1 / 55

Classis Sporozoa

Classis Sporozoa. Sporozoa. Parasit yg termasuk Sporozoa berkembangbiak secara aseksual (Schizogony) dan seksual (sporogony) secara bergantian Kedua cara berkembangbiak ini dpt be r langsung: Dlm satu hospes pada COCCIDIA (genus: Eimeria, Isospora, dan Toxoplasma).

aadi
Download Presentation

Classis Sporozoa

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Classis Sporozoa

  2. Sporozoa • Parasit yg termasuk Sporozoa berkembangbiak secara aseksual (Schizogony) dan seksual (sporogony) secara bergantian • Kedua cara berkembangbiak ini dpt berlangsung: • Dlm satu hospes pada COCCIDIA (genus: Eimeria, Isospora, dan Toxoplasma). • Pada HAEMOSPORIDIA (Plasmodium) diperlukan dua hospes yg berlainan jenis

  3. Coccidia • Penemuan lain pada tahun 1980 diketahui bahwa penyakit pada hewan dari Cryptosporidium juga patogen pada manusia dan menyebabkan infeksi oportunistik disertai diare pada penderita AIDS • Coccidia lain yg patogen adalah Cyclospora yg penentuan taksonominya blm jelas & menyebabkan diare

  4. Morfologi dan siklus hidup • Coccidia digolongkan berdasarkan bentuk ookista yg khas dan ukuran besarnya yg bervariasi, serta bentuk dan jumlah sporoblat dan sporozoit yg berbeda • Ookista mempunyai dinding, di sitoplasma terdpt satu inti. Inti ookista membelah dan membentuk dinding dan menjadi sporokista. Di dlm sporokista dbntk sporozoit

  5. lanjutan • Coccidia hidup dlm sel epitel usus, dlm sel tsb terjd siklus aseksual/skizogoni. Ookista yg berisi sporokista ditemukan dlm tinja • Bila sporokista matang tertelan hospes di rongga usus kecil dindingnya akan pecah dan keluar sporozoit yg berbntk lonjong dan kecil. • Sporozoit akan masuk ke sel epitel usus kecil dan menjadi trofozoit • Trofozoit dlm sel epitel usus kecil membesar sampai hampir mengisi seluruh sel, kemdn intinya membelah menjadi banyak (skizon), diikuti oleh pembagian protoplasma, shg terbentuk merozoit

  6. Bila skizon matang pecah , merozoit memasuki sel hospes lain, tumbuh mjd trofozoit dan mulai lagi dengan skizogoni sampai beberapa kali • Sebagian sporozoit yg tlh menjadi trofozoit mulai dg sporogoni. • Pada proses ini dibentuk gametosit dlm sel epitel usus kecil. Sebgn trofozoit mbtk makrogametosit dan sbgn mbntk mikrogametosit • Satu makrogametosit berkembang mjd satu makrogamet, sedang satu mikrogamet berkembang mjd bbrp mikrogamet • Setelah makrogamet dibuahi oleh mikrogamet terbentuk zigot yg kmd dsbt ookista, • Di dlm ookista dbntk sporoblas, yg pd perkembangan selanjutnya mjd sporokista, di dlm sporokista dbntk sporozoit • Pada genus Isospora, ookista matang berisi 2 sporokista yg msg2 mengandung 4 sporozoit . • Pada genus Eimeria, ookista matang berisi 4 sporokista yg msg2 mengandung 2 sporozoit

  7. Eimeria • Hospes parasit tsb adl binatang, Ex: E. Clupearum hidup dlm hati ikan haring dan E. sardinae dlm ikan sardin • Banyak species lain yg hidup pada ayam, burung, kambing, sapi dan babi • E. perforans tdpt dlm epitel usus kelinci

  8. Isospora • Hospes I. belli dan I.hominis adl manusia • Penyakitnya dsbt isosporiasis • Distribusi geografik: penyebarannya luas, walaupun jarang ditemukan • Daerah endemi ditemukan di Afrika Selatan, Amerika Selatan, RRC, India, Jepang, Filipina, Indonesia & pulau2 di Pasifik

  9. Morfologi dan siklus hidup • Hanya diketahui stadium ookista yg bntknya bujur memanjang • Ookista I. belli 25-33µ > dp I. hominis 16µ • Dinding lapis dua, rata & tdk berwarna, sitoplasma bergranula & memp. satu inti. • Ookista mjd matang dlm wkt 1-5 hr. Sporokista menghasilkan 4 sporozoit yg bntknya memanjang & memp. satu inti • Infeksi terjadi bila tertelan ookista / sporokista matang

  10. Patologi, gejala klinis dan diagnosis • Infeksi biasanya berlangsung tanpa gejala atau dg gejala usus ringan. Infeksi berat dpt menimbulkan diare • Diagnosis dibuat dg menemukan ookista dlm tinja • Pengobatan : kemoterapi tdk diperlukan, krn penyakitnya dpt sembuh sendiri • Epidemiologi, penularan tjd mell mkn dan air yg terkontaminasi dg ookista atau sporokista

  11. Toxoplasma gondii • Sejarah • Ditemukan pd thn 1908 pd bnt mengerat, yaitu Ctenodactylus gundi, di lab. di Tunisia dan pd seekor kelinci di Lab di Brazil (Nicolle & Splendore) • Pd thn 1937 parasit tsb ditemukan pd neonatus dg ensefalitis. • Walaupun infeksi transmisi intrauterin secara transplasental telah diketahui, ttp baru pd thn 1970 daur hidup parasit tsb mjd jelas, ketika ditemukan daur seksualnya pada kucing (Hutchinson) • Setelah dikembangkan tes serologi yg sensitif oleh Sabin dan Feldman (1948)

  12. Hospes dan distribusi geografik • Hospes definitif T. gondii adl kucing & bnt sejenisnya (Felidae). • Hospes perantaranya adl manusia, mamalia lainnya dan burung • Parasit tsb menyebabkan toksoplasmosis kongenital dan toksoplasmosis akuisita • Distribusi geografik kosmopolitan pd manusia dan binatang

  13. Morfologi dan siklus hidup • T. gondii suatu sp dr Coccidia yg mirip Isospora. Dlm sel epitel usus kucing berlangsung daur hidup aseksual / skizogoni dan seksual (gametogoni, sporogoni) yg menghasilkan ookista yg dikeluarkan bersama tinja • Ookista bntknya lonjong, ukuran 12.5µ menghasilkan 2 sporokista yg msg2 mengandung 4 sporozoit. • Bila ookista tertelan oleh mamalia lain atau burung (hospes perantara), mk pd bbgai jaringan hospes perantara dibentuk kelompok2 trofozoit yg membelah secara aktif dan dsbt takizoit (membelah cepat) • Kecepatan takizoit Toxoplasma berkurang secara berangsung & terbnk kista yg mengandung bradizoit (membelah perlahan)

  14. Lanjutan • Masa ini dsb masa klinis menahun/infeksi laten • Pada hospes perantara tdk dibntk stadium seksual, ttp dibntk stadium istirahat, yaitu kista jaringan. • Bila kucing sbg hospes definitif makan hospes perantara yg terinfeksi, maka terbentuk lagi berbagai stad seksual di dlm sel epitel usus • Di tubuh kucing ditemukan stadium trofozoit dan kista jaringan. Pd manusia takizoit ditemukan pd infeksi akut dan dpt memasuki tiap sel yg berinti • Bentuk takizoit menyerupai bulan sabit dg satu ujung yg runcing & ujung lain yg agak membulat. Panjangnya 4-8µ & memp satu inti di tengah

  15. Lanjutan • Takizoit pd manusia adl parasit obligat intraseluler • Takizoit berkembangbiak dlm sel, bila sel penuh dg takizoit, maka sel menjadi pecah dan takizoit memasuki sel-sel disekitarnya atau difagositosis oleh sel makrofag • Kista jaringan dibntk di dlm sel hospes bila takizoit yg membelah tlh membnt dinding • Ukuran kista berbeda-beda yg kecil mengandung hanya bbrp organisme, ada yg berukuran 200µ berisi 3000 organisme • Kista jaringan dpt ditemukan di dlm hospes seumur hidup terut di otak, otot jantung & otot bergaris • Di otak kista bbntk lonjong atau bulat, sdangkan di otot kista mengikuti bentuk sel otot

  16. Cara infeksi 1. pada toksoplasmosis kongenital transmisi Toxoplasma kpd janin tjd in utero melalui plasenta, bila ibunya mdpt infeksi primer wkt ia hamil 2. pada toksoplasmosis akuisita infeksi dpt tjd bila makan daging mentah / kurang matang (mis sate), kalau daging tsb mengandung kista jaringan/takizoit. Yg tdk makan daging infeksi mell ookista yg dikeluarkan dg tinja kucing tertelan

  17. Lanjutan 3. infeksi juga dpt tjd di Lab. pd org yg bekerja dg binatang percobaan yg diinfeksi dg T. gondii, melalui jarum suntik dan alat lab lain yg terkontaminasi dg T. gondii. Wanita hamil tdk dianjurkan bekerja dg T. gondii yg hidup. Infeksi juga tjd sewaktu mengerjakan autopsi 4. Infeksi dpt tjd dg transplantasi organ dr donor yg menderita toksoplasmosis laten 5. Transfusi darah lengkap juga dpt menyebabkan infeksi

  18. Patologi dan gejala klinik • Setelah invasi yg tjd di usus, parasit memasuki sel atau difagositosis. Sebagian parasit mati setelah

  19. MALARIA • Mal area = udara buruk = bad airTerdapat 4 genus:Plasmodium vivax, P. falciparum, P. malariae, dan P. ovalePada kera ditemukan species parasit yang hampir sama dengan manusia

  20. Daur hidup • Fase seksual (sporogoni) pada nyamuk dan aseksual (skizogoni) dalam hospes vertebrata • Fase aseksual mempunyai Dua daur, 1) dalam erithrosit (skizogoni erithrosit), dan 2) dalam sel hati (skizogoni eksoerithrositik)

  21. Fase skizogoni dalam sel hati • Anopheles betina yang mengandung parasit dalam kelenjar liurnya ketika menusuk hospes, sporozoit masuk dalam darah, dan 0.5 jam masuk dalam sel hati dan berkembang biak. Inti parasit membelah berulang-ulang dan skizon jaringan berbentuk bulat atau lonjong, menjadi besar 45µ. Pembelahan inti disertai oleh pembelahan sitoplasma yang mengelilingi

  22. LANJUTAN • setiap inti sehingga terbentuk beribu-ribu merozoit, sel hati yang penuh dengan merozoit akan pecah, merozoit bebas, sebagian besar difagositosis, tetapi sebagian lain berhasil memasuki sel hati baru untuk mengulangi siklus skizogoni.untuk P. falciparum hanya berlangsung satu kali, sedangkan species lainnya dapat melanjutkan siklus ini

  23. bertahun-tahun lamanya, sehingga relapse dapat terjadi setelah beberapa tahun. Proses dsbt skizogoni praerithrositer karena terjadi sebelum sel darah merah diinfeks

  24. Fase skizogoni dalam darah/fase eritrositik • Dimulai ketika merozoit memasuki sel darah merah. Parasit mulai tampak sebagai kromatin kecil dikelilingi oleh sedikit sitoplasma yang mempunyai bentuk cincin, yaitu trofozoit. Pada trofozoit yang sedang tumbuh sitoplasma membesar, bentuknya menjadi tidak teratur dan mulai membentuk pigmen. Trofozoit tumbuh menjadi skizon muda,

  25. kemudian menjadi skizon matang dan membelah menjadi banyak merozoit. Dengan selesainya pembelahan tersebut, sel darah merah pecah dan merozoit, pigmen, serta sisa sel (residu) keluar dan masuk ke dalam plasma darah. Merozoit yang tidak difagositosis memasuki sel darah merah lain untuk mengulangi schizogoni. Beberapa merozoit yang masuk ke eritrosit tidak membentuk skizon, tetapi membentuk gametosit

  26. Fase Sporogoni • Gametosit yang ditelan bersama darah oleh nyamuk, mikrogametosit (gamet jantan) titik kromatin membagi diri menjadi 6 sampai 8 inti yang bergerak ke pinggir parasit. Di pinggir tersebut beberapa filamen yang bentuknya seperti cambuk dan mempunyai gerakan aktif, yaitu mikrogamet berinti tunggal, didesak ke luar dan akhirnya lepas dari sel induk.

  27. LANJUTAN 1 • Proses ini disebut sebagai eksflagelasi. Sementara makrogametosit (gamet betina) menjadi matang sebagai makrogamet, terdiri atas sebuah badan dari sotoplasma yang berbentuk bulat dengan sekelompok kromatin ti tengah. Fertilisasi (pembuahan) terjadi karena masuknya mikrogamet ke dalam makrogamet dan membentuk zigot. Zigot

  28. LANJUTAN 2 • berubah menjadi bentuk seperti cacing yang disebut ookinet yang dapat menembus dinding lambung nyamuk, tumbuh menjadi ookista yang berbentuk bulat di antara lapisan epitel dan membran basal dinding lambung, menjadi beberapa kali lebih besar dari bentuk semula. Di dalam ookista terbentuk ribuan sporozoit, dengan pecahnya ookista, sporokista,

  29. LANJUTAN 3 • sporozoit dilepaskankan ke rongga badan, dan bergerak ke seluruh jaringan nyamuk. Beberapa sporozoit menembus kelenjar liurnya. Bila nyamuk menusuk manusia, sopozoit masuk ke dalam darah dan jaringan, dan mulailah siklus pra-eritrositik dan eritrositik. Siklus sporogoni di dalam nyamuk mempergunakan waktu 8-12 hari.

  30. Gejala klinis • Gejala adanya demam dan menggigilMasa tunas intrinsik (mulai masuk-timbul gejala) antara 8-37 hari. Terpendek P. falciparum dan terpanjang P. malariae.Masa prepaten berlangsung sejak saat infeksi sampai ditemukan parasit dalam darah untuk pertama kali

  31. Demam • Demam berhubungan dengan pecahnya sejumlah skizon matang dan keluarnya merozoit yang masuk dalam aliran darah. Serangan demam disertai gejala lesu, sakit kepala, tidak nafsu makan, kadang disertai mual dan muntahPada P. vivax periodisitas demam setiap 42 jamP. malariae 72 jamP. falciparum 24 jam

  32. gejala klinis dengan munculnya serangan demam pada masing-masing species

  33. Serangan demam yang khas terdiri atas • Stadium menggigil, nadinya cepat, tetapi lemah, bibir dan jari menjadi biru, kulit kering dan pucat, pada anak disertai kejang, berlangsung 15 menit sampai 1 jam • Stadium puncak demam. Dari dingin menjadi panas, muka menjadi merah, kulit kering dan terasa panas • Stadium berkeringat, suhu turun dengan cepat, berlangsung 2-4 jam

  34. MORFOLOGI • Morfologi plasmodium dalam darah, sitoplasma mempunyai bentuk tidak teratur pada berbagai stadium pertumbuhan dan mengandung kromatin, pigmen, serta granula. pigmen malaria adalah suatu kompleks yang terdiri atas protein yang didenaturasi, yaitu hemozoin atau hematin, suatu hasil metabolisme parasit dengan bahan-bahan dari eritrosit..

  35. pigmen tidak terdapat pada parasit ekso-eritrositik yang terdapat pada sel hati. gametosit dapat dibedakan dari trofosoit tua oleh karena oleh karena sitoplsma lebih padat, tidak adanya pembelahan kromatin dan adanya pigmen yang tersebar pada periferi

  36. Morfologi P. vivax • Warna eritrosit yang dihinggapi oleh P. vivax menjadi pucat krn kekurangan hemoglobin dan membesar. 1) Trofozoit muda tampak sebagai cakram dengan inti pada satu sisi, sehingga merupakan cincin stempel. 2) Trofozoit tumbuh bentuknya menjadi tidak teratur, pigmen halus dan menunjukkan gerakan ameboid yang jelas. 3) Setelah 36 jam mengisi lebih dari

  37. setengah sel darah merah yg membesar, inti membelah menjadi skizon. 4) Setelah 48 jam, skizon mencapai 8-10µ dan mengalami segmentasi. inti membelah membentuk 16 - 18 sel, berbentuk bulat atau lonjong, berdiameter 1.5 - 2 mikron, disebut merozoit. Gametosit berbentuk lonjong, hampir mengisi seluruh eritrosit. 5) Mikrogametosit mempunyai inti

  38. berwarna merah muda pucat dan sitoplasma berwarna biru pucat6) Makrogamet mempunyai sitoplasma yang berwarna biru dengan inti padat dan letaknya di pinggir parasit. Sel darah yang diinfeksi P. vivax terdapat butir2 halus, bulat, uniform, merah muda atau kemerah2an (titik Schuffner)

  39. 1                 2               3              4                 5                     6 Gambar morfologi P. vivax (after Jeffrey & Leach, 1975)

  40. Morfologi P. vivax

More Related