1 / 55

Naskah A kademik P endidikan K esehatan M asyarakat

Naskah A kademik P endidikan K esehatan M asyarakat. Jakarta, 14 November 2011. Ridwan M.Thaha Ketua Tim NA Pendidikan Kesehatan Masyarakat. Disampaikan dalam Rapat Kerja Nasional 2011 Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia (AIPTKMI). LATAR BELAKANG.

peers
Download Presentation

Naskah A kademik P endidikan K esehatan M asyarakat

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Naskah AkademikPendidikan KesehatanMasyarakat Jakarta, 14 November 2011 Ridwan M.Thaha Ketua Tim NA Pendidikan Kesehatan Masyarakat Disampaikan dalam Rapat Kerja Nasional 2011 Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia (AIPTKMI)

  2. LATAR BELAKANG • Saatinipendidikankesehatanmasyarakatsemakinberkembang, jumlahpeminatuntukmengikutipendidikankesmasjugasemakinmeningkat • Fakta ini adalah bentuk dari kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan masyarakat sebagai ilmu, sekaligus sebagai area kerja strategisuntukpeningkatanderajatkesehatanmasyarakat.

  3. LATAR BELAKANG • Menjadilogisbila perkembangan ini diikuti denganterjadinyapertambahan jumlah insititusipendidikankesehatan masyarakatdiberbagaidaerahdi Indonesia. • Namunpertambahanjumlahbelumdisertaidenganpenataankualitas yang terstandar • Faktamenunjukkanbahwabanyakpendidikankesehatanmasyarakatdiselenggarakanberdasarkan “selera” para stakeholder, bukanberdasarkanstandarnormatifpendidikanmaupunkebutuhankesehatanmasyarakat.

  4. LATAR BELAKANG • Variasipenyelenggaraanpendidikankesmas masihbesar. Satusisi, terdapatinstitusipendidikan yang menyelenggarakanpendidikansedikitnya8 bidangkeilmuan, namunadayang hanyamenyelenggarakan 2 atau 3 bidangsaja. • Kondisitersebutterjaditerus-menerusdalamjangkawaktu yang lama. Tentusajahaltersebuttidakakandapatmenyelesaikanmasalahkesehatanmasyarakatdenganbaik • KementrianPendidikanNasionalsebagaipembinadanpenatapendidikandi Indonesia sertaKementrianKesehatandan stakeholder lain sangatberkepentinganuntukbersinergidalammenyusunstandarisasipendidikankesmas, baikstandarisasi input, prosesmaupunstandarisasi output.

  5. LATAR BELAKANG • Untukitu, IAKMI dan AIPTKMI secarabersama-samamendorongMajelisKoleqiumKesehatanMasyarakatIndonesia (MKKMI),denganmendapatdukungandari HPEQ DIKTI menyusunNaskahAkademik (NA) ini, dengan demikian, akan menjadipanduan, sekaligusalatukurdanevaluasibagiinstitusipendidikandalampenyelenggaraanpendidikankesehatanmasyarakatdi Indonesia.

  6. TANTANGAN-1 TANTANGAN TENAGA KESMAS DALAM KERANGKA SISTEM PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT • Tantangan tenaga kesehatan masyarakatsebagai output daripendidikanakademik, baikdalamjumlah, mutudanpenyebarannya • PeningkatanketerampilandanprofesionalismetenagakesmasdalamKerangkaSistemPelayananKesehatanNasionalmelaluipendidikanyang memenuhi standarkompetensidanregulasi

  7. TANTANGAN- 2 • TANTANGAN TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT TINGKAT GLOBAL • Word Trade Organization (WTO) menetapkanpendidikansebagaisalahsatukomponenpentingdalamsektortersier. Sebagai Negara yang telahmenjadianggota WTO sejaktahun 1995, maka Indonesia terikatdengansemuaperjanjian yang mengaturtata-perdaganganbarang, jasadan trade related intellectual property rights (TRIPS) atauhakataskepemilikanintelektual yang terkaitdenganperdagangan. • Dalammengantisipasiglobalisasidibidangpendidikan,makaDiktiKemendikbudberupayamenetapkan KKNI, sehinggatenagakesehatan Indonesia siapmenghadapimasuknyatenagakesehatanasingdenganstandardankualifikasiinternasional, dan sebaliknya

  8. TANTANGAN- 3 KAITAN PENDIDIKAN KESEHATAN MASYARAKAT DENGAN SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DI INDONESIA • Sistempelayanankesehatantidakhanyamembutuhkanpelayanankesehatanperorangan (UKP), tetapijugamembutuhkanUpayaKesehatanMasyarakat (UKM) • Sistempelayanankesehatanmasyarakatdalamtatanandimasyarakatsangatmembutuhkanpengembanganmetodepemberdayaandanpengorganisasianmasyarakatuntukmengatasilingkunganfisik, lingkungankerja, lingkungansosial, masalahgizi, yang diketahuimemberikanandilterhadapmasalahdan status kesehatan • Padakonteksini, peranprofesionalpetugaskesehatandalambidanglingkunganfisik, lingkungansosial, lingkungankerja, sisteminformasidanperilaku, dangizimerupakankebutuhan yang tidakterelakkan, dantidakmungkindapatdiambilalihtenagamedis lain.

  9. Pelayanan Profesional Tenaga Kesehatan Masyarakat Apakah tenagakesmas telah memiliki kemampuanuntuk10 Layanan Esensial, yang termaktubdalam 3 fungsisbb: • Kajian (assessment) danmonitoring masalah kesehatan di masyarakat atau kelompok berisiko dalam upaya mengidentifikasi masalah dan menetapkanprioritasmasalah • Memformulasikankebijakankesehatanbekerjasamadenganmasyarakatdanpemerintahuntukmenyusundanmengawalkebijakanpublikgunamenyelesaikanmasalahkesehatan 3. Menjamin agar masyarakatmemilikiakses yang tepatdanpelayanan yang cost effective, termasukdidalammenjamin agar masyarakatmemperolehhaknyadalammemperolehinformasi yang benarterhadapberbagaimasalahkesehatanmelaluikegiatanpromosikesehatandanupayapencegahan yang efektif.

  10. 1. Assesmen & Monitoring • Memantau status kesehatan untuk mengidentifikasikan masalah kesehatan ataukondisilingkungan yang berbahaya • Mendiagnosis dan menyelidiki masalah kesehatan denganmempelajarikondisilingkunganatauperilakudimasyarakat yang menjadifaktorrisikokesehatanterjadipenyakit

  11. 2. Menyusun&melaksanakankebijakankesehatan • Menginformasikan, mendidik, dan memberdayakan penduduk seputar persoalan kesehatan • Menggerakkan kemitraan denganmasyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah kesehatan • Mengembangkan kebijakan dan perencanaan untukmendukung adanyaupaya kesehatan peroranganmaupunupayakesehatanmasyarakat

  12. 3. Menjaminakses yang tepat&pelayanan yang cost effective • Menegakkan hukum dan peraturan yang melindungi kesehatan dan menjamin keselamatan • Menciptakansistimrujukan yang dapatmenjamin pemberian layanan kesehatan yang dalam kondisi ketidaktersediaanlayanan • Menjamin tenaga kesehatan yang bekerjadimasyarakatmemilikikompetensi yang tepatdansesuai • Mengevaluasi keefektifan, keterjangkauan, dan mutu layanan kesehatan baikperoranganmaupunmasyarakat

  13. Dalammencarisolusiinovatif, fungsi yang dibutuhkan 10. Melakukan penelitian untuk mencari pengetahuan wawasan baru dan solusi yang inovatif terhadap masalah kesehatan

  14. TANTANGAN-4 TANTANGAN PENGEMBANGAN YURIDIS TERHADAP KEBUTUHAN TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT • DalamPP 32 tahun 1996 tentangtenagakesehatantelahterterapadapasal 2 bahwatenagakesehatanmasyarakatmeliputiepidemiologkesehatan, entomology kesehatan, mikrobiologikesehatan, penyuluhkesehatan, administrator kesehatandansanitarian. Sejalandenganperkembanganbidangkeilmuandikesehatanmasyarakat, jenis-jenisiniperludirevisi dan dikembangkan dalam RUU Tenaga Kesehatan • Naskahakademikinidisusununtukmenanggapikebutuhandanpermasalahandiatas. Denganmelibatkanberbagaiinstitusipendidikandanorganisasiprofesidiharapkannaskahakademikinimenjadipanduandalammenyusunpendidikanbagitenagakesehatanmasyarakat. Council on Linkages between Academia and Public Health Practice (2001)

  15. TUJUAN NASKAH AKADEMIK • Menelaah tantangan kebutuhan masyarakat danmasalah kendala profesionalitas pendidikan kesehatan • Memaparkansolusi pendidikan kesehatan yang tepat • Menjelaskan filosofi, perkembangan, dan kedudukan kesehatan masyarakat sebagai ilmu, rumusandeskriptor,sebagai basis kompetensidankurikulum • Memberikangambarantentangsistempendidikankesehatanmasyarakatdi Indonesia yang meliputijenisdanjenjangpendidikan, deksriptor studi, kompetensisetiapjenjang, jenjangkarirluaranpendidikan, sertaakreditasiinstitusi/program studi.

  16. TujuanDiatasUntukMenelaah • Perkembangansejarah(historical development) pendidikankesehatanmasyarakatdi Indonesia yang memperlihatkanpertumbuhandinamik yang cepatdan solid, sehinggadapatdiyakinibahwanilaikesejaharan yang dimilikinyamampumelintaskemasadepan • Prediksigambaransituasikesehatanmasyarakat (public health situations and predictions), baiklokal-nasionaldan global yang memangmemerlukantenagaahlidibidangkesehatanmasyarakat, yang memilikiketrampilankhusus, spesifikdanunik, yang dapatdibedakandenganpendidikanprofesikesehatanlainnya • Perkembangansosiologispendidikankesehatanmasyarakat yang berupayamenjawabtantangankesehatanmasyarakatsecaraglobal, sehinggadiyakinimampusetaradanharmonisdenganprofesikesehatanmasyarakat global.

  17. TujuanDiatasUntukMenelaah • Perkembanganyuridisuntukkepentinganpembangunankesehatanmasyarakat, yang memberikerangkalogismemerlukanprofesionalitaspendidikankesehatanmasyarakat yang khusus, spesifikdanunik, yang dapatdibedakandenganpendidikanprofesikesehatanlainnya • Perkembangandansituasinormatifpendidikankesehatanmasyarakatdarisisifilsafatkeilmuannya, etikapelaksanaannyarumusandeskriptordanrumusankompetensisertaketrampilan yang spesifikdanunik, sehinggamilikipengakuankhusus yang berbedadenganprofesikesehatanlainnya.

  18. KEGUNAAN NASKAH AKADEMIK • Memberikan masukan kepada kementerian pendidikan dan kebudayaan, untuk menjadi dasar dalam merumuskan ketentuan-ketentuan pendidikan kesehatan masyarakat secara nasional • Menjadi dasar dalam penetapan nomenklatur tenaga kesehatan masyarakat, dalam Rancangan Undang-Undang Tenaga Kesehatan RI, 2011 • Memberikangambarankepada komenterian terkait dan masyarakat tentangkompetensidanjenjangkarir yang akandiperolehbagi seoranglulusan pendidikan kesehatanmasyarakat • Memberikanmasukankepadaparapenyelenggarapendidikantinggiuntukdijadikanpedomandalampelaksanaanpendidikan

  19. ManfaatNaskahAademik • Manfaatyudirispendidikannasional, yaitumenjadibahandasarbagipemerintah, dalamhaliniKementrianPendidikan dan KebudayaanNasionaldalam merumuskan ketentuan-ketentuan pendidikan kesehatan masyarakat di Indonesia agar lebih sistematis,terukur, dan berdaya guna bagi kepentingan dan kebutuhan nasional dan dapat bersaing secara global • Manfaatyudirispembangunankesehatannasional, yaitumenjadibahandasarbagipemerintah, dalamhaliniKementrianKesehatansertakementrianteknislainnya, yang terkaitdenganpembangunankesehatandiindonesia, dalam merumuskan ketentuan-ketentuan kebutuhandanpenyediaantenagakesehatanmasyarakat

  20. ManfaatNaskah Akademik • Manfaatprofesionalismependidikan, yaitupenyelenggaraanpendidikankesehatanmasyarakat yang mamputerstandardalamberbagaiaspekpenyiapankelembagaan, prosespendidikandanluaran yang berkompeten • Manfaatkesetaraan, yaitumenjadikanpendidikankesehatanmasayarakatdi Indonesia setarasecaraadil (Equality for professional practices) dalammasyarakatdunia, menujupenerapanCode of Practicetenagakesehatan • Manfaatinklusivitas, yaitumenjadimasukanbagipemangkukepentinganuntukterusterbukadandinamisdalammengembangkanberbagaiaspekkeilmuan, pendidikandankeprofesiankesehatanmasyarakat

  21. METODE PENDEKATAN (1) • TahapKonseptualisasi • Studi pustaka, peraturan perundang-undangan, dokumen negara, hasil penelitian, makalah seminar serta dari website, studi lapang, dan konsultasi publik yang kemudiandirumuskan oleh tim penyusun NA dan Steering Committe • TahapValidasiEmpiris • Focus Group Discussion di 4 regional AIPTKMI yaitu Regional Barat (Sumatera), Regional Timur (KTI), Regional Tengah 1 (DKI, Jabar, Yogya dan Lampung), dan Regional Tengah II (Jawa, NTB dan Bali), • Konsultasi Publik dengan mengundang pakar, untukdiskusi dan seminar yang melibatkan para stakeholder di tingkat nasioanal, regional dan internasional, dengan metode brainstorming.

  22. METODE PENDEKATAN (2) • Tahapan Konseptualisasi Pendidikan Kesehatan Masyarakat Indonesia • Di diskusilandasanfilosofis, sosiologisdanyuridisdefinisiilmukesmasdanperandanfungsi yang membedakandengantenagalainnya, kemudian disusun parameter dandeskriptorinikemudiandisusunkompetensikesmas. • Tahapan Pengembangan Komitmen Pemangku Kepentingan • Mensosialisasikanhasilstandarpendidikankesmaspada stakeholder danpenyelenggarapendidikan,baikpemerintahmaupunswasta. Dan menyelaraskanberbagaiperaturan yang ada. NA iniakandigunakansebagaiacuanbagipendidikankesehatanmasyarakatdiseluruh Indonesia.

  23. LANDASAN PEMIKIRAN (1) LandasanFilosofis Kebangkitan ilmu pengetahuan pada akhir abad 18 sampai awal abad 19 • Sanitary Reform Movement pada tahun 1820an: pemerintah harus ikut bertanggungjawab terhadap kesehatan penduduknya (Public Health Act) • DefinisiWinslow: • Bahwa kebijakan publik untukkesehatan dan perilaku sehat, diyakini menurunkan angka penyakit dan kematian dimasa datang. • Bidang – bidang yang berkembang meliputi : Kesehatan lingkungan dan kesehatan kerja, Epidemiologi, Biostatistik, Administrasi kebijakan kesehatan dan gizi, Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku. • Berkembangnya pemahaman tentang peran sosial, ekonomi dan politik terhadap kesehatan • pendekatan kesehatan masyarakat bukanhanyapendekatan retrospektif untuk membantu pendekatan pengobatan klinis, tapijuga pendekatan prospektif untuk mengatasi masalah di masa akan datang.

  24. LANDASAN PEMIKIRAN (2) • evolusi perkembangan definisi kesehatan masyarakat yang selayaknya berbersandar pada kekuatan keadilan sosial:kekuatan keadilan sosial sebagai pernyataan hak-hak individu dan masyarakat. Hak mendapatkan informasi, hak memperoleh pengetahuan yang benar, hak menjalankan perilaku secara sehat, hak menolak perilaku menyimpang yang berdampak, dan hak mendapatkan pelayanan kesehatan, baik peventif maupun kuratif. • DEFINISI: Kombinasi dari ilmu pengetahuan, ketrampilan, moral danetika, yang diarahkan pada upayapemeliharaan dan peningkatan kesehatan semua orang, memperpanjanghidupmelalui tindakan kolektif, atautindakansosial , untukmencegahpenyakitdanmemenuhikebutuhanmenyeluruhdalamkesehatan, dengan menggunakan srategi pemberdayaan masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri”

  25. LANDASAN PEMIKIRAN (3) LandasanSosiologis • Interaksiantarasistimpendidikankesmasdanperkembanganilmu yang dinamis. • Interaksiantarakebutuhanpengembagaan konseptualpendidikankesmas yang membutuhkanbiayapenyelenggaraanpendidikanbesardenganpenjaminankualitas • Interaksiantaralulusankesmasdantuntutankerjaprofesional, berkarakter moral danmemilikiberetikakerja.

  26. LANDASAN PEMIKIRAN (4) LandasanYuridis Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 • Amandemen UUD 1945 Pasal 28C, Pasal 31, danPasal 34 aya • Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem PendidikaNasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301) • Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157). • Undang-Undang Nomor 36 Tahun 200 • PP No. 17Tahun 2010 TentangPengelolaandanPenyelenggaraanPendidikan: Pasal 85, 86, Pasal 98 ayat 2 point a, ayat 4 dan 5 • PP No. 19 Tahun 2005 TentangStandarNasionalPendidikan • PPemerintah No. 32 tentangTenagaKesehatan: Pasal 2 ayat 1 dan untuk memberikan jaminan profesionalitas seorang tenaga kesehatan masyarakat juga akandituangkan dalam Rancangan Undang-Undang Tenaga Kesehatan yang sedang dipersiapkan tahun 2011.

  27. TINJAUAN KEPUSTAKAAN • SejarahdanPerkembanganPendidikanKesehatanMasyarakatdi Indonesia • PeriodeAwal (Leimena-Fatah) • PeriodeMochtar • PeriodeTransisiMenujuProfesionalitasPendidikanKesehatanMasyarakat • Periode IAKMI - AIPTKMI

  28. PanduanPenyusunanDimensidanDeskriptorMenurut Parameter KKNI • KerangkaKualifikasiNasional Indonesia(KKNI), adalahkerangkapenjenjangankualifikasikompetensi yang dapatmenyandingkan, menyetarakan, danmengintegrasikanantarabidangpendidikandanbidangpelatihankerjasertapengalamankerjadalamrangkapemberianpengakuankompetensikerjasesuaidenganstrukturpekerjaandiberbagaisektor. • KKNI merupakanperwujudanmutudanjatidiriBangsa Indonesia terkaitdengansistempendidikandanpelatihannasional yang dimiliki Indonesia

  29. PENJENJANGAN PENDIDIKAN KESEHATAN MASYARAKAT KKNI 9 • KKNI terdiridari 9 (sembilan) jenjangkualifikasi, dimulaidariKualifikasi 1 sebagaikualifikasiterendah dan Kualifikasi – 9 sebagaikualifikasitertinggi • Jenjangkualifikasiadalahtingkatcapaianpembelajaranyang disepakatisecaranasional, disusunberdasarkanukuranhasilpendidikandan/ataupelatihanyang diperolehmelaluipendidikan formal, nonformal, informal, ataupengalamankerja 8 7 6 5 4 3 2 1

  30. PENJENJANGAN PENDIDIKAN KESEHATAN MASYARAKAT • DeskripsiKualifikasipada KKNI merefleksikancapaianpembelajaran(learning outcomes) yang diperolehseseorangmelaluijalur • Pendidikan • Pelatihan • Pengalamankerja • Pembelajaranmandiri

  31. PENJENJANGAN PENDIDIKAN KESEHATAN MASYARAKAT (3) S-3 9 Expert S-2 OCCUPATIONAL PATHWAYS IN INDUSTRY OR WORK PLACE EDUCATION GRADES OR LEVELS + 8 S-1 D-4 Technician D-3 7 D-2 D-1 6 Operator Yr-12 Yr-11 5 4 Professional 3 Time of individual experience or self learning 2 VOCATIONAL & PROFESSIONAL CERTIFICATION Vocational INDIVIDUAL EXPERIENCE OR SELF LEARNING 1

  32. JenjangKemampuanKerdasarkan KKNI

  33. PARAMETER DESKRIPTOR • Pengetahuan Yang harusdimiliki • Ketrampilan Yang harusdimiliki • Kemampuan Managerial (Sikap, Kepemimpinan)

  34. DESKRIPTOR PENDIDIKAN KESEHATAN MASYARAKAT

  35. NOTE!!!!!!

  36. KKNI S3 DR T PhD 9 8 Pengembangankarirberbasis pelatihan/pengalamanakerja S2 MST MSi MT ProfesiKesmas 7 S1 D4 6 5 D3 Matrikulasi dan Penyetaraan 4 D2 3 D1 2 SMA/SMK 1

  37. MATERI POKOK YANG AKAN DIATUR Penjenjanganpendidikankesmasberdasarkan KKNI • PendidikansarjanaKesmasSKS: 144 dengankomposisi: kompetensiutama 65%-70%. 25-30% untukkompetensipenunjangdan 5%-10%kompetensi lainnya • PendidikanprofesiKesmasSKS: 30-36 dengankomposisi: 25%-30% untukteoridan 70% -75% untukpraktek • Pendidikan magister Kesmas SKS: 48-54 dengankomposisi: 25-30% untukkompetensidasarkesmas, 70%-75% kompetensiutamapeminatan • PendidikandoktoralKesmas SKS: 52-58

  38. KETERKAITAN ANTARA PROFESI DAN PELAYANAN ESENSIAL KESMAS

  39. KOMPETENSI KESMAS • Dalam program akademikmakapenyusunpencapaianbelajar(learning outcome) akanmencakupbidangkeilmuannya, pengetahuan, sertajugamencakupketrampilandancarabagaimanamelakukannya.

  40. KOMPETENSI KESMAS Sikapdan mental pendidikannasionalpadasetiap jenjangkualifikasi • BertaqwakepadaTuhan Yang MahaEsa • Memiliki moral, etikadankepribadian yang baikdidalammenyelesaikantugasnya • Berperansebagaiwarganegara yang banggadancintatanah air sertamendukungperdamaiandunia • Mampubekerjasamadanmemilikikepekaansosialdankepedulian yang tinggiterhadapmasyarakatdanlingkungannya • Menghargaikeanekaragamanbudaya, pandangan, kepercayaan, dan agama sertapendapat/temuanorisinalorang lain • Menjunjungtinggipenegakanhukumsertamemilikisemangatuntukmendahulukankepentinganbangsasertamasyarakatluas.

  41. KOMPETENSI KESMAS Dasar • DiskusipakardenganmengacupadahasildariCouncil on Linkages between Academia and Public Health Practice (2001).Tuntutantigafungsikesmas kebutuhanlayananesensial delapankompetensidasarbagikesehatanmasyarakat pencapaianhasilbelajar (learning outcome)

  42. DELAPAN LEARNING OUTCOME(ISTILAH SAAT INI KOMPETENSI UTAMA) • Kemampuanuntukmelakukankajiandananalisa (Analysis and Assessment) • Kemampuanuntukmerencanakandanmengembangkankebijakankesehatan (Policy development and program planning) • Kemampuanuntukmelakukankomunikasi (Communication skill) • Kemampuanuntukmemahamibudaya local (Cultural competency/local wisdom) • Kemampuanuntukmelakukanpemberdayaanmasyarakat (Community dimensions of practice) • Memahamidasar-dasarilmukesehatanmasyarat (Basic public health sciences) • Kemampuanuntukmerencanakandanmengelolasumberdana (Financial planning and management) • Kemampuanuntukmemimpindanberfikirsistim (Leadership and systems thinking/total system)

  43. KOMPETENSI BERDASARKAN PENJENJANGAN Catatan: Jumlahbintangmenunjukantingkatankompetensi yang harusdicapai • Remember: Mengingatataumenyebutkan • Understang: Menjelaskanmenerangkanmerangkup • Apply:Menerapkanmenghitungmenggunakan • Analyze:Memilahmenguraimerinci • Evaluate: Mereview, mengkritisi, menilai • Create:Mencipta,mendisain, merancang

  44. Pelaksana Jenjang Pendidikan Akademik • Jenjang pendidikan akademik sarjana dan pasca sarjana diselenggarakan oleh perguruan tinggi (Program Studi Kesmas), yang telah memenuhi ketentuan oleh Dikti • Untuk jenis pendidikan magister dan doktoral terdapat dua jalur, yaitu magister dan doktor sains, dan magister dan doktor terapan

  45. Jenjang Pendidikan Profesi • Jenjang pendidikan profesi diselenggarakan oleh Asosiasi Profesi dan Koleqium, bekerja sama dengan Program Studi yang dinyatakan memenuhi syarat. • Ditetapkan oleh Dikti atas penilaian kelulusan/kelayakan oleh Asosiasi profesi dan koleqium, yang direncanakan tergabung dalam BAN-LAM (Rancangan UU PT) • Memiliki persyaratan sarana, prasarana yang terstandar • Memiliki jumlah tenaga pengajar yang memenuhi persyaratan, dan tersertifikasi oleh asosiasi profesi dan koleqium Catatan: Saat ini, asosiasi profesi dan koleqium yang telah menyatakan siap (hasil kesepakatan Gorontalo + Jakarta) dan sedang berproses dalam penyusunan deskriptor dan kompetensi adalah epidemiologi, promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, serta kesehatan dan keselamatan kerja

  46. Persyaratanpesertadidik Program Sarjana • PesertadidikPendidikanSarjana: Berasaldari SLTA, memenuhipersyaratan/ ketentuannasionaltentangujiansaringanmasukmahasiswabaru • Berasaldari program studisejenis, dengan status bukan DO, perguruantinggiasal minimal terakreditasisama, dengan minimal IPK 3 (mahasiswa transfer) • Lulusan D3 & D4 kesehatan (Keperawatan, Kebidanan, KesehatanLingkunganGizi, danHiperkes) dapatmelanjutkanke program sarjanakesehatanmasyarakat (minimal IPK 2.75), memenuhiketentuanpersyaratanpengetahuandasarkesmas, sertadilakukanpenyetaraan (alihjalur)

  47. PersyaratanPesertaDidik Program Profesi • Sarjanalulusankesehatanmasyarakatdariberbagaipeminatan • Sarjanadan DIV daripendidikanlatarbelakangkesehatan(Dokter, Dokter Gigi, Apoteker, Keperawatan, Kebidanan, KesehatanLingkungandan Gizi), denganmemenuhiketentuan lulus “Birdging” kesmasdasar yang dipersyaratkan dalam program sarjana kesmas, sertaketentuanpokokperguruantinggi • Berasal dari perguruantinggiasalterakreditasi, dengan minimal IPK 3

  48. PersyaratanPesertaDidik Program Magister • Sarjanalulusankesehatanmasyarakatdariberbagaipeminatan • Lulusanpendidikanprofesidalamlingkupkesmas, dengan IPK minimal 3 • Sarjanadaripendidikanlatarbelakangkesehatan(Dokter, DokterGigi, Farmasi, Keperawatan, Kebidanan dan, Gizi), denganmemenuhiketentuan lulus “Birdging” kesmasdasar yang dipersyaratkan dalam S1 kesmas), sertapersyaratan/ketentuanpokokperguruantinggi • Berasaldari program studisejenis, perguruantinggiterakreditasi, dengan minimal IPK 3

More Related