1 / 49

PEMANTAUAN STATUS GIZI BALITA DAN IBU HAMIL

PEMANTAUAN STATUS GIZI BALITA DAN IBU HAMIL. KULIAH PENGANTAR. SUSI DYAH PUSPOWATI, MSI UPTD Puskesmas Sibela Dinas Kesehatan Kota Surakarta. Penyebab Masalah Gizi. Status Gizi. Penyebab LANGSUNG. ASUPAN GIZI. INFEKSI PENYAKIT. Ketersediaan Pangan tingkat Rumah Tangga.

bat
Download Presentation

PEMANTAUAN STATUS GIZI BALITA DAN IBU HAMIL

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PEMANTAUAN STATUS GIZI BALITA DAN IBU HAMIL KULIAH PENGANTAR SUSI DYAH PUSPOWATI, MSI UPTD Puskesmas Sibela Dinas Kesehatan Kota Surakarta

  2. Penyebab Masalah Gizi Status Gizi Penyebab LANGSUNG ASUPAN GIZI INFEKSI PENYAKIT Ketersediaan Pangan tingkat Rumah Tangga Perilaku/asuhan Ibu dan Anak Pelayanan kesehatan Penyebab TAK LANGSUNG Masalah UTAMA KEMISKINAN, PENDIDIKAN RENDAH, KETERSEDIANAN PANGAN, KESEMPATAN KERJA Masalah DASAR KRISIS POLITIK DAN EKONOMI 

  3. LEMAH, DAYA TAHAN MENURUN, SERING SAKIT, KEMATIAN. Dampak Kurang Gizi DAYA TAHAN, PRODUKTIVITAS, PENDAPATAN MENURUN PRESTASI BELAJAR, OLAH RAGA MENURUN GANGGUAN PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN KEGUGURAN, PERDARAHAN, PREMATUR,BBLR

  4. PENGERTIAN STATUS GIZI Keadaan yang diakibatkanolehstatus keseimbangan antarajumlahasupan (“intake”) zat gizi dan jumlahyangdibutuhkan (“requirement”) olehtubuh untuk berbagaifungsi biologis: (pertumbuhan fisik, perkembangan, aktivitas, pemeliharaan kesehatan, dan lainnya) PENGERTIAN INDIKATOR STATUS GIZI Tanda-tanda yang dapat memberikan gambaran tentang keadaan keseimbangan antara asupan dan kebutuhan zatgizi oleh tubuh: contoh: pertumbuhan fisik  ukuran tubuh  antropometri (berat badan, tinggi badan, dan lainnya)

  5. APLIKASI SEBARAN NORMAL DALAM MENETAPKAN KATEGORI STATUS GIZI(Cut-off: Berdasar Hasil Kesepakatan Pakar Gizi, Januari 2000) • Indeks BB/UM:a. Gizi lebih bila Z_Score terletak > +2 SDb. Gizi baik bila Z_Score terletak antara > -2 SD s/d +2 SDc. Gizi kurang bila Z_Score terletak antara > -3 SD s/d < -2 SDd. Gizi buruk bila Z_Score terletak < -3 SD • Indeks TB/UM:a. Normal bila Z_Score terletak > -2 SDb. Pendek bila Z_Score terletak dari > -3 SD s/d < -2 SD • Indeks BB/TBa. Gemuk bila Z_Score terletak > +2 SD b. Normal bila Z_Score terletak antara > -2 SD s/d +2 SDc. Kurus bila Z_Score terletak antara > -3 SD s/d < -2 SDd. Sangat kurus bila Z_Score terletak < -3 SD

  6. Kurva Sebaran Normal Nilai Z_Score Indikator Antropometri

  7. PENENTUAN STATUS GIZI BALITA MENURUT WHO-NCHS berdasarkan BB/U • CARA • Tentukan Umur • Tentukan Jenis kelamin • Tentukan Hasil penimbangan • Tentukan status gizi dengan meliihat Tabel Status gizi menurut WHO-NCHS berdasarkan BB/U

  8. PENENTUAN STATUS GIZI BALITA MENURUT WHO-NCHS berdasarkan BB/TB • CARA • Tentukan Jenis kelamin • Tentukan hasil pengukuran tinggi/panjang badan • Tentukan Hasil penimbangan • Tentukan status gizi dengan melihat Tabel Status gizi menurut WHO-NCHS berdasarkan BB/TB

  9. 1. PENENTUAN UMUR BALITA CARA MEMBULATKAN UMUR ANAK Pedoman dari CDC (Center of Diseases Control)tahun 2000: • Bila kelebihan atau kekurangan hari sebanyak 16 hari s/d 30 hari, dibulatkan menjadi 1 bulan.Contoh: 20 bulan + 17 hari = 21 bulan 19 bulan – 16 hari = 18 bulan • Bila kelebihan atau kekurangan hari sebanyak1 hari s/d 15 hari, dibulatkan menjadi 0 bulanContoh: 20 bulan + 15 hari = 20 bulan 19 bulan – 14 hari = 19 bulan

  10. CARA MENGHITUNG UMUR ANAK BALITA CONTOH 1 Tanggal Hari Bulan Tahun Ditimbang 05 07 2003 Lahir 10 06 2001 SELISIH -5 Hari 1 Bln 2 Thn (-0 Bln) (1 Bln) (24 Bln) UMUR ANAK = 24 bulan + 1 Bulan – 0 bulan UMUR anak = 25 bulan

  11. CONTOH 2 Tanggal Hari Bulan Tahun Ditimbang 05 02 2003 Lahir 21 07 2001 SELISIH -16 Hari -5 Bln 2 Thn (-1 Bln) (-5 Bln) (24 Bln) UMUR ANAK = 24 bulan – 5 bulan – 1 bulan UMUR anak = 18 bulan

  12. 2. PENGUKURAN BERAT BADAN Weight Measurement

  13. Weight Measurement

  14. Prosedur Penimbangan dengan Menggunakan Dacin • Persiapan Alat • Gantung dacin pada tempat yg kokoh seperti penyangga kaki tiga atau pelana rumah/kosen/dahan pohon yg kuat • Atur posisi batang dacin sejajar dengan mata penimbang • Pastikan bandul geser berada pada angka nol dan posisi paku tegak lurus • Pasang sarung/celana/kotak timbang yg kosong pada dacin • Seimbangkan dacin dengan memberi kantung plastik berisikan pasir/batu diujung batang dacin, sampai kedua jarum tegak lurus

  15. 2. Pelaksanaan Penimbangan • Bila ibu tidak membawa KMS, tanyakan berat badan balita 2 bulan dan 1 bulan sebelumnya, krn untuk menentukan status pertumbuhan perlu 3 titik pengukuran • Masukkan balita ke dalam sarung timbang dengan pakaian seminimal mungkin dan geser bandul sampai paku tegak lurus • Baca berat badan balita dengan melihat angka di ujung bandul geser • Catat hasil penimbangan dengan benar di kertas/buku bantu dalam kg dan ons • Kembalikan bandul ke angka nol dan keluarkan balita dari sarung/celana/kotak timbang

  16. SALAH MEMASANG TIMBANGAN BATANG DACINTIDAK SEIMBANG

  17. DACIN TIDAKLAYAK PAKAIHARUSDITERA

  18. TITIK NOL SALAH BUKAN PADA ANGKANOL TAPI MENEMPELPADA PENGGANTUNG

  19. PENGGUNAAN BATHROOM SCALE SKALA 0,5 Kg MALAH ADA YG 1.0 Kg

  20. 2. PENGUKURAN PANJANG/TINGGI BADAN PROSEDUR PENGUKURAN PANJANG BADAN (UNTUK BALITA BERUMUR KURANG DARI 2 TAHUN) Dengan Papan Pengukur • Persiapan alat • Pilih meja atau tempat yg datar dan rata. Siapkan alat ukur panjang badan • Lepaskan kunci pengait yg berada disamping papan pengukur • Tarik meteran sampai menempel rapat pd dinding tempat menempelnya kepala dan pastikan meteran menunjukkan angka nol dg mengatur sekrup skala yg ada di bagian kaki balita • Buka papan hingga posisinya memanjang dan datar • Tarik meteran sampai menempel rapat pd dinding tempat menempelnya kepala dan pastikan meteran menunjuk angka nol • Geser kembali papan penggeser pd tempatnya

  21. b. Pelaksanaan Pengukuran Panjang Badan • Telentangkan balita di atas papan pengukur dengan posisi kepala menempel pada bagian papan yg datar dan tegak lurus (papan yg tidak dapat bergerak) • Pastikan puncak kepala menempel pada bagian papan yg statis • Posisikan bagian belakang kepala, punggung, pantat dan tumit menempel secara tepat pd papan pengukur • Geser bagian papan yg bergerak sampai seluruh bagian kedua telapak kaki menempel pada bagian papan yg dapat digeser (dengan cara menekan bagian lutut dan mata kaki) • Baca dan catat panjang badan balita dari angka kecil ke angka besar

  22. Length Measurement

  23. PROSEDUR PENGUKURAN TINGGI BADAN (UNTUK BALITA BERUMUR LEBIH DARI 2 TAHUN) Dengan Microtoise • Persiapan Alat • Letakkan microtoise di lantai yg rata dan menempel pada dinding yg tegak lurus • Tarik pita meteran tegak lurus ke atas sampai angka pada jendela baca menunjukkan angka nol • Paku/tempelkan ujung pita meteran pd dinding • Tarik kepala microtoise ke atas sampai ke paku

  24. 2. Pelaksanaan pengukuran tinggi badan • Posisikan balita berdiri tegak lurus di bawah microtoise membelakangi dinding • Posisikan kepala balita berada di bawah alat geser microtoise, pandangan lurus kedepan • Posisikan balita tegak bebas, bagian belakang kepala, tulang belikat, pantat dan tumit menempel di dinding • Posisikan kedua lutut dan tumit rapat • Tarik kepala microtoise sampai puncak kepala balita • Baca angka pada jendela baca dan mata pembaca harus sejajar dengan garis merah • Angka yang dibaca adalah yg berada pada garis merah dari angka kecil ke arah angka besar • Catat hasil pengukuran tinggi badan balita pada kartu status

  25. Height Measurement

  26. Height Measurement

  27. 4. PENGISIAN KMS

  28. PROSEDUR PENGISIAN DAN PEMBACAAN KMS BILA ANAK DATANG UNTUK PENIMBANGAN PERTAMA 1.Mengisi nama anak dan nomor pendaftaran 2.Mengisi kolom identitas yg tersedia pada halaman dalam KMS balita • Kolom posyandu diisi nama posyandu tempat anak didaftar • Kolom tanggal pendaftaran diisi tanggal, bulan dan tahun anak didaftar pertama kali • Kolom nama anak diisi nama jelas anak,sama seperti halaman depan KMS • Kolom laki-laki diisi tanda V apabila anak tsb laki-laki dan demikian pula bila perempuan • Kolom “anak yg ke” diisi nomor urut kelahiran anak dalam keluarga (termasuk anak yg meninggal) • Kolom tanggal lahir diisi bulan dan tahun lahir anak • Kolom berat badan lahir diisi angka penimbangan berat badan anak saat dilahirkan dalam satuan gram “ berat badan lahir” ini kemudian dicantumkan pada grafik KMS pada bulan “0” • Kolom “nama ayah” dan “nama ibu” beserta pekerjaannya diisi nama dan pekerjaan ayah dan ibu anak tersebut • Kolom “alamat” diisi alamat anak menetap

  29. 3. Mengisi kolom bulan lahir 4. Meletakkan titik berat badan pada grafik KMS balita 5. Mencatat keadaan kesehatan, makanan dan keadaan lainnya 6. Mengisi kolom pemberian imunisasi 7. Mengisi kolom pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi 8. Mengisi kolom periode pemberian ASI Ekslusif

  30. Bila Anak datang pada penimbangan kedua dan seterusnya • Lakukan langkah 4, kemudianhubungkan titik berat badan bulan ini dengan bulan lalu dalam bentuk garis lurus. Jika jarak penimbangan bulan ini dan penimbangan sebelumnya • Lakukan langkah 5. catat semua kejadian yg dialami anak pada garis tegak sesuai bulan yg bersangkutan. Apabila anak mendapat imunisasi lakukan langkah keenam • Apabila anak ditimbang pd bulan kapsul vitamin A (februari dan agustus), maka jika anak diberi kapsul vitamin A, lakukan langkah 7 • Apabila umur bayi masih dibawah 6 bulan, lakukan langkah 8

  31. C A B A, B, dan C tidak dapat diinterpretasi pertumbuhannya karena hanya berupa satu titik Dalam aplikasi dengan menggunakan KMS Tumbuh normal jika grafik pertumbuhan berat badan anak sejajar dengan kurva baku.

  32. Lima arah garis pertumbuhan (Depkes 2001)

  33. Normal Growth ( N2)

  34. Catch up Growth ( N1)

  35. Growth faltering ( T1 )

  36. Flat growth ( T2 )

  37. Loss of growth ( T3 )

  38. ALUR TINDAKAN BERDASARKAN HASIL PENIMBANGAN ANAK BALITA HASIL PENIMBANGAN Garis Pertumbuhan Naik Garis Pertumbuahan Tidak Naik Garis Pertumbuhan dibawah garis merah (BGM) 1T 2T 3T *Beri Pujian kpd anak& ibunya. *Dianjurkan agar meneruskan cara pemberian makanan kpd anaknya tapi lebih banyak, agar bulan berikutnya berat badan naik lagi Rujuk ke Puskesmas/RS • *Tanyakan riwayat makanan & panyakit • Nasehat makan Tanda Klinis _ + Nasehat makanan & penyembuhan penyakit 10 langkah tata laksana gizi buruk PMT pemulihan

  39. Pengertian Gizi Buruk Keadaan kurang gizi tingkat berat pada anak dengan tanda antropometri berat badan terhadap tinggi badan (BB/TB) <- 3 SD atau ditemukan tanda-tanda klinis marasmus dan kwashiorkor

  40. KASUS Pada pemeriksaan antropometri didapatkan: Nama Umur BB TB BB/U BB/TB Amir 25 bulan 7,5 kg 72,5 cm Buruk Kurus Budi 25 bulan 7,5 kg 76 cm Buruk Kurus sekali Kadir 25 bulan 7,5 kg 71 cm Buruk Normal Keterangan: tiga anak di atas umur dan berat badan sama  BB/U sama, BB/PB tidak sama,  hanya Budi yang Gizi Buruk.

  41. Marasmus • Terlihat sangat kurus • Wajah seperti orang tua • Perut cekung • Kulit keriput • Baggy pant • Cengeng Tampak sangat kurus

  42. Kwashiorkor • Bengkak seluruh tubuh, terutama kaki • Wajah membulat dan sembab • Rambut tipis, kemerahan, mudah dicabut • Cengeng, rewel, apatis edema

  43. STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN GIZI BURUK Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi KELUARGA Masyarakat dan Lintas Sektoral Pelayanan Kesehatan • SELURUH KELUARGA • Penyuluhan/Konseling Gizi • a. ASI Eksklusif dan MP-ASI • b. Gizi Seimbang • c. Pola asuh ibu dan anak • 2. Pemantauan pertumbuhan anak • 3.Penggunaan garam beryodium • 4.Pemanfaatan pekarangan • 5.Peningkatan daya beli • KELUARGA MISKIN • 6.Bantuan pangan darurat • PMT balita, ibu hamil • Raskin Sehat, BB Naik (N) Intervensi jangka menengah /panjang Posyandu *Penimbangan balita (D) *Konseling *Suplementasi gizi *Pelayanan kesehatan dasar BGM, Gizi Buruk, sakit S Semua balita punya KMS Puskesmas Rumah Sakit BB Tidak naik (T), Gizi kurang Intervensi jangka pendek, darurat *PMT Pemulihan *Konseling Sehat, BB Naik (N) Sembuh perlu PMT Sembuh, tidak perlu PMT Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi

  44. STATUS GIZI IBU HAMIL Kehamilan yang sehat didefinisikan sebagai kehamilan tanpa gangguan patologi maupun psikologi pada ibu dan janin selama kehamilan dan menghasilkan outcome bayi yang sehat. ANC (ANTE NATAL CARE) yang sedikitnya Dilakukan 4 kali selama kehamilan (1 kali pada setiap trimester ditambah 1 kali menjelang HPL) PEMANTAUAN STATUS GIZI IBU HAMIL

  45. Pemantauan ANC meliputi 1.Evaluasi faktor resiko 2.Evaluasi diet 3.Pengukuran antropometri : BB, TB, Lingkar lengan atas (LILA) 4. Pengukuran biokimia : kadar hemoglobin darah

  46. PROSEDUR PENGUKURAN LINGKAR LENGAN ATAS • Persiapan alat, pita pengukur lingkar lengan atas • Perkenalkan diri anda dan terangkan prosedur pengukuran lingkar lengan atas serta manfaatnya dalam memantau status gizi ibu hamil • Persiapkan lengan ibu yang akan diukur, dipilih sisi lengan yang tidak banyak digunakan untuk bekerja . Bebaskan lengan ibu hamil dari lengan baju. • Tetapkan posisi siku ibu hamil, membentuk sudut 90° dan rileks (tidak kaku) • Letakkan pita antara bahu (akronim) dengan siku (olecranon) lalu tentukan titik tengahnya • Lingkarkan pita LILA setinggi titik tengah yang telah ditetapkan. Pita tidak boleh terlalu ketat atau terlalu longgar. • Lakukan pembacaan melalui lubang batas pada pita LILA

  47. ALUR TINDAK LANJUT PENGUKURAN LILA PENGUKURAN LINGKAR LENGAN ATAS <23,5 CM ≥ 23,5 CM Resiko KEK Bukan Resiko KEK • Anjuran : • Makan cukup dengan Pedoman Gizi Seimbang • Hidup sehat • Tunda Kehamilan (untuk WUS tdk hamil) • Bila hamil, segera dirujuk sedini mungkin • Diberi penyuluhan dan melaksanankan anjuran • Anjuran : • Pertahankan kondisi kesehatan • Bila hamil, periksa kehamilan kepada petugas kesehatan

  48. Terima kasih

More Related