1 / 35

BIOLOGI MIKROORGAMISMA: FUNGI

BIOLOGI MIKROORGAMISMA: FUNGI. KULIAH III MIKROBIOLOGI FARMASI 2013. Paradigma kultur murni. Sumber searching utama mikrobiologi: http://journals.asm.org/. – konsep yang sangat penting dalam mikrobiologi pisahkan mikroba dari campurannya isolasi merupakan kunci proses-proses selanjutnya

Download Presentation

BIOLOGI MIKROORGAMISMA: FUNGI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BIOLOGI MIKROORGAMISMA:FUNGI KULIAH III MIKROBIOLOGI FARMASI 2013

  2. Paradigma kultur murni Sumber searching utama mikrobiologi: http://journals.asm.org/ – konsep yang sangat penting dalam mikrobiologi pisahkan mikroba dari campurannya isolasi merupakan kunci proses-proses selanjutnya diperoleh hasil yang dapat diulangi siapa saja Sikap pada saat pertengahan abad 19: “Bekerja dengan mikroba yang tidak murni tidak akan menghasilkan apapun kecuali kesia-siaan dan….. Penicillium glaucum“ (Oscar Brefield 1881)

  3. Sir Alexander Fleming (1929), melakukan pengujian pada kondisi tidak murni (Staphylococcus culture yang terkontaminasi Penicillium notatum ~ penemuan pinisilin Zone penghambatankarena, penicillin yang diproduksi fungus Agar petri dish Kontaminan Penicillium Koloni Staphylococcus

  4. Fungus (jamak Fungi) (=jamur, kapang) • Umumnya bersifat heterotrof, saprofit, sebagian kecil parasit • Sebagian besar multiseluler, sedangkan yeast uniseluler (beberapa membentuk pseudohifa). • Bersifat aerob atau fakultatif anaerob. • Dinding sel tersusun oleh khitin (polisakarida) • Sejauh ini lebih 100 ribu spesies dikenal, tetapi hanya sekitar beberapa ratus spesies saja yang bersifat patogen bagi hewan, tumbuhan dan atau manusia. • Banyak infeksi fungi patogen pada manusia bersifat nosokomial atau pada individu immunocompromised (infeksi oportunis).

  5. CIRI KARAKTERISTIK FUNGI 1. Yeast/Khamir • Fungi uniseluler, tidakmembentukfilamen/hifa, bentuk oval ataumembulat. Reproduksinyaumumnyadengan mitosis. • Pembelahan yeast: membelahdiridenganukuranselsamabesar /simetris (pembelahanfisi) disebutfission yeast contohSchizosaccharomyces. • Yeast bertunas: membelahdiridenganukuranseltidaksamabesarsehinggasepertibertunasdisebutbudding yeastcontoh: Saccharomyces. • Yeast bertunasdapatmembentukpseudohifa, suaturantaipendekmirphifa, contohCandida albicans (menginfeksijaringandenganpseudohifa) • Yeast anaerobfakultatif, memungkinkannyatumbuhberagamkondisilingkungan (aerob/anaerob) • Padalingkungancukupoksigen, melangsungkanrespirasiaerob. • Padakondisianaerobmelakukanfermentasikarbohidratdanmenghasilkanalkoholdankarbondioksida.

  6. Sel yeast Yang bertunas (budding) Hifa Sporangia Miselium

  7. 2. Jamur benang • Multiseluler, membentuk filamen. • Diidentifikasi bedasar ciri fisik, ciri koloni, dan spora reproduksinya. • Talus: massa yang dibentuk oleh fungus. • Hifae (Sing: Hifa): Filamen panjang berupa sel-sel yang menyatu. • Hifae bersepta: sel-sel dipisahkan oleh dinding pemisah (septa). • Hifae senositik (aseptat) : panjang, tidak bersepta • Hifa vegetatif: bagian hifa yang berperan untuk mendapatkan nutrien. • Hifa reproduktif/aerial: bagian hifa yang menghasilkan spora. • Miselium: masa hifae, dapat dilihat mata tanpa alat bantu

  8. Karakteristik hifae fungus:bersepta dan tidak bersepta (coenocytic/senositik)

  9. Miselium: besar, merupakan massa hifae yang dapat dilihat

  10. miselium

  11. SIKLUS HIDUP FUNGI • Reproduksi aseksual: fragmentasi hifae, pembelahan diri, budding/tunas. • Spora fungus diproduksi dari hifae aerial dan digunakan untuk reproduksi seksual dan aseksual. 1. Spora aseksual: dibentuk oleh hifae aerial pada satu organisma, organisma baru akan identik dengan induk. Contoh: Konidiospora: spora uniseler atau multiseluler yang tidak dilindungi saccus/kantung

  12. Chlamydospore: spora berdinding tebal dibentuk dalam segmen hifa. Sporangiospora: spora aseksual yang dibentuk dalam saccus (sporangium). 2.Spora seksual: dibentuk melalui penggabungan nuklei dari dua spora berbeda kelamin dari spesies yang sama. Individu baru mewarisi sifat dari kedua induk.

  13. Sporangia (aseksual) dan Zigospora (sexual) pada Rhizopus

  14. SiklushidupAscomycete:ReproduksiseksualdanaseksualPinicilliumSiklushidupAscomycete:ReproduksiseksualdanaseksualPinicillium

  15. Siklus hidup Basidiomycete:Reproduksi seksual mushroom

  16. ADAPTASI NUTRISI PADA FUNGI • Fungi mengabsporpsi makanannya • Tumbuh baik pada pH sedikit asam ~pH 5. • Umumnya bersifat aerobik. Kebanyakan yeast bersifat fakultatif anaerob. • Lebih resisten pada tekanan osmotik tinggi dibandingkan bakteri. • Tumbuh pada kelembaban rendah (aw 65). • Untuk pertumbuhan memerlukan sumber N lebih rendah dibanding bakteri. • Memiliki kemampuan komparatif dalam memecah materi KH.

  17. PENYAKIT MIKOSIS • Umumnya bersifat kronik karena berlangsung lama. • Mikosis dibagi dalam: • I. Mikosis sistemik: infeksi fungi yang berlangsung dalam tubuh, mempengaruhi jaringan dan organ-organ, umumnya disebabkan infeksi jamur tanah yang terhirup, tidak menular. • Contoh: • Histoplasmosis (Histoplasma capsulatum): infeksi awal di paru selanjutnya menyebar keberbagai organ lewat darah • Coccidiomycosis (Coccidioides immites): mirip tuberculosis

  18. II. Mikosis kutaneus: Infeksi jamur di kulit, rambut dan kuku. • Jamur akan membebaskan enzim keratinase yang akan mendegradasi kitin. Infeksi ditularkan melalui kontak langsung atau kontak dengan rambut yang terinfeksi atau media lain. • Contoh: • Ringworm(Tinea capitis dan T. corporis) • Athlete’s foot (Tinea pedis) • Jock itch (Tinea cruris)

  19. Mikosis kutaneus ringworm (Tinea capitis) Mikosis kutaneus akibat Candida albicans Oportunis mikosis akibat Candida albicans pada penderita AIDS

  20. Pitriyasis versikolor

  21. III. Mikosis sub-kutan: infeksi jamur di bawah kulit. Umumnya disebabkan jamur saprofit tanah atau tumbuhan. Infeksi terjadi karena masuknya spora atau freagmen miselia melalui luka. Penyebaran melalui pembuluh limfe. IV. Mikosis superfisial: Infeksi pada batang rambut atau sel-sel epidermal, umum di daerah tropik. V. Mikosis oportunistik: Disebabkan oleh jamur yang tidak berbahaya kecuali pada individu yang lemah atau terganggu sistim imunitasnya. Misalnya pada penderita AIDS dan kanker, individu yang mendapat pterapi antibiotik berspektrum luas (superinfeksi), orang lanjut usia atau bayi. Contoh kasus: aspergilosis, kandidiasis.

  22. NILAI EKONOMIS FUNGI • Aspek merugikan dari fungi: • 25-50% kerusakan pasca-panen buah dan sayur disebabkan oleh jamur • Infeksi jamur pada tumbuhan: busuk (rot), karat (rusts), blights, wilts, dan smuts. ~ KERUSAKAN BAHAN PANGAN • Phytophthora infestans menyebabkan kelaparan hebat pada 1800-an di Irlandia ~ 1 juta orang mati. • Aspek menguntungkan dari fungi: • Candida oleophila mencegah pertumbuhan jamur pada buah pasca pemetikan. • Saccharomyces cerevisiae digunakan untuk produksi roti, wine, alkohol • Taxomyces menghasilkan antikanker taxol. • Trichoderma menghasilkan selulase

  23. LICHEN atau LUMUT KERAK • Merupakan bentuk asosiasi saling menguntungkan/mutualisma antara fungus dengan bluegreen algae/sianobakter • Fungus/mycobiont menyediakan mineral bagi ficobiont (alga), sebaliknya ficobiont menyediakan karbohidrat hasil fotosintesa • Memiliki 3 bentuk dasar yaitu: • Lichen cructose: tumbuh ke dalam substrat dan seperti kerak • Lichen foliose: morfologi membentuk rumbai-rumbai seperti daun • Lichen fructicose: membentuk biomassa seperti rumpun atau buah • Sejumlah spesies lumut kerak digunakan untuk keperluan industri dan obat-obatan

  24. Sel alga Sel fungus

  25. Manfaat lumut kerak

  26. Algae • Algae merupakankelompokorganismaeukaryota. Diantaraspesiesanggotanyaada yang bersifatberselsatudanmikroskopis. • Bersifatfotoautotrof, masing-masingklasmemilikivariasidalampigmen yang dimiliki

  27. Habitat Algae

  28. Diatom • Diatom merupakansalamsatufamilia algae • Memilikidindingselberupapektindansilika • Berseltunggal • Pigmenberupa chlorophyll a and c, carotene, xanthophyll • Cadanganmakananberupa lipid

  29. Dinoflagellata • Contoh lain algae, memilikiselulosapadamembranplasmanya • Berselsatu • Memilikipigmenberupa chlorophyll a and c, carotene, xanthin • Cadanganmakananberupapati/amilum • Beberapabersimbiondenganhewanlaut • Sejumlahspesiesmenghasilkantoksin (neurotoksin) yang menyebabkanparalisis (paralytic shellfish poisoning) symbiontsin marine animals

  30. Protozoa • Protozoa merupakan salam satu kelompok Eukarya bersel tunggal • Kebutuhan nutrisinya khemoheterotrof • Mendapatkan makanan secara absorpsi, atau dengan penelanan (sitostoma, vakuola makanan) • Beberapa bersifat motil dengan flagella atau cilia, atau dengan pseudopoda.

  31. Contoh:Archaezoa

  32. Plasmodium vivax 2 3 8 7 6

More Related