831 likes | 4.86k Views
KOLESTEROL. A . METODE NON ENZIMATIK (Sampel : darah) B. METODE NON ENZIMATIK (Sampel : kuning telur) C. M ETODE ENZIMATIK (CHOD–PAP) (Sampel : darah). DASAR TEORI. Kolesterol : senyawa sterol tak jenuh Merupakan konstituen dari batu empedu
E N D
KOLESTEROL A. METODE NON ENZIMATIK (Sampel : darah)B. METODE NON ENZIMATIK (Sampel : kuning telur)C. METODE ENZIMATIK (CHOD–PAP) (Sampel : darah)
DASAR TEORI • Kolesterol : senyawa sterol tak jenuh • Merupakan konstituen dari batu empedu • dan kuning telur, terdapat sebagai deposit • pada dinding pembuluh darah. • Banyak terdapat dalam organ tubuh lainnya. • Kolesterol terdapat dalam jaringan hewan • dan tidak terdapat pada tumbuhan. • Kegunaan kolesterol : • - Prekursorhormon steroid (testosteron, progesteron, estrogen) • - Prekursorpembentukanasamfolat. • - Diperlukandalamperkembanganembrio. • Kelebihan kolesterol : aterosklerosis • Pengetahuan kadar kolesterol : menegakkan diagnosis genetik • - Kadar kolesterol naik, trigliserida normal kenaikan LDL • - Kadar trigliserida naik, kolesterol normal kenaikan VLDL
ANALISA KUALITATIF(sampel : kuning telur / darah) Sesuai sampel pada uji kuantitatif 1. Uji Salkowski :
Prosedur : • 1. Diambil bahan seperti pada tabel : 3. Catat hasilnya ! Bandingkan dengan standard !
Prosedur : • 1. Diambil bahan seperti pada tabel : 3. Catat hasilnya ! Bandingkan dengan standard !
ANALISA KUANTITATIF METODE NON ENZIMATIK (Sampel : kuning telur) Dasar Metode Intensitas warna hijau : berbanding lurus dengan kadar dapat diukur secara kuantitatif
Langkah2 penentuan kadar 1. Penentuan waktu operasi (OT) - Tujuan dilakukan penentuan OT : untuk mencari waktu pembacaan serapan yang stabil Prosedur : - Salah satu larutan baku kolesterol (misalnya 0,3 mg/mL) - Diambil 2,0 mL + 2 mL pereaksi Liberman-Burchard - Dibaca absorbansinya pada λ maks yang sudah dicari sebelumnya) Contoh : Absorbansi Waktu (detik) OT : 100 – 200 detik waktu pengukuran sampel & standard antara 100 – 200 detik setelah pereaksi ditambahkan
2. Penentuan panjang gelombang maksimum (λ maks) - Tujuan dicari λ maks: untuk mencari panjang gelombang yang menghasilkan serapan maksimum. Prosedur : - Salah satu larutan baku kolesterol (misalnya 0,3 mg/mL) - Diambil 2,0 mL + 2 mL pereaksi Liberman-Burchard - Dibaca absorbansinya pada λ antara 661 – 680 nm Contoh : λ maks : 670 nm Absorbansi (λnm)
3. Pembuatan kurva baku - Kegunaan kurva baku: untuk menghitung kadar - Buat bakukolesterol1 mg/mL (dalam dikloroetana). - Buat seri larutan baku kolesterol, misal : 0,1; 0,2; 0,3; 0,4; 0,5 mg/mL (dalam dikloroetana). - @ diambil 2,0 mL + 2 ml pereaksiLiberman-Burchard. - Tempatkan dalam ruang gelap ad warna hijau (sesuai hasil OT). - Baca serapannya dengan spektrofotometer visibel pada λmaks Contoh LR y = 0,4216 x + 0,09183 R : 0,9844 Absorbansi C (mg/mL)
5. Perhitungan kadar sampel y = 0,4216 x + 0,09183 y : Absorbansi sampel x : kadar sampel (mg/mL) W = x mg/ mL X 2 mL W = .... mg g
Sampel : darah 1. Penentuan λ maks (seperti sampel kuning telur) 2. Penentuan OT (seperti sampel kuning telur) 3. Penentuan kadar kolesterol a. Diambil reagen seperti pada tabel : preparasi darah = metode enzimatik b. Ditempatkan ruang gelap sesuai OT dan dibaca serapannya pdλ maks c. Hitung kadar kolesterol
METODE ENZIMATIK Cholesterol Oxidase Phenol Aminoantipyrin (CHOD-PAP) • Dasar Metode : • Penguraian kolesterol dan esternya menjadi peroksida dengan • hidrolisa dan oksidasi enzimatik. • Perooksida kemudian bereaksi dengan 4-aminoantipyrin dan fenol • Quinoneimine • Reaksi :
Penentuan lambda maks 2. Preparasi sampel darah
2. Penentuan kadar kolesterol a. Diambil reagen seperti pada tabel : b. Diinkubasi 20’ suhu 20–25°C atau 10’ suhu 37°C, serapan dibaca 60’ terhadap blanko pd λ maks c. Hitung kadar kolesterol :
SEKIAN TERIMA KASIH