1 / 34

Bonus Demografi Menjelaskan Hubungan antara Pertumbuhan Penduduk dengan Pertumbuhan Ekonomi

Bonus Demografi Menjelaskan Hubungan antara Pertumbuhan Penduduk dengan Pertumbuhan Ekonomi. Sri Moertiningsih Adioetomo Kuliah Penduduk dan Pembangunan S2KK, Semester Gasal 2011/2012. 30 September 2011. Inti Pembahasan.

tao
Download Presentation

Bonus Demografi Menjelaskan Hubungan antara Pertumbuhan Penduduk dengan Pertumbuhan Ekonomi

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Bonus Demografi Menjelaskan Hubungan antara Pertumbuhan Penduduk dengan Pertumbuhan Ekonomi Sri Moertiningsih Adioetomo Kuliah Penduduk dan Pembangunan S2KK, Semester Gasal 2011/2012. 30 September 2011.

  2. Inti Pembahasan • Bonus demografi merupakan bukti keberhasilan program KB dan program penurunan kematian bayi • Membawa konsekuensi penyediaan lapangan kerja karena ledakan penduduk usia kerja • Ada the window of opportunity tahun 2020-2030, dimana rasio ketergantungan (dependency ratio) paling rendah (44 per 100) yang bisa dimanfaatkan untuk peningkatan kesejahteraan rakyat sm adioetomo/S2KK_Pop_DEV

  3. Pendapat tahun 1970-1980an • Ada debat berkepanjangan tentang peranan penduduk pada pertumbuhan ekonomi • apakah menunjang, menghambat atau tidak ada hubungannya sama sekali. • Tidak ada data dan hipotesa yang bisa membuktikan hubungan antara keduanya • Jadi sulit mengetahui apakah program KB dengan biaya besar memang merupakan investasi atau pemborosan? sm adioetomo/S2KK_Pop_DEV

  4. Berbagai pendapat • Aliran tradisionalis-pesimis(1950-1970) • pertumbuhan penduduk membawa kesengsaraan (pengamatan jangka pendek, sisi negatip, hanya melihat jumlah dan pertumbuhan penduduk) • Aliran revisionis(1980an) • harus melihat jangka panjang, sisi positip juga, faktor teknologi dan SDM berperan. • Population does matter(menjelang 2000) • jangka panjang, endogeneous, sisi positip dan negatip, transisi demografi, perubahan komposisi umur penduduk sm adioetomo/S2KK_Pop_DEV

  5. Population does matter • Bahwa pertumbuhan penduduk menghambat pertumbuhan ekonomi • Bahwa fertilitas tinggi merupakann sumber kemiskinan baik di tingkat rumah tangga maupun tingkat makkro sm adioetomo/S2KK_Pop_DEV

  6. Hubungan antara pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi • Pada tahap fertilitas tinggi pertumbuhan pendapatan per kapita terserap untuk memenuhi kebutuhan penduduk muda yang besar jumlahnya. • Proporsi tenaga kerja terhadap jumlah penduduk kecil, padahal mereka diharapkan memupuk tabungan yang nantinya diinvestasikan demi peningkatkan kesejahteraan masyarakat. sm adioetomo/S2KK_Pop_DEV

  7. Peningkatan pertumbuhan penduduk usia kerja meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi, peningkatan pertumbuhan penduduk muda dibawah 15 tahun menekan laju pertumbuhan ekonomi. • Peningkatan pendapatan per kapita akan lambat apabila laju pertumbuhan penduduk muda lebih tinggi dibanding pertumbuhan penduduk usia kerja. sm adioetomo/S2KK_Pop_DEV

  8. Apakah Bonus Demografi? • Sering juga disebut demografic dividend • Atau demografik gift • Dikaitkan dengan munculnya suatu kesempatan yang harus dimanfaatkan untuk menaikkan kesejahteraan masyarakat • The window of opportunity sm adioetomo/S2KK_Pop_DEV

  9. Pengertian Bonus Demografi • Keuntungan ekonomis yang disebabkan oleh menurunnya Rasio Ketergantungan sebagai hasil penurunan fertilitas jangka panjang (Wongboonsin, dkk. 2003) • Dampak transisi demografi yang menurunkan proporsi umur penduduk muda dan meningkatkan proporsi penduduk usia kerja. Menjelaskan hubungan pertumbuhan penduduk dan ekonomi (Mason, 2001). sm adioetomo/S2KK_Pop_DEV

  10. lanjutan • Demografik bonus terjadi karena penurunan kelahiran yang dalam jangka panjang menurunkan proporsi penduduk muda sehingga investasi untuk pemenuhan kebutuhannya berkurang dan sumber daya dapat dialihkan kegunaannya untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan keluarga (John Ross, 2004) sm adioetomo/S2KK_Pop_DEV

  11. Bagaimana proses Bonus Demografi terjadi? • Proses transisi demografi karena penurunan fertilitas dan mortalitas (jangka panjang) • Terjadi perubahan struktur umur penduduk: • penurunan fertilitas akan menurunkan proporsi anak-anak (keberhasilan KB) • penurunan kematian bayi akan meningkatkan jumlah bayi yang terus hidup dan mencapai usia kerja (keberhasilan program kesehatan) • Rasio ketergantungan menurun karena penurunan proporsi penduduk muda dan peningkatan proporsi penduduk usia kerja sm adioetomo/S2KK_Pop_DEV

  12. Dampak perubahan struktur umur terhadap pertumbuhan ekonomi • Suplai tenaga kerja yang besar meningkatkan pendapatan per kapita apabila mendapat kesempatan kerja yang produktip • Peranan perempuan yang juga memasuki pasar kerja, membantu peningkatan pendapatan • Tabungan masyarakat yang diinvestasikan secara produktip • Modal manusia yang besar apabila ada investasi untuk itu. sm adioetomo/S2KK_Pop_DEV

  13. Bagaimana ini bisa terjadi di Indonesia? • Kebijakan pengendalian penduduk menyebabkan transisi demografi • Penurunan fertilitas dari 5.6 tahun 1971 menjadi 2.4 tahun 2000 • Penurunan kematian bayi dari 145 tahun 1971 menjadi 41 per 1000 kelahiran tahun 2000. • Penurunan rasio ketergantungan dari 86.8 di thn 1971 menjadi 54.7 per 100 tahun 2000 sm adioetomo/S2KK_Pop_DEV

  14. Implikasi keberhasilan KB dan penurunan kematian bayi • Jumlah penduduk akan tetap membesar • Ledakan penduduk usia kerja di masa depan • Peningkatan lansia secara pelahan dan meningkat pesat setelah 2030 • Ada the window of opportunity tahun 2020-2030 • Harus dimanfaatkan sebaik-baiknya guna peningkatan kesejahteraan sm adioetomo/S2KK_Pop_DEV

  15. Bagaiman gambaran penduduk Indonesia mendatang? Sebagai akibat keberhasilan KB dan penurunan kematian bayi?

  16. Asumsi Medium Proyeksi UN versi 2002 sm adioetomo/S2KK_Pop_DEV

  17. TFR 2.34 tahun 2000, menurun menjadi 2.1 tahun 2015, dan mencapai 1.85 tahun 2050 Tetapi jumlah bayi yang lahir masih sekitar 4 juta per tahun mencapai 3,5 jt tahunn 2050 Replacement level, NRR=1 harus dicapai tahun 2010-2015 Terus menurun menjadi 0.89 tahun 2050. Asumsi Fertilitas sm adioetomo/S2KK_Pop_DEV

  18. sm adioetomo/S2KK_Pop_DEV

  19. Jumlah penduduk usia kerja meningkat drastis mencapai 170,9 jt tahun 2015, mencapai 195,2 tahun 2040 dan menurun menjadi 191,5 tahun 2050 Jumlah anak dibawah 15 tahun menurun, tetapi masih 50 juta tahun 2050 Jumlah lansia meningkat pelahan sampai tahun 2035 lalu meningkat pesat mencapai 49,6 tahun 2050 sama dengan jumlah anak. Ledakan penduduk usia kerja sm adioetomo/S2KK_Pop_DEV

  20. sm adioetomo/S2KK_Pop_DEV

  21. sm adioetomo/S2KK_Pop_DEV

  22. The Window of Opportunity • Bonus Demografi terjadi mulai tahun 1990an • The window of opportunity terjadi tahun 2020-2030 dimana Rasio Ketergantungan mencapai titik terendah yaitu 44 per 100 • Tetapi akan meningkat lagi sesudah 2030 karena meningkatnya proporsi penduduk lansia • The Window of Opportunity harus dimanfaatkan sebaik mungkin. sm adioetomo/S2KK_Pop_DEV

  23. Bonus demografi dan peningkatan kesejahteraan rakyat • Kalau semua penduduk usia kerja mempunyai pekerjaan yang produktip • Masuknya perempuan ke pasar kerja akan membantu meningkatkan pendapatan per kapita • Keduanya akan meningkatkan tabungan masyarakat yang jika diinvestasikan akan meningkatkan kesempatan kerja. Perlu iklim investasi yang kondusif. • Pada gilirannya meningkatkan pendapatan per kapita yang dapat dipakai untuk investasi peningkatkan kualitas SDM. sm adioetomo/S2KK_Pop_DEV

  24. Pemanfaatan Bonus Demografi Di Indonesia • Sampai sekarang belum termanfaatkan sebab peningkatan jumlah penduduk usia kerja belum diiringi dengan kesempatan kerja produktip • Pengangguran meningkat dari 1,2 juta orang (2.3%) menjadi 5,8 juta (6%) tahun 2000 dan 9,5 juta (10%) tahun 2003 sm adioetomo/S2KK_Pop_DEV

  25. Sektor informal besar • Jumlah orang yang bekerja meningkat dari 51,2 juta tahun 1980 menjadi 87,6 juta tahun 1998, • Tetapi sebagian besar (65 %) bekerja di sektor informal yang rentan terhadap ketidak pastian pendapatan dan jaminan sosial • Harapan untuk mempunyai tabungan tipis apalagi diinvestasikan sm adioetomo/S2KK_Pop_DEV

  26. Modal manusia: Pendidikan Penduduk Indonesia • Kemajuan perluasan jangkauan pendidikan tetapi perlu waktu lama utk melihat hasil investasi pendidikan. • Kualitas SDM masih rendah: • Sakernas tahun 2000: 60 persen angkatan kerja hanya berpendidikan SD; 16% lulus SLTP; 19,4% lulus SMU • Bagaimana kelak dapat memanfaatkan thewindow of opportunity? sm adioetomo/S2KK_Pop_DEV

  27. sm adioetomo/S2KK_Pop_DEV

  28. Proyeksi Angkatan kerja Indonesia 2000-2025 (LDFEUI) • Tahun 2005 106,8 juta menjadi 148,5 tahun 2025 • Masih didominasi oleh rendahnya tingkat pendidikan yang terbawa dari tahun 2000 dan sebelumnya • Bagaimana kualitas angkatan kerja baru nanti? sm adioetomo/S2KK_Pop_DEV

  29. Kualitas Angkatan Kerja menjelang 2025 • Tingkat pendidikan rendah A.K akan terbawa seumur hidup • Diganti oleh angkatan kerja baru dengan harapan tingkat pendidikan yang lebih baik dari generasi kelahiran tahun 1985-2010 • Dilahirkan dari Ibu yang lebih berkualitas karena SD Inpres 1973, anak sedikit krn. fasilitas KB, terjangkau pelayanan Puskesmas sejak 1976. • Dibesarkan di era pertumbuhan ekonomi tinggi dan era elektronika dan IT. sm adioetomo/S2KK_Pop_DEV

  30. sm adioetomo/S2KK_Pop_DEV

  31. Pemanfaatan the window of opportunity dapat terjadi apabila • Ada kelangsungan penurunan angka kelahiran sampai tahun 2030 • Mulai sekarang melaksanakan perluasan jangkauan pendidikan dan kualitasnya • Memperbaiki iklim investasi yang kondusif untuk pembukaan kesempatan kerja produktif • Terbentuknya tabungan masyarakat untuk investasi peningkatan kualitas SDM • Sumber daya pemerintah yang terhindarkan krn penurunan proporsi anak dialihkan untuk investasi pendidikan sm adioetomo/S2KK_Pop_DEV

  32. sm adioetomo/S2KK_Pop_DEV

  33. Apa yang terjadi kalau penurunan TFR tidak tercapai? • Jumlah penduduk dan jumlah penduduk menurut umur akan jauh lebih besar dari proyeksi medium • Bonus Demografi tidak akan tercapai • Window of opportunity akan terbuang • Kesempatan untuk memperbaiki keadaan penduduk Indonesia akan hilang • Kembali ke Population Malthusian Trap? Bahwa tingkat hidup subsistence akan berjalan terus? sm adioetomo/S2KK_Pop_DEV

  34. Terimakasih sm adioetomo/S2KK_Pop_DEV

More Related