E N D
Closed Model Yang dimaksud dengan model tertutup adalah model pada tabel input-output yang mengeluarkan sektor rumah tangga (konsumsi rumah tangga dari final demand dan pembayaran RT yang berupa gaji dan upah dari payment sector) untuk dimasukan pada intermediate sector, sehingga memasukan sektor rumah tangga sebagai endogenous sector
Persamaan Matematis Closed Model = Vektor total output yang memasukkan sektor rumah tangga sebagai endogenous faktor, ukuran (N+1) x 1 = Vektor permintaan akhir yang memasukkan sektor rumah tangga sebagai endogenous faktor, ukuran (N+1) x 1 = Matrik koefisienteknik yang memasukan sektor rumah tangga sebagai endogenous faktor, dengan ukuran (N+1) x (N+1)
Perbedaan Nilai Output Perubahan pada X = X1, X2. … XN. menggambarkan fakta bahwa penambahan output dibutuhkan untuk memuaskan antisipasi adanya kenaikkan pada belanja konsumen, yang digambarkan pada koefisien kolom konsumsi rumah tangga (kenaikkan pendapatan rumah tangga akan menaikkan output sektor-sektor yang lain dan otomatis menaikkan wage payment)
Perbedaan Nilai Output Dengan menggunakan model tertutup, dampak dari setiap perubahan pada permintaan akhir terhadap perekonomian dapat dibedakan kedalam 3 hal : • Direct effect • Indirect effect • Induced effect (efek inilah yang menyebabkan nilai multiplier yang dihasilkan oleh closed model akan lebih besar dibandingkan dengan nilai pada open model)
Pengertian Induced Effect Induced effect memberikan pengertian bahwa perubahan pada konsumsi RT akan berdampak pada penambahan output yang nantinya dibutuhkan untuk memuaskan antisipasi adanya kenaikkan pada belanja konsumen, yang digambarkan pada koefisien kolom konsumsi rumah tangga (kenaikkan pendapatan rumah tangga akan menaikkan output sektor-sektor yang lain dan otomatis menaikkan wage payment)
Perbedaan Nilai Invers Leontief Open Model Closed Model
Interregional Input-Output (IRIO) Keterkaitan antar 2 daerah (regional) atau lebih merupakan suatu yang lumrah terjadi pada kondisi saat ini, begitupun keterkaitan antar input dan output produksi. Interregional Input-Output model merupakan model input-output yang mencoba menjelaskan hubungan yang terjadi antar sektor antar wilayah
Beberapa Definisi Dengan :
Beberapa Definisi • zij.R yang menunjukkan total nilai – dalam satuan uang - arus barang dari sektor i yang digunakan sebagai input bagai sektor/industri j diwilayah R zij.R = zijRR + zijNR • Berdasarkan koefisien teknik regional itu pula kita dapat menyusun dampak perubahan permintaan akhir terhadap ouput (persamaan dasar tabel input-output regional tunggal dengan koefisien teknik regional) dimasing-masing sektor pada perekonomian wilayah R, sebagai berikut :
Persamaan Linier IRIO Pola hubungan yang akan terjadi berdasarkan Taber IRIO tersebut adalah :
Persamaan Linier IRIO Jika dikaitkan dengan koefisien input intra dan interregional
Persamaan Linier IRIO Persamaan tersebut jika dijabarkan kedalam bentuk matrik partisi akan berbentuk seperti
Umpan balik antar region Berdasarkan : Maka akan didapatkan persamaaan yang menunjukkan keterkaitan antar regional, yaitu pada saat tidak ada permintaan akhir dari region N (YN = 0)
Umpan balik antar region Umpan balik antar region merupakan tambahan permintaan akhir dari produk yang dihasilkan oleh region R karena adanya keterkaitan perdagangan antara region R dan region N. Umpan balik antar region mempunyai 3 arti tersendiri yaitu :
Identifikasi Sektor Unggulan Untuk menentukan sektor unggulan digunakan beberapa indikator kriteria. (Misalnya kriteria - kriteria tersebut antara lain adalah) :
Identifikasi Sektor Unggulan Persamaan untuk menentukan indeks komposit sektor unggulan adalah sbb : Is = aI1 + bI2 + cI3 + dI4 + eI5 + fI6 + gI7 + hI8 + iI9 Keterangan : Is = indeks komposit sektor s a…k = bobot setiap indeks indikator 1…11 = jumlah indikator yang digunakan Untuk mendapatkan nilai parameter-parameter dari persamaan indeks komposit tersebut digunakan salah satu metode analisis multivariat, yaitu analisis principal Component
Ketentuan Proses Perhitungan Sektor Unggulan • Jika indikator-indikator yang digunakan dalam penentuan indeks komposit memiliki satuan yang sama, maka gunakan matriks varians-covarian sebagai dasar penentuan indeks komposit • Akan tetapi jika indikator-indikator yang digunakan dalam penentuan indeks komposit memiliki satuan yang berbeda, maka gunakan matriks korelasi sebagai dasar penentuan indeks komposit