1 / 10

MASA DEPAN PRAKTEK DAN PENDIDIKAN PEKSOS DI DUNIA DAN DI INDONESIA

MASA DEPAN PRAKTEK DAN PENDIDIKAN PEKSOS DI DUNIA DAN DI INDONESIA. Oleh : Holil Soelaiman (disampaikan dalam Social Work Up Date thn 2010). A.MASA DEPAN KESOS DAN PRAKTIK PEKSOS DI DUNIA

vilina
Download Presentation

MASA DEPAN PRAKTEK DAN PENDIDIKAN PEKSOS DI DUNIA DAN DI INDONESIA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MASA DEPANPRAKTEK DAN PENDIDIKAN PEKSOSDI DUNIA DAN DI INDONESIA Oleh : Holil Soelaiman (disampaikan dalam Social Work Up Date thn 2010)

  2. A.MASA DEPAN KESOS DAN PRAKTIK PEKSOS DI DUNIA • Di dunia Internasional kedudukan, tugas dan fungsi profesi sudah cukup mapan dan dikenal luas. Peran dan sumbangannya dalam penanganan permasalahan sosial dan pembangunan sosial bukan saja diakui tetapi juga dihargai. • International Federation of Social Workers (IFSW), International Council on Social Welfare (ICSW) dan International Association of Social Work Education (IASSW) yang didirikan thn 1925, telah mapan dan dikenal luas • Di negara-negara industri maju barat, ketiga organisasi tsb pada tingkat nasional juga telah mapan, kode etik profesional sudah dirumuskan dan diberlakukan, kurikulum baku dan sistem akreditasi telah dilembagakan • ICSW,IFSW dan IASSW sudah berafiliasi, hubungan konsultatif dengan serta kedudukan dan perannya diakui oleh lembaga-lembaga PBB : UNICEF, WHO,UNHCR dan berbagai UN commitiees • International Covenant on Economic dan Political Rights 1976 ; UN Human Rights Council ; UN Committees on: Economic, social and cultural Rights; the ellimination of Racial Discrimination; against torture ; the right of the child ; migrant workers ; the rights of the Perssons with disabbilities, semuanya membuka peluang bagi posisi dan karier pekerja sosial profesional.

  3. Merebaknya permasalahan sosial dunia, tingginya angka kemiskinan, gizi buruk dan kelaparan, besarnya jumlah korban bencana alam, besarnya jumlah pengungsi dan korban perang, permasalahan pekerja migran, perdagangan manusia • Penyalahgunaan narkoba, meningkatnya jumlah penduduk berusia lanjut, merebaknya penyakit terminal : kanker, HIV/AIDS, dll serta dampak krisis ekonomi merupakan lahan luas bagi peran pekerja sosial profesional • Beruntunnta krisis (ekonomi, energi, pangan, lingkungan) telah menyebabkan manusia rentan terhadap gangguan jiwa dan menimbulkan pengembangan kemampuan mengendalikan dampak krisis • Di negara-negara industri maju (Barat) kedudukan, peran dan sumbangan pekerja sosial profesional telah diterima, diakui dan dihargai seperti profesi-profesi pelayanan manusia yang lainnya • Singkatnya semuanya tak bisa dipecahkan hanya oleh pasar ekonomi tetapi juga membutuhkan intervensi kesos peluang bagi peran kedepan pekerja sosial profesional di dunia cukup terbuka

  4. B. MASA DEPAN PENDIDIKAN PEKERJA SOSIAL DI DUNIA • Krisis SNK sempat menimbulkan guncangan dan dampak negatif terhadap pasar kerja, dan peluang karier pekerja sosial karena struktur SNK sebagai lahan utama kiprah pekerja sosial rontok, lembaga dan program pendidikan peksos turut terpukul • Sekarang guncangan tersebut sudah reda, program dan lembaga pendidikan pekerjaan sosial sudah restabilised dan terkonsolidasi menanggapi permasalahan dan tantangan batu seperti diutarakan dimuka • Selama berjayanya SNK, terbukanya peluang karier bagi pekerja sosial profesional pada struktur SNK dan tersedianya dukungan sumber, maka pengembangan konseptualisasi, penelitian, penerbitan jurnal dan literatur peksos berkembang • Peluang dan pasar kerja dan karir pekerja sosial profesional pada lembaga-lembaga dan program internasional terbuka dan memastikan dan menjamin kelangsungan hidup dan perkembangan pendidikan peksos • Implikasi dan dampak globalisasi, pasar bebas, merebaknya permasalahan sosial transnasional : migrant workers, human trafficking, drug trafficking, displaced persons, penularan HIV/AIDS, penyalahgunaan narkoba

  5. Permasalahan sosial transnasional tersebut memerlukan pendekatan holistic dan komprehensif serta menimbulkan tantangan kerjasama internasional dan regional yang efektif untuk penanggulangannya yang pada gilirannya memerlukan pekerja sosial berkualitas tinggi • Konseptualisasi praktik peksos integratif dengan dukungan ilmu-ilmu post-positivsm dan post-modernism : interpretive dan critical Social Science telah berkembang. Pembendaharaan pengalaman praktik dan hasil penelitian sudah cukup kaya • Sudah banyak lulusan master dan Doktor peksos yang berkarier di lingkungan badan-badan internasional PBB dan LSM internasional, termasuk juga dari Indonesia. Lahir banyak legal instruments dan lembaga baru PBB yang membuka peluang bagi peksos.

  6. C. MASA DEPAN PRAKTIK PEKSOS DI INDONESIA • Dalam waktu dekat mendatang nampaknya pola dan strategi pembangunan masih akan berlanjut, tetapi seperti sekarang yaitu pro-pasar, Falsafah Pancasila dan amanat UUD 1945 tentang hak rakyat akan kesos dan jaminan sosial masih akan tetap terpinggirkan. Bahlan jaminan sosial masih akan tetap dipandang sebagai instrumen keuangan bukan sebagai instrumen kesos • UU Kesos yang baaru yaitu Nomor 11 thn 2009 tentang Kesos sudah diundangkan, tetapi masih banyak mengandung kerancuan dan kelemahan tidak mengatur secara khusus mengenai hak praktik maupun pendidikan peksos • Indonesia belum mempunyai UU tentang Profesi Pekerjaan Sosial yang mengatur tentang pendidikan, akreditasi, tugas dan fungsi serta kewjiban bagi lembaga-lembaga pelayanan sosial pemerintah dan swasta untuk mempekerjakan pekerja sosial sebagai persyaratan bagi akreditasi dan perijinannya • Profesi peksos masih akan tetap seperti sekarang, tidak dikenal dan tidak diakui masyarakat, lembaga-lembaga pelayanan sosial masih belum akan menggunakan pekerja sosial profesional, organisasi ppekerja sosial belum terkonsolidasi dan kode etik profesi belum dirumuskan • Indonesia dalam waktu dekat nampaknya masih belum akan mempunyai golongan menengah dan atas yang cukup kuat posisi ekonomi dan politiknya besar dan mempunyai posisi politik yang kuat untuk mendukung kebijakan dan sumber-sumber yang pro kesejahteraan rakyat

  7. Departemen sosial dan lembaga-lembaga pelayanan sosial non pemerintah pada umumnya dalam keadaan keterbatasan dan ketidakpastian sumber-sumber sehingga tidak mampu membayar pekerja sosial profesional • Kedepan, nampaknya pemerintah masih akan terus menganut dan menerapkan pembangunan pro pasar dan terus menjalankan kebijakan kesos selektif, residual, pembangunan kesos masih akan tetap terpinggirkan dari segi resources • Dalam waktu dekat pemerintah msih akan sibuk dengan mengejar pertumbuhan ekonomi, pemberantasan korupsi, reformasi birokrasi sebelum dapat menata pembangunan kesos dan penataan PNS menurut kompetensi nampaknya masih jauh dari harapan • Pemahaman para politisi dan para pejabat pemerintah pada semua lini tentang Pancasila dan UUD 45 dan implikasinya bagi penyelenggaraan kesos dalam waktu dekat masih akan tetap seperti sekarang, sehingga visi dan kebijakan serta penyelenggaraan kesos masih akan tetap seperti sekarang • Sektoralisme, sangat lemahnya koordinasi lintas sector dan lintas profesi serta belum jelasnya kebijakan kepegawaian pemerintah, merupakan penghambat untuk pengembangan profesi peksos • Walaupun demikian, seberkas cahaya harapan dan peluang untuk kelangsungan hidup profesi masih tetap terbuka dengan masih besarnya permasalahan sosial

  8. Permasalahan sosial tersebut, diantaranya : 1) Masih tingginya angka kemiskinan dengan segala resultante permasalahan sosialnya, 2) Besar dan makin besarnya penduduk berusia lanjut yang memerlukan perawatan, 3) Tingginya frekuensi bencana alam dan menimbulkan jumlah korban yang besar, 4) Berkembangnya permasalahan sosial kontemporer penyalahgunaan narkoba, HIV/AIDS, Human trafficking, pekerja migran, dsb.

  9. D. MASA DEPAN PENDIDIKAN PEKSOS DI INDONESIA • Walaupun Indonesia telah mempunyai program dan kelembagaan pendidikan peksos dan kesos sejak awal tahun 1960 an, dan sudah menghasilkan jumlah lulusan yang cukup banyak, nampaknya dalam waktu dekat mendatang isu dikhotomi kesos dan peksos masih akan terus berlanjut • Memperhatikan isu HAM, perkembangan permaslahan sosial, seringnya bencana alam dan sosial, krisis ekonomi, dampak sosial pemanasan global, dampak sosial globalisasi, masih tingginya angka kemiskinan, dampak transisi demografis, dll, nampaknya peksos masih akan mempunyai peran, bahkan makin penting • Kebijakan pendidikan tinggi di Indonesia nampaknya masih akan terus berorientasi kualifikasi/ijazah daripada kompetensi profesional. Kebijakan kepegawaian juga masih akan tetap berdasarkan kualifikasi/ijazah bukan keandalan dan ketepatan profesional • Selama pengetahuan dan pandangan masyarakat awam dan para politisi serta para pejabat pemerintah tentang peksos sebagai pekerjaan siapa saja, dan sebelum adanya UU khusus yang mengatur employment, pendidikan dan akreditasi pekerja sosial profesional, tak dapat berharap banyak untuk mendapatkan pengakuan masyarakat tentang peran pekerja sosial profesional • Nampaknya lembaga-lembaga pendidikan peksos di Indonesia baik pemerintah maupun swasta, baik yg ada dibawah auspises maupun yang mandiri masih terus menghadapi keterbatasan dan kelemahan tersebut di muka sehingga belum akan dapat menghasilkan lulusan peksos profesional yang kompeten

  10. Singkatnya, perjalanan masih panjang dan masih diperlukan komitmen tinggi serta upaya dan kerja keras para pemangku kepentingan pendidikan peksos untuk mereview dan menata kembali pendidikan peksos di Indonesia yang terkait dengan peluang karier profesional baik domestik, regional dan internsional • Perlu restrukturisasi dan orientasi program dan lembaga pendidikan, reformulasi dan pemilihan kurikulum peksos dan kesos, penguatan SDM akademik dan pembimbing lapangan, konseptualisasi pengembangan dan publikasi buku teks, bacaan dan rujukan peksos indigeneous, penguatan lembaga tempat praktikum, penguatan kompetensi bahasa inggris tenaga akademik dan mahasiswa serta kerjasama dengan universitas-universitas bereputasi di luar negeri • Perlu revisi UU Nomor 11 thn 2009 tentang kesos, perumusan UU/PP tentang pekerjaan sosial, pemilahan pendidikan peksos dari kesos dan perumusan kurikulumnya masing-masing, mendorong penataan ulang kebijakan ke PNS an, akreditasi pekksos, pembentukan organisasi profesi dan pperumusan kode etik profesional, penyusunan literatur peksos dan kesos indigenous.

More Related