40 likes | 467 Views
MODUL 8 ASPEK TEKNIK 8.1. Pendahuluan Sebagaimana diketahui bahwa dalam pelaksanaan manajemen konstruksi didasari dari proses proyek itu sendiri, yang mempunyai awal dan akhir serta tujuan menyelesaikan proyek tersebut alam bentuk bangunan fisik secara efisien dan
E N D
MODUL 8 ASPEK TEKNIK 8.1. Pendahuluan Sebagaimana diketahui bahwa dalam pelaksanaan manajemen konstruksi didasari dari proses proyek itu sendiri, yang mempunyai awal dan akhir serta tujuan menyelesaikan proyek tersebut alam bentuk bangunan fisik secara efisien dan efektif. Untuk itu, diperlukan pengetahuan yang salah satunya menyangkut aspek teknik pelaksanaan manajemen konstruksi itu sendiri dalam penyelenggaraannya. Beberapa ruang lingkup pekerjaan yang menjadi aspek teknik dapat dilihat dibawah ini : Maksud dan Tujuan dari Proyek Konstruksi (purpose / benefit change) Ruang Lingkup Proyek (Scope) Organisasi WBS OAT Waktu Mutu Biaya Gambar 8.1 : Struktur pendekatan untuk manajemen proyek dengan variabel ruang llingkup kegiatan yang merupakan aspek tekniknya. (Sumber : Turney J. Rodney : “The Handbook of Project Based Management”, McGraw-Hill Book Company, Berkshire, Maidenhead, England, 1991) dari gambaran sistematika di atas, dapat disebutkan bahwa proses proyek konstruksi dimulai dengan perencanaan dan diakhiri dengan serah terima. Selama proses berlangsung, beberapa aspek teknik yang berkaitan dengan proses, perlu diketahui. Aspek teknik yang umum dilakukan terdistribusi dalam : Perencanaan (planning) Penjadwalan (scheduling) Pengendalian (controling) - - - Hal ini untuk mencapai tujuan proyek yaitu menghasilkan bangunan fisik yang mempunyai variabel biaya-mutu-waktu yang optimal. Sebagaimana diketahui secara http://www.mercubuana.ac.id
3. Tahap Pengendalian Monitoring 1 : Kurva – S Monitoring 2 : Integrasi Biaya – Waktu (Earned Value) Percepatan Waktu dengan Biaya Optimal (Least Cost Analysis). 8.2. Membuat Jabaran Pekerjaan : WBS 8.2.1. Penentuan Metode Konstruksi Tahap pertama sebelum memulai suatu pelaksanaan proyek konstruksi, harus ditentukan terlebih dahulu suatu metode untuk melaksanakannya. Dalam skala organisasi suatu proses perencanaan pelaksanaan proyek konstruksi, sangatlah penting untuk menentukan metode konstruksi terlebih dahulu, karena setiap jenis metode konstruksi akan memberikan karakteristik pekerjaan yang berbeda. Penentuan jenis metode konstruksi yang dipilih akan sangat membantu menentukan jadwal proyek. Metode konstruksi yang berbeda akan memberikan ruang lingkup pekerjaan dan durasi yang berbeda pula, yang sudah barang tentu juga akan memberikan dampak kepada finansial dalam bentuk biaya. Ada faktor-faktor yang mempengaruhi jenis ruang lingkup pekerjaan yang dilakukan. Faktor-faktor tersebut perlu diperhatikan dan dipertimbangkan dalam menentukan metoda konstruksi yang akan digunakan. Adapun faktor-faktor tersebut adalah : a. Sumber daya manusia dengan skill yang cukup untuk melaksanakan suatu metode pelaksanaan konstruksi. b. Tersedianya peralatan penunjang pelaksanaan metode konstruksi yang dipilih. c. Material yang cukup tersedia. d. Waktu pelaksanaan yang maksimum dibandingkan pilihan metode konstruksi lainnya. e. Biaya yang bersaing. 8.2.2. Jabaran Kegiatan / Work Breakdown Structure (WBS) Setelah proyek konstruksi didefinisikan, kemudian dilanjutkan dengan penentuan metode konstruksi yang dipilih, maka tahap berikutnya dapat direncanakan jabaran http://www.mercubuana.ac.id
Tingkat 3 : Diuraikan menjadi sub-unit Sampai tingkat ke – n Tingkat n : bagian-bagian dari sub unit, dapat pula dibagi berdasarkan lokasi, Sampai yang masih dapat dikelola Gambar 8.3 : Penyusunan hirarki Work Breakdown Structure (Sumber : H.N. Ahuja : “Construction Performance Control By Network”, John Wiley & Son, New York, 1976) Contoh 1 : WBS Gedung Kantor GEDUNG KANTOR 01. LEVEL 1 MEKANIKAL & ELEKTRIKAL 01.02 BANGUNAN 01.01 UMUM & PENDUKUNG 01.03 LEVEL 2 STRUKTUR ATAS 01.01.02 KOLOM LT.1-40 01.01.02.01 BLK & PLAT LT.1-40 01.01.02.02 TANGGA LT.1-40 01.01.02.03 FW.BLK&PL LT.1-40 01.01.01.02. 01 BS.BLK&PL LT.1-40 01.01.01.02. 02 ELEKTRIKAL ARUS KUAT 01.02.01 EL.STD LT.1-40 01.02.01.01 EL.N0NSTD LT.1-40 01.02.01.02 EL.KUSUS LT.1-40 01.02.01.03 COND LT.1-40 01.02.01.01. 01 KABEL LT.1-40 01.02.01.01. 02 ELEKTRIKAL ARUS LEMAH 01.02.02 TLP.LT.1-40 01.02.02.01 T.SUARA LT.1-40 01.02.02.02 MATVCCTV LT.1-40 01.02.02.03 COND LT.1-40 01.02.02.01. 01 KABEL LT.1-40 01.02.02.01. 02 MEKANIKAL UMUM 01.02.03 PLUMBING LT.1-40 01.02.03.01 HVAC LT.1-40 01.02.03.02 LIFT/ESC LT.1-40 01.02.03.03 AIR BERSIH LT.1-40 01.02.03.01. 01 AIR KOTOR LT.1-40 01.02.03.01. 02 SUBSTRUKTUR 01.01.01 GALIAN & DEWATERING 01.01.01.01 PONDASI 01.01.01.02 URUGAN KEMBALI 01.01.01.03 DIAFR.WLL 01.01.01.02. 01 STRT 01.01.01.02. 02 FINISHING 01.01.03 DINDING LT.1-40 01.01.03.01 PLAFOND LT.1-40 01.01.03.02 LANTAI LT.1-40 01.01.03.03 PL.ACUS LT.1-40 01.01.03.02. 01 PL.GYP LT.1-40 01.01.03.02. 02 SITE 01.03.01 SITE CLEARING 01.03.01.01 SITE FACILITIES 01.03.01.02 EQUIP. 01.03.01.03 TC 01.03.01.03. 01 LIFT ORG 01.03.01.03. 02 SAFETY 01.03.02 ACC.ROAD 01.03.02.01 GEDUNG 01.03.02.02 LEVEL 3 LEVEL 4 LEVEL 5 PR.BLK&PL HYDRAN PL.MET ARMATUR PABX&UNIT BALANC. SCHAFF LT.1-40 LT.1-40 LT.1-40 LT.1-40 LT.1-40 01.01.01.02. 01.01.03.02. 01.02.01.01. 01.02.02.01. 01.02.03.01. 03 03 03 03 03 01.01.01.02. 01.03.01.03. WBS SAMPLE 03 Contoh 2 : WBS Proyek Pembuatan Jaringan Air Bersih suatu kota 03 Proyek PDAM Jaringan Air Bersih Proyek Pembuatan Intake & Pipa Air Distribusi Pembuatan Intake Pemasangan Pipa Air Baku http://www.mercubuana.ac.id Proyek Pembuatan Water Treatment Tank Reservoir Sedimentasi Reservoir Koagulasi Proyek Jaringan Pipa Distribusi Jaringan Primer dan Joint Jaringan Pipa Sekunder