1 / 7

Patofisiologi

gada
Download Presentation

Patofisiologi

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Untuk memenuhi kriteria Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fourth Edition, Text Revision (DSM-IV-TR) untuk gangguan panik, serangan panik harus diasosiasikan dengan lebih dari 1 bulan kekhawatiran menetap mengenai (1) mengalami serangan lain, (2) konsekuensi serangan, atau (3) perubahan perilaku signifikan berhubungan dengan serangan.

  2. DSM-IV-TR secara jelas mendeskripsikan gejala-gejala berikut sebagai manifestasi dari serangan panik: • Palpitasi, jantung berdegup, atau peningkatan denyut jantung • Berkeringat • Gemetar • Rasa pemendekan nafas • Rasa tersedak • Sakit atau ketidaknyamanan di dada • Mual atau nyeri perut • Pusing, hilang keseimbangan, atau pingsan • Derealisasi atau depersonalisasi • Takut akan kehilangan kontrol atau menjadi gila • Takut akan kematian • Sensasi kesemutan • Menggigil

  3. Patofisiologi • Banyakteori yang secaraekslusifbersifat non-mutual danmenyarankaninefisiensi/abnormalitaspadapemrosesansinyalmolekulerpadadaerah neuron spesifikataujaras neurotransmitter yang telahdiinvestigasiuntukmenjelaskangangguanpaniksebagairesponterhadapefikasiagenfarmakologikuntukmengontrolgejalaataudariobservasineuroimagingfungsionalinvestigasi. • Model serotonergikmenyarankanadanyaresponpostsinaptik yang dibesar-besarkanatauinefisienterhadap serotonin sinaptik, mungkinpadakaskadetransduksisinyal. Beberapasinyalmelaporkansubsensitivitasreseptor 5HT1A. Sistem 5HT atausalahsatusubsistemnyamungkinmemainkanperandalampatofisiologigangguan panic, mekanismekerjatepatnyaharusdijelaskanmelaluiinvestigasilebihlanjut. • Model katekolaminmempostulasikanpeningkatansensitivitasterhadapataupemrosesan yang tidaktepatdischarge adrenergic CNS, denganpotensihipersensitivitasreseptor alpha-2 presinaptik. • Model lokusseruleusmenjelaskanbahwagejala panic disebabkanpeningkatandischarge local yang menghasilkanstimulasi neuron adrenergic, miripdenganteorikatekolamin yang lebihumum. Aktivitaslokusseruleusjugamempengaruhiaksis hypothalamus-pituitari-adrenal, yang dapatmeresponsecara abnormal terhadapklonidinpadapasiendengangangguanpanik.

  4. Patofisiologi • Model laktatberfokuspadaproduksigejalaolehaktivitasmetabolik abnormal yang diinduksiolehlaktat. • Hipotesisfalse suffocationkarbondioksidamenjelaskanfenomena panic denganreseptorbatangotak yang hipersensitif. • Model GABA mempostulasikanpenurunansensitivitasreseptorinhibitorik, denganhasilefekeksitatorik. • Model neuroanatomikmenyarankanserangan panic dimediasioleh “jaringantakut” dalamotak yang melibatkanpusat-pusatdiamygdala, hipothalamus, danbatangotak. Secaralebihumum, corticostriatalthalamocortical (CSTC) dipercayamemediasikekhawatiran, berinteraksidengansirkuitlebih-spesifik-takutpadaamydala. Sensasitakutterjadiaktivitasregulatorikresiprokal yang secarakonseptualdiinisiasidiamygdaladandiproyeksikankekortekssingulat anterior danataukorteksorbitofrontal. Proyeksidariamygdalakehipothalamuskemudianmemediasiresponendrokrinologiktakut. • Hipotesis genetic telahmencobauntukmelokalisasigangguan panic padalokus genetic yang dapatdidefinisikan; usahainibelumberhasilhinggasaatini.

  5. Mortalitas/Morbiditas • Komorbiditas yang diasosiasikandengangangguanpanik: • Gangguanpanikseringtimbulbersamadengangangguan mood, dengangejala mood mungkinmengikuti onset seranganpanik. Prevalensiseumurhidupdepresi mayor mungkindapatmencapai 50-60%. Pasienmungkin pula beradapadaresikotinggiuntukpercobaanbunuhdiri. Gangguanalkoholdanpenggunaansenyawa lain jugaseringmerupakansekuelgangguanpanik. • Kondisimedis yang memilikikomorbiditassignifikandengangangguan panic adalahgangguankardiovaskular (seperticontohnyaprolapskatup mitral, hipertensi, dankardiomiopati) dangangguan lain (sepertipenyakitparuobstruktifkronik [PPOK/COPD], irritable bowel syndrome, dansakitkepala migraine). • Selainkemarahanpsikologissignifikandariseranganpanik, agoraphobia dapatmenyebabkankonsekuensimedis, social, danokupasional yang besar. Diantaranyaadalahpeningkatanpenggunaanpelayanankesehatan, penarikan social, danperanfungsionalterbatas, danproduktivitaskerjamenurun.

  6. Diagnosis Diferensial • GangguanPenyesuaian • Gangguankecemasan • Gangguan Bipolar afektif • Gangguanpsikiatriterkaitkafein • Depresi • GangguanDisosiatif • Gangguanfactitious • Hypertiroidisme • Hipokondria • Hipoglikemia • Gangguan mental sekunderterhadapkondisimedisumum • Prolapskatup mitral • InfarkMiokard • Gangguanobsesif-kompulsif • Pheochromocytoma • Gangguanfobik • Gangguan stress pasca trauma • Fobiasosial • Gangguan somatoform • Penggunaanobat (amfetamin, kokain, kafein, simpatomimetik, dekongestan nasal) • Withdrawal obat (alkohol, barbiturat, opiat, penenang minor)

  7. Edukasipasien • Ajari pasien mengenai efek samping potensial dari pengobatannya • Dapatkan informed consent tentang pengobatan psikotropik • Dokumentasikan diskusi mengenai keuntungan dan resiko pengobatan. • Informasikan pasien bahwa penyebab gangguannya bisa biologis maupun psikososial • Beritahukan pasien untuk menghindari senyawa anxiogenik seperti kafein, minuman berenergi, stimulan OTC lainnya, dan atau obat rekreasional. • Pertimbangkan mengajarkan pasien yang terdiagnosis gangguan panik tentang distorsi kognitif yang dapat memperburuk kecemasan. Ajarkan pula pasien untuk mengenali stimulus pemicu supaya mereka dapat mengontribusikannya pada pendekatan terapi psikologisnya. • Diskusikan konsumsi alkohol dan obat rekreasional lain karena penggunaan senyawa psikoaktif dapat mempengaruhi perjalanan gangguan panik. Walaupun beberapa senyawa tampak dapat memperbaiki tingkat serangan akut, mereka biasanya mengganggu rencana terapi jangka panjang. • Edukasi keluarga pasien, jika ada, tentang isu penting untuk meminimalisasi perilaku menghindar dari pasien, memastikan pemenuhan jadwal terapi dan pengobatan, dan mengerti gejala kecemasan dengan memberikan akomodasi rasional tanpa menyebabkan perilaku disfungsional atau penggunaan alkohol. Anggota keluarga dapat menolong dalam membantu pasien mengalahkan ketakutan tidak realistik dan perilaku menghindar, dalam konteks terapi perilaku terus menerus dimana pasien telah mempelajari keterampilan untuk mengatasi kecemasan.

More Related