1 / 57

OLEH PT. PLN (PERSERO) SEKTOR KIT BL.

ggggggggggg. DASAR DASAR K3. OLEH PT. PLN (PERSERO) SEKTOR KIT BL. UTAMAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. ASSALAM MU'ALAIKUM. DIAN FIRZA Ahli K3 Umum PT.PLN ( Persero ) SBDL Komplek PLN Raja Basa Blok C.03. PERKENALAN Nama : DIAN FIRZA TTL : Tanjung Karang 30 Mei 1972

albin
Download Presentation

OLEH PT. PLN (PERSERO) SEKTOR KIT BL.

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ggggggggggg DASAR DASAR K3 OLEH PT. PLN (PERSERO) SEKTOR KIT BL. UTAMAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

  2. ASSALAM MU'ALAIKUM • DIAN FIRZA • Ahli K3 Umum PT.PLN (Persero) SBDL • Komplek PLN Raja Basa Blok C.03

  3. PERKENALAN • Nama : DIAN FIRZA • TTL : Tanjung Karang 30 Mei 1972 • Alamat : Komplek PLN Raja Basa B. Lampung • Status : KL – 1/3/5 • Pendidikan : S1 Teknik Mesin • Tugas-tugas di PLN * 1991-1997 = Staf Pemeliharaan PLTD/G Tarahan * 1998 – 2001 = Staf Operasi PLTD/G Tarahan * 2002 – 2007 = Staf Operasi PLTA Batutegi * 2008 = K3 Sekum SBDL * 2009 = PH. Supervisor Sekum SBDL * 2010 – 2012 = Supervisor Pemeliharaan PLTA Batutegi * 2013 - ...... = Supervisor Operasi A PL. Tanggamus (PLTP/PLTA)

  4. UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA Lembaran Negara No. 1 Tahun 1970 (Tambahan Lembaran Negara No. 1918) Di Undangkan Tgl. 12 Januari 1970

  5. Pasal 5, 20 dan 27 ayat (2) UUD 1945 DASAR HUKUM - 1 Pasal 86, 87 Paragraf 5 UU Ketenagakerjaan UU No.1 Tahun 1970 Peraturan Pelaksanaan Peraturan Khusus PP; Per.Men ; SE;

  6. DASAR HUKUM Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 : Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan UU No.14 Tahun 1969 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Mengenai ketenagakerjaan Pasal 3 Tiap tenaga kerja berhak atas pekerjaan dan penghasilan yang layak bagi kemanusiaan Pasal 9 Tiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan, kesehatan, kesusilaan, pemeliharaan moril kerja serta perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama Pasal 10 Pemerintah membina norma perlindunggan tenaga kerja yang meliputi norma keselamatan kerja, norma kesehatan kerja, norma kerja, pemberian ganti kerugian, perawatan dan rehabilitasi dalam hal kecelakaan kerja

  7. GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN • BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT • Pengobatan/ Perawatan • Gaji (Biaya Diasuransikan) $1 • Kerusakan gangguan • Kerusakan peralatan dan perkakas • Kerusakan produk dan material • Terlambat dan ganguan produksi • Biaya legal hukum • Pengeluaran biaya untuk penyediaan fasilitas dan peralatan gawat darurat • Sewa peralatan • Waktu untuk penyelidikan $5 HINGGA$50 BIAYA DALAM PEMBUKUAN: KERUSAKAN PROPERTI (BIAYA YANG TAK DIASURANSIKAN) $1 HINGGA$3 • Gaji terusdibayar untuk waktu yang hilang • Biaya pemakaian pekerja pengganti dan/ atau biaya melatih • Upah lembur • Ekstra waktu untuk kerja administrasi • Berkurangnya hasil produksi akibat dari sikorban • Hilangnya bisnis dan nama baik BIAYA LAIN YANG TAK DIASURANSIKAN

  8. KECELAKAAN KERJA • KEBAKARAN • PELEDAKAN • PENYAKIT AKIBAT KERJA • PENCEMARAN LINGKUNGAN

  9. FAKTOR BAHAYA DI LINGKUNGAN KERJA MANAJEMEN PERUSAHAAN MANUSIA PROSES MESIN MEDIA FISIK KIMIA POTENSI BAHAYA (HAZARD) ERGONOMI BIOLOGIS

  10. TUJUAN PENGAWASAN KESEHATAN KERJA • Upaya perlindungan kepada tenaga kerja dan orang lain dari potensi bahaya yang berasal dari : • Kondisi mesin, pesawat, alat kerja, • bahan, energi • Lingkungan kerja • Sifat pekerjaan • Cara kerja • Proses produksi

  11. LINGKUNGAN KERJA • Adalah • Kondisi lingkungan di tempat kerja • yang terdiri dari faktor : • Fisik • Kimia • Biologi • Fisiologi • Psikologi

  12. FAKTOR FISIK • Suara bising gangguan konsentrasi, komunikasi dan ketulian • Suhu ekstrem – lelah, kejang , pinsan • Suhu rendah – Hipotermia, frosbite • Penerangan – katarak, kebutaaan, rabun dll • Sinar inframerah – katarak • Sinr ultraviolet radang selaput mata • Radiasi – kanker darah • Getaran – penyempitan pembuluh darah, gangguan syaraf dan tulang sendi

  13. FAKTOR KIMIA • Bahan kimia baik berbentuk padat, partikel, cairan • Bahan Proses (bahan baku) Bahan antara (hasil sampingan), atau sampah produksi • Pencemaran lingkungan kerja • Berbentuk Uap, gas, Debu atau larutan

  14. Safety vs Health • Health Hazard • Safety Hazard • Mechanic • Electric • Kinetic • Substances • Physic • Chemical • Biologic • Ergonomics • Psychosocial • Flammable • Explosive • Combustible • Corrosive Accidental release 2. Konsekuensi 2. Konsekuensi • Minor • Mayor • Fatal • Injuries • Accident • Terpapar  kontak  penyakit mendadak, menahun, kanker dan dampak terhadap masyarakat umum • (Prolonged Reaction) • Assets • Damage • Mendadak, dramatis, bencana • (Sudden Reaction) 3.Konsentrasi kepedulian • pd bahaya tersembunyi • Sepertinya kurang urgent (laten) • Prinsip pendekatan • Pengkajian kepaparan • Utk memperkecil kepaparan 3. Konsentrasi kepedulian • Environment (bahan pencemar) • Exposure • Work hours • PPE • Pendidikan • Karir jab. Sesuai pendidikan • Titik berat pd kerusakan asset, fatality • Sepertinya urgen (bahaya mendadak) • Prinsip pendekatan • Pengkajian resiko • Utk memperkecil resiko • Process • Equipment, facilities, tools • Working practices • Guarding • Pengalaman • Karir lapangan + pelatihan

  15. Keselamatan dan • Kesehatan Kerja (K3) • Filosofi • Keilmuan • Hukum/Praktis Keselamatan Kerja Kesehatan Kerja • Hazard • Danger • Risiko • Insiden • Accident • Unsafe Action • Unsafe Condition

  16. Pengertian K3 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Philosophy Upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan tenaga kerja dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat yang adil dan sejahtera.

  17. PENGANTAR KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA (K3) Upaya / pemikiran dalam menjamin keutuhan dan kesempurnaan jasmani rohani manusia pada umumnya dan tenaga kerja pada khususnya serta hasil karya dan budaya yang dalam rangka menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Filosofi Ilmu dan penerapan teknologi pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja Keilmuan

  18. Pengertian K3 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya mencegah kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran, penyakit akibat kerja , dll Keilmuan “ACCIDENT PREVENTION”

  19. Pengertian “HAZARD” Adalah sumber bahaya potensial yang dapat menyebabkankecelakaan/kerusakan Hazarddapat berupa : bahan-bahan , bagian-bagian mesin, bentuk energi, metode kerja atau situasi kerja.

  20. Pengertian KECELAKAAN KERJA Kejadian yang tidak diinginkan yang dapat mengakibatkan terganggunya proses pekerjaan yang telah direncanakan sebelumnya Catatan : Kecelakaan kerja termasuk kebakaran, peledakan, penyakit akibat kerja.

  21. SAFE ggggggggggg Pengertian • “DANGER” Merupakan tingkat bahayadari suatu kondisi dimana atau kapan munculsumber bahaya. adalah suatu kondisi dimana atau kapan munculnya sumber bahaya telah ter-identifikasi dan telah dikendalikan ke tingkat yang memadai Aman (safe)

  22. DEFINISI Bahaya • Sesuatu/sumber yang berpotensi menimbulkan cedera/kerugian (manusia, proses, properti dan lingkungan • Faktor internal yang menjadikan konsekuensi Konsekuensi = Hazard x exposure Exposure = konsentrasi x lama pemajanan • Tidak akan menjadi risiko jika tidak ada pemajanan

  23. “RISK” risicare

  24. DEFINISI Risiko/Risk • Kesempatan untuk terjadinya cedera/kerugian dari suatu bahaya, atau kombinasi dari kemungkinan dan akibat risiko • Mempunyai 2 dimensi/parameter yaitu Probability dan Konsekuensi • Risiko = Probability x Konsekuensi • Risiko = Prob x Hazard x Konsentrasi x lama

  25. “RISK” Resikoadalah ukuran kemungkinan kerugian yang akan timbul darisumber bahaya (hazard)tertentu yang terjadi. Untuk menentukanresiko membutuhkan perhitungan antara konsekuensi/ dampak yang mungkin timbul dan probabilitas, yang biasanya disebut sebagaitingkat resiko (level of risk).

  26. PENANGANAN RISIKO Bila suatu risiko tidak dapat diterima maka harus dilakukan upaya penanganan risiko agar tidak menimbulkan kecelakaan/kerugian. Bentuk tindakan penanganan risiko dapat dilakukan sebagai berikut : • Hindari risiko • Kurangi/minimalkan risiko • Transfer risiko • Terima risiko

  27. HIRARKI PENGENDALIAN ELIMINASI 1 2 SUBSTITUSI 3 REKAYASA/ ENGINEERING PENGENDALIAN ADMINISTRATIF 4 5 APD

  28. Hirarki Pengendalian Risiko K3 • Eliminasi Menghilangkan suatu bahan/tahapan proses berbahaya • Substitusi • Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk pasta • Proses menyapu diganti dengan vakum • Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen • Proses pengecatan spray diganti dengan pencelupan • Rekayasa Teknik • Pemasangan alat pelindung mesin (mechin guarding) • Pemasangan general dan local ventilation • Pemasangan alat sensor otomatis

  29. Hirarki Pengendalian Risiko K3 • Pengendalian Administratif • Pemisahan lokasi • Pergantian shift kerja • Pembentukan sistem kerja • Pelatihan karyawan • Alat Pelindung Diri • Helmet • Safety Shoes • Ear plug/muff • Safety goggles

  30. BISNIS BIAYA TINGGI RESIKO PENGENDALIAN

  31. 1 Fatal 29 Cidera berat 300 Kasus P3K, kerusakan properti (keadaan hampir celaka / nearmiss 3000 Sumber bahaya, unsafe act, unsafe condition

  32. 1. IMMEDIATE CAUSE TERMASUK DALAM KELOMPOK INI : 1. UNSAFE ACTS (perbuatan berbahaya) 2. UNSAFE CONDITIONS (kondisi berbahaya)

  33. PENYEBAB KECELAKAAN(De Reamer Theory) KASUS KECELAKAAN IMMEDIATE CAUSES 1.PERBUATAN BERBAHAYA (Unsafe Acts) 2.KONDISI BERBAHAYA (Unsafe Conditions) CONTRIBUTING CAUSES 1.Manajemen dan Supervisi 2.Kondisi Mental Pekerja 3. Kondisi Fisik Pekerja KASUS KECELAKAAN AKIBAT KECELAKAAN • Cidera • Kerusakan Asset • Kerusakan Lingkungan • -Berpengaruh thd : • Produktivitas, Kualitas, • Effisiensi Biaya, Loss

  34. KENAPA PERBUATAN TIDAK AMAN DILAKUKAN • KURANG PENGETAHUAN • KURANG TERAMPIL/ PENGALAMAN • TIDAK ADA KEMAUAN • FAKTOR KELELAHAN • JENIS PEKERJAAN YG TIDAK SESUAI • GANGGUAN MENTAL • KESALAHAN DALAM SIFAT DAN TINGKAH LAKU MANUSIA

  35. PERBUATAN BERBAHAYA(UNSAFE ACTION) • Menjalankan Mesin/ Peralatan tanpa wewenang • Menjalankan Mesin/ Peralatan dgn kecepatan yg tidak semestinya • Membuat Alat Pengaman/K3 tidak berfungsi • Lalai menggunakan APD • Mengangkat barang dengan cara yg salah • Mengambil posisi pada tempat yang berbahaya • Membetulkan mesin dalam keadaan jalan • Lalai memberikan peringatan atau lupa mengamankan tempat kerja • Bersenda gurau tidak pada tempatnya • Memaksakan diri untuk bekerja walaupun sakit • Merancang /memasang peralatan tanpa pengaman

  36. PENYEBAB TERJADINYA KONDISI BERBAHAYA MATERIAL ENERGY KONDISI BERBAHAYA MACHINERY SITE & STRUCTURE DISEBABKAN OLEH : -Environmental Stress -Failures -Design Characteristics

  37. KONDISI BERBAHAYA(UNSAFE CONDITION) • Pelindung atau pengaman yang tidak memadai • Peralatan/ perkakas dan bahan yang rusak tetap digunakan • Penempatan barang yang salah • Sistem peringatan yang tidak memadai • Pengabaian terhadap perkiraan bahaya kebakaran/peledakan • Kebersihan lingkungan kerja yang jelek • Polusi udara di ruangan kerja (gas, uap, asap, debu dsb.) • Kebisingan yang berlebihan • Pemaparan Radiasi • Ventilasi yang tidak memadai • Penerangan yang tidak memadai

  38. FAKTOR-FAKTOR BAHAYA DI TEMPAT KERJA • FISIK (Physical Hazard) • KIMIA (Chemical Hazard • BIOLOGIS (Biological Hazard) • ERGONOMI • PSIKOLOGIS (Psychological Hazard)

  39. A. TEORI DOMINO (William W. Heinrich 1930) A B C D E LINGKUNGAN SOSIAL SIFAT INDIVIDU PERBUATAN/ KONDISI BERBAHAYA KECELAKAAN CIDERA/RUSAK PERSYARATAN PENGENDALIAN : ~ MENGENDALIKAN DAN MENIADAKAN PERBUATAN/KONDISI BERBAHAYA

  40. Logika terjadinya kecelakaan • Setiap kejadian kecelakaan, ada hubungan mata rantai sebab-akibat (Domino Sequen) LACK OF CONTROL BASIC CAUSES INSIDENT IMMIDIATE CAUSES LOSSES

  41. Penyebab dan Akibat Kerugian PENYEBAB TAK LANGSUNG LEMAHNYA KONTROL SEBAB DASAR INSIDEN (Kontak) KERUGIAN PROGRAM TAK SESUAI STANDAR TAK SESUAI KEPATUHAN PELAKSANAAN <KEJADIAN> KONTAK DENGAN ENERGI ATAU BAHAN/ ZAT KECELAKAAN ATAU KERUSAKAN YANG TAK DIHARAPKAN FAKTOR PERORANGAN FAKTOR KERJA PERBUATAN TAK AMAN & KONDISI TAK AMAN THE ILCI LOSS CAUSATION MODEL Bird & German, 1985

  42. LEMAHNYA KONTROL PENYEBAB DASAR PENYEBAB TAK LANGSUNG INSIDEN KERUGIAN KERUGIAN • MANUSIA • PERALATAN • MATERIAL • LINGKUNGAN

  43. LEMAHNYA KONTROL PENYEBAB DASAR PENYEBAB TAK LANGSUNG INSIDEN KERUGIAN INSIDEN • STRUCK AGAINST  menabrak/bentur benda diam/bergerak • STRUCK BY  terpukul/tabrak oleh benda bergerak • FALL TO  jatuh dari tempat yang lebih tinggi • FALL ON  jatuh di tempat yang datar • CAUGHT IN  tusuk, jepit, cubit benda runcing • CAUGHT ON  terjepit,tangkap,jebak diantara obyek besar • CAUGHT BETWEEN  terpotong, hancur, remuk • CONTACT WITH  listrik, kimia, radiasi, panas, dingin • OVERSTRESS  terlalu berat, cepat, tinggi, besar • EQUIPMENT FAILURE  kegagalan mesin, peralatan • EVIRONMENTAL RELEASE  masalah pencemaran KONTAK

  44. LEMAHNYA KONTROL PENYEBAB DASAR PENYEBAB TAK LANGSUNG INSIDEN KERUGIAN SEBAB LANGSUNG PERBUATAN TAK AMAN KONDISI TAK AMAN • OPERASI TANPA OTORISASI • GAGAL MEMPERINGATKAN • GAGAL MENGAMANKAN • KECEPATAN TIDAK LAYAK • MEMBUAT ALAT PENGAMAN TIDAK BERFUNGSI • PAKAI ALAT RUSAK • PAKAI APD TIDAK LAYAK • PEMUATAN TIDAK LAYAK • PENEMPATAN TIDAK LAYAK • MENGANGKAT TIDAK LAYAK • POSISI TIDAK AMAN • SERVIS ALAT BEROPERASI • BERCANDA, MAIN-MAIN • MABOK ALKOHOL, OBAT • GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR • PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK • APD KURANG, TIDAK LAYAK • PERALATAN RUSAK • RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS • SISTEM PERINGATAN KURANG • BAHAYA KEBAKARAN • KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG • KEBISINGAN • TERPAPAR RADIASI • TEMPERATUR EXTRIM • PENERANGAN TIDAK LAYAK • VENTILASI TIDAK LAYAK • LINGKUNGAN TIDAK AMAN

  45. LEMAHNYA KONTROL PENYEBAB DASAR PENYEBAB TAK LANGSUNG INSIDEN KERUGIAN SEBAB DASAR FAKTOR KERJA FAKTOR PRIBADI • PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN • ENGINEERING • PENGADAAN (PURCHASING) • KURANG PERALATAN • MAINTENANCE • STANDAR KERJA • SALAH PAKAI/SALAH MENGGUNAKAN • KEMAMPUAN FISIK ATAU PHISIOLOGI TIDAK LAYAK • KEMAMPUAN MENTAL TIDAK LAYAK • STRESS FISIK ATAU PHISIOLOGI • STRESS MENTAL • KURANG PENGETAHUAN • KURANG KEAHLIAN • MOTIVASI TIDAK LAYAK

  46. LEMAHNYA KONTROL PENYEBAB DASAR PENYEBAB TAK LANGSUNG INSIDEN KERUGIAN LACK OF CONTROL LEMAHNYA PENGENDALIAN • PROGRAM TIDAK SESUAI • STANDARD TIDAK SESUAI • KEPATUHAN TERHADAP • STANDAR

  47. SEBAB DASAR INSIDEN SEBAB LANGSUNG KERUGIAN PENGENDALIAN KERUGIAN LEMAH KONTROL CONTACT CONTROL POST CONTACT CONTROL PRE CONTACT CONTROL Subsitusi & minimisasi energi, barricade, perbaikan permukaan objek penyebab Menerapkan Rencana Penanggulangan Darurat Pengembangan dan peninjauan sistem manajemen, pelatihan, penetapan program dan memeliharanya

  48. Langkah Penanggulangan Kecelakaan Kerja (Menurut ILO) • PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN • Ketentuan & syarat K3 mengikuti perkemb ilmu pengetahuan, tehnik & teknologi • Penerapan ketentuan & syarat K3 sejak tahap rekayasa • Penyel pengawasan & pemantauan pelak K3 • STANDARISASI • Standar K3 maju akan menentukan tkt kemajuan pelak K3 • INSPEKSI / PEMERIKSAAN • Suatu kegiatan pembuktian sejauh mana kondisi tempat kerja masih memenuhi ketentuan & persyaratan K3

More Related