1 / 21

PERANG DINGIN Amerika Serikat vs Uni Soviet

PERANG DINGIN Amerika Serikat vs Uni Soviet. Oleh : Amar Mustakim Elisa Ariningtyas Ilham Gusti Irmaya Ardyawati Sisca Rayandy Natasja Adhani.

calder
Download Presentation

PERANG DINGIN Amerika Serikat vs Uni Soviet

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PERANG DINGIN AmerikaSerikatvsUni Soviet Oleh: AmarMustakim Elisa Ariningtyas IlhamGusti IrmayaArdyawati SiscaRayandy NatasjaAdhani

  2. Perang Dingin (bahasa Inggris: Cold War, bahasa Rusia: холо́дная война́, kholodnaya voyna, 1947–1991) adalah sebutan bagi sebuah periode di mana terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara tahun 1947—1991. Istilah "Perang Dingin" sendiri diperkenalkan pada tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk menggambarkan hubungan yang terjadi di antara kedua negara adikuasa tersebut. MenelusurisejarahPerangDingin, kitatidakakanlepasdariPerangDunia II yang melatarbelakanginya.

  3. PenyebabdanProsesTerjadinyaPerangDingin

  4. LatarBelakang Setelah Perang Dunia II berakhir, muncul beberapa peristiwa penting yang memengaruhi kehidupan bangsa-bangsa di dunia. Peristiwa-peristiwa itu antara lain yaitu: • Pertama, Amerika Serikat muncul sebagai salah satu negara pemenang perang di pihak Sekutu. Peran Amerika Serikat sangat besar membantu negara-negara Eropa Barat untuk memperbaiki kehidupan perekonomiannya setelah Perang Dunia II.

  5. Kedua, Uni Soviet juga muncul sebagai negara besar pemenang perang dan berperan membangun perekonomian negara-negara Eropa Timur. • Ketiga, munculnya negara-negara yang baru merdeka setelah Perang Dunia II di wilayah Eropa. Perang Dunia II yang berakhir dengan kemenangan di pihak Sekutu tidak terlepas dari peran Uni Soviet, Uni Soviet membebaska Eropa Timur dari tangan Jerman. Sambil membebaskan Eropa Timur dari tangan Jerman, Uni Soviet mempergunakan kesempatan itu untuk meluaskan pengaruhnya,

  6. dengan cara mensponsori terjadinya perebutan kekuasaan di berbagai negara Eropa Timur seperti di Bulgaria, Albania, Hongaria, Polandia, Rumania, dan Cekoslowakia, sehingga negara-negara tersebut masuk kedalam pengaruh pemerintahan komunis Uni Soviet.

  7. Periode 1945-1969

  8. Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai negara pemenang perang muncul menjadi kekuatan raksasa.Duanegaratersebutmemiliki perbedaan ideologi,AmerikaSerikat memiliki ideologi liberal-kapitalis, sedangkan Uni Soviet berideologi sosialis-komunis. Dalam waktu singkat memang pernah terjadi persahabatan di antara keduanya, namun kemudian muncul antagonisme di antara mereka. Ada dua karakter pada periode ini, Pertama, adanya keprihatinan akan ambisi rivalnya yang menimbulkan pesimisme. Kedua, Amerika Serikat dan UniSoviet merupakan kekuatan militer yang sangat kuat dan memiliki kemampuan untuk menghancurkan musuhnya dengan senjata atom.

  9. AS mengeluarkan Marshal Plan (olehkomandanmiliter AS George Catlerr Marshall, tahun 1947) supayaEropamaumenjadimitra AS menghadapiUni Soviet. Kebijakanpolitikluarnegeri AS jugatercermindalam Truman Doctrine (olehpresidenHary Truman, 12 Maret 1947) yang menyatakankesediaan AS memberikanbantuandalammenghadapikomunismeUni Soviet. AS jugamenerapkanpolitik Containment(oleh diplomat AS George Kennan, tahun 1947) untukmembendungekspansikomunismeUni Soviet.

  10. Tahun 1948, sewaktu Berlin(JermanTimur) beradadalamkekuasaanUni Soviet, Joseph Stalin mem-blokadeekonomiJerman Barat. Padakrisisini, AS membelaJerman Barat denganmenempatkanserdadu AS diInggrismembentuk NATO pada 4 April 1949 untukmenangkalekspansiUni Soviet diEropa.

  11. Pembentukan NATO memancingblokTimurmendirikanPaktaWarsawa (dipimpinUni Soviet, 14 Mei 1955) untukmenangkaldampakdaripembangunaninstalasisenjatadiJerman Barat. Pernyataan PM Inggris Winston ChrucilpadaMaret 1946 di Fulton(Missouri) menyangkutsikapekspansifUni Soviet mendorongdikeluarkannyakebijakan yang melarangkomunikasiantaraEropa Barat (demokratis-kapitalis) danEropaTimur (komunis).

  12. Periode 1969-1979

  13. Hubungan Amerika Serikat-Uni Soviet mengalami perubahan drastis dengan terpilihnya Richard Nixon sebagai Presiden AS. Didampingi penasehat keamanannya, Henry A. Kissinger, Richard Nixon menempuh pendekatan baru terhadap Uni Soviet pada tahun 1969. Tidak disangka, ternyata Uni Soviet juga sedang mengambil pendekatan yang sama terhadap AS. Pendekatan ini lazim disebut détente (peredaan ketegangan).

  14. Periode 1979-1985

  15. Setelah 10 tahun dijalankan, tampaknya Uni Soviet tidak kuat lagi untuk menjalani détente. Akhirnya pada tahun 1979 Uni Soviet pun menduduki Afghanistan yang sebenarnya mengundang pasukan Uni Soviet masuk kesana untuk membantu mereka. Aksi semena-mena ini mengundang reaksi keras dari pihak AS, Presiden AS Jimmy Carter menyatakan, agresi Uni Soviet di Afghanistan mengkonfrontasi dunia dengan tantangan strategis paling serius sejak Perang Dingin dimulai.

  16. Lalu akhirnya muncullah Doktrin Carter yang menyatakan bahwa AS berkeinginan untuk menggunakan kekuatan militernya di Teluk Persia.

  17. Periode 1985-1991

  18. Pada Maret 1985, Michael Gorbachev mulai memimpin Uni Soviet. Perubahan secara besar-besaran mulai tampak pada masa ini. Gorbachev berbeda dengan penguasa-penguasa Uni Soviet sebelumnya, pada tahun 1987 ia berkunjung ke AS untuk mendekatkan keduanya kedalam sebuah forum dialog. Bahkan pada tahun 1988, Persetujuan Genewa dicapai dan pada 15 Februari 1989 seluruh tentara Uni Soviet telah mundur dari Afghanistan.

  19. Komitmen Gorbachev semakin terlihat saat Uni Soviet tidak menghanyutkan diri dan mengambil sikap lebih netral dalam Perang Teluk tahun 1990-1991. Bahkan bantuan untuk Kuba yang telah diberikan selama 30 tahun pun dihentikan pada tahun 1991 oleh Gorbachev. Namun kebebasan dan keterbukaan yang dicanangkan oleh Gorbachev menimbulkan reaksi keras dari tokoh-tokoh komunis dalam negeri.

  20. Puncaknya terjadi pada Kudeta 19 Agustus 1991 yang didalangi oleh Marsekal Dimitri Yazow (Menteri Pertahanan), Jenderal Vladamir Kruchkov (Kepala KGB), dan Boris Pugo (Menteri Dalam Negeri). Namun ternyata kudeta itu gagal karena mendapat perlawanan dan penolakan dari rakyat Uni Soviet dibawah pimpinan Boris Yeltsin dan Unit Militer Uni Soviet. Sebagai akibat dari kudeta itu; Latvia, Lithuania, Estonia, Georgia, Maldova memisahkan diri dari Uni Soviet. Latvia, Listhuania dan Estonia sendiri berhasil memperoleh kemerdekaan dari Uni Soviet pada tanggal 6 September 1991.

  21. Akhirnya, Gorbachev mengakui bahwa sistem komunis telah gagal di Uni Soviet. Pada akhir 1991, negara Uni Soviet yang telah berumur 74 tahun itupun runtuh dan terpecah-pecah menjadi beberapa negara yang sekarang termasuk dalam persemakmuran Uni Soviet (Commonwealth of Independent State/CIS). Bubarnya Uni Soviet ini menandai berakhirnya Perang Dingin dengan kemenangan di pihak AS.

More Related