350 likes | 683 Views
Pertemuan 13-14 PERCOBAAN FAKTORIAL DENGAN RANCANGAN ACAK LENGKAP. Gambaran Umum Faktor → satu macam perlakuan yang mempunyai beberapa taraf (level). Contoh : dosis 0 # pemberian obat dosis 1 dosis 2 dosis 3 tanpa tep . Kangkung
E N D
Pertemuan 13-14PERCOBAAN FAKTORIALDENGANRANCANGAN ACAK LENGKAP
GambaranUmum Faktor → satumacamperlakuan yang mempunyaibeberapataraf (level). Contoh: dosis 0 # pemberianobatdosis 1 dosis 2 dosis 3 tanpatep. Kangkung # pemberianransumpakan 0,2% tepungkangkung 0,4% tepungkangkung
Percobaanberfaktor: →percobaan yang menyangkut 2 faktorataulebih . # Percobaanberfaktor paling sederhana: 2 x 2 Faktor A dgn 2 tarafFaktor B dgn 2 taraf # Misalnya: Faktor A (jenisayam) Faktor B (macampakan) Diperoleh 4 kombinasiperlakuan: a0 b0 a1 b0 a0 b1 a1 b1 a0 (ayam ras) a1 (ayam buras) b0 (tanpa kangkung) b1 (diberi kangkung)
Percobaanberfaktor → merupakancarautkmenyusunkombinasipercobaan yang diberikan. Tujuanmelakukanpercobaanfaktorial →untukmengetahuiadakahinteraksiantara faktor2yang diberikansebagaiperlakuantsb. Pelaksanaanpercobaantergantunglingkungan / bahan percobaan yang akandipakai . I. Faktorial dengan R.A.L. II. Faktorial dengan R.A.K. III. Faktorial dengan R.B.L.
PercobaanFaktorialdenganRancanganAcakLengkap Contoh:Percobaanfaktorialdenganduafaktor, masing2 ter- diridaridua level → a0dan a1serta b0dan b1 , dilak- . sanakandengan R.A.L. memakaiulangan 5 kali. Ulangan Total rata-rata I II III IV V
I. PengaruhSederhana: 1 Pengaruh sederhana faktor A pada taraf b0 = ( a1b0 – a0b0 ) = 33 - 30 = 3 2. Pengaruh sederhana faktor A pada taraf b1 = ( a1b1 – a0b1 ) = 37 - 32 = 5 3. Pengaruh sederhana faktor B pada taraf a0 = ( a0b1 – a0b0 ) = 32 - 30 = 2 4. Pengaruh sederhana faktor B pada taraf a1 = ( a1b1 - a1b0 ) = 37 - 33 = 4
II. PengaruhUtama: 1. Pengaruh utama faktor A (tanpa menghiraukan faktor B ) = ½ [( a1b0 - a0b0 ) + ( a1b1 – a0b1 )] = ½ [( 33 - 30 ) + ( 37 - 32 )] = 4 2. Pengaruh utama faktor B (tanpa menghiraukan faktor A ) = ½ [( a0b1 – a0b0 ) + ( a1b1 – a1b0 )] = ½ [( 32 - 30 ) + ( 37 - 33 )] = 3
III. Pengaruhinteraksi: Pengaruhinteraksiantarafaktor A danfaktor B : AB = ½ [( a1b1 – a0b1 ) – ( a1b0 – a0b0 )] = ½ [( 37 - 32 ) – ( 33 - 30 )] = 1 Pengaruhinteraksiantarafaktor B danfaktor A : BA = ½ [( a1b1 – a1b0 ) – ( a0b1 – a0b0 )] = ½ [( 37 - 33 ) – ( 32 - 30 )] = 1 Sifatsetangkup (sama).
Percobaanfaktorialdengan 2 faktor: Faktor A (jenis ayam) → a0 (ayam Ras) a1 (ayam Buras) Faktor B (macam pakan) → b0 (ransum tanpa kangkung) b1 (ransum diberi kangkung) Dilaksanakan menggunakan RAL, dengan 5 ulangan. Diperoleh 2 x 2 → 4 kombinasi perlakuan: a0b0 a0b1 masing2 a1b0 diulang a1b1 5 kali
Model : Yi j k = μ + τi + βj + (τβ)i j + εi j k Yi j k = hasilpengamatanutkfaktor A tarafkei, faktor B tarafke j danpada ulanganke k. μ = nilaitengahumum τi = pengaruhfaktor A padatarafkei βj = pengaruhfaktor B padatarafke j. (τβ) i j = pengaruhinteraksi AB padatarafkei (darifaktor A), dan tarafke j (darifaktorke B) εi j k= pengaruhacak (galatpercobaan) padatarafkei (faktor A), tarafke j (faktor B), interaksi AB yang keidanke j , danpadaulanganke k.
PercobaanFaktorial 2 Faktor • Model Tetap (taraf faktor A tetap, taraf faktor B tetap) • Model Acak (taraf faktor A acak, taraf faktor B acak) • Model Campuran (taraf faktor A tetap, taraf faktor B acak) • Model Campuran (taraf faktor A acak, taraf faktor B tetap)
I. Model Tetap (faktor A dan B tetap) Asumsi: Hipotesis: (tidakadapengaruhinteraksiterhadaprespon yang diamati) adapengaruhinteraksiterhadaprespon yang diamati 2. (tidakadaperbedaanrespondiantarataraf A yang dicobakan) adaperbedaanrespondiantarataraf A yang dicobakan 3. (tidakadaperbedaanrespondiantarataraf B yang dicobakan) adaperbedaanrespondiantarataraffaktor B yang dicobakan
F hitung model tetap F Hitung (AB) = F Hitung (A) = F Hitung (B) =
II. Model Acak (faktor A dan B acak) Asumsi : Pengaruhtaraffaktor A timbulsecaraacak, Pengaruhtaraffaktor B timbulsecaraacak , Pengaruhinteraksitimbulsecaraacak, Hipotesis 1. (tidakadakeragamandalampopulasikombinasiperlakuan) > ( adakeragamandalampopulasikombinasiperlakuan) 2. (tidakadakeragamandalampopulasitaraffaktor A) (ada keragamandalampopulasitaraffaktor A) 3. (tidakadakeragamandalampopulasitaraffaktorB) (tidakadakeragamandalampopulasitaraffaktor B)
F hitung model acak F hitung (AB) = F hitung (A) = F hitung (B) =
III. Model Campuran (faktor A tetap, faktor B acak) Asumsi : Hipotesis (tidakadakeragamandalampopulasikombinasiperlakuan) (adakeragamandalampopulasikombinasiperlakuan) 2. (tidakadaperbedaanrespondiantarataraf A yang dicobakan) minimal adasatutaraf A yang dicobakanmempengaruhirespon 3. ( tidakadakeragamandalampopulasitaraffaktor B) ( adakeragamandalampopulasitaraffaktor B)
F hitung model campuran(faktor A tetap, B acak) F hitung (AB) = F hitung A = F hitung B =
IV. Model Campuran ( faktor A acak, faktor B tetap) Asumsi : Hipotesis 1. (tidakadakeragamandalampopulasikombinasiperlakuan) (adakeragamandalampopulasikombinasiperlakuan) 2. (tidakadakeragamandalampopulasitaraffaktor A) (adakeragamandalampopulasitaraffaktor A) 3. (tidakadaperbedaanrespon di antarataraffaktor B yang dicobakan) minimal adasatutaraffaktor B yang dicobakanmempengaruhirespon
F hitung model campuran (faktor A acak, B tetap) F hitung (AB) = F hitung (A) = F hitung (B) =
ContohPenerapan Percobaan di rumah kaca, ingin mengetahui pengaruh pe- mupukan dan interval pemotongan thdp produksi hijauan pakan rumput setaria. Perlakuan pemupukan terdiri dari 5 macam: a0 = kontrol (tanpa pupuk) a1 = 10 ton pupuk kandang/ha a2 = 20 ton pupuk kandang/ha a3 = urea dgn dosis mengandung N setara dengan N dalam a1 a4 = urea dgn dosis mengandung N setara dengan N dalam a2.
Perlakuan interval pemotongan utk Setaria terdiri 3 macam: b0 = interval pemotongan 20 hari b1= interval pemotongan 30 hari b2 = interval pemotongan 40 hari diperoleh 5 x 3 = 15 kombinasi perlakuan Ulangan yang diberikan 3 kali, sehingga diperoleh: 15 x 3 = 45 unit percobaan
PengamatanthdpProduksibhnkering : produksi kumulatif b0PP PI PII PIII PIV PV PVI b1PP PI PII PIII PIV b2PP PI PII PIII 20 hari 30 hari 40 hari
Perhitungan: JKP = JKP = 61,62 + 81,92 + . . . . . + 194,72 1622,72 3 45 = 66291,14 – 58514,56 = 7776,58 248,52 + 239,52 + . . . . . + 488,82 1622,72 9 45 = 63870,68 – 58514,56 = 5356,12 407,02 + 555,22 + 660,52 1622,72 15 45 = 60677,09 – 58514,56 = 2162,53 JKA = JKB =
JKAB = JKP – JKA - JKB = 7776,58 – 5356,12 – 2162,53 = 257,93 JKT = 21,42 + 27,52 + . . . . . + 61,12 - = 66724,39 - 58514,56 = 8209,83 JKG = JKT – JKP = 8209,83 - 7776,58 = 433,25
Anova F tabel utk Pemupukan → F(0,05) = 2,69 dan F(0,01) = 4,02 F tabel Interv. Pemot. → F(0,05) = 3,32 dan F(0,01) = 5,39 F tabel Pemup.x Int.P. → F(0,05) = 2,27 dan F(0,01) = 3,17
Latihan 1 Seorangpenelitiinginmengetahuipengaruhvarietasjagung (faktor A) danpemupukan (faktor B) terhadapproduksitanamanjagung. Iamendugabahwatingkatkesuburantanahpercobaannyarelatifhomogendenganrencanaulangansebanyak 5 kali. Faktorvarietasjagungterdiridariduatarafyaitu X dan Y. Faktorpemupukanterdiridari 2 tarafyaitudosispemupukan 0 kg N/Ha (A) dandosispemupukan 60 kg N/Ha (B). Diperolehlah data kombinasidaritiaptarafsebagaiberikut:
Latihan 2 Seoranginsinyurelektromenyatakanbahwategangan output maksimumdanbateraimobil (aki) dipengaruhiolehjenis material dantemperaturlokasidimanabateraitersebutdirakit. Empatulangandaripercobaanfaktorialdilakukan di laboratoriumuntuk 3 material dan 3 temperatur. Percobaandenganrancangandasar RAL memberikan data sbb: