1 / 20

PERAN EQ DALAM MENCIPTAKAN KELAS YANG RAMAH DAN MENYENANGKAN

PERAN EQ DALAM MENCIPTAKAN KELAS YANG RAMAH DAN MENYENANGKAN. OLEH : Drs. Mugiyono, M.PdI. KONDISI PENDIDIKAN DI INDONESIA. Hasil Penelitian United Development Programme Tahun 2002 Peringkat IPM : Indonesia ke-106 Singapura ke-22 Brunei ke-55 Malaysia ke-56

gratia
Download Presentation

PERAN EQ DALAM MENCIPTAKAN KELAS YANG RAMAH DAN MENYENANGKAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PERAN EQ DALAM MENCIPTAKAN KELAS YANG RAMAH DAN MENYENANGKAN OLEH : Drs. Mugiyono, M.PdI

  2. KONDISI PENDIDIKAN DI INDONESIA • Hasil Penelitian United Development Programme Tahun 2002 Peringkat IPM : Indonesia ke-106 Singapura ke-22 Brunei ke-55 Malaysia ke-56 Thailand ke-67 Philipina ke-77 • Hasil Penelitian Tahun 2004 Peringkat IPM: Indonesia ke-111 • Tahun 2006 Indonesia ?

  3. GRAFIK HASIL BELAJARCTL DAN KONVENSIONAL Hasil CTL KONVENSIONAL Waktu

  4. 93% anak-anak pernah mengalami tindak kekerasan baik dirumah maupun sekolah Waktu paling disukai anak adalah saat perjalanan dari sekolah ke rumah bukan di rumah maupun sekolah Hasil Survei Save The Children tentang Anak di 10 propinsi di Indonesia

  5. Penelitian Dr Dody Haryadi koordinator tim ahli studi kesehatan FEKMI dan Tisna Chandra Tahun 2003 Dari 1573 remaja (52,23% di daerah dan 47,77% di DKI Jakarta) mengalami rasa cemas terus menerus dan depresi cukup parah penyebabnya adalah RUMAH dan SEKOLAH

  6. J. Drost, SJ : • Proses Pembelajaran akan mustahil apabila “Situasi Pengajaran” tidak ditunjang oleh “Situasi Pendidikan”. Anak tidak dapat belajar bila ia tidak merasa kerasan di sekolah. Kerasan berarti merasa aman dan bebas berkembang sesuai kemampuannya. • Sayang, anak Indonesia yang beraneka ragam kemampuan belajarnya, dipaksa mengikuti kurikulum yang mutlak sama di SMP dan SMA. Inilah Tragedi Nasional.

  7. Korban Bunuh diri Anak-anak • Seragam basah Bunuh diri • Ditanya HP tetangga Bunuh diri yg hilang • Belum bayaran sekolah Bunuh diri • …………….. Bunuh diri • Jumlah bunuh diri anak-anak th 2004 Di Jakarta saja 62 kali , Di Indonesia ?

  8. Dr Sri Adiningsih ,MCN Ketua LPA Jatim Bentuk Kekerasan pada anak yang termasuk Pelanggaran Hak Azazi Anak yang diatur dlm UU Perlindungan Anak : • Kekerasan fisik : Memukul , menampar dll. • Kekerasan non fisik : Mencemooh, menghina dll.

  9. HASIL PENELITIANDANIEL GOLEMAN • Tanpa keterlibatan emosi, keiatan syaraf otak itu kurang dari yang dibutuhkan untuk “Merekatkan pelajaran dalam ingatan” • Ketika otak menerima ancaman atau tekanan, kapasitas syaraf untuk berfikir rasional mengecil. Otak dibajak secara emosional

  10. PENGARUH TEKANAN TERHADAP PRESTASI SISWA • Tidak ada tekanan Prestasi rendah • Tekanan terlalu Prestasi lumayan besar • Tekanan dengan Prestasi optimal manipulasi

  11. BAHASA NEGATIF DILARANG CORAT CORET DISINI BAHASA POSITIF TERIMA KASIH ANDA TIDAK CORAT CORET DISINI TEKANAN DENGAN MANIPULASI BAHASA

  12. TIGA POLA PENDIDIKAN • OTORITER : Pendidikan yg seluruhnya ditentukan oleh pendidik • PERMISIF : Pendidikan yang sebagian besar di sesuaikan keadaan anak setempat • OTORITATIF : Pendidikan yg memberi bimbingan menuju kemandirian anak, tetapi tidak mengatur secara kaku ( ada keseimbangan antara otoriter dan permisif )

  13. UPAYA GURU DALAM MENCIPTAKAN KELAS YG RAMAH DAN MENYENANGKAN • Membangun persahabatan pada awal tahun ajaran. • Memberi sugesti untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa. • Memotivasi siswa melalui pujian. • Membangkitkan keberanian siswa untuk bertanya dan mengemukakan pendapat. • Meningkatkan optimisme untuk mengatasi kegagalan.

  14. Lanjutan 6. Memberi teladan dengan sikap dan perkataan yang ramah. 7. Pengelolaan PR yang wajar. 8. Pelayanan terhadap siswa berbakat. 9. Hati-hati dalam memberi hukuman.

  15. TERIMA KASIH Terima kasih Atas semua perhatian

More Related