1 / 34

Sentral Telepon

2. Brief History. Sentral manualSentral OtomatisStep-by-step Exchange (Strowger Exchange)Crossbar ExchangeStored Program Controlled (SPC) ExchangeDigital Exchange. 3. Sentral Manual. Pembentukan hubungan antara pemanggil dengan yang dipanggil dilakukan melalui operatorSalah satu kelemahan:Pri

Sophia
Download Presentation

Sentral Telepon

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


    1. Sentral Telepon Tutun Juhana KK Teknik Telekomunikasi Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung

    2. 2 Brief History Sentral manual Sentral Otomatis Step-by-step Exchange (Strowger Exchange) Crossbar Exchange Stored Program Controlled (SPC) Exchange Digital Exchange

    3. 3 Sentral Manual Pembentukan hubungan antara pemanggil dengan yang dipanggil dilakukan melalui operator Salah satu kelemahan: Privacy tidak terjaga

    4. 4

    5. 5 Strowger Exchange The first automatic exchange A mechanical exchange Ditemukan oleh Almon Brown Strowger (1839 – May 26, 1902) Disebut juga dengan nama Step-by-step exchange Tidak perlu ada operator Perlu perangkat pendial

    6. 6 Prinsip kerja sentral Strowger

    7. 7 Click pada gambar untuk mendengar suara sentral Strowger ketika pelanggan mendial '958'

    8. 8

    9. Some limitations in mechanical switch lead to the introduction of crossbar switching system

    10. 10 Crossbar Switch Electro-mechanical switch Menggunakan kontak-kontak rele

    11. 11

    12. 12 Berbeda dengan direct progressive control, pada common control nomor yang di-dial disimpan dulu di register Nomor tersebut di atas kemudian dianalisa untuk ditindaklanjuti oleh marker yang merupakan sebuah hard-wired processor Setelah call setup selesai, register dan marker bebas kembali untuk menangani call setup berikutnya Marker khusus dirancang untuk sentral crossbar Marker dikembangkan kemudian menjadi Stored program control (SPC)

    13. 13 Stored program control (SPC) Sistem sentral berbasis SPC memiliki empat elemen dasar fungsional sebagai berikut: Switching matrix Call store (memory) Program store (memory) Central processor (computer)

    14. 14

    15. 15 Proses penyambungan saluran telepon pada sentral telepon analog disebut space switching (sehingga sentral telepon disebut juga space-division switch) Pada space switching, penyambungan saluran telepon dilakukan pada spatial domain Pada sentral telepon digital, selain space switching dilakukan juga time switching Pada time switching dapat terjadi pertukaran time slot

    16. 16 Hirarki Sentral Jaringan telepon membutuhkan interkoneksi antar sentral untuk merutekan trafik secara ekonomis dan efektif Sentral-sentral saling dihubungkan menggunakan sekelompok saluran trunk yang biasa disebut trunk group Jaringan berhirarki mampu menangani trafik yang besar serta menggunakan sejumlah kecil trunk groups

    17. 17 Struktur hirarki sentral menurut (ITU-T)

    18. 18 Salah satu contoh penerapan hirarki sentral

    19. 19 Penomoran Tujuan Memberikan identitas yang unik bagi setiap pelanggan di dalam suatu wilayah penomoran (lokal), atau di dalam suatu negara (nasional), atau di seluruh dunia (internasional) Membantu proses perutean panggilan Rincian mengenai penomoran dapat dibaca pada dokumen Fundamental Technical Plan (FTP) Aspek dan teknik penomoran yang dibahas pada kuliah ini hanya sebagian

    20. 20 Penomoran di Indonesia Mengikuti Rekomendasi ITU-T E.164 untuk jaringan dan pelayanan telekomunikasi umum Mengikuti Rekomendasi ITU-T X.121 untuk jaringan data umum (Public Data Network =PDN)

    21. 21 Rekomendasi ITU-T E.164 Nomor internasional untuk pelanggan terdiri atas Kode Negara dan Nomor (Signifikan) Nasional Panjang nomor internasional maximum : 15 digit Indonesia diberi alokasi kode negara 2 digit yaitu 62 Tersisa 13 digit untuk Nomor (Signifikan) Nasional

    22. 22 Kode tujuan ada dua macam: Yang mengandung informasi geografis ? Kode Wilayah Yang tidak mengandung informasi geografis ? Kode Akses Jaringan/Kode Akses Pelayanan Implementasinya di dalam penomoroan: Untuk jaringan tetap Tingkat lokal : Nomor Pelanggan Tingkat Nasional : NDC (Kode Wilayah) + Nomor Pelanggan Tingkat Internasional : Kode Negara + NDC (Kode Wilayah) + Nomor Pelanggan Untuk jaringan bergerak (seluler) Tingkat nasional : NDC (Kode Akses Jaringan) + Nomor Pelanggan Tingkat internasional: Kode Negara + NDC (Kode Akses Jaringan) + Nomor Pelanggan Untuk penyelanggara jasa dengan liputan nasional Tingkat nasional : NDC (Kode Akses Pelayanan) + Nomor Pelanggan Tingkat Internasional: Kode Negara + NDC (Kode Akses Pelayanan) + Nomor Pelanggan

    23. 23 Alokasi Kode Wilayah

    24. 24

    25. 25 Prosedur pemanggilan Untuk membedakan jenis panggilan yang satu dengan yang lainnya digunakan pemilihan dengan prefiks atau tanpa prefiks Jenis prefiks yang digunakan di dalam proses pemanggilan: Prefiks Internasional untuk panggilan internasional Prefiks Nasional untuk panggilan jarak jauh nasional dan juga untuk mengakses jaringan/pelayanan lain

    26. 26 Prosedur pemanggilan antar pelanggan PSTN Panggilan lokal Panggilan yang ditujukan kepada pelanggan lain yang berada di dalam wilayah penomoran yang sama Pelanggan langsung men-dial Nomor Pelanggan tujuan saja Panggilan SLJJ Panggilan yang ditujukan kepada pelanggan lain yang berada di dalam wilayah penomoran yang berbeda FTP Nasional 2000 memunculkan option pemilihan operator SLJJ yang dapat dipilih oleh pelanggan Di sini kita bahas prosedur pemanggilan tanpa option pemilihan operator SLJJ (operator SLJJ-nya sama dengan operator jaringan lokal) Pelanggan harus memutar nomor berikut: Prefiks Nasional + Kode Wilayah + Nomor Pelanggan Panggilan SLI (Sambungan Langsung Internasional) Prefiks SLI + Kode Negara Tujuan + Nomor (Signifikan) Nasional (di negara tujuan)

    27. 27

    28. 28 Format dan Pengalokasian Prefiks Prefiks internasional Adalah digit ’00’ Hanya berfungsi bila digunakan sebagai bagian dari prefiks SLI Prefiks SLI Format : ’00X’ X = 1,...,8 Identifikasi penyelenggara jaringan sambungan internasional Prefiks Nasional Adalah digit ‘0’ (sesuai Rekomendasi ITU-T E.164

    29. 29 Penomoran terminal PSTN Nomor (Signifikan) Nasional Panjang : 10 digit Terdiri dari 2 atau 3 digit Kode Wilayah bersama dengan 8 atau 7 digit nomor pelanggan Kode Sentral 4 digit (atau 3 digit) pertama dari nomor pelanggan merupakan kode sentral Digunakan terutama untuk proses routing dan pembebanan (charging) Satu sentral dapat memiliki lebih dari satu kode sentral Nomor-nomor khusus Polisi : 110 Panggilan darurat : 112 (khusus untuk seluler) Pemadam kebakaran : 113 SAR : 115 Ambulance : 118 Nomor-nomor ini harus dapat diakses langsung dari seluler

    30. 30

    31. 31

    32. 32 Contoh perutean panggilan telepon International call dari Finlandia ke Stockholm-Swedia dan panggilan jarak jauh ke nomor telepon 09 13115 di Helsinki

    33. 33 Trunk network

    34. 34 International Network

More Related