1 / 43

REKLAMASI RAWA

REKLAMASI RAWA. Topik 2. Reklamasi rawa Indonesia Makna, Tujuan dan Potensinya. Suhardjono. Pengertian Lahan Rawa. Rawa = swamp, marsh, bog, flooded, waterlogged, submerged land, wetland , dll

badrani
Download Presentation

REKLAMASI RAWA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. REKLAMASI RAWA Topik 2 Reklamasi rawa Indonesia Makna, Tujuan dan Potensinya. Suhardjono kuliah S1 2009/2010

  2. Pengertian Lahan Rawa • Rawa = swamp, marsh, bog, flooded, waterlogged, submerged land, wetland, dll • Rawa Pasang Surut ( tidal swamps). Mendapat pengaruh langsung atau tidak langsung oleh pasang surut air laut atau sungai di sekitarnya • Rawa Lebak (nontidal swamps, paya, lumo, lebung) tidak dipengaruhi pasut, mendapat genangan > 3 bulan antara 25-50 cm • Sebagian rawa terus ada airnya (stagnan) • Umumnya rawa terairi saat musim hujan (bonorowo, lebak) kuliah S1 2009/2010

  3. Rawa Indonesia • Rawa merupakan kekayaan alam Indonesia • Suatu ekosistem yang kompleks dan unik • Sumber air multi fungsi: mencegah intrusi air asin dan banjir, proteksi alam dari erosi, retensi sedimen, dll • Pertemuan ekosistim dataran tinggi / pegunungan dengan ekosistem pesisir/pantai kuliah S1 2009/2010

  4. Data Rawa Indonesia • Dari luas daratan Indonesia (198 juta ha) 20% adalah rawa (33,4 juta ha terdiri dari rawa pasut 20 juta ha dan lebak 13,4 juta ha) • Rawa pasut: lahan gambut 10,9 juta ha, lahan sulfat masam 6,7 juta ha, dan jenis tanah lainnya • 1996 – 1994 telah dibuka 5 juta ha rawa, mentransmigrasi 2 juta orang, ke 324 UPT • Projek PLG Sejuta Ha: 5 triyun, proyek dihentikan. 2006 sebagian dilanjutkan. kuliah S1 2009/2010

  5. Luas Rawa Indonesia sekitar 33,4 juta hektar • Sumatera 10,9 juta Ha • Kalimantan 10,5 juta Ha • Sulawesi 1,5 juta Ha • Irian Jaya 10,5 juta Ha Rawa yang telah direklamasi untuk berbagai keperluan persawahan, kebun, tambah, pemukiman, oleh pemerintah, swasta maupun swadaya, sekitar 5,4 juta Ha baik rawa pasang surut maupun rawa lebak kuliah S1 2009/2010

  6. Sebaran rawa Indonesia kuliah S1 2009/2010

  7. Rawa di Indonesia kuliah S1 2009/2010

  8. Rawa Pasang Surut • Hidrotopografi = hubungan elevasi topografi dengan elevasi fluktuasi muka air sungai • Berdasar kondisi hidrotopografi ; 4 kelompok rawa pasang surut Kategori • 1 : selalu terluapi air pasang, padi –padi • 2: tidak selalu terluapi, padi – polowijo • 3 : tidak pernah terluapi, padi tadah hujan, palawija atau tanaman keras yg ditanam di guludan • 4 : air tanah lebih dalam dari 0,5 m, palawija, tanaman keras kuliah S1 2009/2010

  9. Ciri Khas Rawa Pasang Surut • Merupakan tanah yang belum matang (unriped soil) • Di tempat tertentu mengandung pirit atau tanah sulfat masam dan tanah gambut • Permasalah utama: adanya air yang tersekap pada periode yang lama (waterlogged) yang bersifat racun dan menghambat terjadinya proses pematangan/ameliorasi tanah. kuliah S1 2009/2010

  10. Rawa Lebak Berdasar kondisi hidrotopografi ada 3 (tiga) kelompok rawa lebak • Lebak Pematang (genangan air relatif dangkal dengan periode waktu pendek) • Lebak Tengahan (genangan air relatif agak dalam dengan periode waktu agak lama) • Lebak Dalam (genangan air relatif dalam dengan periode waktu lama dan terus menerus) Reklamasi diprioritaskan pada lebak pematang dan lebak tengahan (lebak dalam dalam dipertahankan seperti keadaan alami) kuliah S1 2009/2010

  11. Tipologi lahan rawa • Berdasar Tinggi Rendahnya Luapan Air (Hidrotopografi) • Pasang surut (A, B, C, dan D) • Lebak ( dangkal, tengahan, dalam) • Berdasar Jenis Tanah • Tanah Gambut (peat soil) • Tanah Marin Sulfat Asam (acid sulphate soil) • Tanah Aluvial Non Sulfat Asam Berdasar Kesulitan dalam Pengelolaan Pertanian • Lahan Potensial • Lahan Sulfat Masam • Lahan Gambut • Lahan Salin • Lahan Lebak kuliah S1 2009/2010

  12. Tipologi lahan rawa kuliah S1 2009/2010

  13. Klasifikasi rawa kuliah S1 2009/2010

  14. kuliah S1 2009/2010

  15. Tanah Sulfat Masam (cat clay) • Cat clay (Inggris), katteklei (Belanda)= lempung yang warnanya seperti bulu kucing –kelabu bercak kuning pucat- • Pirit (bahan sulfida) yang teroksidasi mengahsilkan asam sulfat akibatnya tanah menjadi masam (pH 2 – 3) • Tanah sulfat masam potensial lapisan pirit > 50 cm dari permukaan tanah, pH sekitar 4 kuliah S1 2009/2010

  16. Klasifikasi lahan sulfat masam kuliah S1 2009/2010

  17. Data Indonesia • Jumlah penduduk 208 juta (th 2000) diperkirakan 239 juta (th 2010) laju pertumbuhan 1,5%, 3 juta per tahun • Laju alih fungsi lahan pertanian 30 – 50 ha per tahun • Memerlukan tambahan pangan sekitar 1 juta ton gabah kering giling (GKG) per tahun kuliah S1 2009/2010

  18. Masalah:Berkurangnya luasan lahan sawah produktifproduksi beras menurunBertambahnya jumlah penduduk kebutuhan beras meningkat kuliah S1 2009/2010

  19. Pernah…. • Kurang beras, th 1977 importir beras utama dunia 2 juta ton • Swasembada 1984 -1989 • Impor lagi rata-rata 2 juta ton/th, th 1998 hampir 5 ton • Impor besar melemahkan ketahanan petani kuliah S1 2009/2010

  20. Meningkatkan produksi beras • Intensifikasi : sistem pengairan, varitas tanaman, pupuk, teknologi pasca panen, proteksi hama, dll yang lebih baik. • Ekstensifikasi : menambah luas lahan persawahan kuliah S1 2009/2010

  21. Mengapa Reklamasi Rawa? • Swamp is our future • Budidaya rawa memberi dukungan pada • Pengembangan produksi pertanian • Mendukung transmigrasi • Pengembangan wilayah produktif • Mendukung Hankamnas kuliah S1 2009/2010

  22. Peraturan Pemerintah No. 27/1991 tentang Rawa • Reklamasi rawa yaitu upaya untuk meningkatkan fungsi dan manfaat rawa guna kepentingan masyarakat luas • Reklamasi rawa hanya dilakukan di rawa-rawa yang ditetapkan sebagai rawa yang dapat ditingkatkan fungsi dan manfaatnya kuliah S1 2009/2010

  23. Rawa sebagai pilihan… • Ketersediaan air yang melimpah • Topografi datar • Dekat sungai yang dapat sebagai sarana transportasi • Pemilihan lahan luas, mendukung mekanisasi • Budi daya lain : perikanan, perkebunan, dll kuliah S1 2009/2010

  24. Sawahbaru, semestinyadibukapadalahan yang “kurang” produktif. • Lahankering: Mututanahbaik, Air kurang, tenaga, pasar, tranportasidlloke • Rawa: Mutu Tanah Buruk, Air berlebih, tenagakerjakurang, pasar, transportasi, dukungansaranaprasaranaterbatas • Tapibilatidakada, makamembukarawadapatmenjadipilihan kuliah S1 2009/2010

  25. Memperluas Sawah dengan Mengembangkan Rawa • Mahal • Kegagalan relatif tinggi • Produksi rendah • Risiko • Lingkungan • Jangan dilakukan, bila ada pilihan lain misalnya intensifikasi, menjadikan sawah teknis • Masih adalah lahan lain? • Desain yang cermat kuliah S1 2009/2010

  26. Syarat Utama • Sistem Tata Air: Keadaan tata air di daerah rawa biasanya kurang baik : Sistem tata air yang baik, • Kualitas tanah, akibat air rawa yang selalu menggenang dan membusuk mengakibatkan rendahnya tingkat keasaman sehingga tanaman tidak mungkin tumbuh dengan baik: Kualitas tanah sangat perlu perbaikan kuliah S1 2009/2010

  27. Permasalahan Reklamasi Rawa untuk Persawahan Adalah rendahnya hasil pertanian yang diperoleh, karena…… • keadaan tanahnya yang relatif belum matang (belum cocok/sesuai ) untuk tanaman tertentu, • keadaan tata air yang belum stabil, dan • gangguan hama dan penyakit pada tanaman • kesiapan tenaga kuliah S1 2009/2010

  28. Kualitas Tanah Ada tanah rawa yang subur (endapan lumpur sungai). Banyak yang kurang baik. • tanah sulfat asam, tanah gambut, tanah salinitas dengan kadar garam yang tinggi dan tanah yang ditumbuhi rumput-rumputan • Tanah sulfat-asam menimbulkan masalah bila mengandung pirit • Tanah gambut, perubahan bentuk dan sifat drainasi. kuliah S1 2009/2010

  29. Perbaikan tanah gambut : • teknologi hidrolika dengan pengaturan drainasi, pemberian irigasi, kolmatasi dan lain-lain, • teknologi kimia melalui penambahan kapur, pemupukan, dan lain-lain, • teknologi fisika/mekanis dengan melakukan pembakaran untuk menambah unsur hara, penurunan kadar air, pengolahan tanah dan lain-lain, dan • teknologi biologi melalui pelapukan dan penghancuran bahan organik. kuliah S1 2009/2010

  30. Mempercepat pencucian dengan gerakan air pasang surut • Sistem tata air : • Sistem Handil, Sistem Garpu • Sistem Garpu dengan Kolam, • Sistem Jaringan Kanalisasi • Sistem Polder • sukses tidaknya reklamasi daerah rawa pasang surut sangat ditentukan oleh faktor pengaturan air atau faktor tata saluran. kuliah S1 2009/2010

  31. Klasifikasi Reklamasi Rawa kuliah S1 2009/2010

  32. Teknologi Reklamasi Rawa kuliah S1 2009/2010

  33. Manfaatkan Pasang Surut • Manfaatkan mekanisme pasang-surut ! • Mekanisme pasang dan surut digunakan untuk: • Membuang air waktu air surut. • Mengairi dengan air pasang yang berasal dari sungai kuliah S1 2009/2010

  34. Sejarah pengembangan daerah rawa • Sejak ratusan tahun, petani Bugis (Sulsel) dan Banjar (Kalsel) telah memanfaatkan sumberdaya lahan rawa (disekitar sungai Barito, Kapuas, Kahayan, Musi, Batanghari, Indragiri, Rokan, Siak, Kampar) • Dengan cara tradisional, hamparan terbatas, tata pengairan berupa parit (handil) sepanjang 1 km sampai 2 km yang berhubungan langsung dengan sungai yang dipengaruhi pasang surut • 1924 – 1934 dibangun proyek rawa pasang surut Sisir Gunting (Sumut) dan Purwasari (Kalsel) dengan sistem POLDER • 1996 – 1994 telah dibuka 5 juta ha rawa, mentransmigrasi 2 juta orang, ke 324 UPT • Projek PLG Sejuta Ha: 5 triyun, proyek dihentikan, lemah konsep, dukungan kurang, kebijakan politik, 2006 sebagian dilanjutkan. kuliah S1 2009/2010

  35. Lahan RawaINDONESIA kuliah S1 2009/2010

  36. 1950 – 1960 mulai upaya reklamasi rawa nono pasang surut: Polder Alabio, Kalsel (6 ribu Ha) dan Mentaren Kalteng (2,3 ribu Ha) • Program kanalisasi : Anjir Tamban, Serapat, Besarang, Kelampan dan Marabahan (Kalsel dan Kalteng) : sarana transportasi air dan mendorong pemanfaatan rawa di sekitarnya. • PJP 1 1,2 juta Ha rawa pasut kalimantan dan sumatera. Kombinasi sistem kanalisasai dan sistem parit/handil skala kecil (5-30 ribu Ha) masing-masing unit terpisah. kuliah S1 2009/2010

  37. PJP 2 pengembangan rawa terpadu lintas sektoral, di Riau, Jambi, Sumsel, dan Kalbar. Menerapkan pendekatan zona pengelolaan air (water management zone) • 1996 dimulai Proyek Pengembangan Lahan Gambut 1 juta Ha di Kalteng, memakai prinsip konservasi, jaringan tata air tertutup dan terkendalai melalui sistem jaringan pengairan yang mengintegrasikan fungsi drainasi, suplisi, dan pengamanan banjir. kuliah S1 2009/2010

  38. Perencanaan sistem tata air kuliah S1 2009/2010

  39. Keberhasilan Pengembangan Rawa • Dukungan kebijakan pemerintah pusat/daerah • Program kerja dan wewenang yang jelas • Ketepatan pengelolaan tata air dan lahan • Dukungan teknologi usaha tani • Dukungan infra structrure • SDM yang mencukupi • Kondisi sosial/ekonomi/budaya yang memungkinkan kuliah S1 2009/2010

  40. Didapat informasi … • di Indonesia, beras = makanan pokok. • produksi beras dunia (2007) sekitar 645 juta ton, 90% dihasilkan di Asia, terutama di India dan China. • luas lahan pertanian Indonesia keenam terendah di Asia Tenggara, 531m2/kapita (tahun 2002) • Thailand 1.606 , Vietnam 929 dan Kamboja 1.783 m2/kapita. kuliah S1 2009/2010

  41. Didapat informasi … • lahan pertanian Indonesia makin berkurang • alih fungsi lahan sawah beririgasi teknis 80 ribu hektar per tahun. • kemampuan cetak sawah nasional di bawah laju alih fungsi tersebut. • di jawa kepemilikan hanya 0,3 hektar/KK, di luar Jawa 1 hektar/KK. • padalah, luas lahan ekonomis minimal 2 hektar di Jawa dan lebih dari 10 hektar di luar Jawa kuliah S1 2009/2010

  42. Didapat informasi … • Indonesia konsumen beras tertinggi dunia ( tahun 2007 mencapai 139,15 kg/kapita/tahun). • konsumsi (kapita/tahun) di Jepang hanya 60kg, Malaysia 80 kg, Thailand 90 kg, rata-rata konsumsi beras dunia sekitar 60 kg/kapita/tahun. • Menurut ”pola pangan harapan PPH” angka ideal konsumsi beras Indonesia 87 kg/kapita/tahun. kuliah S1 2009/2010

  43. Didapat informasi … • Jika tidak ada koreksi terhadap perubahan Rencana Tata Ruang Wilayah, maka akan mengorbankan lahan sawah subur 3,1 juta hektar, • di antaranya 1,67 juta hektar terjadi di Jawa dan Bali. • kontribusi produksi padi yang saat ini mencapai 60% dipastikan akan terganggu. kuliah S1 2009/2010

More Related