1 / 53

Audit Sampling

Audit Sampling. Audit Sampling. Populasi Bukti Audit. Sampel Bukti Audit. Audit sampling adalah penerapan prosedur audit atas sampel dari populasi bukti audit. Mengapa Sampel ?. Karena pemeriksa bekerja dalam konstrain waktu , tenaga , dan biaya

zasha
Download Presentation

Audit Sampling

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Audit Sampling Sururi

  2. Audit Sampling Populasi Bukti Audit Sampel Bukti Audit Audit sampling adalah penerapan prosedur audit atas sampel dari populasi bukti audit. Sururi

  3. MengapaSampel? • Karenapemeriksabekerjadalamkonstrainwaktu, tenaga, danbiaya • Karenadiprediksihasilpengujianatassampeltidakakanberbedadenganpengujianterhadappopulasi • Validitaspengujianberdasarkansampeldapatdiujisecarailmiahdanbisaditerimasecaraumum • Sebagianbesarkeputusanekonomi, bisnis, sosial, danpolitikdidasarkanpadahasilanalisisdanpengujianatassampel Sururi

  4. JenisPengujian Audit Sampling diterapkanpadaduakategori pengujian audit diatas, yaitupengujianSPIdanpengujiansubstantif Pengujiansistempengendalianinteren, yaitupengujianatasefektifitasstandarprosedurprosesbisnis Pengujiansubstantif, yaitupengujianatasangka-angkakeuangansebagaiakibatdaripelaksanaanprosesbisnis Sururi

  5. MetodaSampling • Sampling Non-Statistika Adalah sampling yang diterapkandengantanpasecaraeksplisitmenggunakan model-model statistika, melainkanhanyamenggunakankekuatanpertimbanganprofesional • Sampling Statistika Adalah sampling yang diterapkandenganmenggunakan model dan parameter statistika, pertimbanganprofesionaltetapdigunakan Sururi

  6. Manayang Terbaik? • Kedua sampling sama-samabaikdansama-samabisadigunakan. Efektifitas sampling ditentukanolehtingkatkompetensipenggunametode sampling • Keduametode sampling jugasama-samamengandungresikokesimpulan, baikresiko sampling maupunresiko non-sampling Sururi

  7. DasarPemilihanMetoda Sampling • Pertimbanganbiayadanmanfaat (cost and benefit) • Volume dankarakteristiktransaksi • Tingkat kompetensidalammenggunakanmetoda sampling Manfaat Sampling Statistika • Penentuansampellebihefisien. • Pengukurankecukupanbuktilebihterarah. • Pengevaluasiansampellebihterarah. • Memudahkan auditor didalammengkuantifikasidanmengontrolrisiko sampling. Sururi

  8. Sampling vsProsedur Audit Pilihan sampling non-statistikadanstatistikatidakmempengaruhiprosedur audit dankompetensibukti audit Sampling hanyametodeataucarauntukmenentukanjumlahsampel, mengevaluasisampel, danmengambilkesimpulanatashasilevaluasisampel Sururi

  9. PenerapanSampling • Attribute Sampling, yaitu sampling untukpengujiansistempengendalian. Sampling unit berupaatributdarisistempengendalianinteren. • Variable Sampling,yaitu sampling untukpengujiansubstantif, ataupengujiantransaksidansaldorekening. Sampling unit berupajumlah rupiah transaksiataujumlah rupiah saldorekening. Sururi

  10. RisikoSampling PadaPengujianPengendalian: • The risk of assessing control risk too low, jugadisebutdenganthe risk of overreliance ataurisikoterlampaupercayaterhadapSPIataurisikomembuatkesimpulanSPIefektifpadahaltidakefektif. • The risk of assessing control risk too high, jugadisebutdenganthe risk of underrelianceataurisikoterlampautidakpercayaterhadapSPIataurisikomembuatkesimpulanSPItidakefektifpadahalefektif. Sururi

  11. ResikoSampling PadaPengujianSubstantif: • The risk of incorrect acceptance ataurisikomenerimakesimpulan yang salah --> saldorekeningmengandungsalahsaji material disimpulkantidakmengandungsalahsaji material. • The risk of incorrect rejection ataurisikomenolakkesimpulan yang benar --> saldorekeningtidakmengandungsalahsaji material disimpulkansebagaimengandungsalahsaji material. Sururi

  12. RisikoPengujianSPI Sururi

  13. RisikoPengujianSubstantif Sururi

  14. RisikoNon Sampling • Adalahrisiko sampling yang tidakdisebabkanolehkesalahandalampengambilansampel. Sumberrisiko non-sampling antara lain: • Human mistakes, sepertikegagalanmendeteksikesalahandalamdokumen. • Penerapanprosedur audit yang tidaksesuaidengantujuan audit. • Kesalahaninterpretasihasilsampel. • Mengandalkankepadainformasisalahdarifihak lain, sepertikesalahanjawabankonfirmasi. Sururi

  15. RisikoNon Sampling Risikononsamplingtidakbisadiukursecaramatematis, tetapibisadiminimalkanmelaluiperencanaandansupervisisecaracermatdantepat. Sururi

  16. Attribute Sampling Attribute samplinghanyadigunakanjikaterdapatbuktidokumenterdalampelaksanaanprosedurpengendalian, seperti: prosedurotorisasi, dokumendancatatan, danprosedurpemeriksaanindependen. Attribute samplingumumnyahanyadigunakanpadasaatdilakukanpengujiantambahanuntukmendukungLower Assesed Level of Control Risk. Sururi

  17. Langkah-langkahSampling Menentukantujuanpemeriksaan, misalnyadalamtransaksipembelian, untukmengujirisikopengendalianataseksistensidanterjadinyatransaksi, atauuntukmengujikelengkapandokumendanotorisasitransaksi. Mendefinisikanpopulasidan sampling unit, misalnyapopulasiuntukkelengkapantransaksipembelian, adalahapproved vouchers. Menentukankriteriaefektifitaspengendalianinteren,sesuaidenganpemahamanpemeriksaterhadapstandarSPI yang berkaku. Sururi

  18. IdentifikasiKriteriaEfektifitasSPI KriteriaPenjelasanKriteria A Keberadaan copy fakturpembelian yang didukungdengandokumenpermintaanpembeliandanpesananpembelian. B Otorisasipembelianolehpersonel yang berwenang C Verifikasiolehbagianpesananpembelianataskesesuaianantarapermintaanpembeliandenganpesananpembeliansepertikuantitias, deskripsibarang yang dibeli, danhargabarang. D Verifikasikesesuaianlaporanpenerimaanbarangdengankuantitasdanspesifikasibarang yang dibeli Sururi

  19. MenentukanSample Size • Faktor-faktor yang mempengaruhi sample size adalah: • Risk of assessing control risk too low. • Tolerable deviation rate. • Expected population deviation rate. • Population size. Sururi

  20. TabelUkuranSampel Sururi

  21. TabelUkuranSampel Sururi

  22. The Risk of Assessing Control Risk too Low Potensirisikopemeriksaandihindaridenganmenempatkanthe risk of assessing control risk too low padatingkat yang lebihrendah. Pemeriksaan yang tidakefektifbisaberakibatsangatserius, sementarapengujianpengendalianbisajadimenjadisumberbukti yang utamatentangkemungkinanadanyapenyimpangan. Auditor jugadimungkinkanmenetapkantingkatrisikosecarabervariasi, semuanyadidasarkanpadarisikopengendalian yang direncanakan (planned control risk). The risk of assessing control risk too lowberhubunganterbalikdenganukuransampel, semakinrendahtingkatrisiko, semakinbesarjumlahsampelnya. Sururi

  23. Tolerable Deviation Rate • Tolerable deviation rate adalahmaksimumtingkatpenyimpanganpengendalian yang bisaditerimaolehpemeriksauntuktetapmenggunakanplanned control risk • Tolerable deviation rate ditentukandenganmempertimbangkanhubunganpenyimpangandengan: • Catatanakuntansi yang diuji • Pengendalianinteren yang terkait • Tujuanevaluasi Sururi

  24. Tolerable Deviation Rate Penyimpanganpengendalianakanmeningkatkanrisikokesalahan, tetapitidakselalumeningkatkanjumlahkasalahandalamcatatanakuntansi. Contoh; suatu voucher tidakdiotorisasi, tetapi voucher tersebutmenyangkuttransaksi yang validitasnyadapatdiuji. Sururi

  25. Expected Population Deviation Rate • Expected population deviation rate didasarkanpada: • Tingkat penyimpangansampelpadatahun yang lalu, yang disesuaikandenganperubahanefektifitaspengendaliantahunberjalan. • Prakiraanpenyimpanganberdasarkanprakiraanawaltentangefektifitassistempengendaliantahunberjalan. • Prakiraanpenyimpanganberdasarkanevaluasiatassampelpendahuluanterhadapkuranglebih 50 item. Sururi

  26. MetodePengambilanSampel • Random number sampling, adalahpengambilansampeldenganmenggunakantabelangka random. • Dalammetodeinipengambilansampelbisadalambentuk: • Sampling without replacement • Sampling with replacement Sururi

  27. Random Sampling Contoh: • Auditor akanmengambil 10 sampeldaripopulasifaktur yang bernomor 0001 s/d 4000. Pengambilansampelberdasarkanangka random, menggunakanempatangkapertama, dimulaidaribariskeenam. Nomorfakturterpilihadalahsepertitampakdalamtabelberikutini. Sururi

  28. PenggunaanTabelAngka Random Sururi

  29. Systematic Sampling Systematic Sampling, adalahpengambilansampelsecarasistematisdengankelipatanatau interval angkatertentu, misalnyakelipatan 10, 20, 30 dst. Angka interval yang dilewatidisebutdenganskip interval.Angka interval dapatdihitungdengancaramembagipopulasidenganjumlahsampel, sehinggajikasampelsebanyak 40 unit akandiambildaripopulasisebanyak 2000 unit, makaskip intervaladalah 50 unit (2000 unit : 40 unit). Selanjutnyatitikawaldaripemilihansampeladalahnomor sampling unit yang jatuhpada range antara 1 – 50 padatabelangka random. Sururi

  30. Evaluasihasil sampling Penyimpangan yang ditemukanselanjutnyaditabulasi, diringkas, dandievaluasi. Selanjutnya, pertimbanganprofesionaldiperlukandalammengevaluasiseluruhfaktor yang akanmempenaruhikesimpulanatashasil sampling. Sururi

  31. Tingkat PenyimpanganSampel Tingkat penyimpangansampeldihitungdenganmembagijumlahpenyimpangandenganjumlahsampel. Hasilperhitunganmerupakanprakiraanterbaikataspenyimpangansesungguhnyadalampopulasi. Sururi

  32. PertimbanganKualitatif Penyimpanganharusdianalisispenyebabnya, termasukpengaruhnyaterhadapkeandalaninformasi yang berkaitan. Penyimpangan yang bersifatsistematikakanberpengaruhbesarterhadapobyekpemeriksaan Sururi

  33. SAMPLING STATISTIKAPENGUJIANSUBSTANTIF • PROBABILITY-PROPORTIONAL-TO-SIZE (PPS) SAMPLING • PPS sampling dimaksudkanuntukmembuatkesimpulantentangjumlah rupiah, bukankesimpulantentangtingkatpenyimpangan(rate of deviation), digunakanbaikuntukpengujiansubstantifkelompoktransaksimaupunsaldorekening. Sururi

  34. MenentukanUkuranSampel BV X RF n = --------------------- TM – (AM x EF) BV = Book value of population tested. RF = Reliability factoruntuktingkatrisk of incorrect acceptance tertentu TM = Tolerable misstatement AM = Anticipated misstatement EF = Expansion factor for anticipated misstatement. Sururi

  35. Reliability Factor • Risk of incorrect accepatancedipengaruhioleh: • Tingkat risiko audit yang diambil. • Taksirantingkatrisikopengendalian. • Hasilpengujiananalitis. RFdiperolehdaritabeldanditentukanolehthe risk of incorrect acceptance yang diambilatauditentukanoleh auditor. Sururi

  36. Risk of Incorrect Acceptance Jikatingkatrisikopengendalianrendah, danhasilprosedur audit menyatakantidakadasalahsaji material, akuntandapatmengambilrisk of incorrect acceptance lebihtinggi, misalnya 30%. Sebaliknya, jikarisikopengendaliannyatinggi, makarisk of incorrect acceptance-nyarendah, misalnya 5%. Risk of incorrect acceptanceberhubunganterbalikdenganukuransampel. Semakinrendahtingkatrisiko yang diambil, semakinbesarukuransampel. Sururi

  37. Tolerable Misstatement (TM) TM adalahmaksimumsalahsajiuntukuntukbisamengatakantidakterjadisalahsaji material. Konsep TM samadengankonsepmaterialitas (materiality). TM berhubunganterbalikdenganukuransampel, semakinkecil TM semakinbesarukuransampel. TM dinyatakandalampersentasedarisuatusaldo. Sururi

  38. Anticipated Misstatement (AM) Anticipated Misstatement (AM)ditentukanberdasarkanpengalamandanpemahaman auditor terhadapsituasiobyek audit, dikombinasikandenganpertimbanganprofesionalnya. Sururi

  39. Expansion Factor (EF) Expansion Factor (EF)diperolehdaritabeldanhanyadiperlukanjikasalahsajibisadiantisipasi. EFberhubunganterbalikdenganthe risk of incorrect acceptance Sururi

  40. Cara MenentukanUkuranSampel Misalnya: • BV = Rp600.000,00 • AM = Rp6.000,00 • RF = 3.0 (daritabel) • EF = 1.6 (daritabel). • TM = Rp30.000,00 Rp600.000,00 x 3.0 n = ----------------------------------- = 88 Rp30.000,00 – (Rp6.000.00 x 1.6) Sururi

  41. MetodePengambilanSampel • Metode yang paling umumuntuk PPS adalahSystematic Sampling. Logical unit dipilihdarisetiap interval. BV Sampling interval (SI) = ----- n Contoh: Book value =Rp600.000,00 Sampel (n ) = 88 unit Sampling interval (SI)= (Rp600.000,00 : 88) = Rp6,818.00 Sururi

  42. Prosespemilihansampel Sururi

  43. EvaluasiHasil Sampling MenghitungUpper Misstatement Limit (UML) • JikaUMLkurangdariatausamadengan TM (tolerable misstatement), kesimpulan:Tidakterdapatsalahsajilebihdari TM padatingkat Risk of InforrectAccepatancetertentu. UML = PM + ASR, dimana: PM = Total projected misstatement in the population. ASR = Allowance for sampling risk. Sururi

  44. UMLpadasaattidakadasalahsaji PM = 0 (nol). ASR hanyaterdiridarisatufaktor, disebutBasic Precision (BP). BP = RF (reliability factor) x SI (sampling interval). Untukcontohkasussebelumnya, BP = RF X SI BP = 3.0 X Rp6,818.00 = Rp20.454,00 Karena PM = 0, makaUML = ASR, dalamhaliniRp20.454.00. JumlahUMLlebihkecildari TM, yang berjumlahRp30.000,00, kesimpulantidakadasalahsaji material Sururi

  45. UMLpadasaatterjadibeberapasalahsaji • PM dihitunguntuksetiaplogical unit yang berisisalahsaji, dandibedakanuntuk: • Logical unit dengannilaibukukurangdari sampling interval, PM dihitungsbb.: • Tainting percentage (TP) = (BV – Audit Value(AV)):book value. • PM = TP X sampling interval. • Logical unitdengannilaibukusamaataulebihdari sampling interval, PM dihitungsbb: PM = Book value (BV) – Audit Value (AV) Sururi

  46. UMLpadasaatterjadibeberapasalahsaji Contoh: PPS untukpiutangdagang (daricontohsebelumnya) menunjukkansalahsajisebagaiberikut: Sururi

  47. Allowance for Sampling Risk (ASR) • ASR = BP + IA BP = Basic precision IA = Incremental allowance akibatdari misstatement (salahsaji). Adaatautidakadasalahsajidalamsampel, perhitungan BP adalahsama, makadalamcontohini, BP = Rp20.454. Sururi

  48. Langkahpenghitungan IA IA hanyadihitunguntuklogical units yang nilaibukunyakurangdarisampling interval (SI). Sururi

  49. LangkahPenghitunganIA Sururi

  50. Langkahpenghitungan IA Merangking PM untuklogical unitskurangdari SI daribesarkekecil, kemudianmengkalikannyadenganfaktorperubahanincremental yang sesuai, kemudianmenjumlahkannya Sururi

More Related