1 / 68

Mata Kuliah Gender dan Keluarga BAB III PERAN GENDER DALAM KELUARGA Oleh : Dr. Ir. Herien Puspitawati , M.Sc. M.Sc.

Mata Kuliah Gender dan Keluarga BAB III PERAN GENDER DALAM KELUARGA Oleh : Dr. Ir. Herien Puspitawati , M.Sc. M.Sc. Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Institut Pertanian Bogor 2014. FUNGSI KELUARGA, PEMBAGIAN PERAN DAN KEMITRAAN GENDER DALAM KELUARGA.

ianthe
Download Presentation

Mata Kuliah Gender dan Keluarga BAB III PERAN GENDER DALAM KELUARGA Oleh : Dr. Ir. Herien Puspitawati , M.Sc. M.Sc.

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Mata KuliahGender danKeluargaBAB IIIPERAN GENDER DALAM KELUARGAOleh: Dr. Ir. HerienPuspitawati, M.Sc. M.Sc. DepartemenIlmuKeluargadanKonsumen InstitutPertanian Bogor 2014

  2. FUNGSI KELUARGA, PEMBAGIAN PERAN DAN KEMITRAAN GENDER DALAM KELUARGA

  3. FUNGSI KELUARGA, PEMBAGIAN PERAN DAN KEMITRAAN GENDER DALAM KELUARGA TUJUAN BERSAMA Fungsidijalankan agar keseimbangan sistem dapat tercapai, baik pada tingkat individu, keluarga maupun masyarakat (Megawangi 1999). Diferensiasi peran sebagai suatu alokasi tugas dan aktivitas yang harus dilakukan dalam keluarga (Levy dalammegawangi 1999).

  4. FUNGSI KELUARGA, PEMBAGIAN PERAN DAN KEMITRAAN GENDER DALAM KELUARGA Terminologi diferensiasi peran dapat berdasarkan pada umur, gender, generasi, juga posisi status ekonomi dan politik dari masing-masing aktor.

  5. FungsiKeluargaResponsif Gender

  6. ContohAplikasiKemitraandanRelasi Gender dalamPelaksanaanFungsiKeluarga

  7. ContohAplikasiKemitraandanRelasi Gender dalamPelaksanaanFungsiKeluarga

  8. KonsepPeran Gender • Pembagianperaninibertujuanuntukmendistribusikantugasdalamrangkamenjagaefisiensidankeseimbangansistemkeluargadanmasyarakat. • Umumnyamasyarakatmembagiperanberdasarkantradisiparaleluhur yang sudahdibakukandalaminternalisasidansosialisasinormamasyarakat. • Dengankata lain normamembatasiapa yang pantasdilakukanlaki-lakidan yang tidakpantasdilakukanolehlaki-laki, sebaliknyajugademikiandenganperempuan.

  9. DefinisiPeran/ Role • The pattern of masculine or feminine behavior of an individual that is defined by a particular culture (Suatupolamaskulinataufeminidariperilakuindividu yang dibentukolehbudayatertentu). • The actions and activities assigned to or required or expected of a person or group (Aksidanaktivitas yang ditugaskanataudibutuhkanataudiharapkandariindividuatausuatukelompok). • A normal or customary activity of a person in a particular social setting; "what is your role on the team (Suatuaktivitas normal ataukebiasaandariseseorangdalamsetingsosialtertentu). • A set of connected behaviors, rights and obligations as conceptualized by actors in a social situation. It is an expected behavior in a given individual social status and social position (Suatu set perilaku yang salingberhubungan, hak-hakdankewajibansepertidikonseptualisasiolehaktordalamsituasisosial. Suatuperilaku yang diharapkandalamsuatu status sosialindividudanposisisosial).

  10. DefinisiPeran/ Role • A position, or status, within a social structure that is shaped by relatively precise behavioral expectations (norms). A role has been described as the active component of status (Suatuposisiatau status, didalamsuatustruktursosial yang dibentukolehharapanperilakudarinormamasyarakat. Suatuperandapatdijelaskansebagaisuatukomponenaktifdari status). • Identifies a function performed by an individual or organization (Identifikasidarisuatufungsi yang dilakukanolehindividuatauorganisasi). • The relation one has with another node in a social network. A loving and affective relationship is the role of being a spouse (Hubunganantarasimpulsatudenganlainnyadalamsuatujaringansosial. Suatuhubungan yang afektifdanmencintaimerupakansuatuperandarisuatupasangan). • Represent a logical business partner, system component or user within the process definition (Menunjukkansuatu partner bisnis yang logic, komponensistemataupenggunadalamsuatuproses).

  11. DefinisiPeran/ Role • A role indicates a person's tasks, responsibilities, qualifications, or expectations in some context (Suatuperanmengindikasikansuatutugasseseorang, tanggungjawab, kualifikasiatausesuatu yang diharapkan). • A character assigned or assumed had to take on the role of both father and mother (Suatukarakter yang ditugaskanataudiasumsikanharusdilakukanbaik ayah atauibu). • A socially expected behavior pattern usually determined by an individual’s status in a particular society (Suatupolaperilaku yang diharapkansecarasosial yang biasanyaditentukanberdasarkan status individudalamsuatumasyarakat). • The characteristic and expected social behavior of an individual (Karakteristikdanperilakusosial yang diharapkandariindividu). • A function or position (Suatufungsiatauposisi).

  12. DefinisiPeran/ Role • The part played by a person in a particular social setting, influenced by his expectation of what is appropriate (Bagian yang dimainkanseseorangdalamsuatusetingsosial yang dipengaruhiolehharapannyatentangapa yang pantas). • Work that you are obliged to perform for moral or legal reasons; "the duties of the job" (Pekerjaan yang ditugaskanuntukdilakukanuntukalasan moral danhukum, “tugasdaripekerjaan).

  13. DefinisiKeteganganPeran/ Role Strain • The stress or strain experienced by an individual when incompatible behavior, expectations, or obligations are associated with a single social role (Stresatauketegangan yang dialamiolehseseorangapabilatidakmampuberperilakusesuai yang diharapkanatauditugaskanterhadapsuatuperansosial). • Captures the stress or tension that may arise from the performance of a role (Menangkapstresatautensi yang mungkinditimbulkanolehakibatsuatuperan).

  14. DefinisiKeteganganPeran Gender/ Gender Role Strain • Gender role strain in men has been identified as the failure to fulfill male role expectations, the traumatic fulfillment of these expectations, and their negative consequences. One posited cause of gender role strain is the early gender role socialization process that occurs often within the family context (Keteganganperan gender padalaki-lakidicirikandengankegagalanpemenuhanharapanperanlaki-laki, trauma terhadappemenuhanharapandankonsekuensinegatifnya. Satupenyebabpositifdariketeganganperan gender adalahpadaprosessosialisasidinidariperan gender yang seringterjadidalamkontekskeluarga). • Fathers' influences on the gender role socialization of boys seems to be greater than that of mothers (Ayah mempengaruhisosialisasiperan gender padaanaklaki-lakicenderunglebihbesardibandingkandenganibu).

  15. DefinisiKonflikPeran/ Role Conflict • Emotional conflict arising when competing demands are made on an individual in the fulfillment of his or her multiple social roles (Konflikemosi yang terjadiapabilaadapersaingantuntutanpadaindividudalammemenuhi multi peransosial). • A situation in which a person is expected to play two incompatible roles (Situasidimanaseseorangdiharapkanberperandalamduaperan yang bertentangan). • Lack of compatibility between different expectations from a job or position (Kurangnyakesesuaianantaraperbedaanharapandarisuatupekerjaanatauposisi).

  16. DefinisiPeran Gender/ Gender Roles • The perceived norms attributed to males or females in a given group or society. For example : boys play with trucks, girls play with dolls: woman cook and clean, men work, men did the hunting and women did the gathering (Norma yang diterimadihubungkandengansifatlaki-lakiatauperempuandalamsuatumasyarakattertentu, contohnya: anaklaki-lakibermaintruk, anakperempuanbermainboneka, perempuanmasakdanbersih-bersih, laki-lakibekerja, laki-lakiberburudanperempuanmengumpulkan).

  17. DefinisiPeran Gender/ Gender Roles • The overt expression of attitudes that indicate to others the degree of your maleness or femaleness; "your gender role is the public expression of your gender identity" (Ekspresiterang-terangandarisikap yang mengindikasikanpadalainnyatentangderajadkelelakiandankeperempuanan, “perangendermumerupakanekspresipublikdariidentitasgendermu). • Polarisation of gender roles means to go to the extreme opposites, like North and South. If a woman does all the cooking, and her husband does all the gardening and house repairs, that's polarisation of gender roles. It can be bad or good(Polarisasiperan gender berartibergeraksecaraekstrimberlawanan, sepertiutaradanselatan, perempuanmelakukanseluruhaktivitasmasak, dansuaminyamelakukansemuaaktivitasberkebundanperbaikanrumah).

  18. DefinisiPeran Gender/ Gender Roles A term used in the social sciences and humanities to denote a set of behavioral norms that accompany a given gendered status (also called a gendered identity) in a given social group or system. Gender is one component of the gender/sex system, which refers to "the set of arrangements by which a society transforms biological sexuality into products of human activity, and in which these transformed needs are satisfied" (Reiter 1975: 159). Every known society has a gender/sex system, although the components and workings of this system vary widely from society to society (Suatuistilahdalamilmusosialdanhumanitasuntukmenandaisuatu set normaperilaku yang menemani status gender secarapasti (jugadisebutidentitas gender) dalamsuatugrupsosialatausistem. Gender merupakansalahsatukomponensistem gender/jeniskelamin yang merujukpadasuatu set susunandimanamasyarakatmentransformasijeniskelaminsecarabiologikedalamprodukaktivitasmanusia, untukmemenuhikebutuhannyadenganmemuaskan. Setiapmasyarakatmempunyaisuatusistem gender/jeniskelamin, meskipunkomponen-komponennyadancarakerjanyabervariasidarisatumasyarakatkemasyarakat lain).

  19. KonflikPeran GenderdapatdijelaskanpadaSituasiLaki-laki Sons' gender role conflict and stress were negatively related to paternal attachment. Also, men who with lower levels of gender role conflict and who perceive their fathers to experience lower levels of gender role stress perceive less psychological separation from their fathers and mothers. Both sons' gender role conflict and stress were related to estimates of both fathers, gender role conflict and stress (Konflikperan gender anaklaki-lakidanstresberhubungannegatifdengankedekatan paternal (artinyasemakintinggikonflikperan gender dansemakintinggi stress anaklaki-laki, makaakansemakinrendahkedekatandenganorangtuanya]… Laki-lakidewasa yang mempunyaikonflikperan gender tingkatanrendahdanmempunyai ayah yang mengalami stress peran gender tingkatrendahcenderungmempunyaipemisahanpsikologi yang berkurangdenganibudanayahnya. …Baikkonflikperan gender anaklaki-lakimaupun stress anaklaki-lakiberhubungandengankonflikperan gender ayahnyamaupun stress ayahnya).

  20. 3 (tiga) Peran Gender Atau Gender Triple Roles

  21. Peran Gender menurut Talcott Parson

  22. Peran Gender menurut Talcott Parson Model Parsons digunakanuntukmengilustrasikanposisiekstrimdariperan gender denganmenggunakan Model A yang menggambarkanpemisahanperan gender antaralaki-lakidanperempuansecara total, dan Model B menjelaskanpeleburanpembatasperan gender secarasempurnaantaralaki-lakidanperempuan (Brockhaus: EnzyklopadiederPsychologie 2001).

  23. Peran Gender menurut Talcott Parson • Dalamkenyataandimasyarakat, posisiekstrim (seperti Model A atau Model B) sangatjarangditemui. Kenyataan yang adaadalahdiantaraduakutubdiatas, yaitucampuranantara Model A dan B. Model yang sangatnyatadimasyararakatadalahadanya ‘double burden’ padaperempuan yang mempunyaiperangandasebagaipekerjadansekaligussebagaiiburumahtangga. • Peran gender mempunyaisejarahdebat yang panjangantara nature atau nurture. TerdapatkritikterhadapaliranBiologi, teoriawamtentang gender mengasumsikanbahwaidentitas gender adalahsuatu yang kodrati. • Denganadanyapengaruhkinerjapara feminist selamaTahun 1980an, khususnyadiBidangSosiologidanAnthropologiBudaya, seperti Simone de Beauvoir dan Michel Foucault yang merefleksikanjeniskelamin, makaide gender tidakadahubungannyadenganjeniskelamin.

  24. Peran Gender menurut Talcott Parson • Simon Baron-Cohen,10.6 seorangprofesorPsikologidanPsikiatridari Cambridge University, berargumenbahwaotakperempuanlebihbanyakdikuasasioleh ‘hard-wired’ untukempati, sedangkanotaklaki-lakilebihbanyakdikuasasioleh ‘hard-wired’ untukpengertiandanmembangunsistem. • Perubahan global dan trend industrialisasitelahmenyebabkantransformasipadainstitusisosial, komunitasdannilai-nilaisosialkemasyarakatan. Perubahan global inimenyebabkanperubahanberbagaiaspeksepertisosial, ekonomidanbudaya yang akhirnyajugamemberikantekanan-tekanan, baiksecarasosial, ekonomimaupunpsikologipadatingkatanindividu, keluargadanmasyarakat.

  25. Peran Gender menurut Talcott Parson • Pergeserannilai-nilaiindividutercermindarikesadaranbahwaperandantanggungjawablaki-lakidanperempuanadalahsama (equal) meskipunsecarabiologismempunyaiperbedaan. Pergeserannilai-nilaiindividujugatercermindaripersamaantingkatannilaiantaraanaklaki-lakidananakperempuan. • Pergeserannilaikeluargatercermindarimeningkatnyakemitraan gender (gender relations/parternship) dalammenjalankanfungsiekonomikeluarga yang ditunjukkandengansalingdukungandalam generating income keluarga.

  26. Kemitraan Gender dan Pembentukan Jejaring Keluarga Melalui Relasi Peran Gender Kemitraan Gender dalamKeluarga: Ayah, Ibu, Anak-AnakLaki-LakidanPerempuan Mencerminkantransparansi, akuntabilitas, dangood governance ditingkatkeluarga PeranPublikdenganKegiatanProduktif PeranDomestikdenganKegiatanReproduktif PeranSosialdenganKegiatanSosialKemasyarakatan Gender menyangkutperbedaanperan, fungsi, tanggungjawab, kebutuhan,danstatus sosialantaralaki-lakidanperempuanberdasarkanbentukan/konstruksidaribudayamasyarakat. Peransosialdari gender adalahbukankodrati, tetapiberdasarkankesepakatanmasyarakat. Peransosialdapatdipertukarkandandapatberubahtergantungdarikondisibudayasetempatdanwaktu/era

  27. Contoh Aplikasi Kemitraan Suami Istri dalam Kehidupan Keluarga

  28. Contoh Aplikasi Kemitraan Suami Istri dalam Kehidupan Keluarga

  29. Kemitraan Gender dan Pembentukan Jejaring Keluarga Melalui Relasi Peran Gender Moore (2011) mengatakanbahwaterdapathal-hal yang mendasardalamjejaring, yaitu: • The shaping of desired outcomes operates through a set of relationships (a network) that share a common terminology (discourse, idiom) and expectations concerning appropriate practices (Pembentukanhasil yang diinginkanterjadimelaluisuatu set hubungan (jejaring) atasdasarsuatukesamaan terminology danharapantentangpraktek-praktek/kegiatan yang pantas). • Networks shaping decision making are composed of network segments which may be either autonomous or dependent (Jejaringmembentukpengambilankeputusan yang dihimpundarisegmen-segmenjejaring yang kemungkinanotonomiataupundependen).

  30. Kemitraan Gender dan Pembentukan Jejaring Keluarga Melalui Relasi Peran Gender Strukturkomponendalammetodologimenganalisisjejaringmeliputinodesdanties (Moore 2011): •  Node merujukpadaindividu, organisasi, atau entities pentingdanbarang. Node dapatterlihatsebagaiaktor yang mempunyaikemandiriansebagaiagen. Node mempunyaiduadimensiyaitu: • Secarastruktural, nodes dapatdijelaskansebagaisuatusimpul yang secararelatifstabildandikonstruksisecarasosial. Strukturinidapatdikuatkanolehaktor yang terdaftar (berwenang) dandapatditerjemahkandaripemaknaanterhadaprangkaianpraktekperilakutertentudanhubunganjejaring. • Secarapemaknaan (meaningfull), nodes merupakansuatufungsikisahcerita, dan idiom yang merasionalisasiperilakutertentudanstruktur yang diharapkandarisuatuposisi.

  31. Kemitraan Gender dan Pembentukan Jejaring Keluarga Melalui Relasi Peran Gender • Ties are the relationships between nodes which are bound together in some meaningful fashion (Ties (tali) merupakanjalinanhubunganantara node satudengan node lain yang terjalinbersamadalamsuatupemaknaan yang berarti).

  32. Jejaring hubungan peran dalam keluarga (modifikasi dari Model Moore 2011) IAy • Ay 1Ay 2Ay Keterangan: adalahaktor A=Ayah; I= Ibu; 1= Anak ke-1; 2= Anak ke-2. adalahaktoranggotakeluargabesar, misalnyaorangtuamasing-masing A dan I. • Ay adalahaktorbukananggotakeluarga, misalnyatemankerja, temansosial, dll.

  33. Hal-hal yang dianjurkan dan yang harus dihindari dalam kemitraan dalam perkawinan

  34. Anjuran Kemitraan Gender dalam Manajemen Waktu Dan Pekerjaan Keluarga • Bagilahwaktusebaikmungkinpadakegiatan-kegiatan yang sangatbermanfaatbagikeluarga. • Buatlahskedulpembagianwaktudanpekerjaanantara ayah danibu, anaklaki-lakidananakperempuan agar keluargaterawatdanterpeliharadenganbaik. • Buatlahdaftarharianapa yang harusdilakukan/ menyimpansebuahkalender. • Kurangipertemuan yang tidakperlu. • Pembagianwaktudanpekerjaaan yang tidakbaikakanmenyengsarakansemuaanggotakeluargadanmengundangkonflik. • Buatpembagiankerja yang adil gender denganpembagianperansesuaidengankebutuhankeluarga. • Berbagilahbebanpekerjaanrumahtanggaantarasuami-istridananak-anakmelaluikomunikasi yang baikdankesepakatan yang adil. • Bertanggungjawablahpadapembagiantugas yang telahdisepakati. • Komunikasikansegalakeluhan yang adadalamkeluarga. • Kesuksesanpelaksanaanpekerjaanadalahkesuksesankeluarga. • Tidakdibenarkanuntukmenyerahkansemuatanggungjawabpekerjaanrumahtanggapadaibusaja, Ayah harusikutambilperanandalamtanggungjawabpekerjaanrumahtangga.

  35. Anjuran Kemitraan Gender dalam Manajemen Waktu Dan Pekerjaan Keluarga • Seorangistribukanlahseorangpembantudanseorangsuamibukanseorangmajikan. • Tidakpantangbagiseorangsuamiuntukmembantuistrididapurdanmengasuhanak. • Ayah berusahamembantupekerjaandomestiksepertimemberikanperhatiankepadakegiatanrumahtangga. • Ayah berusahauntukikutsertadalampengasuhananak agar bonding antara ayah dananaklebiherat. • Ajarianaksendinimungkinuntukambilperandalampembagianpekerjaanrumahtangga • Anaklaki-lakidanperempuanmembantupekerjaanrumahtangga. • Tidakadaperbedaanperanantaraanakperempuandananaklaki-laki. • Ibu yang bekerjasenantiasamemperhatikankebutuhankeluargadenganbaik. • Ibubekerjaperlumemikirkankalauadatambahanwaktubekerja, makasiapa yang akanmengasuhdanmenjagaanak? Perluorang yang dapatmensubstitusiperannyadalammengasuhanak, apakahmintatolongpadasaudara/orangtuaataumenggajipembantu/babysitter?. • Gunakantelepondansumberdayakomunikasidimanapunbilaperlu. Jagakomunikasisecaraefektifdanefisien. • Seandainyaterjangkausecaraekonomi, gunakanteknologi ; mesincuci, vaccum cleaner untukmembantupekerjaandomestik. • Penggunaanjasakomersial; pembantu, cleaning service merupakanalternatif yang perludipikirkan.

  36. Anjuran Kemitraan Gender dalam Manajemen Keuangan • CatatsemuaPendapatandanPengeluaranAktualdenganrutinharian. • Buatrekapkeuangansetiapbulan. • Lakukanpengecekankeuangansecarateraturdandisiplin. • Pisahkankeuangankeluargadankeuanganusaha/bisnis. • Hati-hatidalammengambilkredit. • Tabungkansegerauangsisakasataupendapatantidakterduga. • Lakukanpenyesuaiankeuangansetiapsaat. • Evaluasipengelolaankeuangan. • Upayapembagiantugasdankerjasama yang baikantarasuami, istridananak-anak. • Lakukankerjasama yang eratdanharmonisantara ayah danibutanpamemperhatikansiapa yang memperolehpenghasilanlebih.

  37. Apabila Keuangan Keluarga Menjadi Suatu Masalah • Bicarakanlahdengansuami/ istridananak-anaksecaraterbukadanterusterang agar dapatmencarijalankeluar yang bijaksana. • Berilahpengertianpadaanaklaki-lakidanperempuandenganpenuhkasihsayangbahwaorangtuatidakmempunyaiuang. Tidakadakeistimewaanperlakuanpadaanakdengansalahsatujeniskelamintertentu. • Manfaatkanwaktuluanguntukmencariusaha agar dapatmendatangkanpenghasilanbaikberupauangataubarang. • Carilahjalankeluar agar keluargadapatmenambahpenghasilandengancara yang halal. • Menghindarikebiasaan yang kurangbaiksepertiboros, merokok, jajandanseringkeluyuran. • Mendahulukankebutuhan yang paling utamadahuluterutamauntukpangandanpendidikananak-anak. • Janganmalumemintapekerjaanpadaorang lain. • Janganseringmenyalahkannasibdan ’uring-uringan’ padasuami/istridandilampiaskanjugakepadaanak. • Haruspercayabahwasemuainicobaandari Allah dankembalikankepadaNyadengansenantiasaberdoadanberusaha. • Manfaatkansumberdayakeluargasecaramaksimalsepertipenanamanpekarangandenganapotikhidupdansayuran. • Lakukanpengehematandisegalabidang.

  38. Kemitraan dan relasi gender yang harmonisasi dalam keluarga Kesetaraan Gender dalam Hak, Akses, Kontrol, Partisipasi dan Manfaat dari Sumberdaya Keluarga Relasi Gender Harmonis Pilihan Prioritas Hidup melalui Perencanaan dan Pelaksanaan Manajemen Sumberdaya Keluarga Berwawasan gender Aktivitas Domestik Fungsi Keluarga Pengasuhan& Sosialisasi Aktivitas Publik Akses ke Psr Tenaga Kerja,Informasi, & Teknologi Kemasyarakt. Partisipasi Sosial, Agamadan AktivitasPolitik Kesejahteraan Keluarga & Keadilan & Kesetaraan Gender (Sosial, Ekonomi, Psikologi, Spiritual)

  39. Kasus 1: AnalisisPembagianPeranGender pada KeluargaPetani • Penelitianinimenggunakandesain cross-sectional study dandilakukandaribulan April sampaiAgustus 2008. • Contohpenelitianinidipilihsecara simple random sampling sebanyak 350 keluarga. Namundemikiancontoh yang digunakanpadatulisaninidipilihsecara purposive sebanyak 110 keluarga yang tidakmempunyaianakbalitadanhanyatinggaldiDesaHambaro. Respondenpadapenelitianiniadalahibuatauistri. • Analisis gender yang digunakandalampembagianperankeluargaadalahAnalisis Gender Model Harvard dan Model Moser yang membagiprofilkegiatankedalamperanproduktif, perandomestik, danperankemasyarakatan (KPP, 2004)

  40. Kasus 1: AnalisisPembagianPeranGender pada KeluargaPetani • Secaragarisbesarditemukanbahwasebagianbesarcontohmelakukankerjasamapembagianperandalamkegiatankeluargabaikkegiatandomestik, usahatani (produktif) maupunsosialkemasyarakatan. • Hasilujiregresibergandamembuktikanbahwafaktor-faktor yang berpengaruhterhadappembagianperan gender dalamkeluargaadalahpendapatan/ kapita/ bulan, frekuensiperencanaan, danpermasalahanumumkeluarga yang dihadapi. • Faktor-faktor yang berpengaruhterhadappembagianperan gender dalamdalamusahataniadalahjumlahanggotakeluarga , frekuensiperencanaan, danpermasalahanumumkeluarga yang dihadapi.

  41. Kasus 1: AnalisisPembagianPeranGender pada KeluargaPetani Pembagianperan gender dalamaktivitaskeluarga (n=110)

  42. Kasus 1: AnalisisPembagianPeranGender pada KeluargaPetani Pembagianperan gender dalamstrategipertahananhidupkeluarga (n=110).

  43. Kasus 1: AnalisisPembagianPeranGender pada KeluargaPetani Pembagianperan gender dalamakses, kontroldanmanfaatdariaktivitasusahatani (n=110).

  44. Kasus 1: AnalisisPembagianPeranGender pada KeluargaPetani Pembagianperan gender dalamaktivitasusahatani (n=110)

  45. Kasus 1: AnalisisPembagianPeranGender pada KeluargaPetani Pembagian peran gender dalam aktivitas sosial kemasyarakatan (n=110).

  46. Kasus 2: PersepsiMahasiswaterhadapJenisPekerjaanKelasMenengahKeBawah dan Kelas Atas sertaPemilihanProgramStudi • Pemilihan lokasi penelitian dan pemilihan contoh dilakukan secara purposive. Populasi contoh dalam penelitian ini adalah mahasiswa Institut Pertanian Bogor Tingkat III yang mengambil Mata Kuliah Gender dan Keluarga dan Metode Penelitian Keluarga. Contoh dalam penelitian adalah 146 mahasiswa yang terdiri dari 43 laki-laki dan 103 perempuan. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Maret hingga bulan April 2008. • Masalah kesenjangan gender di bidang pendidikan terbukti dengan masih adanya pemisahan pemilihan jurusan/ program studi yang bersifat stereotipe dimana hard science (Ilmu Eksakta) lebih didominasi laki-laki dan soft science (Ilmu Sosial) lebih didominasi oleh perempuan.

  47. Kasus 2: PersepsiMahasiswaterhadapJenisPekerjaanKelasMenengahKeBawah dan Kelas Atas sertaPemilihanProgramStudi • Kesenjangan gender lainnya adalah masih adanya kesenjangan gender pada tenaga pendidik, dimana tenaga pendidik PAUD, TK dan SD pada umumnya lebih didominasi perempuan, sedangkan pada jenjang SMP ke atas lebih didominasi laki-laki. • Kajian persepsi mahasiswa laki-laki dan perempuan tentang pemilihan jenis pekerjaan dan program studi yang layak dilakukan oleh kaum laki-laki maupun perempuan sangat penting untuk diketahui, khususnya di kalangan mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa.

  48. Kasus 2: PersepsiMahasiswaterhadapJenisPekerjaanKelasMenengahKeBawah dan Kelas Atas sertaPemilihanProgramStudi Persepsi mahasiswa tentang peran gender dalam aktivitas domestik (n=146).

  49. Kasus 2: PersepsiMahasiswaterhadapJenisPekerjaanKelasMenengahKeBawah dan Kelas Atas sertaPemilihanProgramStudi Persepsi mahasiswa tentang peran gender dalam aktivitas publik dan sosial (n=146)

  50. Kasus 2: PersepsiMahasiswaterhadapJenisPekerjaanKelasMenengahKeBawah dan Kelas Atas sertaPemilihanProgramStudi Persepsi mahasiswa tentang jenis pekerjaan kelas menengah ke bawah berdasarkan analisis gender (n=146)

More Related