1 / 26

DINAMIKA KELOMPOK DALAM ORGANISASI

DINAMIKA KELOMPOK DALAM ORGANISASI. ORGANISASI DAN MANAJEMEN. PENDAHULUAN. Setiap manusia pasti akan terlibat dalam kehidupan kelompok. Kelompok adalah pembentuk dari organisasi. Di dalam organisasi akan ditemukan keberadaan kelompok-kelompok.

annice
Download Presentation

DINAMIKA KELOMPOK DALAM ORGANISASI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. DINAMIKA KELOMPOK DALAM ORGANISASI ORGANISASI DAN MANAJEMEN

  2. PENDAHULUAN • Setiap manusia pasti akan terlibat dalam kehidupan kelompok. • Kelompok adalah pembentuk dari organisasi. • Di dalam organisasi akan ditemukan keberadaan kelompok-kelompok. • Setiap individu membangun relasi yang akrab satu sama lain sebagai anggota organisasi berdasarkan kepemilikan atas sejumlah parameter persamaan yang dapat ditemukan diantara mereka. • Afiliasi diantara orang-orang tertentu di dalam sebuah wadah merupakan kajian yang berusaha dijelaskan oleh teori-teori tentang pembentukan kelompok.

  3. Karakteristik Kelompok • Reitz mengutarakan beberapa karakteristik yang menonjol dari suatu kelompok, yaitu: • Adanya dua orang atau lebih. • Berinteraksi satu sama lainnya. • Saling berbagi beberapa tujuan yang sama. • Melihat dirinya sebagai suatu kelompok.

  4. ALASAN BERKELOMPOK • Rasa aman • Status dan harga diri • Interaksi dan afiliasi • Kekuatan • Pencapaian tujuan • Kekuasaan

  5. ALASAN KEBERADAAN INTERAKSI INTER-PERSONAL • Kesempatan untuk berinteraksi. • Hal-hal yang berhubungan dengan jarak fisik. • Jarak psikologis dan arsitektur. • Status. • Kesamaan latar belakang. • Kesamaan sikap.

  6. TEORI-TEORI PEMBENTUKAN KELOMPOK • Teori Propinquity • Teori Interaksi • Teori Keseimbangan • Teori Pertukaran • Teori Alasan Praktis • Teori-teori diatas memiliki sudut pandang tersendiri dalam melihat dan menjelaskan dinamika pembentukan kelompok. Perbedaan perspektif ini pada akhirnya mendorong interaksi diantara teori untuk memberikan sebauh gambaran yang komprehensif mengenai pembentukan kelompok di dalam tubuh sebuah organisasi.

  7. Teori Propinquity • Teori pertama adalah teori propinquity atau teori kedekatan. • Seseorang berhubungan dengan orang lain disebabkan karena adanya kedekatan ruang dan daerahnya. • Teori Interaksi • Teori ini dikembangkan oleh George Homans. • Teori ini didasarkan pada interaksi-interaksi dan sentimen-sentimen (perasaan atau emosi).

  8. Tiga dimensi penjelas pembentukan kelompok dalam teori interaksi: • Semakin banyak aktivitas seseorang yang dilakukan bersama dengan orang lain, semakin beraneka interaksinya, yang pada akhirnya membangun sentimen yang semakin kuat diantara mereka. • Semakin banyak interaksi diantara orang-orang, maka semakin banyak kemungkinan aktivitas-aktivitas dan sentimen yang ditularkan (shared) pada orang lain. • Semakin banyak aktivitas dan sentimen yang ditularkan dan semakin sentimen seseorang dipelajari orang lain, maka semakin banyak kemungkinan ditularkannya aktivitas dan interaksi.

  9. Teori Keseimbangan • Seseorang tertarik kepada yang lain untuk membentuk kelompok karena didasarkan pada kesamaan sikap dalam menanggapi suatu tujuan yang relevan satu sama lain. • Teori Pertukaran • Teori ini ada korelasinya dengan teori motivasi dalam bekerja. • Teori ini didasarkan pada interaksi dan susunan hadiah – biaya – dan hasil. • Teori Alasan Praktis • Kelompok terbentuk karena didasarkan pada alasan praktis. • Alasan praktis tersebut dapat terkait sebagai akibat untuk merespon sebuah isu tertentu. • Alasan atau isu yang melandasi terbentuknya kelompok dapat berupa alasan ekonomi, keamanan, atau alasan sosial lainnya.

  10. Bentuk-Bentuk Kelompok • Kelompok Primer • Tokohnya: Charles H. Cooley dan George Homans. • Kelompok primer bersifat akrab, bekerjasama, berkomunikasi secara langsung (tatap muka), loyal, dan mempunyai tanggapan yang sama atas nilai-nilai dari para anggotanya. • Kelompok primer memberikan kontribusi dalam pembentukan sifat sosial dan cita-cita individu. • Contoh: keluarga dan teman bergaul (peer group).

  11. Kelompok Formal dan Informal • Kelompok formal: • Kelompok sengaja dibentuk untuk melaksanakan suatu tugas tertentu. • Para anggota biasanya diangkat oleh organisasi. • Kelompok formal sekanjutnya ada yang membedakannya menjadi: • Kelompok komando, yaitu kelompok yang ditentukan oleh bagan organisasi dan melaksanakan tugas-tugas rutin kelompok. • Kelompok tugas, yaitu kelompok yang bekerjasama untuk menyelesaikan suatu tugas atau proyek tertentu.

  12. Kelompok informal: • Terbentuk secara alamiah. • Kelompok tumbuh dari proses interaksi, daya tarik, dan kebutuhan seseorang. • Anggota tidak diatur dan diangkat. • Keanggotaan ditentukan oleh daya tarik bersama dari individu dan kelompok. • Kelompok informal dapat dibedakan menjadi: • Kelompok persahabatan, yang terbentuk karena adanya sejumlah persamaan diantara beberapa individu-individu. • Kelompok kepentingan, merupakan kelompok yang berafiliasi untuk mencapai sasaran yang sama.

  13. Kelompok Terbuka dan Tertutup • Perbedaan diantara kelompok terbuka dan tertutup terletak pada daya respon terhadap perubahan dan pengaruhnya terhadap kestabilan. • Secara lebih jauh, ada 4 dimensi yang dapat menjadi dasar membedakan kedua tipe kelompok ini, yaitu: • Perubahan keanggotaan kelompok. • Kerangka referensi. • Perspektif waktu. • Keseimbangan.

  14. Kelompok Referensi • Kelompok referensi digunakan bagi anggotanya sebagai sumber dari nilai dan sikap pribadinya. • Kelompok ini memberikan dua 2 fungsi bagi seseorang untuk melakukan evaluasi diri, yaitu: • Fungsi perbandingan sosial. • Fungsi pengesahan sosial.

  15. FASE PEMBENTUKAN KELOMPOK • Forming (pembentukan) • Keadaan ketidakpastian akan tujuan, struktur, dan kepemimpinan, harus dihadapi. • Fase ini berakhir ketika anggota kelompok menyadari diri mereka sebagai sebuah entitas yang satu. • Storming (merebut hati) • Adanya konflik intra kelompok. • Terbentuknya hierarki yang relatif jelas dalam kelompok, akan membawa kelompok menapaki fase sekanjutnya.

  16. Norming (pengaturan norma) • Terbentuknya kohesi (keterpaduan) dalam kelompok. • Struktur kelompok solid. • Harapan dan perilaku kelompok dirumuskan secara benar dan diterima anggotanya. • Performing (melaksanakan) • Setiap anggota mengetahui kewajiban, hak, dan peran masing-masing dalam pelaksanaan tugas kelompok. • Anjourning (pengakhiran) • Fase ini terjadi pada kelompok yang bersifat temporer dimana hal ini ditandai dengan berakhirnya rangkaian kegiatan.

  17. MASALAH UTAMA DALAM DINAMIKA KELOMPOK • Kepemimpinan • Pengambilan keputusan dan pemecahan masalah • Komunikasi • Konflik

  18. Konflik • Muncul karena adanya kompetisi, perbedaan, pertentangan, klass, dan perselisihan • Dapat dianggap serius atau sebaliknya dalam setiap organisasi • Menjadi masalah serius apabila berdampak negatif (dysfunctional) terhadap kinerja organisasi • Dapat juga memberi dampak positif (functional) terhadap kinerja organisasi • Dibutuhkan untuk lebih mengefektifkan kinerja individu atau kelompok dlm organisasi

  19. Faktor2 mengakibatkan konflik (Rivai :2003) • Saling ketergantungan kerja terjadi apabila ada dua atau lebih individu yg memiliki tugas/pekerjaan yg saling ketergantungan dlm menyelesaikan tugas • Perbedaan tujuan dan persepsi apabila setiap kelompok memiliki tuj yg berbeda, maka konflik akan terjadi. • Meningkatnya spesialisasi meningkatnya kecanggihan, spesialisasi, dan kerumitan pd organisasi dpt mengakibatkan konflik manajemen lini dan staf

  20. Solusi konflik (Rivai :2003) • Superordinat • Penambahan Sumber Daya • Bersama memecahkan masalah • Naik banding • Redesain Struktur Organisasi • Pendekatan kekuasaan • Kepentingan Bersama • Kompromi

  21. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERPADUAN KELOMPOK • Kesamaan nilai dan tujuan • Keberhasilan dalam mencapai tujuan • Status atau citra kelompok • Penyelesaian perbedaan • Kecocokan terhadap norma-norma • Daya tarik pribadi • Persaingan antar kelompok • Pengakuan dan penghargaan

  22. FAKTOR PENGHAMBAT KETERPADUAN KELOMPOK • Ketidaksamaan tentang tujuan • Besarnya anggota kelompok • Pengalaman yang tidak menyenangkan dengan kelompok • Persaingan antar anggota kelompok • Dominasi

  23. FAKTOR EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI PRESTASI KELOMPOK • Strategi organisasi • Struktur wewenang • Peraturan • Sumber daya organisasi • Proses seleksi • Penilaian prestasi dan sistem imbalan • Budaya organisasi • Faktor lingkungan fisik

  24. FAKTOR INTERNAL YANG MEMPENGARUHI PRESTASI KELOMPOK • Kemampuan fisik • Kemampuan intelektual • Karakteristik kepribadian

  25. DIMENSI KEPERCAYAAN • 5 dimensi konsep kepercayaan: • Integritas, yaitu kejujuran dan bersikap sebenarnya. • Kemampuan, yaitu pengetahuan dan keterampilan teknis. • Konsistensi • Kesetiaan • Keterbukaan

  26. MEMBANGUN KEPERCAYAAN • Tunjukkan cara anda bekerja, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk orang lain. • Jadilah pemain tim. • Praktekkan keterbukaan. • Berlaku adil. • Utarakan/berbagi perasaan. • Tunjukkan konsistensi. • Memelihara keyakinan orang. • Menunjukkan kompetensi.

More Related