190 likes | 419 Views
Praktek Tarbiyah Hasan Al Banna kepada anak-anaknya.
E N D
PraktekTarbiyah Hasan Al Banna kepadaanak-anaknya Al-Bannarahimahullahdirumahnyaadalahseorang ayah ygkebaikannyabegitumengesankananggotakeluarga, iamembericontoh yang agungdalampenunaianmisiseorang ayah yang berhasil. beliaudikarunia 6 oranganak (Wafa, Ahmad Saiful Islam, Dr.Tsana, Ir.Roja’, Dr.Halah, Dr.Istisyhad) @chmad-edition
Adanya visi yang benar dan kemampuan aplikasi sikap yang baik, adalah syarat utama dalam pentarbiyahan keluarga. Bila seseorang tidak memiliki visi dalam hidupnya, ia seperti seorang buta yang tidak memiliki petunjuk. Atau, seperti musafir di tengah padang pasir tanpa memegang peta dan alat petunjuk apapun. Bila seseorang tidak mampu mengejahwantahkan perilaku yang baik, maka visi yang dimilikinya hanya bermakna ilmu teoritik belaka atau filosofi yang jauh dari kenyataan lahir. Dan kedua kondisi itu sama tidak bermanfaatnya.
Ketika kita mempelajari perilaku Hasan Al Banna di dalam rumahnya, kita akan mendapatkan dia sebagai sosok yang mampu menjadi contoh dalam segalanya. Ia memiliki visi yang jelas dan mulia, sehingga itu juga yang menjadikannya secara sadar menjalani berbagai aktivitas hidupnya. Mari kita masuki rumah Imam Hasan Al Banna rahimahullah untuk melihat, bagaimana ia mendidik anak-anak dan istrinya
1. MakanBersama yang menjadiprioritas Imam HasanAlbannamempunyaicatatanmemukaudalamsejarahkehidupandakwahnya, beliautelahberhasilmembentuksebuahgerakandakwah “IkhwanulMuslimin” hanya 6 Bulan, membentuksayap Al ikhwandi 20 negara, danmembentuk 2 ribucabang. Tapiternyatabeliaumasihmampumenyempatkanwaktuuntukmakanbersama anak2nya dirumah, saat-saatinimerupakanwaktu yang prioritasbagibeliau. Siapakahdiantaraparajurudakwah yang merasatidakpunyawaktulagihanyasekedarmakanbersamaanak-anakdirumah??
2. TakadasuarakerasdiRumahkami Tsana Bercerita,”Kamitidakpernahmerasakanadanyabebankegiatan yang dirasakan ayah selamadirumah. Misalnyasajakamitidakmelihatnyasepertikebanyakanorang yang kerapberteriakataubersuarakerasdidalamrumahdansemacamnyasebagaiakibatdaritekanan mental danfisiksetelahbanyakberaktifitasdiluarrumah. Jikaandabacabagaimanakehidupan ayah, engkauakanlihatbahwasemuanyaberjalansesuaidenganapa yang dicontohkanRasulullah SAW.
3. PerhatianHasan Al-banna Anakadalahinvestasibesaruntukdakwahdantentusajauntukkemanusiaansecarakeseluruhan. karenaitubeliaumelakukanperencanaan yang baikuntuksemua anak2nya. Beliaumenyediakancatatanuntuk masing2 anaknyadidalam map yang berisikan detail sejarahdantanggalkelahiran, nomorkelahiran, polapengaturanmakananbagisikecil, suratketerangandokteratauresepdokterygmemeriksa anak2nya, rincianresepygtelahdiberikanlengkap dg tanggalkelahirannya, ijazahdanraport anak2nya. sangat -sangatteratursekali, hampirtakadatumpangtindihdalamdokumennya.
beliaujugamempunyaikebiasaan yang mungkinjarangdilakukanolehseorang ayah, beliaubiasamembawakanmakanpagikesekolah TK anak2nya, simakperkataansalahseoranganakbeliau, Ir.RojaHasanAlbanna: ”Akuingat, ayah semoga Allah merahmatinya-biasamembawakanmakanpagikesekolahkuketikausiakumasih 5 tahun. itukarenaperhatiannyabegitubesarkepadaku agar akubisamakanpagi. ketikaituakumemangseringlupamembawarotiuntukmakanpagikesekolahataumungkin pula makanankudiambiloleh teman2-teman disekolahku. ayah sangatberusahamembawakanmakanpagiitusetiapharikesekolahmeskipunkesibukannyaluarbiasa. tapibeliautetaptidakmelupakankami…
Beliaujugasangatperhatianterhadapurusanrumah. beliaumenulissendirikeperluan yang dibutuhkankeluargasetiapbulannya. Puteri Al Banna, Tsana mengatakan,”Ayahmempunyaicatatansendiritentangkebutuhanbulananrumahkami.sampaiterkaitsejumlahbahanmakanan yang hanyaadasewaktu-waktusajasesuaimusimnya, semisalkacang, zaitun, nasidansemacamnya. jugatermasukdalamcatatankebutuhan ayah. ayah memantaubaikkapan musim2nya tibadanmembelinyauntukkamidirumah. itukarena ayah tahu, ibusangatsibukmengurusrumah.”
4. Menasehatitidaksecaralangsung Orangtuamemangtidakdianjurkanuntuktidaksegeramemberipemecahanlangsungterhadappersoalan yang dihadapianak. itumenjadisalahsatupolapendidikan agar anakterlatihmembuatkeputusansendiri, bukankarenasuruhanatautekanandaripihak lain. Tsana mengisahkan,”ayahpernahmemberinasihatsecaratidaklangsungkepadaku. AkuingatketikasaudarakuSaifulislam yang sangatsukamembacaceritakomik.ketikaitu ayah tidakmengatakankepadanya, agar bukuitutidakdibaca. tapi ayah pergidanmemberinya kisah2 kemuliaanislam. sampaisetelahbeberapawaktumeninggalkansendiribukuArsinLobindanlebihbanyakmembacabukudari Ayah. ayah sukamengarahkankamidengantidaksecaralangsung agar apa yang kamilakukanitutumbuhdaridirikamisendiri, bukandariperintahataupuntekanansiapapun.
5. MenyemaiCintaDengan Cara Langsung Memberikanarahan, nasihat, memerintahkan, melarangtidakmenjaminkesuksesandalammendidikanakkecil. Bahkanumumnya, langkahsepertiitusajajustrumemancingmerekamenolakdanjiwamerekasempituntukmelakukansesuatuygdiinginkan. Cara ygbaikdanbenaradalahdenganmenanamkannilaidalamjiwamelaluicarapraktis, misalnyamenuntuntangan sang anakuntukmelakukansesuatusekaligusmenjelaskancaranyadengankecintaandan kehati2an, sertalatihanuntukmenerapkannya.
Saiful Islam menceritakan,”SuatuketikadatangsekelompokIkhwanuntukbertemu ayah. akumenerimamerekadipinturumahdansegerabertanya, ”Apakah kalian datanguntukberkunjungkepadakuatauuntukayahku?. Lalumerekamenjawabkedatanganmerekauntukayahku, "Baikkalaubegitubiarkanlah ayah saja yang membukakanpintuuntuk kalian". Akulalumenutuppintudihadapanmerekadanmeninggalkanmerekabegitusaja. Setelahmerekamenceritakanperistiwaitukepadaayahku. ayah laludatangkepadakudanbertanyaapa yang terjadi. Akumenceritakankepada ayah, tapi ayah tidakmarahdanmenghukumku. ayah justrumenyodorkankesepakatan yang mengejutkan. Katanya, “Saif, bagaimanabila ayah ygmemuliakantamumu? ayah ygmenerimamereka, danmempersilahkanmerekamasukkemudianmemperlakukanmerekasebagaimanatamuku. laluketikaadatamudatanguntukberkunjungkepadaku, engkaumemperlakukannyasebagaimanatamumu…” setelahitu, tercapailahkesepakatanantarakamiuntukmemperlakukantamudenganbaik. dankesepakatanitubenar-benarterlaksana dg komitmendiantarakami. saatditanyatentangusianyasaatitu, saifulmenjawab,”Ketikaituakuberusia 10 atau 11 tahun”.
6. Ayah danibukami, pasanganromantisdanharmonis Hubungan yang harmonisdanbaikantara ayah danibu, mempunyaipengaruhdahsyatdalamperilakuanak. ayah danibuadalahfigurhidupdanpengalamannyatabagiseoranganak, yang akankuattertanamdalampikirandanjiwanya.seoranganakakanmembina nilai2 hubungan yang baikitudanakanmemberimanfaatbesarkalaiadewasadanmenikah.
Tsana, puteriHasan Al BAnnamenceritakan,”Pernahsuatuhari ayah pulangagakmalamdanibukusedangtidur. Ketikaitulahsayabisamelihatpenerapanfirman Allah SWT, ”Dan (Dia) menjadikandiantara kalian rasa kasihdansayang”. Ketikaitu ayah tidakmembangunkanibusamasekali, sampai ayah menyiapkansendirimakanannyadanseluruhkeperluannyauntukmenjamumakanmalamuntukparaIkhwan yang datang. Ayah kulihatmasukkedapurdanmempersiapkanmakanmalamsendiri. Ayah tahuletaksemuabumbudanperabotandidapurlalusecarabertahap ayah menyiapkanmakanan, kuedanminumanuntukparaikhwan. Ayah jugamenyediakanrotidanmenyusunmejamakansampaimerekabersantapmalambersama.
Saiful Islam menceritakanhal yang serupa. Katanya,”Jikapulanglarutmalam, ayah tidakpernahmenggangguseorangpun. Padahalkuncirumahkamicukuppanjangsehinggajikadibukaapalagidenganserampangan, pastiakanmenimbulkanbunyi, suatumalamakubelajarhinggalarutmalam. Betapaterkejutnyaakuketikamelihat ayah sudahberadadidalamrumah, padahalakutidakpernahmendengarsuarapintuterbuka. ternyata ayah membukapintudengansangat hati2 dansepelanmungkin.
7. Ayah Memberikamihukuman Tradisilemahlembutdalammengelolakeluargamempunyaibanyakmanfaat. lemahlembutakanmenambahikatanbatinantaraanggotakeluargadanmemperkuatpertaliankeluarga. SaifulIslam menceritakan, Hukuman yang paling berat yang diberikan ayah kepadasalahseorangdiantarakamiadalahjeweranditelinga. Suatuketika, telingkudijewerdaninimerupakanhukuman yang paling berat yang akurasakan. Masalahnya, suatupagiadakesalahan yang akulakukan, tapiketikasiangharinya, sekitar jam 11 siang, ayah meneleponkuuntukmenenangkanakudanmemperbaikihubungankami. Peristiwaitusangatberpengaruhpadajiwaku.
Tsana mengatakan,”jarangsekali ayah menghukumkamikecualibilaadasuatu yang memangdianggapkesalahanberatatauterkaitdenganpelanggaranperintahnya yang sebelumnyasudahdiingatkankepadakami. Akumendapathukuman 2x dari ayah, kali pertamaketikaakukeluartanpamemaki sandal dankeduaketikaakumemukulpembantudirumah.Suatuketikaakududukdiatastanggadanmelihat ayah datangdarikejauhan. Akusegerabangundanmenghampirinyatanpamenggunakan sandal. Padahal ayah sudahmempersiapkan sandal untukbermaindansepatuuntukkesekolah. Ketikaitu ayah melihatkusebentarsaja, hanya sepintas.dan saatitu pula akusadarbahwapastiakuakanmendapatkanhukuman, akusegerakembalikerumah. Setelahparaikhwanpulang, ayah masukkeruangmakandanmemanggilku. akudatangdenganlangkahlambatkarenatakut. ayah berkata,: “Duduklahdiataskursidanangkatkeduakakimu.” Ayah lalumemukulkudenganpenggarispendek. masing2 kaki dipukul 10x. tapiterusteangsebenarnyaakuingintertawa, karenapukulannyapelansekalisampaiakutidakmerasakannya. Ayah hanyainginmembuatkumengertibahwaakutelahmelakukankesalahan.”
8. Ayah MenemaniKamisaatbermain Permainanmerupakanmasalahpentingdalammembangunkarakteranaksaatkecil. DahuluRasulullah SAW jugabiasabermaindanbercandadengan anak2 kecil. disanalahBeliaumemberikanrentangwaktuuntukmengistirahatkanjiwa. anak yang dapatkesempatanbermaindanbercandadenganorangtuanyaakanhidupdalamsuasana yang menggembirakan. jauhdarisikapkasardanbisatumbuhbesardengansikap yang baik.
Tsana menceritakan, “Ayah membawakankami sandal untukbermaindansepatuuntukkesekolah, saatliburan, Ayah selalumengajakkamiberjalan, jika ayah mengajakkami, kamitidaklepasdaripantauannya. Ayah jugamengajakkamikerumahnenekdanpaman, agar kamibisamelewatiliburandirumahmereka. kamimenikmati kebun2 hijaudan taman2 yang indah. kamimelewatihari yang sangatbahagiadalammasakanak-kanakkamiditempat yang indahini.