1 / 46

TUGAS POKOK

TUGAS POKOK. TENAGA LABORATORIUM SEKOLAH/MADRASAH DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2016

thahn
Download Presentation

TUGAS POKOK

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TUGAS POKOK TENAGA LABORATORIUM SEKOLAH/MADRASAH DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2016 Salah satu tenaga kependidikan yang mendapatkan perhatian serius adalah tenaga laboratorium sekolah/madrasah. Keberadaan tenaga laboratorium sekolah/madrasah (TLS/M) yang memliki fungsi memberikan pelayanan untuk membantu tercapainya tujuan pendidikan di sekolah, pada dasarnya merupakan bagian integral dari kegiatan pembelajaran. Pelayanan laboratorium dapat berjalan dengan baik apabila dilayani oleh tenaga laboratorium (kepala laboratorium, teknisi, dan laboran) yang kompeten dalam menjalankan tugas-tugas pengelolaan laboratorium sekolah/madrasah. TEPAT DALAM PENERAPAN ILMU PROFESIONAL DALAM PENGELOLAAN LABORATORIUM AKURAT DALAM PENGOPERASIAN ALAT

  2. AKTIVITAS LABORATORIUM

  3. TUGAS POKOKPengelolaan Laboratorium • Pengertian pengelolaan adalah Kegiatan merancang kegiatan, mengoperasikan, memelihara dan merawatperalatan dan bahan, fasilitas dan atau segala obyek fisik lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu sehingga mencapai hasil yang optimal, dengan selalu melakukan Pengembangan kegiatan Laboratorium • Mengelolakegiatanlaboratoriumsekolah/madrasah Mengelola kegiatan laboratorium sekolah adalah mengkoordinir serangkaian kegiatan mulai dari perancangan kegiatan laboratorium, pengoperasian peralatan dan penggunaan bahan, pemeliharaan/perawatan peralatan dan bahan, pengevaluasian sistem kerja laboratorium, dan pengembangan kegiatan laboratorium baik untuk pendidikan, penelitian, dan/atau pengabdian kepada masyarakat

  4. Pengelompokan Peralatan Dalam Pengelolaan Laboratorim PERHATIKAN SPESIFIKASI ALAT DAN MANUAL YANG ADA

  5. Pengelompokan Bahan Dalam Pengelolaan Laboratorim PERHATIKAN SPESIFIKASI DN SIFAT BAHAN YANG ADA

  6. I Pengadministrasian Alat Dan Bahan Laboratorium Sekolah/MA Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan di Laboratorium memerlukan perlakuan khusus sesuai sifat dan karakteristik masing-masing. Perlakuan yang salah dalam membawa, menggunakan dan menyimpan alat dan bahan di Laboratorium dapat menyebabkan kerusakan alat dan bahan, terjadinya kecelakaan kerja serta dapat menimbulkan penyakit. Cara memperlakukan alat dan bahan di Laboratorium secara tepat dapat menentukan keberhasilan dan kelancaran kegiatan. Pengadministrasian peralatan dan bahan laboratorium sangat penting dan merupakan asset pendidikan yang sangat berharga sehingga harus dilakukan secara ketat. Peralatan sangat mahal sehingga harus diamankan dari kehilangan, kerusakan fatal dan penyalahgunaan, pencurian dan kebakaran. Peralatan dan bahan merupakan unsur utama dalam pengelolaan laboratorium maka perlu dilakukan pengadministrasian yang baik dan benar

  7. I. Pengadministrasian Alat Dan Bahan LaboratoriumSekolah/MA Pengadministrasian Alat Dan Bahan Laboratorium Sekolah/MA meliputi pekerjaan sebagai berikut : • peyusunan kebutuhan alat dan bahan praktik laboratorium • penataan dan penyimpananalat/bahansesuaidenganklasifikasinya • pencatatan data alatdanbahan di laboratorium; • pencatatan sirkulasialat dan bahanlaboratorium, pengecekan ketersediaan alat dan bahanlaboratorium, serta laporanpenggunaanalat dan bahanlaboratorium.

  8. 1. Penyusunan kebutuhan alat dan bahan praktik laboratorium Kegiatan ini dilakukan sebelum/menjelang Tahun ajaran mendatang dilaksanakan dengan membuat ; • daftar jenis alat dan bahan , • Jumlah alat dan bahan yang dibutuhkan per kegiatan , dan • spesifikasi alat dan bahan yang dibutuhkan sesuai dengan volume kegiatannya (misal jumlah praktikan yang akan dilayani pada setiap mata praktik atau praktikum, dibuat dan lama waktu pelaksanaan) agar kegiatan berjalan lancar

  9. Lampiran 3. ContohFormulirKebutuhanPeralatandanBahan • DAFTAR KEBUTUHAN PERALATAN DAN BAHAN

  10. Lampiran 6. ContohFormulirRencanaKebutuhanAlatdanBahanLaboratorium

  11. INVENTARIS PERALATAN DAN BAHAN DALAM PENGELOLAAN LABORATORIUM • penataan dan penyimpananalat/bahansesuaidenganklasifikasinya • pencatatan data alatdanbahan di laboratorium; • pencatatan sirkulasialat dan bahanlaboratorium, pengecekan ketersediaan alat dan bahanlaboratorium, serta laporanpenggunaanalat dan bahanlaboratorium.

  12. Inventarisasi peralatan dan bahanlaboratorium merupakan pekerjaan yang harus dikerjakan oleh Laboran Laboratorium Sekolah/Madrasah, yang meliputi pekerjaan : 2. penataan dan penyimpananalat/bahansesuaidenganklasifikasinya 3. pencatatan data alatdanbahan di laboratorium; 4. pencatatan sirkulasialat dan bahanlaboratorium, pengecekan ketersediaan alat dan bahanlaboratorium, serta laporanpenggunaanalat dan bahanlaboratorium. Yang didahului dengan mengklasifikasikan Peralatan dan bahan yang ada, seperti contoh berikut :

  13. KLASIFIKASI PERALATAN YANG ADA DI LABORATORIUM

  14. KLASIFIKASI BAHAN

  15. Contoh Pengelompokan Bahan

  16. Prinsip Inventarisasi peralatan dan bahanl aboratorium Inventarisasi peralatan laboratorium dan bahan (terutama bahan khusus kimia) sangat penting dan merupakan asset negara dalam penyelenggaraan pendidikan yang sangat berharga sehingga harus dilakukan secara ketat. Peralatan sangat mahal sehingga harus diamankan dari kehilangan, kerusakan fatal, penyalahgunaan, pencurian dan kebakaran. Adapun prinsip dalam penataan alat dan bahan adalah: • Memahami cara menata dan menyimpan alat dan bahan di laboratorium. • Memahami cara mengadministrasikan alat dan bahan di Laboratorium. • Mengenal dan mengisi perangkat Administrasi. • Menerapkan cara menata, menyimpan, dan mengadministrasikan alat dan bahan di Laboratorium.

  17. Lanjutan Prinsip Inventarisasi peralatan dan bahanl aboratorium Prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan alat dan bahan di laboratorium adalah aman, mudah diambil, mudah dicari, serta memperhitungkan sumber kerusakan alat dan bahan tersebut. Cara menyimpan alat laboratorium dengan memperhatikan bahan pembuat alat tersebut, bobot alat, keterpakaiannya, serta sesuai pokok bahasannya. Penyimpanan alat menurut aturan tertentu harus disepakati antara pengelola laboratorium dan diketahui oleh pengguna /praktikan. Cara menyimpan bahan laboratorium dengan memperhatikan kaidah penyimpanan, seperti halnya pada penyimpanan alat laboratorium. Sifat masing-masing bahan harus diketahui sebelum melakukan penyimpanan.

  18. Tujuan inventaris alat dan bahan di laboratorium   Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan di Laboratorium memerlukan perlakuan khusus sesuai sifat dan karakteristik masing-masing. Perlakuan yang salah dalam membawa, menggunakan dan menyimpan alat dan bahan di Laboratorium dapat menyebabkan kerusakan alat dan bahan, terjadinya kecelakaan kerja serta dapat menimbulkan penyakit. Cara memperlakukan alat dan bahan di Laboratorium secara tepat dapat menentukan keberhasilan dan kelancaran kegiatan. Inventarisasi peralatan laboratorium dan bahan kimia sangat penting dan merupakan asset pendidikan yang sangat berharga sehingga harus dilakukan secara ketat. Peralatan sangat mahal sehingga harus diamankan dari kehilangan, kerusakan fatal dan penyalahgunaan, pencurian dan kebakaran. Adapun tujuan penataan alat dan bahan kimia adalah : 1. memahami cara menata dan menyimpan alat dan bahan di laboratorium 2. memahami cara mengadministrasikan alat dan bahan di Laboratorium 3. mengenal dan mengisi perangkat Administrasi 4. menerapkan cara menata,menyimpan, dan mengadministrasikan alat dan 5. bahan di Laboratorium Perlu inventaris yang baik untuk memudahkan pengelolaan, penggunaan , dan pendataan asset Laboratorium. Adapun perlakuan terhadap alat-alat di laboratorium seperti: • Membawa alat sesuai petunjuk penggunaan • Menggunakan alat sesuai petunjuk penggunaan. • Menjaga kebersihan alat • Menyimpan alat

  19. 2. penataan dan penyimpananalat/bahansesuaidenganklasifikasinya Penataan dan penyimpanan alat dan bahan didasarkan pada Keadaan laboratorium yang ditentukan oleh fasilitas, susunan laboratorium, dan keadaan alat/bahan. Kepentingan pemakai ditentukan berdasarkan kemudahan dicari dan dicapai, keamanan dalam penyimpanan dan pengambilannya.

  20. Lanjutan penataan dan penyimpanan a. Alat . Alat dapat dikelompokkan atas jenis alat, jenis bahan pembuat alat, seberapa sering alat tersebut digunakan, atau jenis percobaan. b. Bahan/Zat . Bahan dapat dikelompokkan pada jenis bahan ( fasa/wujud zat, sifat asam basa dari zat), seberapa bahaya bahan tersebut, dan seberapa sering bahan tersebut digunakan. • Dasar dari Penyimpanan Alat yaitu : Jenis Alat Misalnya Gelas Kimia, Corong, Cawan Petri, Lumpang dan Alu Jenis Bahan Pembuat Misalnya Kaca, Porselin, Logam dan Kayu Percobaan Misalnya Laju Reaksi, Kesetimbangan, Anatomi, Ekologi Seberapa sering alat digunakan Yang sering digunakan : Gelas kimia Yang jarang digunakan : lumpang & Alu • Dasar Penyimpanan Bahan Wujud Bahan : Padat dan Cair Sifat Bahan : Asam dan Basa Sifat Bahaya : Korosif, Racun, Mudah Terbakar dll Seberapa sering digunakan.

  21. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan Peralatan dan bahan di laboratorium a. Aman Alat disimpan supaya aman dari pencuri dan kerusakan, atas dasar alat yang mudah dibawa dan mahal harganya seperti stop watch perlu disimpan pada lemari terkunci. Aman juga berarti tidak menimbulkan akibat rusaknya alat dan bahan sehingga fungsinya berkurang. b. Mudah dicari Untuk memudahkan mencari letak masing–masing alat dan bahan, perlu diberi tanda yaitu dengan menggunakan label pada setiap tempat penyimpanan alat (lemari, rak atau laci). c. Mudah diambil Penyimpanan alat diperlukan ruang penyimpanan dan perlengkapan seperti lemari, rak dan laci yang ukurannya disesuaikan dengan luas ruangan yang tersedia.

  22. Cara penyimpanan alat dan bahan dapat berdasarkan jenis alat, pokok bahasan, golongan percobaan dan bahan pembuat alat : • Pengelompokan alat–alat fisika berdasarkan pokok bahasannya seperti: Gaya dan Usaha (Mekanika), Panas, Bunyi, Gelombang, Optik, Magnet, Listrik, Ilmu, dan Alat reparasi. 2. Pengelompokan alat–alat biologi menurut golongan percobaannya, seperti: Anatomi, Fisiologi, Ekologi dan Morfologi. 3. Pengelompokan alat–alat kimia berdasarkan bahan pembuat alat tersebut seperti: logam, kaca, porselen, plastik dan karet. Jika alat laboratorium dibuat dari beberapa bahan, alat itu dimasukkan ke dalam kelompok bahan yang banyak digunakan.

  23. Lanjutan Cara menyimpan alat dan bahan Penyimpanan alat dan bahan selain berdasar hal – hal di atas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu: • Mikroskop disimpan dalam lemari terpisah dengan zat higroskopis dan dipasang lampu yang selalu menyala untuk menjaga agar udara tetap kering dan mencegah tumbuhnya jamur. • Alat berbentuk set, penyimpanannya harus dalam bentuk set yang tidak terpasang. • Ada alat yang harus disimpan berdiri, misalnya higrometer, neraca lengan dan beaker glass • Alat yang memiliki bobot relatif berat, disimpan pada tempat yang tingginya tidak melebihi tinggi bahu. • Penyimpanan zat kimia harus diberi label dengan jelas dan disusun menurut abjad. • Zat kimia beracun harus disimpan dalam lemari terpisah dan terkunci, zat kimia yang mudah menguap harus disimpan di ruangan terpisah dengan ventilasi yang baik.

  24. Penyimpanan alat perlu memperhatikan frekuensi pemakaian alat. Apabila alat itu sering dipakai maka alat tersebut disimpan pada tempat yang mudah diambil. Alat–alat yang boleh diambil oleh siswa dengan sepengetahuan guru pembimbing, hendaknya diletakkan pada meja demonstrasi atau di lemari di bawah meja keramik yang menempel di dinding. Contoh alat yang dapat diletakkan di meja demonstrasi adalah: kaki tiga, asbes dengan kasa dan tabung reaksi. Penyimpanan dan pemeliharaan alat / bahan harus memperhitungkan sumber kerusakan alat dan bahan. Sumber kerusakan alat dan bahan akibat lingkungan meliputi hal – hal berikut:

  25. Lanjutan Cara menyimpan alat dan bahan 1. Udara Udara mengandung oksigen dan uap air (memilki kelembaban). Kandungan ini memungkinkan alat dari besi menjadi berkarat dan membuat kusam logam lainnya seperti tembaga dan kuningan. Usaha untuk menghindarkan barang tersebut terkena udara bebas seprti dengan cara mengecat, memoles, memvernis serta melapisi dengan khrom atau nikel. Kontak dengan udara bebas dapat menyebabkan bahan kimia bereaksi. Akibat reaksi bahan kimia dengan udara bebas seperti timbulnya zat baru, terjadinya endapan, gas dan panas. Dampaknya bahan kimia tersebut tidak berfungsi lagi serta dapat menimbulkan kecelakaan dan keracunan. 2. Air dan asam – basa Alat laboratorium sebaiknya disimpan dalam keadaan kering dan bersih, jauh dari air, asam dan basa. Senyawa air, asam dan basa dapat menyebabkan kerusakan alat seperti berkarat, korosif dan berubah fungsinya. Bahan kimia yang bereaksi dengan zat kimia lainnya menyebabkan bahan tersebut tidak berfungsi lagi dan menimbulkan zat baru, gas, endapan, panas serta kemungkinan terjadinya ledakan. 3. Suhu Suhu yang tinggi atau rendah dapat mengakibatkan :alat memuai atau mengkerut, memacu terjadinya oksidasi, merusak cat serta mengganggu fungsi alat elektronika.

  26. Lanjutan Cara menyimpan alat dan bahan 4. Mekanis Sebaiknya hindarkan alat dan bahan dari benturan, tarikan dan tekanan yang besar. Gangguan mekanis dapat menyebabkan terjadinya kerusakan alat / bahan. 5. Cahaya Secara umum alat dan bahan kimia sebaiknya dihindarkan dari sengatan matahari secara langsung. Penyimpanan bagi alat dan bahan yang dapat rusak jika terkena cahaya matahari langsung, sebaiknya disimpan dalam lemari tertutup. Bahan kimianya sebaiknya disimpan dalam botol yang berwarna gelap. 6. Api Komponen yang menjadi penyebab kebakaran ada tiga, disebut sebagai segitiga api. Komponen tersebut yaitu adanya bahan bakar, adanya panas yang cukup tinggi, dan adanya oksigen. Oleh karenanya penyimpanan alat dan bahan laboratorium harus memperhatikan komponen yang dapat menimbulkan kebakaran tersebut.

  27. 3. Pencatatan data alatdanbahan di laboratorium; a. Pencatatan Data Aalat Cara pencatatan data alat Laboratorium dengan memperhatikan bahan pembuat alat tersebut, bobot alat, keterpakaiannya, serta sesuai pokok bahasannya. Pencatatan Data alat menurut aturan tertentu harus disepakati antara pengelola laboratorium dan diketahui oleh pengguna /praktikan. Untuk memudahkan dalam penyimpanan dan pengambilan kembali alat di laboratorium, maka sebaiknya dibuatkan daftar inventaris alat yang lengkap dengan kode dan jumlah masing-masing. Alat yang rusak atau pecah sebaiknya ditempatkan pada tempat tersendiri, dan dituliskan dalam buku kasus dan buku inventaris Laboratorium.

  28. Pencatatan data alatdanbahan b. Pencatatan Data Bahan Cara pencatatan data bahan Laboratorium dengan memperhatikan kaidah penyimpanan, seperti halnya pada penyimpanan alat laboratorium. Sifat masing-masing bahan harus diketahui sebelum melakukan pencatatan • Periksa inventaris dan cek tanggal penerimaan, jumlah, tempat, jangan asal pesan lagi. Tanggali botol saat dibuka, untuk peroksida. • Simpan label data pada rak/lemari. bagian bawah Botol.. Bahan kimia yang perlu disimpan di kulkas harus dilabeli dan disegel untuk menjaga kesalahan inventaris. • Tutup botol bahan kimia mudah menguap (segel dengan parfait). Periksa catatan data secara periodic untuk melihat adanya kerusakan botol/tutup. Ganti label yang rusak. Langkah-langkah Yang Harus Dilakukan - Menyusun daftar nama bahan kimia - Memeriksa kemasan dan label bahan kimia - Mengelompokan jumlah dan jenis bahan - Mengatur Pencatatan pada tempat yang tersedia - Memeriksa data kode bahan secara berkala

  29. Lanjutan Pencatatan data alatdanbahan Pengadministrasian Alat dan Bahan Berguna untuk memudahkan pengecekan, pengadaan, dan pertanggungjawaban. Meliputi pengadministrasian alat dan Laboratorium yang perlu dicatat dalam pengadministrasian alat/bahan adalah nama, jumlah, ukuran, merek dan tempat penyimpanan, nomor kode / katalognya. Perangkat Pengadministrasian Alat dan Bahan a. Buku inventaris b. Kartu Stock c. Bendelan Format permintaan / peminjaman d. Kartu / buku daftar alat / bahan yang rusak e. Kartu Reparasi

  30. Lanjutan Pencatatan data alatdanbahan Perangkat Pengadministrasian Laboratorium a. Program kerja Laboratorium b. Jadwal kegiatan Laboratorium c. Daftar alat/bahan sesuai lembar kegiatan lboratorium d. Buku catatan harian kegiatan Laboratorium e. Daftar usulan pengadaan alat/bahan laboratorium

  31. 4. pencatatan sirkulasialat dan bahanlaboratorium, pengecekan ketersediaan alat dan bahanlaboratorium, serta laporanpenggunaanalat dan bahanlaboratorium Pencatatan sirkulasialat dan bahanlaboratorium, pengecekan ketersediaan alat dan bahanlaboratorium, serta laporanpenggunaanalat dan bahanlaboratorium dilakukan dengan membuat log book sebagai berikut : 1. Log Penggunaan Alat Log ini mencatat setiap penggunaan alat untuk keperluan penelitian, praktikum, dan pengabdian masyarakat. Hanya peralatan kategori 2 dan 3 yang memerlukan log ini Penanggung jawab : Setiap pengguna alat wajib untuk mengisi log ini. Penanggung jawab alat wajib untuk mengganti log jika sudah penuh, dan mengumpulkan log-log yang sudah penuh untuk keperluan dokumentasi. Waktu penyusunan : Setiap saat alat digunakan

  32. Pada Kegiatan Menyiapkan peralatan dalam kegiatan praktik, praktikum • Sudahkah kegiatan ini dilakukan dengan sistem yang baku • Apakah penyiapan alat yang dilakukan sudah ada unsur pengajaran yang mengarah pada peningkatan skill paktikan • Sudahkah diterapkan sistem Inventar • Bagaimana ketelusuran akurasi peralatan APA YANG PERLU HARUS DITINGKATKAN KOMPETENSI PRIBADI OLEH TENAGA LABORATORIUM

  33. Contoh Persiapan Yang dilakuka dalam Menyiapkan alat untuk kegiatan Praktikum

  34. Pada Kegiatan Menyiapkan Menyiapkan bahan khusus pada kegiatan pendidikan pada kegiatan pendidikan • Sudahkah kegiatan ini dilakukan dengan sistem yang baku • Apakah penyiapan Bahan yang dilakukan sudah ada unsur pengajaran yang mengarah pada peningkatan skill paktikan • Sudahkah diterapkan sistem Inventaris Bahan • Bagaimana ketelusuran akurasi Bahan yang akan digunakan APA YANG PERLU HARUS DITINGKATKAN KOMPETENSI PRIBADI OLEH PLP

  35. Contoh Persiapan Yang dilakuka dalam Menyiapkan Bahan untuk kegiatan Praktikum

  36. 3. Memberikan penjelasan dan melakukan supervisi pengoperasian peralatan kategori 1 dan penggunaan bahan umum pada kegiatan pendidikan Kegiatan yang dimaksud adalah penjelasan teknis sesuai SOP yang tersedia mengenai cara pengoperasian peralatan kategori 1 yang menggunakan bahan umum kepada mahasiswa dan asisten praktikum serta melakukan pengawasan dan supervisi pelaksanaan pengoperasiannya selama praktikum dilakukan. Dasar pemberian angka kredit adalah curahan waktu untuk melakukan penjelasan dan supervisi pengoperasian semua peralatan kategori 1 dalam satu kegiataan praktikum selama satu semester (14 minggu). Jika kegiatan ini dilaksanakan kurang dari satu semester, perhitungan angka kreditnya = (jumlah minggu/14) x 0,57.

  37. Pada Kegiatan Memberikan penjelasan dan melakukan supervisi pengoperasian peralatan kategori 1 dan penggunaan bahan umum pada kegiatan pendidikan • Sudahkah kita mengenal Karakteristek Alatnya • Sudah Pahamkah kita tentang Manual dan SOP Penggunaannya - Sudut Pandang eyepiece 45°, radius putar 360°      - Lensa Objective: Achromatic DIN 4X, 10X, 40X, 100X     - Lensa eyepiece: Wide Field WF10X, P16X (WF16X)     - Stage: Single Layer Mechanical Stage 140X140mm, jarak main naik-turun 75X75mm  - Sistem Penerangan: Lampu 6V/20W dengan pengaturan brightness    - Condenser: Abne NA 1.25 condenser with Iris Diaphragm & filter, Rack & Pinion adjustable plan.         - Cermin concave yang dilengkapi Sistem optik.     - Pengaturan fokus objective 45mm, Fine Focus 30mm, ultra fine Focus 0.0002 mm  - Focusing Stopper untuk mencegah objective dan slide bertubrukan biologis yang canggih dengan double eyepiece untuk melihat benda obyek renik hingga pembesaran Mikroskop Optik Binokular XSZ-107BN  adalah microscope biologis yang canggih dengan double eye

  38. Pengendalianmutuhasilpengujian/kalibrasi • Sebelum melaporkan hasil uji/kalibrasi • => apakah data yang dilaporkanbenar ? • Mengendalikan mutu pengujian/kalibrasi, artinya: => menjamin kebenaran => mengendalikan ketidakpastian • Monitoring kinerja proses pengujian/kalibrasi =>secara terus menerus => menggunakan bhn acuan yang representatif => data direkam dalam peta kendali

  39. Ilustrasipresisi, akurasi, dan bias

  40. SEKIAN TERIMAKASIH

  41. Secara lengkap bacaPANDUAN KERJATENAGA LABORATORIUM SEKOLAH/MADRASAHDIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAHDIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKANKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN2019

More Related