1 / 25

KEBIJAKAN MONETER DALAM SISTEM EKONOMI ISLAM

KEBIJAKAN MONETER DALAM SISTEM EKONOMI ISLAM. BAB - 6. DEFINISI.

elinor
Download Presentation

KEBIJAKAN MONETER DALAM SISTEM EKONOMI ISLAM

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KEBIJAKAN MONETER DALAM SISTEM EKONOMI ISLAM BAB - 6

  2. DEFINISI Moneterdalambanyakbukutekstentangekonomimoneterdidefinisikansebagaiuang, berasaldaribahasalatinmoneta yang berartiuang. Artinyasegalaaktifitas yang berkaitandenganaruskeuangandikelompokkandalampokokbahasanmoneter, baikteori-teoritentanguang, pengelolaan, kebijakan, instrumenmaupuninstitusi yang menjadikanuangsebagaiobjekaktifitasnya.

  3. KebijakanMoneteradalahkebijakanpemerintahutkmemperbaikikeadaanperekonomianmelaluipengaturanjumlahuangberedar. • Sistemkeuanganislammenerapkansistempembagiankeuntungandankerugian (profit and loss sharing).

  4. CorakEkonomiKontemporer BUNGA UangSebagaiAlatTukar UangSebagaiKomoditi Pasar Moneter: Uang, Modal, Obligasi, Derivative Kredit & Spekulasi CorakEkonomi Modern: DikotomiRiildanMoneter

  5. ImplikasiCorakEkonomiKontemporer • Terhambatnyasinergisektorriildanmoneter yang kemudianmembuatketimpanganstrukturekonomi. • Akibatkemudahanmemperoleh profit melaluimekanismefixed & pre-determined returnssektormonetermenyedotsebagianbesaruangberedar, yang mengakibatkanturunnyaperformariilatauekonomisecarakeseluruhan. • Sistembungamembuatketimpanganinteraksiusaha, ekploitasidanmisalokasisumberdaya, danperkembanganekonomi yang semu (tidakproduktif).

  6. RealSector DSU/mustahik SSU/muzakki Barang & jasa

  7. RealSector MonetarySector DSU/mustahik bunga SSU/muzakki Barang & jasa

  8. RealSector MonetarySector DSU/mustahik spekulasi bunga SSU/muzakki Barang & jasa

  9. MonetarySector RealSector DSU/mustahik judi spekulasi bunga SSU/muzakki Barang & jasa

  10. MonetarySector RealSector DSU/mustahik korupsi judi spekulasi bunga SSU/muzakki Barang & jasa

  11. Perputaran Barang & Jasa (Produktif) Aktifitas ekonomi non-produktif membuat perputaran barang dan jasa semakin hari semakin kerdil Aktifitas Keuangan (Non-Produktif)

  12. Sistem Keuangan Islam • Sektorkeuangandalam Islam padahakikatnyamerupakansektor yang berkaitandenganarusuang, dimanaaktifitasutamanyaadalahinvestasi. Sehinggasektorkeuanganinitentukuathubungannyadengansektorriil, karenaaktifitasinvestasinyaadalahaktifitasproduktifsektorriil. Dengandemikiantidakadadikotomisejajarantarariildanmoneter, jadibolehdikatakancorakekonomi Islam sebenarnyaadalahaktifitasriil. • Eksistensilembagakeuangan Islam dimaksudkanuntukmemperlancaraktifitasekonomidenganmempertemukankelompokdefisitdengankelompok surplus, menggunakankontrakinvestasiataujual-belimelaluimekanismeutamanyayaitubagihasil (profit-loss sharing). • Sektorkeuangandalam Islam tidakmemperbolehkanaktifitaskeuanganmenggunakanbunga, aktifitasspekulasidan lain-lain yang sifatnyadiharamkanolehsyariah Islam. instrumen yang dapatdigunakansamadenganaktifitaspadariilyaitumudharabah, musyarakah, murabahah, ijarah, istisna, salam, rahndll.

  13. Kronologi Krisis Keuangan Dunia

  14. Kronologi Krisis Keuangan Dunia 2

  15. Kronologi Krisis Keuangan Dunia 3

  16. Kronologi Krisis Keuangan Dunia 4

  17. Kronologi Krisis Keuangan Dunia 5

  18. Kronologi Krisis Keuangan Dunia 6

  19. Sistem Keuangan Islam (Prof. Dr. Saiful Azhar Rosly) Islamic Financial System Islamic Financial Market Surplus Sector Deficit Sector Takaful Direct Financial Market Islamic Money Market Indirect Financial Market Commercial Banks Unit Trusts Islamic Capital Market Islamic Bond Market Finance Companies Islamic Equity Market Merchant Banks

  20. Sinergi Aktifitas Ekonomi Islamic Financial Institutions Firm Household MARKET Hisbah Bait Al Mal (Government)

  21. MENGELOLA KEBIJAKAN MONETER • Salahsatusebabterjadinyaperedaranuangygtinggiadalahterjadinyadefisitanggaranygditutup dg pinjaman. • Anggarandefisitdikarenakan : • Sulitnyapemerintahmeningkatkanpembayaranygmemadaimelaluiperpajakn & sumber2 pemasukannoninflasionerlainnyautkmemnuhipengeluaranproduktifdanpentinglainnya. • Kurangnyakesediaanpemerintahutkmereduksisecarasubstansialpengeluarannegaraygmubazir & tidakproduktif.

  22. Arsitektur Ekonomi Islam Otoritas Ekonomi (Economy Authority) Lembaga Hisbah (Hisbah Council) Bait Al Maal (Treasury House) Otoritas Pasar (Market Authority) Qiradh (Financial Authority) Perbankan (Banking Institution) Lembaga Non-Bank (Non-Banking Institution) Pasar (Market)

  23. INSTRUMEN KEBIJAKAN MONETER • Target pertumbuhandalam M dan M0, M adlpertumbuhanperedaranuangygdiinginkansedangkan M0 adluangygberdayatinggiygdidefinisikansbgmatauangdlmsirkulasiditambahdeposito pd Bank Sentral. • Sahampublikthddepositouanggiral, sebagianuanggiral bank komersialharusdialihkankpdpemerintahutkmembiayai proyek2 ygbermanfaatsecarasosial.

  24. 3. CadanganWajibResmi, bank2 komersialdiwajibkanmenahansuatuproporsitertenmis 10-20% daridepositouanggiralmerekadandisimpandi Bank sentralsbgCadanganWajib. 4. PembatasanKredit 5. AlokasiKredit (Pembiayaan) ygBerorientasiKepadaNilai, Tujuannyaadl : • AlokasiKreditakanmenimbulkansuatuproduksi & distribusi optimal bagibarang & jasaygdiperlukanolehsebagianbesaranggotamasyarakat. • Manfaatkreditdapatdirasakanolehsejumlahbesarkalanganbisnisdimasy.

  25. 6. Teknik Lain, bank sentralmelaluikontakpersonalnya, konsultasidanrapat dg bank2 komersial, dapatsalingbahumembahumenjagakekuatandanmemecahkanpersoalanperbankansertamemberikan saran kpdmereka dg tindakanygdiperlukanutkmengatasikesulitan & mencapaitujuanygdiinginkan.

More Related