1 / 31

EVALUASI K3 & METODA PENGAMANAN UMUM

EVALUASI K3 & METODA PENGAMANAN UMUM. Evaluasi. proses pengambilan keputusan / penentuan derajat tingkat bahaya akibat operasi industri Untuk mengevaluasi perlu kemampuan : Identifikasi faktor bahaya Pengukuran tingkat bahaya dari alat , proses , material secara kualitatif dan kuantitatif

Download Presentation

EVALUASI K3 & METODA PENGAMANAN UMUM

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. EVALUASI K3 &METODA PENGAMANAN UMUM

  2. Evaluasi prosespengambilankeputusan/penentuanderajattingkatbahayaakibatoperasiindustri Untukmengevaluasiperlukemampuan: • Identifikasifaktorbahaya • Pengukurantingkatbahayadarialat, proses, material secarakualitatifdankuantitatif • Produk/produksamping • Material yang digunakan • Cara kerja, polakerja • Kadar kontaminan • Lama paparan • Pengamanan yang diterapkan • Toksisitas? Apa, thdsiapa, dimana, berapa lama • Events unexpected? • Maintenance & operation, safety health & environment • Variable pekerja: usia, jeniskelamin, lama kerja, pengamanan, sakit, kecelakaan, biomarkers?

  3. Pengukuran • Setelah identifikasi  pengukuran: pengambilan sample, peralatan pengukuran, metode analisa • SAMPLE: lokasi, jumlah, waktu (pagi, sore, lama paparan, konsentrasi, dosis yang diterima (personal sampler?) • HITUNG TWA, bandingkan terhadap TLV/NAB  prosedur pengukuran sesuai dengan prosedur NAB • Pekerja sering berpindah tempat  exposur berbeda untuk tiap lokasi  perlu dilakukan penilaian atas dasar jumlah waktu seorang pekerja di setiap lokasi kerja  TWA (time weighted average concentration = rata-rata exposur yang diterima seseorang dengan pembebanan waktu kerja). • TWA dibandingkan terhadap TLV (threshold limit values) Perhitungan TWA zat fisis dan kimia berbeda.

  4. ZAT KIMIA: didasarkan pada konsentrasi Rumus: TWA = Σ Ti. Ci T dimana Ti = waktu di lokasi ke-i, atau lamanya exposur ke-i Ci = konsentrasi zat kimia yang ada di ruang dan waktu ke-i Ada cTLV = ceiling TLV = MAC = maximum allowable concentration Ceiling TLV: maximum paparan 15 menit TLV tanpa c: boleh berexcursi sepanjang ada kompensasi  faktor uji PERHITUNGAN TWA • ZAT FISIS: didasarkan pada waktu • Rumus: Σ Ti/Ci << 1

  5. r = • JARAK AMAN LASER: r = safe viewing distance 1,2 (E / E0)½ - a φ dimana: E = energi sinar laser (Watt/Joule) E0 = MeV (Watt/cm2 atau Joule/cm2) a = diameter sinar φ = divergensi sinar (radian) • Memperkirakan intensitas pada berbagai jarak: E e-μr (π/4)(a + r φ)2 dimana I = Intensitas (W/cm2) E = power (Watt) r = jarak a = diameter sinar (cm) φ = divergensi sinar (radian) e-μr = atenuasi udara, bila jarak > 10-20 km r = I =

  6. METODA PENGAMANAN UMUM

  7. I. SUMBER II. PATHWAY/AIR PATH III. RECEIVER Pengamanan umum Prinsip dasar pengamana dibagi atas dasar 3 bagian: SUMBER, PATHWAY, dan RECEIVER

  8. I. Pengamananpadasumber Urutan: • Substitusi material atau proses • Isolasi mesin/pekerja: isolasi fisik, menjauhkan, otomatisasi/robotisasi • Metoda basah (hydro blast – bila debu) • Ventilasi setempat: masalah hanya setempat/localized • Pemeliharaan

  9. II. Pathway / Air path • Kebersihan housekeeping • Ventilasi umum/exhaust: tujuan memelihara/meningkatkan kesehatan; mencegah terjadinya kebakaran • Ventilasi dilusi/air supplied • Jarak: semi otomatisasi/remote control • Monitoring kontinu/alarm system • Pemeliharaan

  10. III. Receiver • Diklat terpenting • Rotasi pekerja (waktu  dosis diperkecil) • Isolasi pekerja • Pemantauan perseorangan/dosimeter • Hygiene perorangan: mengubah perilaku melalui diklat • APD • Pemeliharaan Lain-lain: • Manajemen • Kontrol medis • Waste disposal

  11. Manajemen Mulai dari menentukan kebijakan tentang: • Pembelian • Personalia • Kesehatan • Diklat • Pemantauan • Inspeksi • Recording, reporting Kebijakan harus dikomunikasikan (ada buktinya) Kebijakan harus dilaksanakan (juga perlu bukti) Top manajer  K3, pembelian, engineering, medical, supervisor, worker

  12. Pengamanan khusus • Untukzattertentudiperlukanpengamanankhusus: mengurangipaparan, monitor personal, monitor kontinudan alarm, dll. • Pengamananproseskhusus: • Kontakdengankulit: substansi? Isolasi? APD?  turunkankecepatanangin/temperatur • Bising: sumber, pathway, receptor dengansubstitusi? Isolasi? Absorpsi? • Bangunandanmesin kurangivibrasi, isolasidengan barrier, damping Sebabvibrasi: aus, erosi, korosi, tua, elastisitasturun, longgar, patah, kurangpelumas, adabendaasing, perubahankondisilingkungan, perubahanbahankimia

  13. Pengendalian medis merupakan check terhadap control secara rekayasa dengan melakukan pemeriksaan sebelum bekerja dan secara periodik Diklat • Merupakan suplemen terhadap control secara rekayasa: • Safe handling material/proses • Safe procedures • Menggunakan dan memelihara safe protection equipments • Bila ada bahan/proses baru  diklat lagi

  14. APD • Hanyabilalingkungantidakdapatdiamankandengancara lain • APD tidakmengurangibahaya • Awasbila APD tidakefektif, tanpasepengetahuansipemakai • Pelindungmatadanmukaterhadapdebu, sinar, uapkorosifharusdipakaiterus • Pelindungtelingaterhadapkebisinganjugaharusdipakaiterusmenerus • Pakaianpelindung: pilihbahan yang cocok • Pelindungpernapasan/paru-paru: respirator  awasresistensinapas, perlukompresor, alatharus fit denganbentukmuka, maintenance & operation

  15. Housekeeping Pembuangan limbah • Mengurangi dispersi debu akibat lalu lintas, vibrasi, angin, dll. • Membersihkan spill secepatnya • Kebersihan reguler, sedot, buang, blow • Gudang: cek terhadap kebocoran • Cek kebersihan APD • M&O alat: yang rusak/pecah diganti • Khusus B3: ada prosedur khusus • Diklat khusus

  16. Contoh Problem Set • Seorang pekerja dalam 4 jam pertama terpapar CO pada breathing zone, dengan konsentrasi 50 ppm. Empat jam berikutnya ia bebas dari paparan CO. (4x50)+(4x0) 8 = 200/8 = 25 ppm CO TLV CO = 50 ppm, maka TWA < TLV atau NAB  paparan tidak berlebih TWA =

  17. 2. Seorangpekerjaterpapar ‘oil mist’ sbb.: TWAoilmist = 22/9 = 2,4 mg/m3 ; NABoil mist = 5 mg/m3 Bilaiajugaterpapar CO selama 10 mnt/jam sebesar 100 ppm, maka TWACO = (9x10x100)/540 = 16,7 ≈ 17 ppm < NAB CO = 50 ppm Tapibilamemperhatikanpedomanekskursimaka TLVCO = 1,5 x 50 = 75 ppm, danpekerjatersebutsudahmendapatpaparan 100ppm Bagaimanajugakemungkinanefekcampuran CO dan oil mist? Apakahsinergisme, antagonisme, atauaditif??? Σ Ti x Ci = 22

  18. TWA untukkebisingan: berdasarkanstandarkebisingan. STANDAR KEBISINGAN

  19. Ambient Air • Seorang pekerja teknisi perbaikan mesin copy ter-expose O3 dari mesin copy yang tidak berfungsi dengan baik dan harus diperbaiki. Dia mengobservasi mesin yang beroperasi selama 30 menit untuk mencari masalahnya, memperbaiki bagian yang rusak, memeriksa operasi mesin kembali selama 30 menit hingga berfungsi dengan baik.

  20. Ambient Air • Paparan ozon yang diterimanya: Bila: PEL-TWA ozon = 0,1 ppm (vol) PEL-STEL ozon = 0,3 ppm (vol)

  21. Solusi • PEL: ? • TWA: ? • TWA=ΣTiCi/ΣTi = (T1C1 + T2C2 + … TnCn)/(T1 + T2 + … Tn) = [(0.5)(289) + (1)(42) + (0.5)(93) + (6)(8)] /[(0.5 + 1 + 0.5 + 6)] = 35.13 TWA = 35 ppb • Pekerja tidak melebih PEL-STEL; tetapi saat diagnosa (30 menit) dengan rata-rata paparan 289 ppm dapat saja secara prinsip melebihi (30 menit> 15 menit)  15 menit TWA >300 ppb

  22. Temperature • Berapa nilai Wet Bulb Globe Temperature dalam oC untuk pekerja quarry (galian pasir) yang harus bekerja outdoor bila Dry Bulb Temperature: 88 F, Wet Bulb Temperature: 72 F dan Globe Temperature: 102 F.

  23. Temperature • WBGToutdoor= 0.7(NWB) + 0.2(GT) + 0.1(DB) = 0.7(72) + 0.2(102) + 0.1(88) = 79.6 oF = 26.4 oC

  24. Noise • 4 printer di unit percetakan dimana terdapat offset press. Masing-masing terpapar sbb: Berapa dosis harian yang diterimanya? dan Equivalent 8-hour Sound Pressure Level (SPL) yang dialami pekerja percetakan tersebut?

  25. Noise Jawab: Untuk SPL 81 dBA: = 27.858 jam Untuk SPL 93 dBA: = 5.278 jam Untuk SPL 96 dBA: = 3.482 jam Untuk SPL 98 dBA: = 2.639 jam

  26. Noise = 0.998 Now, expressing this result as a percentage as required by the problem statement, we have: Dprinter= 99.8% The Printing Company that employs these four Printers is not in violation of any established OSHA SPL dosage standards.

  27. Noise Lequivalent = 90 + 16.61 log[D] Lequivalent = 90 + 16.61 log[0.998] = 89.987 ~ 90 dBA These Printers experience an equivalent SPL of ~ 90 dBA

  28. Noise How much longer is an individual, without hearing protection, permitted to work at a location where the noise level has just been reduced from 104 dBA to 92 dBA?

  29. Noise To answer this question, we must first determine the OSHA permitted duration, in hours, for each of the two identified noise levels. Tmax = 8 / [2(L-90)/5] For an SPL of 104 dBA: Tmax @ 104 dBA= 8 / [2(104-90)/5] = 1.149 hours For an SPL of 92 dBA: Tmax @ 92 dBA= 8 / [2(92-90)/5] = 6.063 hours The additional time permitted at the lesser noise level of 92 dBA, ΔTmax, is simply the difference between these two OSHA permitted time intervals; thus: ΔTmax=6.063 – 1.149 = 4.914 hours his individual can spend an additional 4.9 hours at a 92 dBA noise level

  30. Laser 7. Based upon the worst case exposure conditions, one can determine the optical density recommended to provide adequate eye protection for the laser. For example, the minimum optical density at the 0.514 μm argon laser wavelength for 6000-second direct intrabeam exposure to the 5-watt maximum laser output can determined as follows: Where: f = 5 Watts MPE = 16.7 W/cm2 (using 600-second) d = 7 mm (worst case pupil size) The worst case exposure H0: H0 = [Power/Area] = f/A = 4f/pd2 = [(4)(5.0)/p(0.7)2] = 12.99 W/cm2 H0 OD = log10 --------- MPE = log10 [(12.99)/(1.67 x 10-6)] = 5.9

  31. The most conservative approach would be to choose 8-hour (occupational) exposure. OD required? 8-hour exposure  30.000 second  MPE is reduced to 1.0 x 10-6 W/cm2 H0 OD = log10 --------- MPE = log10 [(12.99)/(1.0 x 10-6)] = 7.1 (In this case, the OD at 0.514 μm is increased to OD=7.1 for a 5-watt intrabeam) The 8-hour (30.000 second), the MPE  these values are for intrabeam viewing (worst case) only. How is the OD for Viewing Class IV diffuse reflections? It requires less OD

More Related