170 likes | 695 Views
BAB 3. LINGKUNGAN SOSIAL-BUDAYA Tujuan Pembelajaran : Untuk memahami pengaruh lingkungan sosial-budaya terhadap pemasaran internasional. Pengaruhnya terhadap pemasaran internasional. Berpengaruh terhadap perilaku konsumen dan pebisnis. Paradigma A-B-C-D: Access (Akses)
E N D
BAB 3 LINGKUNGAN SOSIAL-BUDAYA Tujuan Pembelajaran: Untuk memahami pengaruh lingkungan sosial-budaya terhadap pemasaran internasional
Pengaruhnya terhadap pemasaran internasional • Berpengaruh terhadap perilaku konsumen dan pebisnis. • Paradigma A-B-C-D: • Access (Akses) • Buying behavior (perilaku pembelian) • Consumption Characteristics (karakteristik-karakteristik konsumsi) • Disposal (pembuangan)
Pengertian Budaya • Budaya adalah cara hidup, yang dibangun oleh sekelompok manusia, yang diteruskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. • Budaya adalah pemograman piliran secara kolektif yang membedakan para anggota sebuah kelompok atau kategori dengan kelompok-kelompok lain. • Budaya adalah seperangkat simbol-simbol yang saling terkait, dipelajari, dibagi dan dipaksakan yang makna-maknanya menyediakan seperangkat orientasi untuk para anggota masyarakat. • Budaya adalah sebuah sistem yang terintegrasi dari pola-pola perilaku yang dipelajari yang membedakan karakter-karakter dari para anggota suatu masyarakat tertentu.
Unsur-unsur budaya • Budaya/kehidupan material • Bahasa • Interaksi sosial • Estetika • Agama • Pendidikan • Sistem-sistem nilai
Perbandingan lintas budaya • Homophillus Vs Heterophillus culture • High- Vs Low-context culture • Dimensi budaya Hofstede • Power distance • Individualism • Uncertainty Avoidance • Masculinity • Long-termism
Dimensi Budaya Hofstede • Jarak kekuasaan (power distance) mengacu kepada tingkat ketidak-seimbangan diantara anggota masyarakat yang dapat diterima. • Penghindaran ketidak-pastian (uncertainty avoidance) mengacu kepada sejauh mana suatu bangsa memiliki kecenderungan untuk menghindari ketidak-pastian sehingga memerlukan mekanisme-mekanisme untuk menguranginya. • Individualisme menggambarkan kecenderungan suatu bangsa bersifat individualis ataukah kolektivis (kekeluargaan). • Masculinity menggambarkan kecenderungan suatu bangsa apakah ke arah sifat-sifat maskulin (kejantanan) ataukah lebih bersifat feminin (kewanitaan) • Long-termism mengacu kepada pembedaan antara masyarakat-masyarakat dengan orientasi jangka panjang yang pragmatis dengan yang fokus ke jangka pendek.
Perilaku-perilaku sosial • Perilaku sosial yang sama dapat menimbulkan makna yang berbeda bagi bangsa-bangsa yang berbeda. • Kebiasaan-kebiasaan berbisnis: • Budaya imperatif adalah kebiasaan-kebiasaan dan harapan-harapan bisnis yang harus dipenuhi dan disesuaikan dengan atau dihindari jika menghendaki hubungan-hubungan berhasil. • Budaya adiafora berkaitan dengan area perilaku atau kebiasaan dimana budaya-budaya orang asing diharapkan untuk menyesuaikan atau berpartisipasi dalam budaya penduduk setempat namun tidak harus dilakukan: jika dilakukan akan lebih baik namun jika tidak dilakukan juga tidak berakibat buruk. • Budaya ekslusif adalah kebiasaan-kebiasaan atau pola-pola perilaku yang khusus untuk penduduk setempat dan terlarang bagi orang asing.
Pengaruh Budaya dalam Negosiasi • Negosiasi-negosiasi tidak terjadi antara stereotip-stereotip nasional (bangsa) tetapi dilakukan antara individu-individu, dan faktor budaya sering kali membuat perbedaan-perbedaan yang sangat besar. • Masalah-masalah dalam negosiasi bisnis internasional: • Perbedaan bahasa • Perilaku-perilaku non-verbal • Nilai-nilai • Proses-proses berpikir dan pengambilan keputusan • Langkah-langkah menuju negosiasi bisnis internasional yang lebih efektif dan efisien:
Pengaruh Budaya dalam Negosiasi • Langkah-langkah menuju negosiasi bisnis internasional yang lebih efektif dan efisien: • Pemilihan tim negosiasi. Kriteria pemilihan: kematangan, stabilitas emosi, luas pengetahuan, optimisme, fleksibilitas, empati dan stamina. • Manajemen pra-negosiasi. Meliputi: (1) penilaian situasi dan orang-orang yang terlibat, (2) fakta-fakta yang akan dikonfirmasikan selama negosiasi, (3) • Manajemen negosiasi. Tahapan proses negosiasi: (1) tahap pengukuran nontugas, (2) pertukaran informasi, (3) persuasi, dan (4) konsesi-konsesi dan persetujuan • Pasca negosiasi. Penelaahan kembali kontrak-kontrak yang telah dibuat, dan komunikasi untuk tindak lanjut.