1 / 25

GAYA DAN KEBAHASAAN DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH

BAHASA Pola Penyajian Karakteristik Bahasa Ejaan Paragraph . Pola penyajian Artikel. Essai formal Berpola laporan tulis Pembahasan sistematis Pembahasan memadai. . Essai FormalSemua pernyataan melaui kalimat dalam paragrafTidak ada pernyataan dalam bentuk nume

blithe
Download Presentation

GAYA DAN KEBAHASAAN DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


    1. GAYA DAN KEBAHASAAN DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH Disampaikan pada Pelatihan Penulisan proposal dan artikel ilmuah Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Riau Tanggal 29 Maret 2005 Nara Sumber Dr. Syafruddin Nasution, MSc

    2. BAHASA Pola Penyajian Karakteristik Bahasa Ejaan Paragraph

    3. Pola penyajian Artikel Essai formal Berpola laporan tulis Pembahasan sistematis Pembahasan memadai

    4. Essai Formal Semua pernyataan melaui kalimat dalam paragraf Tidak ada pernyataan dalam bentuk numerikal Tidak ada pernyataan dalam bentuk butiran

    5. Kurang tepat Campuran di atas akan menghasilkan: 1. Filter 2. Flexibelizer 3. Diluent 4. Extender Lebih Tepat Campuran di atas akan menghasilkan (1) filter, (2) flexibilizer, (3) diluent, dan (4) extender Atau Campuran di atas akan menghasilkan filter, flexibilizer, diluent, dan extender

    6. 2. Berpola laporan tulis Paparan dalam bentuk eksposisi, bukan narasi dan bukan argumentasi Menggunakan bahasa tulis, bukan bahasa lisan Ilustrasi (tabel/gambar) berangkat dan kembali pada uraian

    7. Contoh bahasa lisan Mutu suatu tulisan termasuk artikel ilmiah ditentukan oleh 3 hal yaitu: 1) isi yang disajikan, 2) teknik penyajian, dan 3) bahasa sebagai medianya. Tetapi di sini, kompetensi Bahasa Indonesia yang begitu besar dalam penulisan artikel hanya diungkap sekelumit atau sedikit saja. Kenapa kompetensinya hanya disajikan sekelumit saja? Karena yang ditampilkan pada tulisan ini hanya garis besar peran Bahasa Indonesia dalam penyususnan judul artikel, bodi, serta penutup artikel. Atau yang yang diungkap ini tidak sampai mendasar meliputi data tulis ejaan, tata kata, tata kalimat,…….

    8. 3. Pembahasan sistematis Pola urutan waktu Pola urutan proses Pola urutan tempat Pola urutan objek Pola urutan sistemik Pola urutan logis

    9. 4. Pembahasan memadai Pembahasan suatu gagasan perlu memadai. Contoh Fermentasi nira nipah menjadi etanol: 1). Penyiapan starter 2). Penyiapan medium fermentasi 3). Proses fermentasi

    10. Karakteristik Bahasa Artikel Logis Lugas Jelas Formal Objektif Konsisten Bertolak dari gagasan

    11. LOGIS Mampu digunakan secara tepat untuk mengungkapkan berfikir logis. Hubungan antargagasan jelas. Pilihan kata tepat dan tidak bubazir. Perhatikan Data terkini mengenai penderita demam malaria di Riau adalah dari desa Belaras yang menunjukkan angka tinggi

    12. Lugas dan ringkas Langsung Tidak basa-basi Tidak bersastra Contoh Penelitian ini tidak bisa dikatakan ringan bobotnya. Data yang digunakan untuk menjawab semua permasalahan yang ada dalam penelitian ini ada dua, yaitu X dan Y.

    13. OH, JELAS Kalimat singkat, padat, jelas. Gagasan yang disampaikan jelas. Hindari kalimat berkepanjangan. Perhatikan! Penelitian yang akan dilakukan ini adalah mengindentifikasi ada tidaknya sikap konsumtif pada isteri pejabat di Pekanbaru.

    14. Kalimat tidak jelas Sejak ditemukannya proses methanol to gasoline (MTG) oleh perusahaan munyak pemegang paten dari Amerika Serikat yang membuat sintesa kristal zeolit sebagai ZSM-5 Akibat bukaan pintu mamenimbulkan vena contracta di hilir pintu sehingga kedalamannya: h2=Cc.a Proses fermentasi dengan aerob yaiyu dengan menggunakan kapas dan kertas saring, sehingga diharapkan terjadi kontak antara oksigen dalam udara dengan medium fermentasi.

    15. OBJEKTIF : bertolak dari gagasan Fokuskan pada gagasan Hindari kata-kata kita, kami, penulis! Hindari subjektif dan emosional! Perhatikan Kita menyadari betul betapa pentingnya data dalam penelityian ini. Disadari betul pentingnya data dalam penelitian ini.

    16. Ini formal dan teknis Kalimat lengkap (S + P) Bentukan kata benar Istilah teknis keilmuan Perhatikan! Menurut Nasution (2004) menyatakan bahwa kerang Anadara di Bagan Siapi-api dapat memijah sepanjang tahun.

    17. IKUTI EYD Setiap kata ditulis terpisah dari kata lainnya, keculai kata yang tidak dapat berdiri sendiri. Misalnya pascapanen, suprastruktural Tanda baca ditulis rapat dengan huruf depannya. Contoh: pergi!, Pergi? Kata hubung antarkalimat diikuti koma. Contoh: Oleh karena itu, ………… Tidak ada jarak antarhuruf dalam sebuah kata. Contoh: P E M B A H A S A N Huruf mring dipakai untuk 1)menegaskan kehususan, 2)menulis kata asing. Bukan cetak tebal. Anak kalimat mendahului induk diberi koma. Contoh: Karena sulit, pembahasan dijadikan satu Kata tetapi, sedangkan, yaitu dsb. Dalam kalimat majemuk didahului koma. Contoh: ……dua, yaitu angket dan tes atau biasa juga dipakai (:) … dua: angket dan tes

    18. Kata Depan di dan ke Kata depan di dan ke sering ditulis salah dalam penulisan karya-karya ilmiah. Di dan ke dalam bahasa Indonesia berfungsi ganda, yaitu sebagai kata depan dan sebagai awalan. Di sebagai awalan dapat diberikan contoh sbb: Contoh: digantung, dibawa, dijaring, dibaca, diejek, didakwa, dll. Di yang berfungsi sebagai kata depan adalah sbb: Contoh: di atas, di dalam, di Bangkinang, di Kampus, di laut, dll. Ke yang berfungsi sebagai awalan ditulis serangkai dengan kata yang mengiringinya. Ke sebagai imbuhan biasanya berbentuk kata benda. Contoh: kekasih, ketua, kedinginan, kepagian, kebingungan, dll. Ke yang berfungsi sebagai kata depan biasanya menyatakan arah dan tujuan. Contoh: ke Bangkinang, ke belakang, ke dalam, ke luar negeri, dll

    19. Penulisan Kata Turunan Gabungan kata yang hanya mendapatkan awalan atau akhiran biasanya ditulis dengan tetap. Mis: mebuka diri, berjabat tangan, garis bawahi, dll. Gabungan kata yang telah mendapatkan awalan dan akhiran, maka ditulis menyatu. Mis: menandatangani, menggarisbawahi, pertanggungjawaban, dll

    20. Penulisan Unsur serapan Bahasa Indonesia menyerap unsur dari berbagai bahasa lain baik dalam maupun luar negeri. Berdasarkan taraf integrasinya unsur pinjaman ada dua golongan: 1- unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap(resuffle, shuttle cock). Pengucapannya masih mengikuti cara asing. 2- unsur pinjaman yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Ejaannya hanya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya: Belanda haemoglobin hemoglobin komfoor kompor Inggris gouverneur gubernur contour kontur

    21. CARA MERUJUK PUSTAKA (A). Untuk menyusun laporan ilmiah gunakanlah pustaka primer (Malajah ilmiah, monograf, jurnal, dll), dan hindari buku ajar. (B). Pada dasarnya ada 2 cara mengacu pustaka: 1. Sistem menuliskan nama pengarang pada teks. 2. Sistem pencantuman nomor pustaka. (C). Cara merujuk pada pustaka dapat digunakan dengan cara berikut: Menurut Ortega dan Sutherland (1992), recruitmen oyster Crassostrea virginica di perairan utara Carolina terjadi pada bulan Agustus dan September. Ortega dan Sutherland (1992) melaporkan bahwa recruitmen oyster Crassostrea virginica ..................... Recruitmen oyster Crassostrea virgincta .........(Ortega dan Sutherland 1992).

    22. Daftar Pustaka dengan sistem nomor urut dalam teks. Untuk meningkatkan jumlah populasi oyster dari Carolina utara, maka devisi perikanan laut memperkenalkan program cultch planting pada akhir tahun 1940-an ?1? Program tersebut telah terbukti sebagai cara untuk meningkatkan densitas oyster bila overharvesting memusnahkan substrat tempat oyster menempel ?2?. 1. Munden, F. H. 1981. North Carolina oyster rehabilitation technical services. North Carolina Departement of Natural Resources and Community Development. Completion report. Morehead City North Carolina. 41 p.   2. Abbe, G. R. 1988. Population structure of the American oyster, Crassostrea virginica on an oyster bar in central Chesapeake Bay: Changes associated with shell planting and increased recruitment. Journal of shellfish Research 7:33-40.

    23. Kebiasaan salah dalam menulis kutipan: Menurut Pulungan (1988) dalam Effendi (2000). Penulis tersebut membaca sepotong kalimat tulisan Pulungan di dalam tulisan Effendi. Ini merupakan hal yang tidak diperkenankan. Penggunaan kata dalam dimaksudkan bila ada artikel Pulungan di dalam buku yang disunting oleh Effendi. Dalam hal ini Pulungan adalah penulis yang karangan aslinya dibaca, tetapi dimuat di dalam buku yang disunting oleh Effendi.   Merujuk Pustaka sebaiknya tidak mengutip secara harfiah. Bacalah Pustaka tersebut dengan seksama lalu ambil intisarinya. Jangan sekali-kali mengutip kembali pernyataan kutipan yang ditulis oleh pengarang, sebab penapsiran orang lain bisa saja berbeda dengan tafsiran anda sendiri.

    24. PARAGRAF Kesatuan ? hanya berisi satu gagasan Kelngkapan ? gagasan pokok dan gagasan penjelas Kepaduan ? ada kaitan antargagasan Artikel ? Deduktif (gagasan pokok di awal)

    25. Bapak-bapak, balonku ada lima Rupa-rupa warnanya Merah, kining, kelabu, merah muda dan hijau Meletus balon hijau Balon ku tinggal empat

    26. Terima Kasih

More Related