udara. • Obstruksi / sumbatan jalan napas bisa terjadi pada jalan napas bagian atas dan bagian bawah • Obstruksi bisa total atau sebagian • Tidak adekuatnya oksigenasi sehingga berdampak pada tidak adekuatnya ventilasi

  7. Sebab ventilasi tidak adekuat • Upaya pernapasan tidak adekuat • Obstruksi jalan napas

  8. Sebab – sebab sumbatan jalan napas • Dasar lidah, palatum mole pd pasien koma, kepala fleksi • Benda asing : muntahan, darah • Penderita dengan anastesi : laringo spasme • Bronkospasme : edema mukosa, sekresi bronkus, masuknya isi lambung ke dalam paru

  9. Tanda – tanda sumbatan jalan napas • Tidak ada suara napas • Tidak ada aliran udara lewat hidung / mulut • Retraksi subklavikula / sela iga • Dada tidak mengembang saat inspirasi • Pada sumbatan parsial : aliran udara brisik, kadang retraksi, bunyi berat. • Sesak ( mengeluh sesak jika sadar, takipnea, retraksi otot bantu napas ) • Bunyi napas ( gurling / bunyi kumur – kumur biasa karena cairan, snoring / ngorok biasanya karena lidah dan stridor : obstruksi anatomi )

  10. Tujuan Penanganan jalan napas • Mempertahan ventilasi atau tidak adequatnya oksigenasi dan selama resusitasi • Metode manual jalan napas

  11. Head-tilt chin-lift

  12. Jaw-thrust maneuver

  13. Teknik pukulan atau hentakan Pada bayi atau neonatus : • Letakkan bayi pada posisi telungkup dg kepala lebih rendah. Diatas lengan bawah topang dagu dan leher bawah dan lutut penolong • Tangan lainnya melakukan pukulan punggung diantara kedua tulang belikat secara hati – hati dan cepat sebanyak 5 kali

  14. Balikkan dan lakukan hentakan pd dada sebagaimana melakukan pijat jantung luar sebanyak 5 kali • Pada neonatus dilakukan tdk seperti diatas, dilakukan dg alat penghisap

  15. Pada anak yg lebih besar • Pukulan dipunggung sebanyak 5 kali, dengan pangkal tangan diatas punggung belakang , diantara kedua tulang belikat. Jika memungkinkan kepala lebih rendah dibawah dada • Jika blm berhasil lakukan heimlich manuver

  16. Teknik sapuan jari • Dilakukan pd korban tdk sadar, dg muka mengahadap ke atas • Buka mulut korban dengan memegang lidah dan rahang diantara ibu jari dan jarinya kemudian angkat rahang bawah • Masukkan jari telunjuk tangan lain menelusuri bagian dalam pipi, jauh kedalam kerongkongan dibagian dasar lidah, kemudian lakukan gerakan mengait untuk melepaskan benda asingtsb ke dlm mulut shg memudahkan utk diambil.

  17. Heimlich maneuver • Berdiri atau duduk • Penolong berdiri dibelakang pasien, rangkul pinggang dg tangan mengepal diantara sternum dan pusat, lakukan hentakan keatas 6 kali dengan teratur.

  18. Chest trhust • Pemolong berdiri dibelakang pasien, rangkul pinggang dengan tangan mengepal diatas sternum, lakukan hentakan 6 – 19 kali dengan teratur.

  19. Referensi • Manno M. Pediatric respiratory emergencies. In: Marx JA, Hockberger RS, Walls RM, et al, eds. Rosen’s Emergency Medicine: Concepts and Clinical Practice. 7th ed. Philadelphia, Pa: Mosby Elsevier; 2009:chap 166. • Braithwaite S, Perina D. Dyspnea. In: Marx JA, Hockberger RS, Walls RM, et al, eds. Rosen’s Emergency Medicine: Concepts and Clinical Practice. 7th ed. Philadelphia, Pa: Mosby Elsevier; 2009:chap 17

  20. Terimakasih.......!

More Related