1 / 3

Program Studi Teknik Sipil

Program Studi Teknik Sipil. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana. 13. MODUL 13 PENURUNAN 1. PENDAHULUAN Istilah penurunan (settlement) digunakan untuk menunjukkan gerakan titik tertentu pada bangunan terhadap titik referensi yang tetap. Jika seluruh permukaan

damia
Download Presentation

Program Studi Teknik Sipil

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana 13 MODUL 13 PENURUNAN 1. PENDAHULUAN Istilah penurunan (settlement) digunakan untuk menunjukkan gerakan titik tertentu pada bangunan terhadap titik referensi yang tetap. Jika seluruh permukaan tanah dibawah dan diisekitar bangunan turun secara seraga dan penurunan terjadi tidak berlebihan, maka turunnya bangunan akan tidak nampak oleh pendangan mata dan penurunan yang terjadi tidak menimbulkan kerusakan bangunan. Namun, kondisi kondisi demikian tentu mengganggu baik pandangan mata maupun kestabilan bangunan, bila penurunan terjadi secara berlebihan. Umumnya, penurunan tak seragam lebih membahayakan bangunan dari pada penurunan total. Contoh-contoh kerusakan bangunan akibat penurunan tak seragam ditunjukkan dalam Gambar 1 1) Gambar 1a. Jika tepi bangunan turun lebih besar dari paada bagian tengahnya, bangunan diperkirakan akan retak-retak pada bagian A. 2) Gambar 1b. Jika bagian tengah bangunan turun lebih besar bagian atas bangunan dalam kondisi tertekan dan bagian bawah tertarik. Kalau deformasi yang terjadi sangat besar, tegangan tarik yang akan berkembang dibawah bangunan dapat mengakibatkan retak-retak pada bangunan. 3) Gambar 1c. Penurunan satu tepi dapat berakibat retak pada bagian C 4) Gambar 1d. Penurunan terjadi berangsur-angsur dari salah satu tepi bagian bangunan, yang berakibat miring bangunan tanpa menyebabkan keretakan. http://www.mercubuana.ac.id 1

  2. fleksible. Dengan alasan ini, dalam praktek, distribusi tekanan sentuh fondasi ke tanah dianggap seragam atau uniform, bila beban terbagi rata seragam. Gambar 2 : Distribusi tekanan sentuh di bawah pondasi (a)fondasi kaku pada lempung (b)fondasi kaku pada pasir dan kerikil (c)fondasi kaku pada campuran lempung dan pasir (d)fondasi fleksibel pada tanah lempun 3. HITUNGAN PENURUNAN Penurunan (settlement ) fondasi yang terletak pada tanah berbutir halus yang jenuh dapat dibagi menjadi 3 komponen, yaitu : penurunan segera (immediatesettlement), penurunan konsolidasi primer, penurunan konsolidasi sekunder. Penurunan total adalah jumlah ketiga komponen penuruanan tersebut, dan bila dinyatakan dalam persamaan : S = Si + Sc + Ss (1) Dengan: S = penurunan total Si = penurunan segera Sc = penurunan konsolidasi primer Sc = penurunan konsolidasi sekunder Penurunan segera atau penurunan elastis adalah penurunan yang dihasilkan oleh distorsi masa tanah yang tertekan, dan terjadi pada volume konstan. Penurunan pda tanah-tanah berbutir kasar dan tanah-tanah berbutir halus yang tidak jenuh http://www.mercubuana.ac.id 3

  3. Nilai faktor tergantung dari lokasi titik yang ditinjau dimana penurunan akan dihitung, bentuk dan kekakuan fondasi. Untuk fondasi fleksible, Terzaghi (1943) menyarankan nilai Ip umtuk menghitung penurunan pada sudut luasan empat persegi panjang, sebagai berikut :   1  L / B2 1  ln L Ip 1 L   L / B2 1 ln (2b) L / B  B   Dengan L dan B adalah panjang dan lebar fondasi. Nilai-nilai Ip untuk berbagai bentuk fondasi, ditunjukkan dalam Tabel 1 Tabel 1 Faktor pengaruh Im (Lee,1962) dan Ip (Schleicher, 1962) untuk pondasi kaku, dan faktor faktor pengaruk untuk fondasi fleksibel (Terzaghi,1943) untuk pondasi Schleicher (1952) juga mengusulkan akto-faktor pengaruh Ip kaku, seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 1 . Untuk fondasi-fondasi yang terletak di permukaan (Das,1983) Si (rata-ratafleksible)≡0,85 Si (dipusatt, fleksible) Si (kaku)≡0,93 Si (rata-rata, fleksible) Si (kaku)≡0,80 Si (rata-rata, fleksible) (3a) (3b) (3c) Jika beban eksentris, fondasi yang kaku akan brotasi akibat momen pengulingan. Lee (1962) menyarankan nilai faktor pengaruh Im untuk fondasi yang kaku ada pembebanan eksentris, atau pembebanan yang menimbulkan momen. http://www.mercubuana.ac.id 5

More Related