1 / 13

TEORI PERMINTAAN : PENDEKATAN UTILITAS ORDINAL

TEORI PERMINTAAN : PENDEKATAN UTILITAS ORDINAL. Karakteristik : Kelemahan utama pendekatan kardinal dalam Teori Permintaan : adanya asumsi bahwa utilitas dapat diukur .

verena
Download Presentation

TEORI PERMINTAAN : PENDEKATAN UTILITAS ORDINAL

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TEORI PERMINTAAN : PENDEKATAN UTILITAS ORDINAL Karakteristik : • Kelemahan utama pendekatan kardinal dalam Teori Permintaan : adanya asumsi bahwa utilitas dapat diukur. • Ketidakmampuan mengkuantifikasi utilitas me-nyebabkan para ekonom mencari model alterna-tif yang mengarah pada analisis utilitas secara ordinal, dimana selera dan preferensi konsumen ditunjukkan oleh rangking utilitas dari berba-gai barang yang dikonsumsi • Meskipun pendekatan ini agak kurang penting, namun cukup menarik karena memunculkan suatu alat yang baik bersifat analitis sebagai lanjutan penting dari model utilitas kardinal.

  2. Teori Utilitas Ordinal = Teori Kurva Indeferen • Memperbaiki kelemahan teori utilitas kardinal • Kurva indeferen sbg. alat analisis utama dalam teori permintaan dan bisa dimanfaatkan pada teori-teori di bidang ekonomi yang lain. • Pendekatan kurva indeferen konsumen tidak dituntut lagi mengukur utilitas secara absolut, tetapi cukup bisa membedakan atau mengurut-kan utilitas-utilitas mana yang lebih tinggi atau yang rendah dari beberapa kombinasi penggu-naan barang-barang. • Konsep2 Dasar : • Kurva Indeferen, • Garis Anggaran, • - Keseimbangan Konsumen.

  3. 1 Kurva Indeferen • Beberapa kombinasi konsumsi barang oleh konsumen dimungkinkan utilitasnya indeferen. • Kombinasi dan Utilitas dilukiskan dalam kurva indeferen. ● P R’ R P’ P Q’ Q A’ A ● A ● Q C’ C B’ B ● R ● B ● C Y X Y1 X2 Y2 X1 0 Kombinasi : A = B = C (KI1) Kombinasi : P = Q = R (KI2) Kombinasi : PQR > ABC (KI2 > KI1)

  4. Melalui tabel yang didasarkan pada salah satu jenis persamaan (tiga dimensi), kurva indeferen bisa didrivasi: Barang Y

  5. Metode Grafik Total Utilitas = 10X – 0,5 X2 + 24Y – 0,5Y2

  6. Dari data utilitas sebesar 126, 176 dan 208, gambar kurva indeveren dapat dibuat sbb. : Y 5 4 TU = 208 TU =176 Tu = 126 2 5 X • Beberapa ciri/asumsi kurva indeferen antara lain : • Kurva indeferen merupakan fungsi kontinyu umumnya • berbentuk cembung dilihat dari titik origin (convex), • (2) Kurva yang berlaku yang berslope negatif. • (3) Beberapa kurva indeferen merupakan "map" atau peta, • (4) Kurva-kurva indeferen tidak pernah berpotongan.

  7. Marginal Rate Of Substitutions • Konsekuensi dari konveksitas kurva indeferen adalah adanya tingkat pergantian dari perubahan (marginal rate of substitusion = MRS) antar 2 barang yang dikonsumsi. • MRS adalah tingkat dimana konsumen bersedia mengganti beberapa unit dari suatu barang dg. beberapa unit barang lain, sementara tingkat utilitasnya tetap sama.trade off Y negatif mulai dari Y1 s/d Y4 relatif sama, sementara X dari X1 s.d X4 makin besar, sehingga dipastikan MRS semakin kecil. A Y1 Y2 Y3 Y4 B C D X1 X2 X3 X4

  8. Pengertian lain MRS : Merupakan slope pada • titik2 di sepanjang kurva indeferen yang negatif. • Bergeraknya titik yang satu ke titik yang lain tsb. • terjadi trade off diantara 2 macam barang dengan • tidak adanya perubahan utilitasnya TU = 0 A Y1 Y2 C B X1 X2 TU/Y(-Y) + TU/X(+X) = 0 MUy(-Y) = -MUx (+ X) MUx/MUy = dY/dX Y1 ke Y2 =- Y  A ke C = -TU = TU/Y(-Y) X1 ke X2 =+ X  C ke B = +TU = TU/X(+X) Jadi MRS dapat dihitung dengan : (1) MRS = MUx/MUy (3 dimensi) (2) MRS = dY/dx (2 dimensi)`

  9. 2. Garis Anggaran (BL) dan Pergeseran BL • BL adalah sebuah garis yang merupakan lokus berbagai • kombinasikomsumsi 2 macam barang pada harga tertentu • dengan anggaranyang sama. • Fungsi anggaran ini merupakan fungsi Kendala bagi • konsumen dalam memaksimumkan tujuannya (kepuasan) dan • anggaran harushabis dibelanjakan. • Formulasi : Z = Px X + Py Y  Y = Z/Py – (Px/Py) X • Grafik , misalnya : $50 = $5X +$2Y • Y = 25 – 2,5X Kombinasi A dan B rasional, selu-ruh anggaran terpakai. Kombinasi C tidak rasional, masih ada tersisa dana. Kombinasi D tidak rasional, melam-paui kemampuan anggaran.  D  A  B C 

  10. PERGESERAN GARIS ANGGARAN Garis anggaran bergeser sejajar, artinya terjadi perubahan dana tanpa adanya perubahan harga barang X dan Y 90 = 5X + 2Y 70 = 5X + 2Y 50 = 5X + 2Y Garis anggaran bergeser dengan berporos pada titik M/Py, artinya harga barang X berubah tanpa adanya perubahan harga Y dan dana 50 = 2X + 2Y 50 = 3X + 2Y 50 = 5X + 2Y

  11. 3. Keseimbangan Konsumen • Keseimbangan adalah : dengan jumlah • anggaran tertentu konsumen dapat • mencapai kepuasansemaksimal mungkin. • Secara grafik keseimbangan dpt.dilihat pada • titik persinggungan antara garis anggaran • dansalah satu kurva indeferen, di titik E . • Dengan kata lain, persinggungan tsb. terjadi • jika slope garis anggaran= slope dari salah • satu kurva indeeferen yangrelevan.  A  D  E  B K I1 K I2 K I3  C • Titik A, E dan C dilihat dari sisi anggaran adalah sama. Tetapi jika • dilihat dari sisi kurva indeferen, E > A atau C, karena E terletak • pada KI2 yanglebih tinggi dari KI1. • Titik D tidak mungkin dicapai karena melampaui kemampuan BL. • Titik B juga tidak boleh karena ada sisa anggaran.

  12. DERIVASI FUNGSI PERMINTAAN Pendekatan Grafik TU Pendekatan Matematis (dua cara) : I. Maksimumkan : U = f(X,Y) (1) Kendala : M = Px.X + Py.Y (2) Z = U +  (M – Px.X – Py.Y) (3) E1 E2 X X1 X2 P E1 P1 P2 E2 X X1 X2

  13. II. Maksimumkan : U = X1/2 Y1/3 (1) Kendala : M = Px . X + Py . Y (2) Z = X1/2 Y1/3 +  (M – Px.X – Py.Y) (3) Z/X = ½ X-1/2 Y1/3 –  Px = 0  = (Y1/3) / (2Px.X1/2 ) (4) Z/Y = 1/3 X1/2 Y-2/3 –  Py = 0 →  = (X1/2) / (3 Py Y2/3) (5) (4) = (5) : (Y1/3) / (2 Px X1/2) = (X1/2) / (3 Py Y2/3) X = 1½ . (Py/Px) . Y → Hukum Permintaan (6) [X = f ( Px , Py , Y )] (6) : Y = (2/3) (Px/Py) X (7) (7) (2) : M = Px . X + Py. 2/3(Px/Py) X M = 12/3 Px . X X = (3/5) (M/Px) → Hukum Permintaan (8) X = f (M, Px) 3/5 = kecuraman kurva permintaan M = faktor penggeser kurva permintaan Px = harga barang X, berhubungan negatif dengan permintaan X

More Related